Tuesday, December 27, 2011

Natal...

Karena tugas yang harus diembannya, dia tak bisa berkelit untuk tidak datang. Dia datang ke Hong Kong tepat dua hari sebelum natal. Rencananya hanya sehari di Hong Kong dan setelah itu kembali ke Eropa. Tapi rencananya kandas untuk pulang. Urusan belum selesai. Dia harus mendampingi saya untuk rapat pada tanggal 28. Saya sudah menyarankannya untuk pulang dan kembali tanggal 26 tapi pesawat penuh untuk jadwal penerbangan tanggal tersebut.  Maka terpaksa dia harus Natal jauh dari keluarga. Bagi saya yang muslim, suasana Natal tidak begitu terpengaruh walau saya jauh dari keluarga. Namun tidak bagi teman ini. Tentu sangat berat baginya. Semua tahu bahwa bagi umat kristiani Natal bukan hanya hari sacral tapi juga hari kebersamaan untuk mengaktualkan cinta kasih bersama keluarga dan sahabat. Tahu bahwa dia dalam suasana batin kesendirian dihari Natal, saya berinisiatif untuk  bersama sama dengannya menghabiskan hari libur natal ini. Usulan saya untuk mengajaknya berlibur ke Shenzhen diterimanya.

Kami berjalan kaki menuju CITIC Plaza untuk makan malam. Karena tidak begitu jauh dari hotel kami menginap. Langkah kami seketika terhenti didepan gedung Pemerintah. Ada tiga orang sedang duduk didepan gedung itu. Seorang  ibu yang menyelimuti dirinya dengan selimut tebal , duduk bersimpuh didepan gerbang. Dua anak juga duduk bersimpuh disamping ibu itu. Disamping mereka ada photo berukuran agak besar. Mungkin itu photo suami atau ayah dari dua anak itu. Mereka tidak bersuara. Wajah mereka menyiratkan penderitaan ditengah cuaca 7 derajat Celsius dimalam hari. Taka da yang peduli dengan protes diam itu. Tidak ada. Ada apa  dengan mereka ? saya berusaha mendekati mereka. Ada tulisan dihamparan karton didepan mereka. Salah satu sahabat saya orang china yang ikut bersama kami mengatakan bahwa mereka adalah keluarga yang berharap kepada pemerintah agar ayahnya dikembalikan kepada mereka.  

Kami tidak tahu alasan mengapa pemerintah menahan ayahnya. Kami hanya peduli kepada dua anak anak yang diam membisu sambil bersimpuh didepan gerbang kantor megah itu. Mereka nampak dari keluarga miskin. Teman dari China sempat bercerita bahwa persoalan antara rakyat dan pemerintah bukanlah soal politik tapi soal hak tanah. Ada saja orang  yang terpanggil untuk melawan kebijakan pembangunan yang merampas tanah rakyat, selalu saja orang itu berhadapan dengan pedang hukum dan selalu pemerintah dipihak yang benar. Akibatnya mereka terelimnate dari lingkungan dan keluarga yang dibelanya. Tentu demi grand design pembangunan, yang memang harus ada korban. Apakah  demi pembangunan harus ada korban ? tanya teman saya yang kristiani ketika sampai direstoran.

Teman saya orang  China menjawab dengan sederhana bahwa Ini bukan masalah harus ada korban atau tidak. Ini masalah grand design pembangunan menyangkut populasi diatas 1 miliar orang. Pembangunan yang digerakan oleh pemerintah China seperti arus besar , membuat semua orang shock. Yang tidak siap harus rela ditelan arus gelombang besar itu. Yang siap harus berselancar diatas gulungan ombak besar. Ada yang berhasil melewatinya, adapula yang tersungkur. Ini hukum alam dalam sebuah peradaban modern. Dimana saja terjadi hal yang sama. Berhentilah berharap terlalu ideal. Tidak mudah untuk bersikap ideal. Bagi saya , bagaimanapun sulit untuk memahami  pola pembangunan yang harus ada korban, apalagi itu dirasakan oleh simiskin yang lemah.

Walau begitu kami sepakat bahwa ada sesuatu yang salah dalam pembangunan diera modern sekarang ini. Entah itu komunis, sosialis, kapitalis, semuanya berujung kepada penindasan kelompok bawah yang lemah.  Saya merindukan bagaimana Madinah dibangun oleh Rasul tanpa ada korban rakyat. Perang adalah jalan terakhir  namun tidak untuk tujuan hegemoni tapi untuk keadilan. Rasul membangun peradaban dengan cinta dan kasih sayang.  Membuka diri untuk bermusyawarah tentang urusan dunia. Selalu tampil digaris depan melawan kezoliman. Beliau mencintai simiskin yang lemah dan menghormati orang yang berbeda paham maupun agama.  Karenanya para sahabat, keluarga dan masyarakat merasa aman dan tentram. Keadilan dan rahmat Allah menjadi bagian dari peradaban yang dibangunnya. Ya Rasul adalah bayang  bayang Allah yang hanya bersuara untuk cinta dan kasih sayang.

Ketika hidangan datang, teman saya umat kristian meminta saya berdoa sebelum makan. Dia ingin di hari natal ini saya yang memimpin doa. Tanpa bisa menolak , Sayapun berdoa “ Ampunkan kami ya Tuhan. Kami paham titahMu namun kami tidak menghiraukannya. Dihadapan kami ada orang yang di zolimi namun kami tak berdaya menolongnya. Orang miskin dan lapar  diseluruh benua terbentang dihadapan kami yang setiap hari memohon bantuan namun kami tidak menghiraukannya. Ada orang yang berbuat baik kepada kami namun kami lupa berterimakasih. Ada orang meminta maaf kepada kami namun kami tak memaafkannya. Banyak kami berjanji namun banyak pula kami inkari. Bila kami mengetahui aif sahabat, kami tidak menyembunyikannya. Ampuni kami Ya Tuhan, dari semua keburukan sifat itu. Tuntunlah kami untuk bertobat dan berubah agar kami menjadi rahmat bagi alam semesta.”

Teman saya umat kristian itu nampak berlinang  airmata ketika saya usai berdoa. Dia merangkul saya. This time I felt a very meaningful Christmas, thanks so much for being my friend.  Ketika usai makan malam, kami berjalan kaki menuju hotel. Ketika kembali melintasi  gedung pemerintah dimana sebuah keluarga masih bersimpuh disana dengan dingin yang menggigit malam, kami menundukan kepala tanpa bersuara apapun kecuali berdoa didalam hati. Itulah yang kini dapat kami lakukan ditengah seruan natal tentang hidup damai. Bayangan saya kepada negeri saya yang tak henti jatuh korban rakyat miskin yang membela tanahnya, tak terbilang mereka beteriak butuh keadilan namun kita semua berdiam diri dan berdoa dalam hati sekedar meyakinkan kepada Allah bahwa kita peduli tapi kita takut berbuat, juga ragu berubah... 

Tuesday, December 20, 2011

Ian dan mereka

Entah kenapa saya teringat akan Ian. Dia tidak menamatkan SD. Tak pandai membaca namun paham berhitung. Dia ponakan saya dari pihak istri. Dia menikah terlalu muda barangkali. Karena ketika dia menikah usianya barulah 17 tahun. Baginya pernikahan bukanlah sesuatu yang rumi. Mungkin kehidupan Jakarta yang keras , tidak membuat dia nyaman. Maka hijrah ke lampung adalah pilihan yang rasional , mungkin. Tanpa bekal modal , kepintaran atau apalah , dia bertekad membangun sebuah keluarga di tempat baru itu. Demikian cerita awalnya yang saya ketahui. Ada niat saya untuk membantunya namun dia nampak tegar ketika melangkah membawa beban, Dia tidak berusaha meminta tolong, dan juga tidak minta dikasihani. Saya memberinya zakat . Dia junjung uang itu dan sujud syukur kepada Allah. Begitulah caranya berterima kasih.Tak terasa waktu berlalu, lebih 10 tahun rumah tangga dibangunnya. Selama itu dia mampu mandiri hidup di sebuah kecamatan di Lampung.

Dari uang zakat yang saya beri itu, dia gunakan untuk berdagang keliling dari kampong ke kampong. Bukan barang mewah yang dijualnya, tapi hanyalah pakaian bekas yang dibelinya dari pedagang besar di kota. Konsumennya kadang membayarnya dengan uang tapi lebih banyak melakukan barter dengan hasil kebun. Dari usaha seperti inilah dia menghidupi keluarganya lebih dari 10 tahun. Tahun lalu dia datang ke Jakarta. Wajahnya nampak tua dari usianya. Menderitakah dia ? tidak! Hanya memang beban hidup yang semakin sulit karena usahanya berdagang semakin kehilangan daya beli konsumen. Menurutnya, hidup di kampong semakin sulit. Banyak rakyat melepas ladangnya kepada pengusaha Perkebunan. Yang bertahan menjual akan mendapat tekanan dari aparat. Harga jual ladang itu memang cukup besar  bagi rakyat namun tak lebih dua tahun uang hasil jual ladang itu habis karena semua kebutuhan hidup terus meroket.

Kalau tadinya mereka sebagai petani berladang sendiri namun kini mereka menjadi buruh kebun sawit, tebu, dan lain lain, katanya. Tak ada lagi panen besar yang dinanti dengan pesta ala kampong. Tak adalagi rencana petani untuk memikirkan nasip anak anaknya bersekolah dikota. Juga tak ada lagi berpikir untuk merubah nasip. Jangankan untuk hidup sederhana , untuk membeli baju bekas saja mereka tidak mampu lagi, Demikian yang dikeluhkan oleh Ian. Itu sebabnya usahanya berjualan baju bekas dari kampong ke kampong semakin sulit dan akhirnya dia memilih untuk tutup tenda. Anak dan istrinya ditinggalkannya di kampong. Katanya. Itulah sebabnya dia minta zakat dari saya untuk memulai usaha berjualan asongan di Pasar.  Sampai kini Ian masih bertahan dan setiap bulan sekali dia mengirim uang belanja untuk keluarganya di kampung.

Bagi Ian, dan juga rakyat kebanyakan yang kalah oleh kepongahan penguasa dan pemodal, uang begitu berarti bagi mereka untuk bertahan hidup. Sementara kelompok menengah dan atas di Indonesia punya kegemaran berburu barang mewah di pusat mode dunia, seperti Paris, Italia, London, Hong Kong. Bagi konsumen seperti ini, harga tidak penting. Untuk sebuah prestige berapapun uang selalu tersedia. Konon katanya kedekatan Nunun dengan Miranda Gultom karena sama sama penggemar  salah satu merek tas wanita (Hermes) yang harganya mencapai Rp 500 juta rupiah. Mari berhitung,  uang Rp 500 juta untuk sebuah tas bermerek itu bisa membiayai mahasiswa miskin sebanyak 5 orang sampai jadi sarjana. Ada anggota DPR dan juga petinggi Partai yang punya kendaraan mewah seharga Rp. 7 miliar. Itu sama dengan penghasilan 1000 orang miskin seperti Ian selama setahun.  Tas hanya puas dipandang dan dibanggakan, begitu juga kendaraan. Tapi bagi simiskin uang adalah kehidupan.

Dari tahun ketahun  yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin terpuruk. Gap sikaya dan simiskin semakin lebar dan lebar. Andaikan, kelompok menengah dan atas Indonesia mau sedikit berempati dengan menghidupkan ruh cinta didalam hatinya, saya yakin keadilan social ( ekonomi?) di Indonesia akan terjelma. Andaikan para pejabat sadar akan amanah yang harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah, maka  keadilan ekonomi akan terjelma. Ketahuilah bahwa rakyat miskin hanya butuh sebuah system yang memungkinkan mereka tak sulit mendapatkan papan, sadang, pangan. 

Ya, rumah sederhana untuk berlindung dari hujan dan terik matahari . Mereka butuh makan untuk sekedar mengganjal perut yang lapar dan kesehatan untuk sekedar menahan sakit menuju ajal dan pendidikan untuk sekedar membuat mereka tidak bodoh dan dibodohi. Itu saja. Tapi itupun dari tahun ketahun semakin mahal dan mahal mereka dapatkan…begitulah yang dirasakan oleh Ian.

Monday, December 12, 2011

Be Smart

Ada satu cerita. Seorang perampok melarikan diri dengan mengendari pesawat ringan. Yang menjadi pilot adalah dia sendiri. Dia terbang seorang diri. Ketika berada ditengah hutan, dia melompat keluar dari pesawat dengan menggunakan parasut. Bersama dia ada satu koper uang hasil rampokan. Pesawat akan jatuh dengan sendirinya. Rencana pelariannya dibuat dengan begitu rapi. Tentu orang akan menduga dia ikut terkubur bersama pesawat yang meledak ketika jatuh kebumi. Selanjutnya dia akan mengoperasi wajahnya untuk sekaligus merubah indentitas dirinya. Namun sebaik baiknya rencana, yang terjadi lain. Dia jatuh tidak diatas tanah datar tapi jatuh terprosok kedalam sumur bersama parasutnya, juga uang satu koper. Lobang sumur itu cukup dalam hingga tidak mungkin dia bisa keluar dari sumur itu. Kini dia berada ditangah hutan dan didalam sumur tanpa ada yang tahu.

Waktu berlalu, badan mulai terasa dingin. Setiap malam untuk menjaga hangat tubuhnya, dia membakar uang hasil rampokan. Begitulah setiap malam ,ketika dingin mulai menusuk tulang, uangpun dibakar. Itu dilakukanya setiap malam sampai tidak ada lagi lembaran uang untuk dibakar menghangatkan tubuh. Akhirnya dia menemui ajalnya seorang diri ditengah hutan didalam sumur. Ini hanya sebuah cerita. Tapi hikmahnya teramat luas. Bahwa dia melakukan apa saja untuk mendapatkan harta. Akal dan kemampuannya digunakan untuk itu Namun ketika tidak ada lagi jalan keluar dari ancaman maut maka harta yang ada menjadi tak ada nilai. Uangpun dibakar begitu saja untuk sebuah kehidupan. Dan berharap bila umur masiih panjang aka nada pertolongan datang untuk dia bebas dari dalam sumur. Tentu doa siang malam tak henti dipanjatkan untuk keluar dari himpitan rasa takut mati itu

Tak ubahnya seperti cerita lain, seorang pejabat yang pension dengan deposito hasil korup tak terbilang. Namun ketika dia pension, penyakit kanker datang. Segala daya digunakan untuk keluar dari ancaman kematian. Karena harta berlebih maka tak lagi dipikirkan biaya berobat bila harus keluar negeri atau mendatangi dokter ahli dari manca Negara. Lambat namun pasti , harta yang dikumpulkan dari hasil korup bertahun tahun akhirnya terkuras habis. Ketika harta habis, mautpun menjemput. Tak usah dibayangkan betapa penderitaan yang harus dirasa selama proses pengobatan itu. Selama proses menanti ajal. Rasa cemas akan maut yang segera menjemput. Rasa takut akan meninggalkan semua yang dicintai. Semua menyatu jadi satu dalam derita tak bertepi. Akhirnya Semua sirna begitu saja. Tak ada lagi kehebatan dan kepintaran yang dulu dibanggakan hingga pantas mencuri uang rakyat dengan menggunakan jabatan dan kekuasaan.

Apa yang diilustasikan diatas dengan jelas kita ketahui bahwa betapa kehidupan itu sangat mahal. Tidak ada harta dan kekuasaan didunia ini yang dapat membeli kehidupan. Bila saatnya datang tak ada yang bisa menghindar. Tidak ada!. Masalahnya kita ingin seperti apa akhir dari kehidupan ini Apakah ingin happy ending ataukah suffered ending. ? BIla ingin happy ending maka turutilah aturan dari Allah sebagaimana yang telah diteladankan oleh Rasul. Agama mengatur kehidupan ini tak lain agar kita smart menentukan pilihan. Mengapa saya katakan smart? Karena hanya orang bodoh yang memperturutkan hawa nafsu hingga menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan kebahagiaan didunia. Bila kebahagiaan bersandar kepada harta maka harta itu pulalah yang akan menyiksa kita. Penyakit phisik maupun psikis datang akibat dari sumber harta yang kita makan. Buktinya sebagian besar penyakit jantung dan stroke dihidap oleh golongan berharta. Ramainya tempat hiburan malam diisi oleh orang orang berduit yang stress.

Benarlah , Orang yang tidak smart akan “ … berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak…," (al-Hadiid: 20). Ini merupakan sebuah kebodohan. Karena semua kemilikan di dunia dikuasai oleh Allah. Manusia hanya membodohi diri mereka sendiri dengan menyangka bahwa mereka memilikinya. Hal ini karena mereka tidak menciptakan yang mereka miliki dan mereka pun tidak memiliki kekuatan menjaga semuanya secara abadi. Ditambah lagi, mereka tidak dapat mencegah kerusakan yang terjadi. Juga, karena mereka tidak memiliki hak untuk "memiliki" sesuatu karena mereka termasuk "milik" dari pemilik yang lain. Pemilik tertinggi ini tidak lain (an-Naas: 2), yaitu Allah. Al-Qur`an memberitahu kita bahwa seluruh alam adalah milik Allah, "Kepunyaan-Nyalah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah." (Thaahaa: 6)

"Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allahlah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Alah Mahakuasa atas segala sesuatu." (al-Maa`idah: 40). Camkanlah firman Allah ini untuk smart menjalani hidup. Kalau kita mengejar harta karena ingin kepuasan dan kebanggaan tanpa menyadari bahwa semua itu adalah titipan Allah maka tunggulah siksa Allah yang sangat pedih. Namun bila kita mengejar harta karena niat beribadah kepada Allah maka hasilnya adalah cinta dan kasih sayang untuk ikhlas berbagi kepada yang lemah. Maka rasa syukur meliputi hidup kita, kebahagiaan akan merupakan bagian dari keseharian kita untuk meraih happy ending dalam drama kehidupan kita didunia. Be smart!

Wednesday, December 07, 2011

Bersahadat...


Terus terang saya malu sekali karena dia tak punya alasan untuk mengagumi saya. Syahadat usia dini tidak mengarahkan saya menjadi humanis yang berarti. Sewaktu saya tanya tentang inti filosofinya, Samanta hanya menjawab, ”Untuk membahagiakan orang lain.” Sebuah filosofi yang melawan sifat mementingkan diri sendiri. Demikian buya Safie Maarif bertutur dalam tulisannya di Kompas. Ungkapan itu disampaikannya kepada Dr Achyuta Samanta yang dikenal sebagai the Poorest of the Poor, Nabi kaum miskin dari yang termiskin. Semua tahu bahwa buya Safie Maarif mantan ketua Umum Muhammadiah yang dikenal Ormas terbesar di Indonesia yang mengabdikan diri untuk kemanusiaan dibidang pendidikan, kesehatan, panti asuhan. Namun bagaimanapun kehebatan gerakan Muhammadiah tetap membuat Safie Maarif menaruh hormat dan merasa rendah dihadapan pejuang kemanusiaan Dr Achyuta Samanta.

Betapa tidak? Achyuta Samanta, menggeluti perjuangan selama 20 tahun untuk orang miskin diantara yang miskin itu. Dia melepaskan jabatan dosen dan menggunakan ilmunya untuk berbaur dengan orang mskin dan berbuat untuk mereka. Selama dua puluh tahun, dia berhasil membuat project bernilai ratusan juta dollar , bukan untuk dirinya dan tidak diwariskan kepada keluarganya, tapi untuk orang miksin. Sikap dan perbuatannya menyatu dengan pribadinya yang rendah hati, Demikian yang dirasakan oleh Buya Safie Maarif ketika kali pertama bertemu dengan Dr Achyuta Samanta di kota Bhubaneswar, Negara Bagian Orissa, India. Dia memang panta disebut sebagai pejuang pembebas dari ketertindasan: kasta, ekonomi, pendidikan, sosial, dan politik. Melihat Samanta , mengingatkan tentang almarhum Madam Teresa yang mengabdikan umurnya membela kaum duafa di pusat kota Bombay.

Tapi keiklasan berkorban juga dilakukan oleh mereka yang kaya raya. Seperti Angelina Jolie yang mengabdikan populartisnya sebagai artis untuk membantu rakyat teraniaya akibat perang. Menjadi duta keliling bagi UNHCR. Bukan hanya dari kegiatan melepas harta dan waktunya untuk orang miskin tapi juga membagi jiwanya dengan mengadopsi anak anak yang terlantar dari Negara miskin. Juga ada Bill Gate yang melepas 6/10 dari total hartanya yang diperkirakan mencapai USD 59 miliar dan Warren Baffet sang portfolio investment jenius dari AS yang menghibahkan 6/10 dari USD 52 miliar hartanya. Lakshimi Mittal, jutawan baja dari india yang menyumbangkan 6/10 dari total hartanya. Carlos Slim Helu dari Meksiko yang menyumbangkan 9/10 dari USD 67,8 miliar hartanya. Mereka kaya raya namun dengan hartanya tidak membuat mereka berjarak dengan orang miskin, dan berkorban untuk itu.

Tentu di Indonesia atau umat islam dibelahan dunia lain, juga berbuat hal yang sama untuk kemanusiaan walau tidak diberitakan secara luas. Namun ada juga kita melihat kenyataan yang kadang membua kita miris. Bahwa bukan rahasia lagi bila banyak pengurus Ormas social / Yayasan , entah itu Pendidikan seperti Ponpes, Panti Asuhan, Kesehatan, Pendidikan. Hidup mereka bergelimang dengan kemewahan. Kegiatan social dibuatnya dan pada waktu bersama mereka juga menumpang hidup dari kegiatan social itu. Bahkan ada yang hidup makmur karena itu. Bahkan Dai yang sering berkotbah didepan kamera televise dan popular maka apapun dikomersialkan , termasuk menulis buku, mendapatkan fee dari program umroh bersama Dai. Kalau mereka aktifis politik utuk syiar islam, maka lihatlah gaya mereka ketika terpilih sebagai anggota dewan atau Menteri. Bahkan Partainya memilih hotel termewah didunia sebagai tempat Muktamar.Sangat jauh dari gaya orang miskin. Kalau gaya berbeda dengan orang miskin bagaimana hati akan mendekat ?

Dari pengusaha kaya raya muslim Indonesia, kita lihat ada yang berhasil mengambil alih jaringan retail modern namun pengaruhnya membuatnya banyak usaha kelas rumahan terpuruk karena gagal bersaing oleh gerai raksasanya. Tak terdengar dia menghibahkan hartanya. Kalaupun ada tak lain hanyalah pelengkap ceremonial meningkatkan corporate image , yang nilai sumbangannya secuil dari hartanya. Juga ada pengusaha kaya raya yang usahanya melilit disemua sektor, termasuk pertambangan, property, perbankan, dll, Namun yang dapat dia lakukan tak lain membuat terpuruk ribuan penduduk yang kehilangan tempat tinggal akibat ulah bisnis pemboran minyak yang salah urus. Ada ganti rugi tapi tak ada ganti untung. Apalagi untuk berbagi atas hartanya. Justru hartanya digunakan untuk menjadi pemain politik dengan menghibahkan dana triliunan rupiah sebagai dana abadi partai. Di negara muslim tempat rumah suci kiblat umat islam sedunia, tak terdengar para bangsawan Arab yang kaya raya akibat berkah minyak dan visa haji , menyumbangkan hartanya lebih dari separuh hartanya seperti pengusaha non muslim.

Begitu banyak contoh orang yang bukan muslim yang menjadi pejuang kemanusiaan bagi simiskin. Ada mereka yang memang tak berharta namun mewakafkan umur dna keahliannya bagi simiskin. Ada mereka yang memang diberkati harta berlebih karena profesi atau bisnisnya namun tidak hidup bermewah dengan itu kecuali merasa puas ketika mereka melepas hartanya bagi program kemanusiaan. Bagi saya, mereka semua itu adalah cobaan bagi orang muslim. Suatu pembelajaran yang dibentangkan Allah dihadapan kita bagaimana ruh kasih sayang Allah itu tampil kepermukaan, walau lewat orang yang tidak bersahadat. Jangan sampai keberadaan mereka membuat kita mencibir dengan berkata untuk apa pengorbanan mereka , toh mereka tidak beriman kepada Allah maka amalan itu akan terbang dibawa angin. Tapi pada waktu bersamaan kita yang mengaku bersahadat lupa akan makna sahadat. Lupa makna cinta dan kasih sayang untuk berkorban dijalan Allah.

Lupa bahwa Allah itu dekat dengan orang miskin dan yang dizolimi. Tidak kita temukan Allah di Mesjid mewah, TIdak kita temukan Allah di acara Zikir akbar. Allah ada bersama mereka yang miskin dan terlupakan oleh orang orang yang berada. Kalau ingin mencari Allah maka temuilah fakir miskin, anak yatim dan piatu, orang yang terjerat hutang, orang terzolimi. Bantulah mereka karena kita yang berlebih telah ditakdirkan menjadi wakil Allah untuk menegakkan keadilan bagi mereka yang duafa harta maupun ilmu. Setidaknya mulailah berpikir dan besikap seperti ungkapan Samanta " Untuk membahagiakan orang lain"

Thursday, December 01, 2011

Perjuangan cinta

Perjuangan cinta bagi semua. Demikian teman mengawali pembicaraan kepada saya kemarin ketika kami meluangkan waktu bersama sama minum kopi disalah satu café. Bahwa , lanjutnya, perjuangan itu tidak mudah. Saya tahu bahwa teman ini adalah segelintir orang yang masih percaya dengan kekuatan cinta. Dia seorang aktifis kemanusiaan kelas dunia. Sebelumnya saya mengenalnya sebagai professional yang berkarir diberbagai lembaga keuangan international. Begitu banyak penderitaan akibat perang namun jauh lebih banyak penderitaan akibat kebijakan Negara yang tidak pro rakyak miskin, hanya memikirkan kepentingan segelintir pemodal, yang akhirnya melahirkan elite kaya raya yang menguasai lebih separuh GNP nasional. Ini benar benar system pembunuhan massal yang sangat mengerikan. Lambat namun pasti akan menggiring orang banyak masuk dalam system perbudakan dan mati sia sia. Setidaknya mati secara moral. Demikian katanya.

Saya bisa merasakan kegundahannya. Namun saya mencoba memberikan semangat kepadanya. Ingatlah kisah Rasul, kata saya. Rasul yang kita tahu sebagai kekasih Allah,yang namanya bersanding dipintu gerbang sorga, yang hatinya dijaga Allah dari segala kotoran, harus merasakan kegetiran , kelelahan, sakit, terancam nyawanya dan keluarganya , menyepi dalam kesendirian ditengah orang ramai, selama jangka waktu kurang lebih 10 tahun di Mekkah. Selama itupula beliau tak henti, tak kenal lelah terus melangkah kedepan menyerukan bahasa cinta kepada semua orang untuk dekat kepada pemberi cinta, Allah. Rasul berbicara atas nama Allah bahwa pemujaan harta adalan bencana kehidupan, menzolimi orang lemah adalah sumber kerusakan peradaban, ya rasul bicara tentang cinta, kekuatan untuk lahirnya keseimbangan dan kebaikan diatas rahmat Allah.Itulah yang membuat Rasul terasing ditengah komunitas jahiliyah yang memang miskin cinta.

Kaum jahiliah tak ubahnya kaum kapitalis yang gemar memanjakan diri sendiri diatas penderitaan orang lain. Ketika itu, Rasul menyampaikan pemahaman tentang tauhid, komunitas Jahiliah Arab tidak begitu mempermasalahkan. Namun menjadi lain ketika Rasul bicara tentang cinta;. Jangan ada lagi perbudakan, jangan zolimi anak perempuan kalian, lindungi kaum perempuan, sayangi hamba sahaya kalian, sayangi fakir miskin dan para yatim, jangan ada kelas diatara kalian hanya karena perbedaan ras ,kekuasaan dan harta. Inilah yang sulit diterima oleh mereka. Betapa tidak. Bagi mereka yang mendewakan harta dan kekuasaan, semua bisa dibeli, yang lemah biasa terjajah dan yang kuat dimaklumkan menjajah. Demikian saya menyampaikan uraian tentang perjuangan cinta. Membuat dia termenung,

Walau saya tahu soal perjuangan rasul namun hikmah tentang perjuangan cinta itu baru kini saya disadarkan. Katanya. Bahwa memang itu tidak mudah dan tidak murah. Karena ini pesan Allah, pesan kepada umat manusia untuk menjadi bayang bayang Allah. Tentu semua kita diwajibkan melaksanakan perjuangan menegakkan cinta itu, tanpa berputus asa dan tanpa berprangsaka buruk kepada Allah. Bagi pegawai negeri tak usah sedih bila harus istiqamah untuk tidak korupsi walau harus menghadapi gaji yang tak cukup hidup layak seperti para koruptor. Bagi pengusaha tak perlu bersedih bila usaha lambat berkembang karena harus istiqamah dalam kejujuran memanjakan konsumen dan mensejahterakan karyawan. Bagi para professional tak perlu rendah bila penghasilannya jauh lebih rendah dibandingkan professional dari negeri kapitalis. Ingatlah semua, bahwa perjuangan anda semua adalah perjuangan cinta didalam sebuah negeri yang dikelola oleh system jahiliah.

Tanpa kekuatan cinta dari anda semua, dari kita semua, rasanya perubahan tidak akan pernah terjadi. Mungkin kita lelah menanti perubahan terjadi, tapi jangan berhenti dijalan hingga larut menjadi bagian dari keburukan. Ingatlah kisah Rasul yang harus berjuang di Makkah selama kurang lebih 10 tahun, yang hanya mendapatkan pengikut sebanyak kurang lebih 10 orang. Itupuan hanya segelintir para sahabat dan kerabat dekat. Jadi bersabar dan istiqamah melewati waktu , dan sadar bahwa sorga itu tidak mudah, juga tidak gratis. Ini harus ditanamkan dalam diri kita untuk melebur dalam jiwa ,hingga bulat hati hanya untuk menjemput ridho Allah. Maka hari hari akan dilewati dengan pengabdian, keteladanan akhlak mulia dan tak henti bersuara untuk lahirnya kebaikan, kebenaran, keadilan bagi semua.

Friday, November 25, 2011

Kunci sukses


Pada satu kesempatan saya pernah kekantor teman. Ketika dikamar kerjanya saya lihat dia sedang berbicara dengan staff nya. Saya perhatikan , diwajahnya terpancar senyum ketika mendengar staffnya berbicara. Dia pendengar yang baik, menurut saya. Tapi lebih dari itu, dia telah membuat staffnya nyaman untuk berbicara dan mengungkapkan apa yang harus diungkapkan. Ketika dia harus berbicara , pancaran wajah bersih berhias senyum tidak lekang dari dirinya. Membuat setiap kata yang keluar darinya diperhatikan dengan serius oleh staff nya. Setelah usai pembicaraan itu, teman ini kembali kepada saya. Dia mengatakan kepada saya, pentingnya untuk meyakinkan staff bahwa pimpinan selalu ada disampingnya , mengayomi dan peduli dalam situasi apapun. Saya tersenyum. Ungkapan ini tak lain seperti kata orang bijak, memimpin dengan cinta.

Dalam salah satu seminar di Hong Kong tentang Wisdom brings success . Dikatakan bahwa keberhasilan seseorang dalam bisnis tidak ditentukan oleh kepintarannya, kecukupan modal, kehebatan tekhnologi tetapi ditentukan oleh kemampuannya bersikap bijak. Menurut saya bukan hanya dalam bisnis tapi juga dalam kehidupan, dalam profesi apapun, sukses atau keberhasilan ditentukan oleh sikap bijak. Dalam seminar itu disebukan ada lima hal yang harus di jadikan pegangan oleh siapapun untuk mencapai sukses. Yaitu, pertama adalah Rendah hati ( humble ) Kedua , Kasih Sayang ( Love ) , Ketiga, Berjuang ( struggling ) Keempat adalah sabar ( patience ) , Kelima ketulusan ( sincerity ). Kelima hal ini dapat dipelajari oleh siapapun. Ada banyak literature untuk itu. Namun tidak banyak orang bisa menerapkannya.

Rendah hati bukanlah sifat merendahkan diri sendiri. Bukan., Rendah hati adalah sikap terbuka tanpa topeng untuk berbuat apa adanya. Dia teramat kuat dalam situasi dan kondisi apapun.. Dia kuat karena tidak bergantung dengan apapun untuk meyakinkan orang lain, untuk dihargai orang lain. Dia bisa mengambil keputusan yang bijak saat dia tidak menanggap dirinya serba pintar. Dia bisa dihormati atas jasa-jasanya saat dia tidak membesar-besarkan dirinya. Dia bisa mengukir prestasi besar apabila dia tidak sombong. Sikap rendah hati adalah repliksi kepribadian tanpa kemasan dengan pakaian bermerek, kata kata meninggi, bergaya karena jabatan dan kekuasaan, performance berbangga karena kecantikan atau kegagahan. Dia bersih dari itu semua. Namun wajahnya membuat orang percaya bahwa dia something else.

Bila dia rendah hati maka sifat kasih sayang tentu akan menyelimuti dirinya. Siapapun dihadapannya akan dicintainya tanpa memandang jabatan, kedudukan , harta, pendidikan. Karena cinta dan kasih sayanglah dia akan senantiasa menjaga amanah sebaik mungkin sebagaimana dia menjaga jiwanya. Tak mungkin ada sifat kasih sayang pada koruptor, tak mungkin ada sifat kasih sayang bagi siculas, tak mungkin ada sifat kasih sayang kepada animal business. Karena cinta dan kasih sayanglah membuat dia berlemah lembut ketika berbicara dengan orang lain. Hatinya lembut untuk mudah memaafkan dan memaklumi. Dia menjadi trouble shutting terhadap masalah yang ada. Bukan trouble maker. Dia akan dirindukan bila tidak hadir dan kehadirannya membuat semua orang nyaman disekitarnya. Dia cahaya bagi orang sekitarnya.

Bila sifat kasih sayang hidup dalam dirinya, maka hatinya akan terang dan bersinar. Dia sadar bahwa karena cinta , dia harus berbuat sesuatu, dia harus berjuang ( struggle ) menghasilkan sesuatu yang bisa membuat orang sekitarnya , terdekatnya mendapat sesuatu yang bermanfaat. Dia tangguh melewati semua rintangan dan tak pernah berputus asa , yang senantiasa berprasangka baik kepada siapapun. Setiap detik berlalu begitu berharga baginya. Karenanya dia akan disiplin dengan waktu,Tak suka menyianyiakan waktunya. Waktu diisinya dengan belajar menimba ilmu dari segala sumber. Waktu diisinya dengan menapak peluang dan kemungkinan. Waktu berlalu, kerja keras selalu menyertainya untuk orang yang dicintainyal untuk lingkungan dimana dia berada. Sejauh langkah diayun sejauh itupula hikmah didapatnya. Sebanyak beban dalam hidupnya , sebanyak itupula hikmah didapatnya.Untuk memberi , bukan meminta.

Ketika dia berjuang ( struggle ) untuk menghasilkan sesuatu maka tentu dia juga menyadari bahwa masa depan ditapak nya dengan sabar. Dia teramat sabar menanti hari esok yang belum dalam genggamannya.. Dia tak pernah berkeluh kesah dengan keadaan apapun walau kegagalan demi kegagalan datang mendera. Dia tersenyum menatap teriknya matahari, dia juga tersenyum menikmati malam yang gelap. Dia tak pernah menyasalahkan siapapun, tak juga menyesali dirinya yang serba terbatas. Dia istiqamah melewati proses, melewati sunatullah. Semua yang terjadi , baik maupun buruk, diterimanya sebagai sebuah hikmah. Semua disikapinya tidak berlebihan. Sekedarnya saja. Semua adalah hikmah baginya untuk menerima itu semua dengan sabar dan sabar.

Bila dia sabar maka tentupula dia berbuat karena ketulusan, karena tak mungkin dia sabar , bila dia tak ikhlas. Inilah puncak pribadi yang sukses. Pribadi manusia unggul. Ketulusan yang berselimut akan sikap rendah hati, cinta, berjuang, dan sabar. Dia tak merasa rendah bila dia harus rendah hati, Dia tak merasa pecundang bila dia harus berbuat dan member demi cinta. Dia tak merasa lemah bila harus bersabar dari kegagalan, dia tak merasa hina bila harus bersabar dari orang yang menzoliminya, dia tak merasa patah hati bila dikecewakan. Karena dia tulus, dia kuat teramat kuat oleh karena sebab apapun.

Diakhir seminar, saya pahami semua isi materi itu, karena sebetulnya agama saya sudah memberikan metode ringkas dan sederhana untuk menguasai lima sifat itu. Yaitu melalui sholat. Lewat sholat wajib lima waktu , sebetulnya adalah cara melatih kita untuk rendah hati, cinta, berjuang, sabar serta ikhlas. Setiap waktu, lima kali sehari latihan itu dilakukan, agar kita menjadi manusia sukses, manusia unggul. Benarkah begitu ? tanya teman saya yang ikut dalam seminar. Baiklah saya jelaskan sedikit prihal ritual sholat itu :

Setiap hari kita diharuskan ruku dan sujud kepada Allah sebagai repliksi bahwa kita bukanlah siapa siapa dan tak pantas meninggikan hati. Kita hanyalah hamba Allah untuk beribadah kepada Allah. Setiap hari , setiap diakhir sholat kita harus mengucapkan salam dengan menoleh kekiri dan kekanan, sebagai ujud cinta dan kasih sayang kepada sesama. Setiap hari , dalam kondisi apapun, dalam keadaan sehat maupun sakit, kita harus sholat dengan disiplin tinggi. Kita harus berjuang untuk dekat kepada Allah. Setiap awal sholat kita berikrar bahwa hidup kita , sholat kita, mati kita hanya untuk Allah. Kita sabar dari semua itu. Dan ketika sholat pula kita berikrar bahwa hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada Allah kita meminta tolong. Kita ikhlas karena Allah…hati kita akan melembut, nafsupun terkendali untuk berbuat karena Allah..
Umat islam menyerukan sholat ( adzan ) dengan kalimat yang sangat indah " hayya alash sholah, hayya alal falah. Marilah sholat dan marilah mencapai kemenengan. Orang yang sholat adalah orang yang menang, dan itulah sukses yagn sesungguhnya.

Thursday, November 17, 2011

Wanita ?

Pernah satu kali istri saya bertanya kepada saya , mengapa saya tidak pernah mengeluhkan sakit bila sedang sakit. Atau mengeluh dengan peliknya pekerjaan yang saya hadapi. Pertanyaan itu disampaikannya ketika saya mengurut kakinya menjelang tidur. Saya tahu betul bahwa dia akan tertidur nyaman bila saya sudah mengusap kakinya. Bagi saya membuat dia senang dan nyaman itu lebih baik , walau karena itu saya harus mengusap kakinya. Saya sadar bahwa secara phisik itu tidak ada artinya bagi dia. Tapi secara kejiwaan, itu sangat berarti sekali baginya, bahwa saya peduli. Walau kadang saya lelah dengan beban pikiran namun tak sulit bagi saya untuk mengalihkan beban itu dengan aktifitas lain seperti berkumpul dengan teman, atau membaca buku, menulis blog atau pergi ke Masjid.. Saya akan mudah sekali melupakan beban dan mendapatkan kebahagiaan untuk itu. Ya, itu sebabnya dihadapan istri , saya tidak mudah berkeluh kesah karena sakit atau pekerjaan.

Tapi tidak demikian dengan wanita. Wanita mudah berkeluh kesah dan cenderung menyikapi persoalan dengan serius , yang tak mudah diselesaikan dalam sekejap. Sedikit saja emosinya terganggu , itu akan menjadi beban pikirannya. Kadang letupan emosi keluar dalam bentuk air mata atau marah, atau cemberut. Kalaupun wanita berusaha untuk mengalihkan beban pikirannya melalui kegiatan yang menyenangkan namun itupun tidak mudah sebagaimana pria lakukan. Dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah Saw. bersabda, ...Jagalah pesanku tentang kaum perempuan agar mereka diperlakukan dengan baik. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika engkau berusaha untuk meluruskannya, tulang itu akan patah. Jika engkau membiarkannya, tulang itu tetap bengkok. Oleh karena itu, jagalah pesanku tentang kaum perempuan agar mereka diperlakukan dengan baik.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam diri wanita ada kebengkokan naluriah yang tidak bisa diluruskan oleh siapapun. Namun, demikianlah tuntutan kebijaksanaan Allah Swt. sebagaimana termasuk kebijaksanaan-Nya Dia menjadikan laki-laki memiliki kemampuan untuk memelihara hal ini dengan membawanya pada pergaulan yang baik. Secara chemisry memang wanita dirancang lebih rentan terhadap goncangan emosi. Setidaknya demikian yang disimpulkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Institut Karolinska Swedia. Bahwa satu dari empat wanita dirawat karena depresi. Sementara kenyataannya hanya 1 dari 10 pria terkena depresi. Perbedaan ini penyebabnya adalah cara dan proses hormon bahagia serotonin bekerja pada pria dan wanita. Hormon serotonin mempengaruhi perasaan bahagia kepuasan, mengurangi nafsu makan dan memperbaiki kualitas tidur. Rendahnya tingkat serotonin dihubungkan dengan depresi. Dari hasil pindai otak pria dan wanita, ditemukan reseptor otak wanita berbeda dengan pria. Sel reseptor di otak pria lebih cepat merespon aliran hormon bahagia dan aliran nutrisi ketimbang wanita.

Dalam penelitian yang dilakukan University of Montreal juga menemukan bahwa hormon serotonin pada otak pria 52 persen lebih banyak dari pada wanita. Alasannya, adanya perbedaan dalam hormon seks pada pria dan wanita. Hormon seks estrogen dan testosteron telah lama dikenal untuk mempengaruhi perilaku. Tingkat estrogen lebih berfluktuasi pada wanita. Dr Andrei Novac, profesor klinis psikiatri di University of California Irvine School of Medicine menyatakan, hormon estrogen merangsang reseptor di otak. Saat hormon berfluktuasi, sensitivitas serotonin otak berubah. Sehingga, saat estrogen rendah, wanita merasa tidak bahagia. Beberapa faktor penyebab estrogen rendah adalah sebelum menstruasi (PMS), setelah melahirkan dan menopause. Hal ini diperparah bila pria tidak menyadarinya dan justru membuat wanita lebih tertekan. Atau bisa juga akibat trauma ulah pria sendiri.

Agama berkata , sains membenarkan. Apalagi yang membuat kita ragu untuk percaya akan firman Allah. Imam Al-Ghazali berkata, bahwa salah satu kewajiban suami terhadap istri adalah memperlakukannya dengan baik. Perlakuan baik kepadanya bukan hanya tidak menyakitinya, melainkan juga bersabar atas perilaku buruk, kelambanan, dan kemarahannya untuk meneladani Rasulullah Saw. Ketahuilah bahwa ada istri beliau yang mengejek beliau dengan mengulang perkataannya dan ada pula yang tidak memedulikan beliau hingga malam. Lebih dari itu, laki-laki dapat lebih bersabar atas perilaku buruk istri dengan humor atau perbuatan yang bisa menyenangkan hatinya. Bagi pria yang masih merasa superior terhadap wanita dan lupa bijak terhadap wanita, maka inilah sabda Rasul “Aku ingatkan kepada kalian tentang hak dua orang yang lemah, yaitu anak yatim dan perempuan.” (HR Imam Ahmad, ibn Majah, dan Al-Hakim). Camkan,itu. !

Bila kenyataannya kini wanita menuntut kesetaraan dengan pria , maka itu tak lain karena zaman berubah akibat ulah pria juga. Banyak wanita baik baik akhirnya terpuruk dilembah nista karena pria entah itu suaminya , bapaknya, pamannya, abangnya, adiknya, kakaknya tak lagi bisa bertanggung jawab kepada mereka. Banyak wanita yang akhirnya menduduki posisi strategis diperusahaan, di pemerintahan atau profesi professional lainnya karena pria tidak bisa berperan dengan baik sebagaimana fungsi dan tanggung jawabnya. Saya yakin kesetaraan gender tidak akan mengemuka menjadi isu social bila pria memang bisa menempatkan dirinya dengan segala kelebihan yang diberikan Allah untuk bersikap lebih bijak dibandingkan wanita yang memang secara chemistry lebih rentan dibandingkan pria.

Siapapun wanita , entah itu Ibu, istri, anak perempuan, sahabat, kerabat, mereka semua adalah tempat ujian bagi setiap pria untuk melatih diri agar lebih sabar dan pandai bersikap bijak. Perlakuan pria kepada wanita adalah ripliksi pribadi pria. Nabi mengatakan bahwa sebaik baiknya pria adalah yang bisa memuliakan istrinya, bertanggung jawab kepada ibunya, mencintai anak perempuannya, kakak/adik wanitanya.Mungkin ada wanita yang cerdasnya melebihi pria namun bukan berarti menjadikan wanita sebagai pemimpin diantara pria. Bahwa wanita lemah namun tidak untuk dilemahkan. Artinya kelemahan wanita juga tidak otomatis menghilangkan haknya untuk diajak bermusyawarah khususnya dalam urusan rumah tangga. Sudah saatnya kini pria memahami wanita lebih menyeluruh agar kehidupan kembali normal seperti agama menuntun dimana wanita berlaku elok dan hormat kepada pria. Karena memang pria menempatkan rasa hormat dan tanggung jawab penuh kepada kaum wanita.

Thursday, November 10, 2011

Hak waris...

Sudah hampir setengah tahun ayah mertua saya meninggal. Namun soal warisan belum juga dibicarakan. Saya dapat maklum karena empat ipar saya, tiga laki laki dan satu perempuan masih tinggal dirumah mertua saya. Mungkin mereka sungkan untuk menanyakan soal warisan ayahnya. Tetapi ada lima anak yang tidak menumpang dirumah , yang kehidupannya juga tidak berlebih. Tentu mereka membutuhkan warisan itu. Saya mendengar ada suara sumbang diantara ipar saya soal keberadaan warisan itu. Namun ungkapan itu tidak pernah disampaikan dalam forum keluarga. Dampaknya keliatan, hubungan antar bersaudara sudah saling curiga, Seakan yang lain tidak percaya dengan yang lainnya soal warisan ini. Untuk menghindari pertikaian lebih jauh, istri saya minta agar saya tampil sebagai penengah, khususnya membicarakan ini dengan ibu mertua saya.

Ketika saya sampaikan dasar agama bersikap soal warisan itu, ibu mertua saya langsung menyanggupi untuk segera membagi warisan itu. Namun ada sedikit risau dihatinya bila memikirkan soal pembagian ini. Beliau tidak ingin harta itu dibagi sesuai porsi yang ditetapkan oleh agama dimana laki laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian wanita. Alasanya sederhana karena beliau tidak melihat anak laki laki akan mampu bertanggung jawab dengan saudara perempuannya. Saya tegaskan bahwa ini hukum yang ditetapkan oleh Allah. Kita tidak bisa menganalisa yang belum terjadi. Tugas kita hanyalah ikhlas mengikuti hokum Allah. Masalah apakah kelak anak laki laki mau bertangung jawab dengan saudara perempuannya itu masalah mereka dengan Allah. Bila mereka lari dari tanggung jawabnya setelah haknya yang ditetapkan Allah diterima maka tentu Allah lebih tahu bagaimana menegakkan keadilan bagi saudara perempuannya. Akhirnya mertua saya berbulat hati menyerahkan masalah ini kepada saya.

Bertepatan dengan hari raya Idul Adha, seluruh keluarga istri saya berkumpul dirumah saya. Pada saat itulah musyawarah keluarga digelar. Sebelum musyawarah keluarga dilakukan, saya memberikan sedikit wejangan mengenai warisan. Saya katakan bahwa tanggung jawab anak laki laki kepada kakak atau adik perempuannya juga kepada ibunya adalah seumur hidup. Artinya walau adik perempuan atau kakak perempuan sudah menikah, tanggung jawab adik laki laki atau kakak laki tetap ada. Andai terjadi prahara rumah tangga terhadap adik atau kakak perempuannya maka adik laki laki atau kakak laki laki harus mengambil alih tanggung jawab terhadap kehidupan saudara wanitanya itu. Ketika ayah meniggal maka anak laki laki harus bertanggung jawab terhadap ibunya. Ini ketentuan dari Allah. Itu sebabnya mengapa Allah memberikan hak waris kepada laki laki lebih besar dibandingkan perempuan.Karena wanita tidak dibebani secara hukum untuk bertanggung jawab.

Saya juga ceritakan perihal saya pribadi. Ketika ayah saya meninggal, tidak ada harta berlebih yang bisa dibagi. Namun tidak mengurangi tanggung jawab saya untuk menanggung adik atau kakak perempuan saya dan juga ibu saya. Sampai kini ibu dan saudara perempuan saya berhak untuk meminta pertanggungan jawab itu. Dihadapan Allah saya tidak bisa berkata tidak. Karena keimanan kepada Allah akan dibayar oleh pertolongan dari Allah. Karena Allah tidak akan pernah memberikan beban tanggung jawab kalau Allah tidak juga menyertainya dengan pertolongan. Alhamdulillah, sampai kini semua bisa terlewati tanpa ada rasa berat. Kepada Ipar ipar saya mengatakan bahwa walau kehidupan mereka tidak semuanya mapan namun mereka harus bersyukur karena Ayah mereka meninggalkan harta berlebih,. Inilah kekuasaan Allah. Kita semua harus bijak melihat persoalan ini demi cinta dan kasih sayang kepada orang terdekat kita dan mendapatkan hikmah dari itu semua. Itulah tanda syukur.

Setelah memberikan sedikit pituah , sayapun mundur dan mempersilahkan keluarga istri saya untuk bermusyawarah. Saya tidak bisa ikut campur. Karena saya hanya manantu. Alhamdulillah, rapat dilakukan dengan penuh keakrapan. Mereka semua paham ketentuan soal agama namun kakak laki laki tertua istri saya memperkarsai agar harta warisan itu dibagi rata setelah tiga perempat diberikan kepada ibu mertua saya. Alasannya mungkin selama ini anak laki laki merasa kurang bertanggung jawab kepada saudara perempuannya maupun kepada ibunya.Karena kehidupan mereka memang tidak beruntung. Semua sepakat. Saya terharu. Karena dalam kemisikinan , walau agama mengatur hak atas anak laki laki lebih banyak namun mereka lebih mengedepankan keikhlasan untuk berbagi atas apa yang menjadi haknya dihadapan hukum Allah. Subhanallah.

Agama , sebagaimana fikih memang mengatur segala kehidupan ini. Tujuannya untuk keadilan dan tegaknya hokum Allah untuk kebaikan manusia. Namun diatas segala galanya adalah akhlak yang mengedepankan cinta dan keikhlasan untuk menerima dan memberi. Terlebih lagi adalah keiklasan untuk memberi demi cinta. Dari keluarga istri saya, saya menemukan hikmah bahwa harta berlebih yang ditinggalkan ayah mertua tidak sampai membuat anak anaknya terpecah. Ketika diingatkan akan keadilan Allah dalam menerapkan pembagian warisan maka mereka mengedepankan cinta dan kasih sayang. Semua memuliakan ibu dan sekaligus mengutamakan saudara perempuannya. Semoga Allah senantiasa memberikan hati yang terang bagi mereka untuk memahami ayat ayat Allah. Semoga.

Saturday, November 05, 2011

Kedamaian ...

Dalam banyak kesempatan perjalanan diluar negeri. Saya acap terjebak oleh ruang dan waktu untuk melaksanakan sholat. Ketika waktu sholat datang, kebetulan saya sedang berada dirumah teman yang beragama Kristen atau budha. Tak ada satupun diantara mereka yang berkeberatan ketika saya minta izin untuk melaksanakan sholat. Untuk mengetahui arah kiblat, kemanapun saya pergi, selalu kompas berukuran kecil saya bawa. Teman yang beragama Kristen itu mempersilahkan saya keruangan yang bersih yang biasa dia lakukan untuk berdoa. Ketika hendak sholat, saya sempat melirik patung Yesus berukuran kecil , juga tak ketinggalan diodrama photo ketika Yesus di salip. Sholat saya kearah kiblat dan usainya saya berterimakasih kepada teman itu. Pernah juga ketika perjalanan ke Bangkok saya bertamu kerumah teman.Teman ini Beragama katholik dan suaminya bergamga budha. Ketika saya minta izin untuk sholat , dia bersama suaminya dengan ramah mempersilahkan saya untuk sholat dikamar tidurnya yang bersih.

Dalam pergaulan bisnis kebanyakan teman saya bergama Krsten, budha, dan lainnya. Kami tetap saling menjaga hormat satu sama lain. Kadang kami berdiskusi tentang agama namun yang mengemuka adalah soal kemanusiaan , budi pekerti untuk saling mengingatkan hidup damai saling mengasihi, tentu saling memaklumi. Ditengah berita terror yang dilakukan oleh pejuang yang mengaku membawa bendera islam, sebisa mungkin saya katakan kepada teman yang beragama non muslim, bahwa islam tidak pernah membenarkan perbedaan hingga melukai orang yang berbeda agama. Apalagi dalam situasi damai. Dalam sejarah benar , bahwa islam melakukan peperangan diberbagai medan dalam operasi penaklukan. Namun itu dilakukan untuk menegakkan keadilan bagi rakyat yang dizolimi oleh pemimpin yang berhati singa. Dalam perangpun, Rasul menasehati agar tidak membunuh anak anak, tidak membunuh perempuan serta orang tua lemah. Dalam perjalanan ke medan penaklukan, tentara muslim dilarang menebang pohon , ternak. Demikian saya jelaskan kepada sahabat saya bergama lain.

Salah satu teman beragama keristen becerita kepada saya , yang menurutnya cerita ini menjadi popular dikalangan umat krisitian. Betapa tidak. Ini bukan hanya cerita burung tapi didasarkan oleh dokumen otentik yang sampai kini masih tersimpan di Gereja St Catherine's Monastery, Bukit Sinai, Mesir. Dokumen itu merupakan Piagam anugerah yang ditulis oleh Rasul,Muhammad SAW. Surat itu sebetulnya diberikan kepada delegasi Kristen yang datang berkunjung ke Madinah untuk bertemu dengan Rasul ditahun 628 Masehi. Tahukah kamu , kata teman, betapa Muhammad itu pribadi yang agung. Yang sangat menghargai perbedaaan dan lebih mengutamakan perdamaian. Bagi Rasul , nilai perdamaian itu adalah nilai islam yang dikenal sebagai rahmat bagi Alam semesta. Mungkin , sebagian banyak umat islam yang mengagungkan jihad yang bau amis darah , seakan terlupakan hakikat islam yang cinta perdamaian.

Apakah pesan dalam “piagam Anugerah itu? Tanya saya. Inilah isi piagam itu : "Ini adalah pesan dari Muhammad bin Abdullah, sebagai perjanjian bagi siapa pun yang menganut kekristenan, jauh dan dekat, bahwa kami mendukung mereka. Sesungguhnya saya, para pelayan, para penolong, dan para pengikut saya membela mereka, karena orang-orang Kristen adalah penduduk saya; dan karena Allah! Saya bertahan melawan apa pun yang tidak menyenangkan mereka. Tidak ada paksaan yang dapat dikenakan pada mereka. Sekalipun oleh para hakim mereka, maka akan dikeluarkan dari pekerjaan mereka maupun dari para biarawan-biarawan mereka, dari biara mereka. Tidak ada yang boleh menghancurkan rumah ibadah mereka, atau merusaknya, atau membawa apa pun daripadanya ke rumah-rumah umat Islam.

Jika ada yang memgambil hal-hal tersebut maka ia akan merusak perjanjian Allah dan tidak menaati Rasul-Nya. Sesungguhnya, mereka adalah sekutu saya dan mendapatkan piagam keamanan melawan apa pun yang mereka benci. Tidak ada yang memaksa mereka untuk bepergian atau mengharuskan mereka untuk berperang. Umat Islam wajib bertempur untuk mereka. Jika ada perempuan Kristen menikahi pria Muslim, hal ini tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan perempuan itu. Dia tidak dapat dilarang untuk mengunjungi gerejanya untuk berdoa. Gereja-gereja mereka harus dihormati. Mereka tidak boleh dilarang memperbaiki dan menjaga perjanjian-perjanjian sakral mereka. Tidak ada dari antara bangsa (Muslim) yang boleh tidak mematuhi perjanjian ini hingga Hari Akhir." Demikian.

Saya terharu karena pemahaman yang selama ini saya yakin tentang kebenaran islam yang cinta damai , ternyata juga dipahami sama oleh umat kristian. Bahwa tidak ada satupun ajaran islam yang membenarkan terror yang sehingga menghilangkan nyawa manusia. Perjuangan syiar Islam adalah perjuangan akhlak. Tidak bisa kemarahan dilawan dengan kemarahan. Tidak ada keadilan dalam keadaan marah. Tidak ada.! Tidak bisa kezoliman dilawan dengan kezoliman pula. BIla niat untuk menegakkan keadilan, maka caranya harus benar dengan bertumpu kepada kebaikan dan mendamaikan bagi semua. Apakah cara ini dinilai tidak efektif untuk merubah keadaan seperti yang kita mau ? oh itu bukan soal efektif atau tidak, tapi soal cara yang diridhoi Allah. Manusia tidak berhak untuk memaksa orang lain berubah atau mengikuti kebenaran illahiah. Itu adalah hak Allah, Tugas kita hanya menyampaikan kebenaran dengan cara cara yang di ridhoi Allah. Demikian.

Tuesday, November 01, 2011

Jalan meraih cinta...


Sifat manusia bisa baik dan bisa buruk. Iman manusia juga bisa naik , bisa juga turun. Inilah manusia yang serba lemah dan lemah. Namun, kata teman saya bukan berarti seorang muslim yang bergelimang dosa dan maksiat , dia tidak mencintai Allah. Dia hanya tidak mencintai dirinya sendiri. Buktinya ketika prahara datang dia kadang otomatis menyebut nama Allah. Kadang tersungkur dengan airmata berurai memohon ampun kepada Allah. Itu artinya didalam hatinya masih ada cinta kepada sang Pemberi Cinta itu sendiri. Dia yakin seyakinnya bahwa Allah tetap mencintainya dan dia juga mencintai Allah,makanya dia kembali kepada Allah dalam sesal sambil memohon ampunan dari Allah. Dia sadar ketika dia berbuat dosa dia belum memahami hakikat mencintai allah. Bahwa dirinya adalah Amanah dari Allah, maka dia berkewajiban menjaga amanah Allah yang dicintainya itu dengan cara berbuat makrup dan meninggalkan yang munkar. Dia hanya lalai, itu saja urai teman saya.

Ketika seorang sahabat yang miskin datang kepada Rasul dan berkata, ya Rasul bila orang kaya dapat lebih mencintai Allah dengan hartanya. Lantas bagaimana dengan kami yang miskin ini ? Rasul menjawab bahwa mereka dapat melakukannya dengan cara berzikir kepada Allah. Mengingat Allah. Cukup, Itu nilainya sama disisi Allah bila dilakukan dengan ikhlas. Artinya cara mendekati Allah dapat dari jalur mana saja. Yang kaya , dengan hartanya, Yang miskin dengan zikir sebanyak mungkin menyebut kebesaran Allah. Yang berilmu dengan ilmunya mengajarkan kepada siapa saja yang butuh ilmu.  Yang tidak dibenarkan bila apapun perbuatan kita tidak karena kecintaan kepada Allah. Kita larut dengan cinta yang serba bersayarat seperti Kata Allah kepada Nabi Daud “ Jangan terlalu dekat dengan manusia, karena ada dua jenis orang yang menghalangi kehadiran-Ku; orang-orang yang bernafsu untuk mencari imbalan dan kemudian semangatnya mengendor ketika telah mendapatkannya, dan orang-orang yang lebih menyukai pikiran-pikirannya sendiri daripada mengingat-Ku. Tanda-tanda ketidakhadiran-Ku adalah bahwa Aku meninggalkannya sendiri."

Jalan meraih cinta Allah bukanlah jalan yang sulit. Selagi dalam situasi apapun kita berzikir kepada Allah lewat kata dan perbuatan yang seiring sejalan. Kita  akan bersikap tamak terhadap uzlah untuk tujuan ibadah. kita akan terus mendambakan datangnya malam agar bisa berhubungan dengan temannya tanpa halangan. Jika ia lebih menyukai bercakap-cakap di siang hari dan tidur di malam hari daripada uzlah seperti itu, maka cintanya itu tidak sempurna. Karena, jika seseorang memang mencintai, maka ia akan terus mengingat-ngingat; dan jika cintanya itu sempurna, maka ia tidak akan pernah melupakan-Nya. Jika cintanya memang benar-benar kuat, ia akan mencintai semua manusia, karena mereka semua adalah hamba-hamba Allah. Malah cintanya akan melingkupi semua makhluk, karena orang yang mencintai seseorang akan mencintai karya-karya cipta dan tulisan tangannya.

Meskipun demikian, memang mungkin terjadi bahwa sementara kecintaan kepada Allah tidak menempati tempat utama di hati seseorang, kecintaan akan kecintaan kepada Allahlah yang berada di tempat itu, karena cinta adalah sesuatu dan kecintaan akan cinta adalah sesuatu yang lain. Tetapi na'udzu billah, jika di dalam hati seseorang telah tumbuh suatu kecintaan terhadap sesuatu yang bertentangan dengan Allah, maka keadaan kehidupan akhirat akan sama sekali asing baginya. Dan apa-apa yang akan membuat orang lain bahagia akan membuatnya bersedih. Hal ini bisa diterangkan dengan anekdot berikut ini. Seorang manusia pemakan bangkai pergi ke sebuah pasar yang menjual wangi-wangian. Ketika membaui aroma yang wangi ia jatuh pingsan. Orang-orang mengerumuninya dan memercikkan air bunga mawar padanya, lalu mendekatkan misyk (minyak wangi) ke hidungnya; tetapi ia malah menjadi semakin parah. Akhirnya seseorang datang; dia sendiri adalah juga pemakan bangkai. Ia mendekatkan sampah ke hidung orang itu, maka orang itu segera sadar, mendesah penuh kepuasan, "Wah, ini baru benar-benar wangi-wangian!" Demikianlah. Orang yang tidak mencintai Allah, jalan pulang menjadi gelap dan sesatlah dia.

Sunday, October 23, 2011

Berkorban...

Semua tahu akibat politik Apartheid oleh penguasa kulit putih di Afrika Selatan , Mandela harus mendekam di penjara pulau Robben selama 27 tahun dan baru merasa udara kebebasan ditahun 1990. Namun ketika dia dibebaskan dan kekuasaan ada ditangannya, yang pertama kali dilakukannya adalah “memaafkan lawan politiknya. Kalau saya melakukan hal yang sama sebagaimana mereka pernah lakukan kepada saya, maka itu tidak ada bedanya antara saya dengan mereka. Demikian ungkapan Mandela yang terkenal dalam buku “Playing the Enemy: Nelson Mandela and the Game That Changed a Nation’, karya pengarang John Carlin. Apa jadinya bila Nelson Mandela tidak memaafkan lawan politiknya ketika dia berada dipuncak kekuasaanya sebagai president Afrika Selatan? Saya yakin kehidupan politik Afrika Selatan tidak akan seperti sekarang ini.

Semua tahu bahwa Abu Sofian adalah tokoh kafir yang berada digaris depan memusuhi Rasul. Ketika perang Uhud, paman Rasul gugur ditangan budak Abu Sofian. Konon ceritanya jantung dan hati Paman Rasul, Amzah sampai dimakan oleh Hindun , istri Abu sofian. Demikian kebencian Hindun kepada Paman Rasul itu. Ketika kekuatan Islam semakin bertambah , maka saatnya Rasul memerintahkan untuk menguasai Makkah dari tangan Abu Sofian. Ini perang dakwah. Melindungi umat islam di Makkah dan sekaligus membuka pintu bagi umat islam didaerah lain melaksanakan ibadah haji. Sebelum serangan dilakukan, Abu Sofian memilih untuk menyerah namun meminta jaminan keselamatan dan kehormatannya. Rasul langsung menjawab “ Baiklah. Kalian dengarkan dan sampaikan kepada Abu Sufyan, ‘Siapa yang masuk Masjidil Haram, aman! Dan siapa yang masuk rumah Abu Sufyan, aman’,” kata Rasulullah. Demikian agungnya pribadi Rasul yang langsung memberikan maaf dan pada waktu bersamaan memberikan rasa hormat kepada musuhhya.

Sikap Rasul yang memberikan maaf begitu mudahnya , tentu semudah itu beliau melupakan masa lalu yang kelam bersama kekejaman Abu Sofian terhadap dirinya, sehingga beliau terpaksa tersingkir dari kota kelahirannya. Adalah puncak keagungan dari kebijakan Rasul, yang sehingga tak lain memberikan dampak rasa hormat kepada siapapun. Maka peradaban yang diselimuti oleh rasa benci yang memperturutkan hawa nafsu segera sirna, dan yang nampak tak lain adalah kedamaian untuk saling memaklumi diatas rasa hormat untuk ikhlas memaafkan. Demikian pula yang dilakukan oleh Nelson Mandela. Tak ada rasa benci , karena dia menguasai dirinya , menguasai nafsunya , I am the captain of my soul. Demikian sepenggal puisinya yang terkenal. Maka masa depan akan ditapak dengan sepenggal hope bahwa money cannot create success but freedom and peace can build your future a better. Itu hanya memungkinkan bila tidak ada rasa benci dan selalu siap untuk memaafkan.

Sifat pemaaf itu bukan hanya berdampak pada kehidupan social tapi juga berdampak kepada kehidupan spiritual kita. Kalau kita pemaaf maka secara social kita kuat dan tentu secara spiritual kita lebih kuat. Karena ketika orang menzolimi kita dan menganiaya kita sebetulnya ada ribuan malaikat hadir bersama kita. Para malaikat sedang menyaksikan sebuah keutamaan anak Adam melawan hawa nafsunya untuk menjadi mulia dihadapan makhluk apapun yang diciptakan Allah. Namun apabila kita membalas makian dengan makian, kebencian dengan kebencian, pada saat itulah para malaikat berhamburan pergi. Yang datang dan mengelilingi kita adalah Iblis. Ketika itulah kita menjadi hina sehinanya dari semua makhluk ciptaan Allah.

Betapa tidak ? "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22). Demikian Allah berfirman dalam Al Qur'an. Bila masih ada rasa dendam dan marah atau merasa lebih benar dari orang lain sehingga pantas membenci maka itu artinya melawan firman Allah. ... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14).Betapa indahnya ajaran Allah kepada kita, bahwa memaafkan orang lain itu bersanding dengan kemaha ampunan dari Allah. Kita menjadi bayang bayang Allah. Subhanallah.

Bernahkah begitu bahwa memaafkan itu adalah repliksi sifat Allah ? Inilah firman Allah "Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43). Mulia adalah sifat agung , sifat para ahli sorga, juga sebagai penebar kasih sayang dibumi untuk rahmat bagi alam semesta. Maka, "...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134) jadikanlah itu sebagai bagian dari pribadi muslim. Ketika kita memaafkan orang lain itu sebetulnya kita sedang menolong diri kita sendiri untuk melapangkan jalan meraih ampunan dari Allah, dan tentu semakin mendekat diri kepada Allah. Blla kita sudah dekat kepada Allah maka cinta Allah akan teraih untuk memudahkan urusan dunia maupun akhirat. Mulailah melatih untuk berkorban membunuh ego , untuk menjadi orang pemaaf, pengasih dan penyayang.

Wednesday, October 19, 2011

Sikap

Didepan gate imigrasi China, saya baru menyadari bahwa passport saya rusak. Sebelumnya saya tidak tahu.Mungkin perlakuan kasar petugas Imigrasi Eropa TImur yang membuat cover dalam passport saya terlepas dari jahitannya. Menurut aturan International memang mengharuskan saya untuk mengganti passport tersebut dengan yang baru. Pihak Imigrasi China menyarankan saya untuk menghubungi pihak kedutaan atau consulate terdekat. Namun mereka tetap mengizinkan saya untuk keluar dari Beijing menuju Guangzhou. Sesampai di Guangzhou saya menghubungi pihak consulate untuk mendapatkan passport baru. Proses pengurusan berlangsung dengan cepat. Karena terkesan akan kesigapan petugas consulate itu, saya memberi uang sebagai tanda simpati saya. Namun ditolaknya dengan ramah “ Tidak usah Pak, Saya malu sama pak SBY”

Dikesempatan lain, saya berurusan dengan petugas PEMDA Tangerang untuk mendapatkan IMB. Pejabat yang bertugas melayani pengurusan IMB itu menerima saya dengan ramah. Setelah melampirkan design rumah dan lokasi tanah yang akan saya bangun, petugas itu memeriksa dengan teliti. Dia minta saya mengisi formulir dan mendatanganinya. Kemudian memberikan tanda terima atas berkas yang saya serahkan. Berjanji dalam seminggu surat IMB akan ditanda tangani oleh Walikota. Selama proses penerbitan Surat IMB, saya dipersilahkan untuk meneruskan pembangunan, asalkan mematuhi ketentuan batas bahu jalan dll. Seminggu kemudian , saya datang, Surat IMB sudah selesai. Ketika saya memberikan uang sebagai tanda simpati, petugas itu menjawab “ Terimakasih Pak, Tidak usah. Saya malu sama Pak Wali” .

Entah kenapa dua peristiwa ini berhubungan dengan rasa malu. Kedua petugas yang saya temui bukanlah pejabat tinggi. Dalam rantai kekuasaan, dia berada termat jauh dari puncak kekuasaan. Mungkin juga seumur hidupnya tidak pernah bertemu langsung dengan President atau berbincang bincang dengan Menteri atau Walikota. Tapi bagaimana kedua petugas ini bisa bersikap tegas demi rasa malu? Menurut saya ini tak datang dengan sendirinya. Ini disebabkan oleh dua hal, pertama , karena proses komunikasi dari pimpinan puncak sampai kebawah terjadi secara efektif. Setiap kebijakan yang datang dari pimpinan puncak diterjemahkan dengan baik oleh seluruh pimpinan dibawahnya secara berjenjang hingga sampai kelevel terendah. Kedua, karena memang pada dasarnya petugas itu orang baik yang terdidik dengan baik secara agama. Jadi komando yang disampaikan lewat komunikasi kepemimpinan ditempatnya bekerja disikapi dengan baik pula.

Petugas di consulate itu pimpinannya adalah Dubes. Walau Dubes dipilih atas dasar persetujuan DPR namun secara administrasi seluruh staff kedutaan dibawah garis kepemimpinan Menlu. Menlu , dibawah President. Mungkin karena Menlu bukanlah orang politik yang tak mewakili partai manapun maka lebih mudah menterjemahkan arahan SBY. Berbeda dengan menteri dari Partai lain yang kadang harus meminta pendapat Pimpinan Partai untuk menterjemahkan arahan SBY. Dan inilah penyebab banyak kebijakan presiden tidak efektif dilaksanakan oleh menteri. Berkaca dengan kasus Petugas PEMDA yang saya temui, dimana Walikota terpilih berasal dari PKS. Yang ternyata punya prinsip yang sama dengan petugas kedutaan yang menekankan hakikat malu bila menerima “suap”.Menurut teman saya seorang dosen, ini disebabkan platform perjuangan PKS dan PD hampir sama soal kepemimpinan yang bersih.

Tetapi bukankah semua Partai punya kepentingan soal lahirnya elite politik ( pemimpin ) yang bersih untuk melahirkan system pemerintahan yang bersih pula?. Mengapa korupsi masih terus terjadi?.Korupsi sampai kapanpun tidak akan pernah habis. Samahalnya kita menginginkan hapusnya pelacuran dimuka bumi dan memohon kepada Allah agar Setan dimusnahkan. Itu tidak mungkin. Yang mungkin adalah menjadikan siapapun yang terpilih sebagai elite politik berada dalam pengawasan by system. So, bila korupsi terkesan semakin menjamur itu bukanlah berarti era sekarang korupsi lebih banyak dibandingkan era Soeharto. Yang pasti di Era Soeharto , korupsi tak menjadi berita bebas. Hingga sulit dihitung berapa banyak korupsi itu. Di era sekarang korupsi menjadi berita laku dijual oleh PERS makanya sekecil apapun riak elite politik yang bernuansa korup akan menjadi berita hebat.

Memang membaca berita soal korupsi dan ulah pejabat kadang membuat kita kesal. Seakan tak ada lagi pejabat yang bersih. Semua salah dan tak becus. Melihat fakta keseharian, masih ada pejabat yang bersih dan jujur. Artinya masih ada peluang untuk perubahan yang lebih baik. Tentu alangkah baiknya bila kita sebagai rakyat juga pada waktu bersamaan mulai berubah menjadi komunitas yang ber akhlakul kharimah, selalu digaris depan menegakan kebenaran , kebaikan, keadilan, minimum menerapkan itu sebagai kewajiban kepada diri kita sendiri. Mengapa ? Pemimpin yang baik akan melahirkan peradaban yang baik namun pemimpin yang baik tidak datang dari langit begitu saja, tapi ia datang lewat proses yang terbentuk ditengah masyarakat. Bila masyarakat sakit maka tak mungkin akan lahir pemimpin yang sehat lahir batin.

Melihat pemimpin brengsek, kita mulai bermimpi dan berharap pemimpin seperti Rasul yang berhati agung, atau Abu Bakar yang lunak dan bijaksana, atau Umar Bin Khatap yang keras namun berhati mulia atau Ali Bin Abithalib yang berhati selembut salju. Namun pernahkah kita bercerimin terhadap diri kita sendiri? Apakah sudah pantas mendapatkan pemimpin dengan qualifikasi mulia itu?. Bila ingin perubahan maka mulailah dari diri kita untuk berubah. Setidaknya mulai dari yang kecil, misalnya, tidak menyuap Polisi dijalan bila terbukti bersalah dan masih banyak lagi hal lain yang kecil bisa kita lakukan untuk lahirnya kebaikan , kebenaran, dan keadilan. Bila ini sudah terbiasa maka pemimpin berhati mulia akan muncul dan perubahan besar akan datang dengan sendirinya sebagai proses sunatullah.

Saturday, October 15, 2011

Bersyukur...

Ketika kunjungan ke Dongwan, memang terasa sekali geliat kota ini tidak sama dengan lima tahun lalu. Menurut teman sejak global crisis tahun 2008 , lambat namun pasti satu demi satu pabrik yang berorientasi eksport bertumbangan. Tentu meninggalkan masalah yang tidak kecil, seperti pemutusan hubungan kerja dan juga berimbas kepada rekanan pabrik yang selama ini hidup bergantung dengan kegiatan produksi pabrik. Kehidupa kota juga berpengaruh besar. Banyak toko yang tutup karena lesunya konsumen. Banyak apartament yang ditinggalkan oleh penghuninya. Tempat hiburan yang kehilangan geliat konsumen asing dan semakin meredub seiring semakin ketatnya pemerihtah membatasi jam kerja tempat hiburan. Dongwan adalah symbol pertumbuhan kota yang bertumpu pada industry borientasi eksport dan jasa, yang akhirnya harus menerima nasip sebagai bagian dari crisis dunia.

Sahabat saya yang juga pengusaha di China , saya tanyakan solusi apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah china dengan situasi ini. Teman itu menjawab dengan tegas bahwa tidak ada solusi. Ini masalah structural. Dimana kota dirancang untuk meraih peluang dari keberadaan pasar eksport dengan menempatkan keunggulan china dalam hal upah yang murah serta kurs yang lemah terhadap Negara tujuan eksport. Ini mengakibatkan harga barang china menjadi murah dan merajai pasar dunia. Namun berlalunya waktu, Negara tujuan eksport terkena dampak yang massive akibat banyaknya industry mereka yang tumbang akibat kalah bersaing dengan produksi dari China. Ketika China meraih pertumbuhan tinggi, Negara lain mulai melambat pertumbuhannya dan kini akibat global crisis , semua menjadi melambat. Hukum pasar akan berlaku dengan efektif terhadap situasi China kini, free entry free fall. Demikian kesimpulan teman itu.

Akankah china Fall ? Ketika bertemu dengan pejabat China , hal ini sempat saya tanyakan. Namun pejabat itu tersenyum. Dia mengatakan bahwa sector industry yang berorientasi eksport sejak tahun 2000 sudah semakin kecil sumbangannya terhadap GDP. Kalau tahun 2000 sumbangan eksport terhadap GDP sebesar 40% namun kini tinggal 23 %. Ini karena kebijakan jangka panjang pemerintah yang menempatkan sector pertanian dan pasar domestic sebagai ujung tombak dan sekaligus fondasi kokoh bagi pertumbuhan china yang berkelanjutan. Jadi kalaupun kini banyak industry yang tutup karena lemahnya permintaan export , itu sudah diantisipasi oleh pemeritah jauh sebelumnya. Proses penyesesuaian struktur ekonomi china yang berlandaskan kepada kekuatan komunitas dalam negeri akan terjadi dengan sendirinya secara efektif , terutama dengan adanya krisis global ini. Banyak industry asing yang hengkan dan akhirnya dibeli oleh pengusaha local untuk memenuhi pasar dalam negeri.

Namun hal yang menarik dari dialogh dengan teman maupun dengan pejabat china itu , bahwa dalam kondisi ekonomi booming maupun lesu, masyarakat china tidak berubah banyak secara materi. Sudah menjadi budaya mereka untuk bekerja keras mendapatkan hasil namun tidak memanjakan diri dengan segala kelebihan yang mereka dapatkan. Ketika keadaan memburuk bahkan terburukpun, rakyat tetap kuat diatas budaya hidup hemat dan sederhana. Mereka tetap percaya dengan pemerintah untuk bersama sama mengatasi masalah. Sudah menjadi keyakinan mereka bahwa kehidupan ini adalah berkah tak terbilang yang harus disyukuri. Dibalik banyak kesulitan dan derita akibat keinginan tak terpenuhi , ada rasa syukur. Mereka tak bekeluh kesah dengan keadaan dan terus bekerja serta menyesuaikan keinginan dengan keadaan. Ya mereka berdamai dengan diri mereka sendiri diatas banyak keinginan yang tak terpenuhi akibat crisis ekonomi, tanpa menyalahkan siapapun, temasuk tak menyalahkan pemerintah.

Saya tidak tahu bagaimana budaya rasa syukur itu terbangun di masyarakat China, namun yang saya tahu bahwa budaya rasa syukur itu merupakan ajaran akhlak dalam Islam. Allah dengan kehebatan dan keperkasaan yang termaha, berkata “"... sekiranya kalian menghitung-hitung nikmat Allah, nescaya kalian tidak akan dapat menghitungnya ..." (Ibrahim: 34). Demikian besar nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita. Dunia ini, beserta apa yang ada di dalamnya telah diciptakan Allah untuk kita, tetapi kebanyakan kita tidak pernah menyedarinya. Bagaimana mungkin kita meneikmati kehidupan tetapi tidak pernah mengetahuinya. "... Dia telah memberikan nikmat-nikmatnya secara sempurna kepada kalian, baik yang zahir mahupun yang batin ..." (Luqman: 20).

Kita cemas memikirkan tabungan yang menyusut, bisnis yang oleng, tagihan menggunung yang semakin sulit terlunasi. Kita berkeluh kesah dan lupa bahwa masalah itu umbernya adala kita lupa besyukur kepada Allah karena dibutakan oleh keinginan yang belum terpenuhi atau keinginan yang terganggu karena sesuatu sebab, yang sebetulnya adalah cara Allah untuk melatih kita agar semakin sadar akan nikmat Allah tanpa harus hidup diperbudak oleh kehendak nafsu yang tak terpuaskan.

Thursday, October 06, 2011

Pilihan

Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be trapped by dogma — which is living with the results of other people’s thinking.Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary,” Demikian yang dikatakan oleh steve Jobs pendiri Apple pada tahun 2005. Namun kata kata itu sulit dimengerti ketika Apple menuntut Samsung dibanyak Negara atas smartphone Samsung Galaxy S yang merupakan desain iPhone3. Apple meng claim bahwa Samsung melanggar tujuh paten yang berhubungan dengan layar sentuh perangkat Galaxy seperti 'memahami gerakan pengguna, termasuk memilih, bergulir, mencubit dan zooming. Samsung juga menyalin tiga paten pada desain, termasuk wajah hitam datar dari iPhone dan iPad,

Samsung menghadapi gugatan Apple di banyak Negara. Setelah beberapa bulan bertarung di pengadilan, tanggal 4 Oktober pengadilan AS tidak bisa memutuskan siapa yang menang , siapa yang kalah. Stuck. Sehari setelah keputusan pengadilan itu, atau tanggal 5 oktober , Steve Jobs wafat. Samsung dan Apple akan terus bersiteru dipengadilan sampai ada yang kalah. Inilah bagian dari budaya kapitalis yang menjadikan Paten, merek dagang, Hak intelektual sebagai property. Walau dari awalnya kerjasama antara Samsung dan Apple begitu solid dimana Samsung sebagai pabrikan yang merakit semua komponen Apple untuk menjadikan produk apple menguasai pasar dunia namun bila sudah menyangkut kepentingan maka kerjasama terlupakan. Saya tidak akan membahas materi dibalik gugatan Apple dan dibalik pembelaan Samsung. Saya hanya ingin mengangkat persoalan soal Paten, merek dagang dan Hak intelektual.

Teman saya seorang periset pernah mengatakan kepada saya andaikan dulu ada paten, hak intelektual, maka dunia harus menjadikan Thomas Alpha Edison sebagai Tuhan kedua didunia. Karena apa jadinya dunia tanpa lampu. Juga sama halnya , apa jadinya industry tanpa adanya tekhnologi gerak dari uap yang ditemukan oleh James Watt. Yang lebih luas lagi, apa jadinya bila Albert Einstein mempatenkan penemuan teori relativitas energynya yang sampai kini tak ada tekhnologi dasar yang tidak tergantung dari penemuan itu.Tapi para sainsitis generasi pendobrak kemajuan ilmu pengetahuan itu tidak menuntut paten. Begitupula masyarakat yang diwakili oleh Negara ketika itu tidak menjadikan itu sebagai hak pribadi. Itu menjadi hak orang remai untuk lahirnya kemakmuran. Semua orang boleh menggunakan tekhnologi penemuan terbaru itu untuk kepentingannya. Terlepas soal motive, sains tetaplah sains yang pada akhirnya tergantung manusia mau memanfaatkannya seperti apa.

Generasi awal pendobrak kemaujuan ilmu pengetahuan telah memberikan teladan terbaik kepada generasi berikutnya tentang keikhlasan berbagi dan mendapatkan nilai dari penemuan itu bukan dari segi materi tapi lebih daripada itu adalah nilai kemanusiaan. Bahwa umur mereka dipergunakan sebaik mungkin bagi orang banyak dan itu akan abadi dihati orang, dilintas generasi. Hasil penemuan mereka tidak digunakan untuk lahirnya persaingan berebut hegemoni tapi untuk tersebarnya kerjasama saling memberikan nilai. Dengan itulah , sains terus berkembang dan membuat orang hidup lebih baik. Cobalah perhatikan, Microsoft yang selalu kebakaran jenggot karena orang meng copy penemuannya , jusru pada akhirnya membuat pasar terluas Microsoft di China menyempit karena memaksa orang lain untuk menemukan OS sendiri. Andaikan Microsoft tidak sewot ketika di copy mungkin dia akan mendapatkan dukungan dari yang lain untuk bersama sama berkembang tanpa harus berlelah saling bersaing. Begitupula dengan Apple, akan lebih baik bila dia duduk bersama dengan Samsung sebagai mitra dan melihat persoalan jauh kedepan bagi ilmu pengetahuan.

Menurut lawyer yang saya kenal pernah mengatakan bahwa keberadaan undang undang Paten , merek dagang , hak intelektual, memang sulit memastikan mana yang berhak dan mana yang tidak. Karena bisa saja berada di grey area. Maklum saja bahwa pada akhirnya sulit menentukan kemurnian sebuah penemuan. Karena tidak ada satupun produk diciptakan murni buah karya seseorang atau perusahaan. Teman itu mengibaratkan sebuah buku. Bagaimana bisa memastikan itu buku ditulis murni buar karya penulis. ? Bisa saja penulis mengatakan bahwa buku hasil riset ilmiahnya namun pada waktu bersamaan semua orang tahu deretan hurup pada kalimat dalam buku itu terdapat dalam buku dictionary. Nah apa yang menjadi hak ? judul buku? Isi buku atau keseluruhan buku. Bila salah satu gugur maka gugurlah semuanya. Disamping itu sebagian besar hakim ketika memutuskan perkara sengketa soal paten ini, lebih melihat sisi nurani terhadap nasip karyawaan perusahaan yang akan menjadi korban bila dikalahkan oleh gugatan paten.

Apple bukanlah tandingan Samsung. Kapitalisasi saham Apple sebesar lebih USD 340 billion itu sama dengan GNP indonesia dan mungkin lebih besar dibandingkan GNP Malaysia, Vietnam dan Bruney.. Apalagi dengan negara Afrika. Disamping itu ada ratusan ribu karyawan Samsung berserta rekenannya diseluruh dunia yang hidup bergantung dari produk Samsung. Apakah Steven Jobs tidak berbicara dengan nuraninya soal ini. Kalaupun Apple memenangkan perkara , juga tidak menjamin pasar Apple akan semakin luas. Karena Samsung tentu tidak akan tinggal diam. Sama seperti china bersiteru dengan Microsoft dan Google. Yang justru membuat pasar Google dan Microsoft semakin menyempit. Ya,bagaimanapun inilah buah dari mental kapitalisme, mental ingin berkuasa dan tak ingin disaingi. Maka produk hukum Paten , Merek dan hak intelektual yang lahir dari WTO semakin memberikan wajah tentang dunia kita kini. Ketamakan.!

Tapi terlepas perspektif saya soal tersebut diatas , saya teringat akan pepatah melayu “ harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Masalahnya mau dikenang seperti apa nama itu setelah mati. Itu soal pilihan.Sebagaimana para sainsitis yang memilih untuk mati meninggalkan penemuanhya kepada orang banyak secara free of charge. dan Steven Jobs yang harus mati meninggalkan kasus gugatan ganti rugi atas claim penemuannya terhadap Samsung yang belum tuntas. Silahkan pilih sendiri. Yang pasti ketika mati, tidak ada yang anda bawa kecuali amal disisi Allah dan nama abadi dihati orang banyak karena amal jariah...

Pria minang...

  Orang tua saya mengingatkan saya, “ Kalau hanya sekedar makan untuk mu dan keluargamu, monyet di hutan juga begitu.” Kata orang tua saya. ...