Friday, June 17, 2005

Republik Islam Iran

Semua tahu tentang Iran. Inilah negeri yang berhasil melakukan revolusi menjatuhkan Raja ( Shah ) nya yang boneka AS dan sekaligus mempermalukan AS dimata International. Sampai kini AS dan Iran terus bersiteru di forum International. Amerika bersama konconya Uni Eropa menekan PBB untuk memberikan sangsi Ekonomi kepada Iran akibat tuduhan pendukung terorisme sampai kepada pengayaan uranium untuk tujuan persenjataan nuklir, Yang pasti walau AS dan Uni Eropa berserta konconya berhasil menekan PBB dan embargo ekonomi pun berlaku bagi Iran namun negeri ini tetap eksis. Bahkan lebih kuat persatuannya. Lebih kuat kebersamaannya. Kebanyakan negara terjepit ketika di Embargo namun Iran dalam kondisi di Embargo berhasil swasembada pangan dan tekhnologi termasuk alat perang. Iran pun terlibat aktif mendukung perjuangan bangsa Palestina baik langsung maupun tidak langsung. Iran pula satu satunya negara didunia ini yang berani mengecam AS.

Mengapa bisa begitu ? Karena Iran berdiri diatas foundasi yang kuat. Negara ini menyebut dirinya sebagai Republik Islam. Iran adalah negara demokratis. Namun memastikan antara ulama dan umarah bergandengan tangan untuk mengurus masalah umat. Struktur kekuasaan di Iran terdiri dari dua kamar. Satu kamar adalah para mullah dan satu kamar lagi para executive. Penguasa tetinggi dalam struktur kekuasaan Iran adalah Pemimpin Tertinggi. Pemimpin Tertinggi dibantu oleh Majelis Wali, yang keanggotaannya berjumlah 12 orang. Enam orang dipilih dan diangkat oleh Pemimpin Tertinggi. Sisanya yang enam lagi dipilih oleh Ketua Kehakiman yang dilantik oleh Parlemen. Majelis Wali bertugas dengan kewenangannya menafsirkan konsitusi. Majelis ini punya hak veto atas keputusan Parlemen Iran bila tidak sesuai dengan hukum Syara.

Begitu tingginya kekuasaan Pemimpin Tertinggi itu. Lantas bagaimana bila terjadi sengketa atau perbedaan pendapat antara Parlemen dengan Pemimpin Tertinggi yang diwakili oleh Majelis Wali ? Tidak usah kawatir. Sistem kekuasan Iran yang demokratis itu memiliki Majelis Pertimbangan. Majelis ini bertugas menjadi penengah bila ada konplik antara parlemen dan Majelis Wali. Disamping itu Majelis Pertimbangan juga merangkap sebagai penasehat Pemimpin Tertinggi. Walau kekuasaan Pemimpin Tertinggi begitu hebat namun untuk menjadi Pemimpin Tertinggi tidak lah mudah. Dia harus mempunyai predikat sebagai imam atau ayatullah. Disamping pemahaman agama yang luas , dia juga harus mampu menjaga dirinya dari perbuatan dosa. Artinya track record hidupnya sangat menentukan. Di Iran sebagaimana komunitas Islam ditempat lainnya, imam lahir dari masyarakat dan berkembang secara independen.

Siapakah yang berhak memberhentikan Pemimpin Tertinggi, menyeleksi Anggota Parlemen, menyeleksi Presiden ? Iran bersandar kepada Majelis Ahli. Majelis Ahli diisi oleh orang orang yang ahli dibidang Agama. Menguasai Tafsir, Fikih , hadith serta pengatahuan umum, yang jumlah 86 orang.. Mereka lahir dari masyarakat dan dikenal luas oleh masyarakat akan reputasi dan integritasnya. Mereka tidak terlibat dalam tekhnis kekuasaan. Tugas mereka hanyalah bermusyawarah selama seminggu dalam setahun dan masa kerja mereka selama delapan tahun, untuk menentukan kelayakan calon anggota Parlemen, calon President, dan Calon Pemimpin Tertinggi. Mereka juga berhak memecat Pemimpin Tertinggi, President, Anggota Parlemen bila menyimpang dari ketentuan syariah Islam.

Calon presiden dan calon anggota Parlemen harus mengikuti seleksi ketat dari Mejelis akhli untuk pantas ikut dalam kompetisi Pemilu. Melalui sistem ini, hampir tidak mungkin orang yang tidak sholat, tukang tipu, tukang kawin, tukang dukem, lintah darat, tukang korup untuk bisa lolos. Rakyat diberi hak untuk memilih sendiri dari sekian calon yang disediakan oleh Majelis Ahli. Dengan demikian siapapun terpilih tentulah sudah sesuai dengan pertimbangan Majelis Akhli. Andai , terjadi kecurangan Pemilu, para politisi Iran tidak bisa seenaknya bermain dengan kata kata untuk menghindar. Karena Majelis Ahli adalah orang yang dekat dengan rakyat dan disegani oleh rakyat. Maka tidak sulit bagi Majelis Akhli untuk mengetahui siapa yang curang dan siapa yang jujur. Inteligent dari masjid ke masjid sangat ampuh untuk mendapatkan informasi yang benar.

Kekuasaan presiden dibatasi hanya yang berhubungan dengan urusan tekhnis. Yang berkaitan dengan kekuasaan dibidang militer, intelligent, kepolisian ,kepala kehakiman, kepala Stasiun Radio dan TV, ada ditangan Pemimpin Tertinggi. Hak mengumumkan perang ada para Pemimpin Tertinggi. Nampak jelas bahwa Iran dirancang sebagai negara para ulama , yang siap berjihad melawan kekuatan kafir. Walau AS hebat soal taktik intelligent dengan menggunakan suap berupa uang, wanita, namun dengan sistem kekuasaan seperti di Iran, hampir tidak mungkin bisa ditembus. Karena dipagar oleh para mullah atau imam,atau Ayatullah yang dikenal bersih dari kepentingan dunia kecuali hanya untuk mencari rido Allah.

Bandingkanlah dengan negeri kita, siapapun bisa mencalonkan diri sebagai anggota parlemen. Maka jangan kaget bila artis celebritis yang tak jelas kualitas akhlak dan keilmuannya bisa terpilih karena populer. Makanya negeri kita yang demokratis liberal , menjadi liberal untuk diprovokasi oleh asing lewat kekuatan media massa.

Komunitas Rasul

Pada era sekarang komunitas dibagi dalam beberapa kamar. Ada kelas silver, kelas Gold dan kelas platinum. Diatas dari segala kelas adalah kelas premium. Kelas berbeda , budayapun berbeda. Dalam dunia materialistis, kelas juga mencerminkan kemampuan orang untuk berkosumsi. Yang silver adalah kelas belanja generik. Yang gold adalah kelas belanja menengah. Yang platinum adalah kelas yang belanja mewah. Yang premium , yang belanja apa saja yang tak mampu digapai oleh kelas silver, gold dan platinum. Mereka menjadi kelas eksklusif ditengah masyarakat. Perbedaan menjadi mencolok sekali. Dipesawat, di hotel, di cafe, kelas ini dipertontonkan. Dalam islam, kelas tidak ada. Semua manusia dihadapan Allah adalah sama. Yang membedakan hanyalah amal ibadahnya. Apa amal ibadah itu. Ya pribadi yang mengikuti apa kata rasul. Pribadi sebagai komunitas Rasul.

Ayat terakhir dalam Al Quran sebagaimana firman Allah ( Al Fath 48: 29) dengan jelas menyebutkan bagaimana komunitas Rasul itu sebenarnya. Ciri cirinya adalah pertama , memiliki kualitas iman yang kokoh. Kedua, penuh kasih sayang. Ketiga , tekun beribadah kepada Allah dengan keikhlasan yang tak bertepi. Kempat, berakhlak mulia atau beretika tinggi. Itulah ciri khas komunitas Rasul. Walau hanya empat , namun inilah inti keagungan pribadi muslim, yang diteladankan oleh Rasul selama hidupnya. Walau banyak buku ke pribadian mengajarkan tentang good attitude , namun Islam melalui pribadi Rasul telah lebih dulu memberikan tuntunan jelas tentang bagaimana komunitas Rasul itu terbentuk. Bila kempat ini menjadi budaya dalam keseharian kita maka komunitas Rasul akan menjadi pembaharu dan sekaligus pencipta kedamaian dimuka bumi.

Betapa tidak. Bahwa bila kualitas keimanan yang kokoh itu akan membuat kita berbeda dengan komunitas lainnya. Kita bisa bersifat tegas kepada orang kafit. Tidak mudah di bujuk dan dirayu dengan iklan yang menyesatkan. Tidak mudah terprovokasi untuk saling menjatuhkan. Tidak mudah tergoda dengan suap agar berbuat maksiat seperti korupsi dan menipu. Selemah apapun kita, selagi keimanan itu bersemayam didalam hati, maka kita akan tetap menjauh dari orang kafir yang mencoba merusak aqidah kita. Tak ada kompromi kepada orang kafir bila sudah menyangkut aqidah. QS Muhammad [47]: 35).Mengapa ? karena orang kafir lewat berbagai cara hanya satu tujuannya yaitu merusak aqidah kita dan akhirnya kita tak lagi beriman secara kaffah. Hanya orang yang beriman yang tahu mana baik dan buruk karena Allah menuntunnya. Ketika iman hilang maka hilang pulalah Allah dari hati manusia. Kebenaran dan keburukan menjadi tak jelas lagi.

Komunitas Rasul adalah komunitas Kasih Sayang. Sesama anggota komunitas Rasul adalah bersaudara. Ingatlah firman Allah Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang berselisih), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat." (QS al-Hujurat [49] : 10). Benarlah. Bila kasih sayang menjadi budaya maka kebaikan akan bertaburan, kebenaran akan bercahaya dan keadilan menjadi tonggak komunitas. Komunitas ini gemar saling mengingatkan dengan lemah lembut. Suka menolong sesama dan gemar bergotong royong untuk kepentingan bersama. Tak mungkin ada tindakan korupsi dan menipu bila sifat kasih sayang bersemayam. Tak mungkin ada air mata di pengadilan agama soal gugat menggugat cerai. Tak mungkin ada anak menikmati kebebasan pergaulan diluar rumah. Tak mungkin ada hujat menghujat soal membela harga diri. Yang ada adalah senyuman saling menyapa dan membela untuk sepatah kata tentang Cinta.

Bila komunitas Islam itu kokoh keimanannya maka tentu pula sifat kasih sayang menjadi keseharian hidupnya. Dan Kecintaan kepada Allah semakin tinggi. Karena keimanan adalah dasar untuk berbuat dan buahnya adalah kasih sayang. Puncaknya adalah pendekatan diri kepada Allah dengan perbuatan ikhlas semata karena Allah. Dia mencintai keluarga karena dia mencintai Allah., Dia mencari rezeki karena dia mencintai Allah dengan segala ketetapan Allah. Dia merendahkan diri dihadapan Allah lewat ruku dan sujud dalam sholatnya. Memberi dengan tangan kanan tanpa tangan kiri melihatnya. Dia ikhlas dan teramat iklas. Inilah ruh dalam komunitas Rasul. Yang berbuat baik tanpa berharap pujian dari manusia kecuali dari Allah.

Bila keikhlasan sudah menjadi bagian dari hidupnya maka akhlak mulia akan menjadi pakaiannya. Dia menjadi pribadi yang agung. Bila tak datang dirindukan orang. Bila dia datang membahagian orang lain. Lemah lembut, tepat janji, tekun bekerja dan mencari ilmu , menghindai perbuatan maksiat yang nyata maupun imajiner. Semua itu karena dia dekat kepada Allah melalui sholat yang tak pernah putus. Beginilah gambaran Allah tentang mereka "Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud." Karena Allah telah mengajarkannya tentang sholat sebagai SOP untuk menjadi akhlak mulia. : "… dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu dapat mencegah dari (perbuatan) keji dan munkar …" (QS al-Ankabut [29]: 45

HAK istri.

  Ada   ponakan yang islamnya “agak laen” dengan saya. Dia datang ke saya minta advice menceraikan istrinya ? Apakah istri kamu selingkuh da...