Ketika takbir menggema dari corong masjid. Kita disadarkan akan sebuah seruan..Marilah sholat, marilah mencapai kemenangan…Himbauan yang begitu simpatik. Mengajak kita bergegas melakukan sholat karena disitu ada janji dari Allah …”mencapai kemenangan “. Sholat adalah kewajiban manusia kepada Sang Khalik. Ia adalah amalan yang hanya diperuntukan kepada Allah. Kebajikan yang tak bisa ditawar bila kita mengakui beriman kepada Allah dan Rasulnya. Apapun yang terjadi dan dalam situasi apapun, sholat tetap harus dilaksanakan. Dengan pertimbangan kasih allah , maka perintah menunaikan sholat dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi kondisi tapi tetap saja tidak bisa ditinggalkan.
“ Tuhan....Tuhan yang Maha Esa...Tempat aku berteduh ...Enkau jauh , aku jauh. Engkau dekat ,aku dekat” …itulah penggalan lagu Bimbo. Yang mengingatkan kita bahwa Allah itu sangat mudah didekati dan mudah pula dijauhi. Cara untuk selalu berhubungan dengan Allah adalah dengan mendirikan sholat. Sholat adalah sarana untuk kita senantiasa online secara procedure ( sesuai dengan Sunah Rasul, bukan hanya eleng/ingat ) kepada Allah. Yang sehingga akan membuat kita terjaga dari “kekalahan di dunia dan akirat. Karena orang yang meninggalkan sholat sama saja dengan signed out kepada Allah. Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW berkata kepada para sahabatnya, “Katakanlah: Ya Allah, jangan jadikan seorang pun di antara kami celaka dan diharamkan dari kebaikan. Kemudian beliau bertanya, “Tahukah kalian siapakah orang yang celaka dan diharamkan dari kebaikan?”“Siapa, ya Rasulullah?” “Orang yang meninggalkan shalat,” Jawab beliau.
Karena kasih sayang Allah, kita sangat mudah untuk mencapai “kemenangan di dunia dan diakhirat. Caranya adalah dengan melakukan sholat secara teratur maka seluruh amalan kita akan tercatat dan kita akan terhindar dari perbuatan yang munkar. Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk shalat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga.” Dan sebagai mana sabda rasulullah bahwa bagi yang selalu menjaga sholat maka akan dimasukan kedalam kelompok orang yang “menang” dengan limpahan karunia berupa Dihindarkan dari kesempitan hidup, Diselamatkan dari siksa kubur,dikaruniai kemampuan untuk menerima kitab catatan amal dengan tangan kanan ketika diakhirat,dapat melewati jembatan (shirath) secepat kilat dan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.
Namun ritual yang sangat mudah dengan manfaat yang begitu besar bagi kehidupan kita didunia dan akhirat tapi nyatanya juga merupakan hal yang sangat mudah pula kita abaikan. Padahal ancama bagi siapa saja yang meninggalkan sholat sebagaiman sabda Rasulullah adalah kesengsaraan didunia, yang diantaranya adalah dicabut keberkahan umurnya, Dihapus tanda kesalehan dari wajahnya, tidak diberi pahala oleh Allah semua amal yang dilakukannya , Tidak diangkat ke langit doanya, Tidak memperoleh bagian doa kaum sholihin, tidak beriman ketika ruh dicabut dari tubuhnya.
Begitu tegasnya makna sholat dihdapan Allah. Sehingga setiap suami wajib menuntun agar istri dan keluarganya untuk menunaikan sholat. Kebaikan apa yang bisa diharapkan oleh wanita yang tidak beragama, atau suami yang tidak memerintahkan isteri, anak dan saudara-saudaranya untuk mengerjakan salat?! Isteri yang tidak mengerjakan salat dilaknat, dan tidak mendapatkan rahmat. Jika isteri tidak patuh kepada suami, maka hendaknya sang suami meninggalkannya, karena sesungguhnya ia adalah musuh Allah dan rasul-Nya. Wali wanita itu hendaknya membantu suaminya, jika tidak, maka ia pun akan masuk neraka, mendapat murka Allah, dan siksa yang pedih. Oleh karena itu, kita harus saling ingat mengingatkan dalam berbuat taat kepada Allah sehingga kita dapat berbahagia, sukses dan selamat dari siksa-Nya. Jangan kita menganggap enteng masalah ini! Demi Allah, hanya orang yang tidak mendapat kebaikan agama dan pantas memperoleh siksa sajalah orang-orang yang meremehkan masalah ini. Allah SWT berfirman: “Dan tetaplah atas mereka keputusan siksa atas umat-umat terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” (QS Fushilat, 41:25).
Disadari oleh kita semua bahwa didalam sholat semuanya penuh dengan doa dan pengakuan atas keimanan kita kepada Allah. Yang bila dilakukan dengan khusyu maka kita akan selalu diingtkan bahwa hidup , mati dan ibadah semuanya hanyalah untuk Allah " Sesungguhnya sembahyangku dan ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan semesta alam. (Surah Al-An'am: 162).. Maka kita akan tegar dan tenang menghadapi setiap persoalan hidup. Bila kemiskinan melanda kita , maka kita akan bersabar dan ikhlas menerima cobaan dari Allah. Bila kekayaan menghampiri kita , maka kita akan ikhlas berkorban dijalan Allah. Apapun yang terjadi hanyalah sarana untuk semakin kita mendekatkan diri kepada Allah. “Dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS Al-Baqarah, 2:45).
Kita pun harus memahami makna sholat dan jangan sampai kita terjebak dalam ritual tanpa makna. Layaknya kita hanya melaksanakan syariat tanpa hakikat. Sehingga sholat yang kita laksanakan tidak akan pernah sampai kepada tahap ma'rifat. Allah berfirman " sesungguhnya sholat itu mendatangkan kebaikan dan mencegah kemungkaran ” Kebaikan" adalah akhlak yang mulia, akhlak yang diliputi kasih sayang bagi sesama. Kitapun harus mempunyai keberanian untuk mencegah kemungkaran yang ada terjadi dihadapan kita, walau itu hanya dalam bentuk doa.
Bila azan takbir menggema..selagi kita masih mampu mendengar suara azan , selagi hayat dikandung badan …" Bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu. (QS Ali-Imran, 3:133) untuk memelihara sholat , agar kita dapat meraih “kemenangan “ yang dijanjikan Allah kepada kita. Allah itu maha pengasih lagi penyayang. Janji Allah adalah Pasti !