Wednesday, July 24, 2013

Ustad Yusuf Mansur...

Siapa yang tidak kenal dengan Ustad Yusuf Mansur. Berwajah bersih, senyum menarik serta tutur kata yang teratur dalam berdakwah. Ia punya ciri khas yaitu memberikan inspirasi agar orang tidak ragu bersedekah.  Pernah satu kesempatan saya membesuk kerabat di Rumah Sakit yang terkena penyakit kanker. Disamping tempat tidurnya terdapat buku tulisan Yusuf Mansur yang berkaitan dengan sedekah. Entah mengapa kerabat ini terinspirasi dengan tulisan itu dan menyumbangkan hartanya kepada fakir miskin sampai dia sendiri jatuh miskin. Menurutnya hanya masalah waktu dia akan meninggal.  Mengorbankan uang untuk berobat adalah konyol karena jasad ini milik Allah tentu Allah yang akan menjaganya. Lebih baik dia memperkuat jiwanya melalui berkorban dengan hartanya.  Apa yang terjadi? Benarlah tak lama setelah itu saya mandapat kabar kerabat itu keluar dari rumah sakit. Sampai kini dia tetap sehat. Apakah penyakitnya hillang? Dia tidak tahu karena dia tidak pernah periksa lagi ke dokter. Yang pasti badannya terasa sehat dan hidupnya terasa nyaman. Semakin rajin dia mencari harta , semakin besar yang didapat namun semakin besar pula sedekahnya. Kini tentu dia hidup dengan keyakinan bahwa berbagi dalam bentuk sedekah adalah cara dahsyat untuk terhindar dari musibah, sakit dan fakir.

Dengan dakwahnya yang specialis menggugah orang untuk bersedekah, telah membuat Ustad Yusuf Mansur dikenal luas dan lebih dari itu dia dipercaya orang banyak. Karena kepercayaan inilah timbul niat baiknya untuk menggalang kekuatan sedekah ini untuk kegiatan ekonomi. Tujuannya adalah bagaimana menjadikan kegiatan sedekah ini untuk program pemberdayaan dibidang ekonomi. Jadi tidak hanya sebatas kegiatan sosial atau charity. Dana sedekah itu dapat dikembangkan menjadi dana yang mampu menopang program jangka panjang syiar Islam.  Program ini terkosentrasi kepada pemenuhan kebutuhan umat atau dari umat untuk umat. Diperluas lagi maka namanya menjadi program gotong royong. Contoh, daripada charter pesawat untuk pergi haji, kan lebih baik menggalang dana sedekah untuk membeli pesawat sendiri. Atau menyediakan Kondotel dilingkungan pondok pesantren dengan tujuan untuk disewakan kepada orang tua yang datang menjenguk anaknya. Pendapatan dari program ini digunakan untuk kegiatan syiar islam. Demikian kira kira.  Yang pasti dana sedekah ini akan dijadikan trigger untuk menggerakan ekonomi umat dalam rangka kemandirian ekonomi. Sangat mulia sekali.

Karena sifatnya sedekah maka dasarnya adalah trust. Orang tidak peduli apakah program ini akan mendatangkan laba atau tidak. Mereka ikhlas karena Allah. Yang jadi masalah adalah trust ini bukan kepada lembaga tapi kepada person. Mungkin kita semua ingat kisah Murdoch yang akhirnya dinyatakan terpidana setelah  meraup  dana miliaran dollar dari ratusan Gereja di AS. Walau niatnya baik namun ketika dana itu terkumpul  dalam satu trust pengelolaan,maka banyak hal bisa terjadi.  Karena akan banyak orang datang menawarkan berbagai program business yang dibungkus idealisme untuk kemanusiaan.  Namun ketika dana dilepas maka semua idealisme jadi lain. Uang memang bagaikan pisau bermata dua. Hanya masalahnya selalu mata pisau mengarah kepada yang tajam untuk merugikan orang lain. Itulah sebabnya niat baik Ustand Mansur ini harus diarahkan secara kelembagaan yang dapat dipertanggung jawabkan pengelolaannya  berdasarkan SOP yang ketat.  Dengan animo masyarakat yang begitu antusias  atas niat ustad Yusuf Mansur itu maka seyogianya pemerintah memberikan kanal agar program ini dapat berjalan dan menjadi salah satu financial resouce untuk pendukung pengembangan ekonomi rakyat.

Bagaimana kelembagaan program itu seharusnya? Ada baiknya kita melihat apa yang sudah diterapkan di Inggeris dan AS.  Sebelum krisis global, tahun 2005, inggeris telah mengesahkan UU tentang pendirian badan usaha berbentuk Community Interest Company (CIC). UU ini dibentuk akan kekawatiran para elite politik Inggeris atas semakin mendapat tempatnya Corporate Profit Oriented didalam dunia kapitalis. CIC adalah suatu solusi yang merupakan badan usaha yang bertujuan sosial. Artinya ini kebalikan dari sistem kapitalis. Kepemilikan saham dalam CIC bisa lebih dari dua orang. Jumlah modal disetor tidak dibatasi. Namun di Inggeris untuk mendapatkan izin pendirian CIC tidak mudah. Ada Dewan khusus yang dibentuk pemerintah untuk mempelajari konsep usaha serta pribadi pribadi masing pendiri CIC. Dewan ini bertugas memastikan bahwa izin yang diberikan memang benar benar usaha yang berhubungan dengan kepentingan publik seperti pengadaan trasnfortasi umum, pengadaan air bersih, perbaikan lingkungan, sarana umum lainnya.  Bila izin CIC diberikan maka CIC bisa melakukan pooling fund kepada publik. Tak perlu ragu karena penerimaan setiap pooling fund ini diawasi oleh Dewan dengan ketat. Ya layaknya Bapepam. Pelanggaran atau penyalah gunaan dana itu akan berhadapan dengan pedang hukum.

Sebagai suatu badan usaha,  CIC harus tumbuh karena laba namun pemodalnya tidak boleh memperkaya diri dari Laba. Maksimum dividen boleh dibagi sebesar 5% dari total keuntungan. Sisanya digunakan untuk pengembangan usaha.Ya, Semua pemodal CIC adalah sosial tujuannya namun dikelola dengan value business yang professional. Tujuan utamanya adalah bagaimana melibatkan masyarakat dalam kemandirian menyediakan segala kebutuhannya. Pendukung penyertaan modal ini adalah mereka yang terkait langsung dengan usaha CIC. Artinya komunitas sendiri yang membiayai secara gotong royong namun legimate dan terorganisir dengan baik. Dari awal perencanaan sampai pembangun project diawasi ketat oleh dewan. Sampai dengan kini jumlah CIC yang didaftarkan di inggeris lebih dari 6000. Cara yang hampir sama dengan CIC , juga diterapkan di Amerika Serikat paska Global Crisis, yaitu Low- profit Limited Liability Company ( L3C) . Struktur badan usahanya tak jauh beda dengan CIC namun tidak ada aturan jelas mengenai batasan pembagian deviden seperti CIC. Namun dalam pelaksanaannya semua pendiri L3C sadar bahwa ini tak ubahnya business social yang tak berorientasi kepada laba. Setor modal namun niatnya sedekah. Dan lebih hebatnya penyertaan modal pada L3C dimasukan dalam Internal Revenue Code sebagai bagian dari pengurangan pajak. 

Alangkah indahnya bila pemerintah kita juga bisa menetapkan kebijakan bahwa zakat, sadakah dapat dianggap sebagai pengurangan pajak. Dengan demikian akan mendorong perusahaan besar dan orang kaya untuk ikut dalam penyertaan modal ala CIC atau L3C ini. Sehingga secara budaya maupun agama, masyarakat sendiri yang tampil menyelesaikan masalah sosial dan negara hanya memberikan kanal agar semua itu tercipta berkeadilan. Semoga pemerintah ( OJK ) tidak hanya melarang atau memperingatkan Ustad Yusuf Mansur tapi juga memberikan solusi. Bagaimanapun tugas Yusuf Mansur menjadi mentor umat untuk berbagi telah berhasil dan kini tugas negara memberikan payung hukum dan kepastian agar gerakan "berbagi" ini dapat terlaksana secara masive dan dapat  dipertanggungjawabkan tanpa menimbulkan fitnah.

Saturday, July 20, 2013

Bersahabat karena Allah.

Pernah satu waktu saya ditelp oleh teman lama. Dia berkeinginan untuk bertemu dengan saya. Dengan antusias saya menyanggupinya. Ketika saya menentukan tempat pertemuan, dia nampak terdiam. Saya bingung apakah dia hanya basa basi untuk bertemu dengan saya? Kemudian terdengar suaranya bahwa dia menawarkan tempat yang sesuai keinginannya. Sayapun menyanggupi dengan segera. Ketika bertemu rasa rindu saya terlepaslah sudah. Lebih 20 tahun tidak bertemu akhirnya bersua kembali dalam suasana sehat walapiat. Kami bercerita banyak hal tentang masa lalu kami. Tak terasa pertemuan itu  berlangsung lebih dari 3 jam dan sempat juga kami sholat lohor bersama sama di Mall. Nampak diantara kami tidak punya kepentingan apapun kecuali semata mata kecintaan kepada sahabat. Walau semua kami adalah pengusaha dengan skala berbeda beda namun tidak terdengar pertemuaan itu berbicara tentang business. Tidak ada pertemuan itu terkesan untuk saling memanfaatkan potensi masing masing demi deal business. Tidak ada saling tanya berapa harta sudah dimiliki. Tidak ada. Pertemuan dengan sahabat atas dasar kecintaan memang sangat membekas dihati. Bertemu saja sudah sangat senang. Selanjutnya kami berjanji untuk saling berhubungan agar silahturahim tetap terjalin. 

Pertemuan itu mengingatkan saya akan kisah dalam hadith tentang makna persahabatan. Dalam hadith dikisahkan “Pada saat seseorang berkunjung kepada sahabatnya karena Allah swt, maka Allah swt akan mengirimkan malaikat dengan diam diam kepadanya untuk menanyakan ‘Apa yang akan engkau lakukan? ‘Lalu ia menjawab, ‘Aku amu mengunjungi saudaraku.’ Malaikat bertanya kembali,’ Apakah engkau ada keperluan? jawabnya, ‘Tidak ada.’ Malaikat melanjutkan, ‘Apakah karena ia ada hubungan kerabat dgnmu?’ Jawabnya lagi, ‘Tidak.’ Sambung malaikat, ‘Apakah krn ia telah memberikan sesuatu kepadamu?’ Jawabnya, ‘Tidak.’ Tanya malaikat kemudian, ‘Kalau begitu karena apa engkau mengunjunginya?’ ia menjawab,’Aku mengasihinya karena Allah swt.’Lalu malaikat berkata kepadanya,’Sesungguhnya Allah swt mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan berita bahwa Dia mengasihimu seperti engkau mengasihinya, dan bahwa surga akan dianugerahkan kepadamu.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

Banyak teman yang mengaku sahabat namun bila pertemu karena dia membutuhkan sesuatu. Pertemuan bermanis muka penuh puji dalam dialogh tiada henti, dan akhirnya ada udang dibalik batu. Bila kebutuhan tidak terpenuhi, selanjutnya jangankan mau bertemu, menelphon saja susah. Tidak ada keikhlasan walau nuansa kata kata selalu bicara ikhlas. Saya acap merasakan ini dan hanya bisa mengelus dada. Kepada Allah saya berharap “Siapa saja yang dikehendaki baik oleh Allah, niscaya akan dikaruniai seorang sahabat yang soleh. jika ia sudah lupa, maka sahabatnya yang soleh mengingatkannya, dan jika ia sedang sadar maka sahabatnya yang soleh itu mau membantu menjaga serta mengawasinya.” sungguhnya Allah swt berfirman pada hari berbangkit nanti,”Dimanakah mereka yg saling mengasihi karena Aku? Pada hari ini tdk ada naungan kecuali naunganKu. Aku akan melindungi mereka dalam naunganKu.” (HR. Muslim dari Anas ibn Malik ra). Persahabatan karena Allah selalu menunjukan kebaikan bukan menyalahkan. Selalu bersabar dengan kekurangan kita namun juga pelindung kita dalam kebodohan. Selalu berprasangka baik dan mendoakan untuk kebaikan. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya. 

Dalam islam semua adalah bersaudara. Esensi dari persaudaraan terletak pada kasih sayang yang ditampilkan bentuk perhatian, kepedulian, hubungan yang akrab dan merasa senasib sepenanggungan. Nabi menggambarkan hubungan persaudaraan dalam haditsnya yang artinya ” Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya. Ukhuwwah adalah persaudaraan yang berintikan kebersamaan dan kesatuan antar sesama. Kebersamaan di akalangan muslim dikenal dengan istilah ukhuwwah Islamiyah atau persaudaraan yang diikat oleh kesamaan aqidah. Jadi diikat oleh aqidah maka ini bagian dari ketakwaan kepada Allah. Bagian dari keimanan. Makanya yang ada hanyalah keikhlasan. Bila bukan karena Allah maka tidak ada teman sejati kecuali kepentingan. NIlai nilai persahabat dalam islam menempati hal yang sangat tinggi nilainya. Ali Bin Abi Thalip berkata bahwa sahabat adalah saudara yang tidak sedarah namun hati yang bertaut karena Allah. Sahabatmu yang sejati adalah siapa yang setia bersamamu, yang rela menderita demi kebaikanmu, yang mendatangimu apabila engkau ditimpa musibah dan yang bersedia berkorban demi menolongmu. Dapatlah dibayangkan betapa indahnya persahabatan dalam islam  karena semua bersandar kepada Allah. 
Begitu tingginya nilai persahabatan karena Allah. Dalam hadith diriwayatkan sebagai berikut “ “Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat sekelompok manusia yang bukan para nabi dan bukan pula orang-orang yang mati syahid. Para nabi dan orang-orang yang mati syahid merasa iri kepada mereka pada Hari Kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah Ta’ala.” Mereka(para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah Anda akan mengabarkan kepada kami siapakah mereka? Beliau bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai dengan ruh (dari) Allah tanpa ada hubungan kekerabatan di antara mereka, dan tanpa adanya harta yang saling mereka berikan. Demi Allah, sesungguhnya wajah mereka adalah cahaya, dan sesungguhnya mereka berada di atas cahaya, tidak merasa takut ketika orang-orang merasa takut, dan tidak bersedih ketika orang-orang merasa bersedih.” Dan beliau membaca ayat ini(yang artinya), “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (HR.Abu Dawud). 

Ya, saya teringat dengan sahabat yang dipertemukan Allah dalam satu rombongan terbang ke tanah Suci untuk melaksanakan rukun Islam ke Lima. Kejadian itu tahun 2003, sampai kini ikatan persahabatan itu terus terjalin. Secara berkala kami bertemu dalam bentuk arisan dan sebagai ajang tegur safa. Mungkin banyak arisan ex kloter Haji namun itu hanya bertahan seumur jagung. Namun kami telah berlangsung selama 10 tahun tanpa terputus. Andaikanlah persahabatan itu bukan karena Allah mungkin telah lama kami saling melupakan. Mengapa? karena tidak ada kepentingan materi yang  bisa didapat ala kapitalis. Namun karena mencari ridho Allah maka nilai persahabatan tak lain ungkapan cinta kepada Allah. Itulah yang menyatuhkan hati kami sampai kini. Sebagaimana hadith qudsi “ Wajiblah cinta-Ku bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku, orang-orang yang saling berteman karena Aku, orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku dan orang-orang yang saling berkorban karena Aku” (HR. Ahmad)

Tuesday, July 16, 2013

Keadilan sosial...?

Di ruang spa center, saya berdiskusi dengan teman yang pengusaha china.  Saya tertarik dengan perspektifnya karena ada unsur nilai yang terkandung dibalik sejarah china khususnya paska kejatuhan  dinasti. Partai Nasionalis berhasil memimpin revolusi merebut kekuasaan dari tangan dinasti Qing yang sudah berkuasa lebih dari dua ratus tahun. Namun tak lama setelah itu, Partai Nasionalis dijatuhkan oleh Partai Komunis. Mengapa ? alasannya sederhana. Era dinasti dengan era Republik, sama saja. Sama sama menjajah. Rakyat miskin tetap komunitas yang tak terjangkau program kemakmuran. Para Tuan tanah tetap berkuasa dipedesaan dengan memeras buruh tani. Karena itu program komunis yang dikenal dengan “sama rasa sama rata” langsung mendapat tempat dihati rakyat.Lambat namun pasti dukungan kepada Parta Komunis semakin banyak dan akhirnya sampai pada jumlah yang tak bisa lagi dihentikan oleh Partai nasionalis. Sehingga dengan terpaksa para elite Partai nasionalis melarikan diri ke pulau Formusa ( Taiwan) karena sadar  bahwa revolusi yang digerakan kaum miskin tentu disertai oleh amarah dan dendam.Ini pasti bau amis darah.Menghindar demi akal sehat adalah lebih baik. Selanjutnya China dipimpin oleh Partai Komunis.

Menurut teman saya bahwa apa yang didambakan oleh Partai Komunis untuk china sudah benar  bahwa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Yang jadi masalah adalah terjadi perbedaan sudut pandang jalan untuk mencapai itu. Mao zedong  sebagai pendiri Partai Komunis lebih setuju dengan cara revolusi melalui tindakan radikal dan mlitan.Sementara Liu Shauqi pengikutinya lebih setuju dengan jalan evolusi dan natural. Namun keduanya setuju bahwa landreform harus dilaksanakan demi keadilan distribusi tanah kepada kaum miskin.  Hal ini tidak pernah terpikirkan pada  era dinasti dan Nasionalis  karena maklum para tuan tanah dan oranga kaya sebagai sumber dana ( suap dan upeti) bagi penguasa. Walau ada perbedaan namun pada akhirnya Mao zedong mempercayai cara Liu Shauqi karena itu kekuasan diberikan kepada Liu shauqi. Setelah landreform dilaksanakan, keadaan rakyat China mulai bangkit, Produksi mulai bergairah.Perdagangan terjadi begitu cepatnya. Namun gap antara kaya dan simiskin justru semakin lebar.Inilah yang merisaukan Mao zedong. Efek inilah yang sangat tidak disukai oleh Mao. Kalau pada akhirnya revolusi hanya melahirkan orang Kaya baru dan membuat kemiskinan semakin meluas lantas untuk apa diadakan revolusi dengan korban nyawa tidak sedikit itu. Demikian kira kira  penilaian Mao hingga dia mengambil keputusan untuk menerapakan program Lompatan China Jauh kedepan.

Liu Shauqi harus membiarkan program Lompatan China Jauh Kedepan itu terlaksana karena ini perintah bapak Mao yang tak ubahnya dewa di China. Melalui nongye jitihua ( Pertanian kolektif) diseluruh China, Mao yakin bahwa dengan indokrinasi ideologi dan menformulasi organisasi masyarakat pedesaan, China bisa maju menuju terbentuknya masyarakat pedesaan yang egaliterian dan kolektif. Recananya, setelah itu terbentuk maka teknologi pertanian akan melengkapi untuk memperkuat masyarakat baru. Tapi apa hasilnya ? Mao gagal total. Pertanian Kolektif justru mengakibatkan rakyat dan kader partai jadi frustrasi. Walau tentu banyak hal yang dihasilkan selama Program Lompatan Cina jauh kedepan itu namun tidak bisa menghindari korban akibat kelaparan. Benarlah kata Liu bahwa manusia bukanlah mesin. Manusia adalah makhluk simbolik yang mencakup sosial ,budaya dan spiritual. Mengingkari ini apalagi sampai memaksakan kehendak kepada manusia justru akan menimbulkan paradox.  Sehingga akhirnya Mao menghentikan program ini dan kembali menyerahkan kekuasaan kepada Liu Shauqi. Sebagaimana pendirian Liu maka yang pertama dilakukannya adalah menghapus Pertanian Kolektif itu. Selanjutnya memberikan kebebasan kepada rakyat untuk berproduksi namun tak ada lagi jaminan tunai untuk pangan, kesehatan dan pendidikan. Orang hanya akan mendapatkan hak apabila dia bekerja dan tentu bebas menyimpan serta menggunakannya. Rakyat china kembali bergairah untuk bangkit dari keterpurukan akibat lompatan china jauh kedepannya Mao. Mao mengasingkan diri dunia perpolitikan.

Namun masa masa indah angin kebebasan itu hanya sebentar. Kembali rakyat china harus mengalami akrobat politik dari  orang orang terdekat Mao atau dikenal dengan istialh kelompok Empat yang di back up oleh Jiang Qing ( Madam Mao) . Merekalah creator Revolusi Kebudayaan. Para elite partai lainnya walau tidak setuju dengan revolusi kebudayaan namun terpaksa membiarkan karena Mao seakan menyetujui gerakan kelompok empat itu. Awalnya tujuan revolusi kebudayaan ini adalah sangat mulia namun kemudian yang terjadi adalah program balas dendam kepada kaum kapitalis yang mengakibatkan terjadinya kemiskinan. Para pengawal merah yang umumnya berasal dari keluarga miskin tampil garang melaksanan revolusi kebudayaan. Mereka menghentikan program belajar dan mengajar. Buku terbitan barat dibakar dan siapa saja yang  kedapatan membaca buku asing dianggap sebagai kontra revolusioner. Para orang terdidik kota dikirim kedesa untuk “belajar’ dari petani miskin dan tidak boleh kembali lagi. Para pendukung setia Liu Shauqi disemua jajaran kekuasaan difitnah untuk dipenjara dan ada juga yang dibunuh. Liu Shauqi meninggal dipenjara. Ketika itu keadaan benar benar kacau.  Sampai akhirnya wabah kelaparan terjadi lagi. Mao melihat kekacauan ini tak bisa lagi ditolerir. Karena itu dia meminta kepada militer untuk menghentikan revolusi kebudayaan walau itupun tidak mudah. Karena militer masih ragu untuk bertindak tegas apalagi dukungan massive kaum miskin begitu luasnya sampai keakar rumput. Revolusi kebudayaan berhenti total setelah Mao meninggal tanggal 9 september 1976. 

Setelah  Mao meninggal, gejolak kecil terjadi karena ternyata Mao telah mewariskan kekuasaan kepada penerusnya yaitu  Hua Guofeng yang akan tetap setia menjalankan program Mao. Namun kalangan militer yang tadinya selalu netral akhirnya mulai bersikap karena sudah gerah dengan cara Mao dan Kelompoknya. Itu sebabnya militer meminta agar sang reformis  Deng Xiaoping yang diasingkan di Tiongkok Selatan untuk direhabilitasi namanya dan ditarik ke Beijing. Militer tahu bahwa Deng adalah murid dari Liu Shauqi. Walau jabatan Deng dibawah Hua namun secara gradual Deng bersama kelompoknya berhasil mengeliminate kekuasaan Hua Guofeng dan Akhirnya menjadi penguasa China. Bagi Deng  masyarakat sosialis hanya bisa tercipta bila ada kemampuan berproduksi dan kebebasan individu akan hak hak dasarnya. Sehingga apapun  (termasuk kapitalis, agama, budaya dll ) yang membuat kebebasan terhalang maka tugas negara untuk mengaturnya, sebaliknya apapun itu ( termasuk kapitalis, agama, budaya dll ) bila mampu memacu produksi maka itu harus didukung oleh negara. Apakah dapat disimpulkan bahwa cara Mao salah dan Cara Liu yang benar. Tanya saya. Teman saya itu tersenyum sambil mengatakan bahwa ada agenda besar sepanjang sejarah china entah itu era dinasti ,nasionalis ,dan kini era Komunis yaitu tegaknya keadilan sosial . Hal inilah yang sangat sulit di delivery oleh penguasa, sampai kini.

Menurut saya bahwa memang mimpi masyarakat sosialis komunis “ sama rasa sama rata “ dari bapak Mao tidak terlaksana karena memang tidak mungkin terlaksana ,karena begitulah kehidupan yang didesign oleh Allah.  Namun ketidak samaan itu akan diterima  sebagai sebuah kearifan bila dalam masyarakat itu lahir sikap cinta dan kasih sayang lewat program berbagi, infak, sadaqah ,dan tentu aparat yang bersih mengemban amanah. Jadi menurut saya bahwa keadilan sosial itu harus satu kesatuan antara pemerintah dan rakyat itu sendiri. Masyarakat yang beragama melahirkan budaya cinta kasih dan pemerintah yang bersih lahir karena agama dijunjung untuk tegaknya keadilan sosial bagi semua. Kalau CHina tidak menyadari ini maka instabilitas akan terus terjadi. Teman itu termenung...

Tuesday, July 09, 2013

Anak adalah amanah Allah.

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu
( Khalil Gibran)
***
Nak, dia akan lahir dari rahim wanita yang kau nikahi karena Allah. Dia akan hadir ditengah tengah kita. Sebentar lagi aku akan menjadi kakek, dan kau akan menjadi Ayah. Semua kita merindukan kehadirannya, dan sangat berharap dia menjadi bagian dari keluarga kita.  Rasanya baru kemarin kau adalah bayiku yang selalu kujaga namun kini kau akan memerankan posisiku sebagai ayah dari anakmu. Ketahuilah nak bahwa ia hadir bukan atas kehendakmu namun dia hadir adalah atas kehendakNYA. Dia hadir bukan karenamu tapi karenaNYA. Kau dan istrimu hanyalah pelengkap bertemunya syariat dan hakikat. Pelengkap proses yang disebut dengan sunattullah. Ini kusampaikan kepadamu untuk menegaskan bahwa dia bukalah milikmu. Dia adalah milik Allah. Kau hanya kebagian tugas menerima titipan. Bayangkanlah bahwa Allah yang Maha Perkasa , Maha Berkuasa , memberikan mandat kepadamu untuk menjaga anak manusia. Sebuah amanah yang teramat indah, tentunya.  Kau tidak diminta Allah agar menjadikan anak itu kelak menjadi insinyur, atau ekonom atau dokter, atau doktor,atau professor atau apalah. Tidak. Allah hanya minta agar anak itu kelak dapat berguna bagi orang lain. Hidupnya paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Mengapa ? Kehadirannya adalah representasi dari kehadiran Allah untuk cinta dan kasih sayang.  Inilah takdir manusia yang berbeda dengan makhluk lainnya dan misimu adalah bagaimana menjadikan anakmu bermanfaat bagi orang banyak dan bermakna untuk cinta dan kasih sayang.

Nak, satu satunya lembaga yang sakral didunia ini adalah perkawinan. Mengapa ? karena inilah commitment yang disaksikan oleh seluruh malaikat dan di register di singgasana Allah.  Kukatakan singgasana Allah karena  disitulah bersemayam cahaya indah yang akan menerangi jalan manusia. Cahaya itu disebut dengan CINTA. Karena cintalah kau tak perlu protes mengapa kau harus berkorban untuk sesuatu yang bukan milikmu. Karena cintalah, kau bersenang hati menerima amanah ini. Percayalah akan kekuatan cinta, disitulah Allah hadir untuk menjadikanmu seorang ayah yang sempurna menerima takdirnya. Walau  doa ibu terlalu tulus dan senantiasa mengiringi detak jantung anaknya  namun doa ayah tetaplah yang paling didengar oleh Allah. Mengapa ? karena secara genetik maupun takdir, ayah adalah satu satunya penanggung jawab dari amanah atas kehadiran anak manusia. Kau adalah sumber kebijakan untuk anak anakmu dalam menghadapi kehidupan yang kadang tidak ramah ini.Kau adalah tempat anak anakmu kembali mendapatkan cinta tulus. Tempat mereka belajar mengenal Allah dan mencintai Allah. Kalau kau jauh dari Allah bagaimana cintamu dapat melahirkan doa yang tulus. Bagaimana kau bisa  mengenalkan Allah kepada mereka. Padahal sumber keselamatan adalah Allah.

Ketahuilah nak, bahwa manusia tidak berdaya akan takdirnya tanpa pertolongan dari Allah. Seberat apapun beban dan rintangan yang kita hadapi namun itu pasti disertakan Allah dengan pertolonganNYA. Bercerminlah dari kehidupan kami orang tuamu. Sejak kau lahir , aku tidak pernah melengkapimu dengan asuransi kesehatan maupun pendidikan. Juga tidak ada tabungan di bank untuk persiapan masa depanmu. Padahal banyak orang mempersiapkan kehadiran anaknya dengan sejuta rencana dan persiapan yang matang.Tidak bagiku. Bagiku cukup jelas bahwa aku hanyalah penerima tugas dari Allah. Kau adalah milik Allah maka tentu Allah pula yang akan menjagamu. Karenanya setiap detak jantungku adalah doaku kepada Allah agar dimudahkan langkahku melewati hidup sebagai seorang ayah. Agar dilapangkan urusanku mendapatkan rezeki yang halal demi anakku. Agar dikuatkan hatiku untuk tidak berputus asa ketika sulit dan sempit datang. Lihatlah faktanya walau tanpa asuransi kesehatan dan tabungan, apakah kalau kau sakit tidak terobati?. Apakah sekolahmu tidak selesai?  Tidak, kan. Kalau kau sakit aku tetap bisa membawamu ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan terbaik. Ketika saatnya kau butuh pendidikan aku mampu mendukungmu tanpa terhenti sampai kejenjang magister. Jadi perjalanan hidupku adalah bukti nyata tentang kehadiran Allah.Bukti nyata kekuasaan Allah.Tak ada kehebatanku hingga pantas menepuk dada, apalagi berhak akan dirimu.

Jadi jangan pernah gamang akan masa depanmu sebagai ayah dan tentu masa depan anakmu. Bagaimana caranya agar selamat dalam peran sebagai ayah? Tak ada jalan lain kecuali dekat kepada Allah. Hanya Allah yang harus kau dekati. Harus ! Ingatlah , bila kau menjauhi Allah maka anak anakmu akan menjadi fitnah bagimu. Akan menyusahkanmu. Anakmu akan mengelincirkanmu kepada sikap sombong, Anakmu akan menggelincirkanmu kepada perbuatan korup. Anakmu akan membuatmu putus asa. Anakmu akan membuatmu semakin menjauh dari hakikat. Tapi bila kau dekat kepada Allah maka anak akan menjadi berkah bagimu, yang akan menjadi penolongmu dikala  kau lemah dan senantiasa mencintaimu dengan tulus. Allah bukan sesuatu yang sulit untuk didekati. Cukup dengan menegakan sholat wajib maupun sunat sudah memastikan bahwa kau senantiasa connect dengan Allah. Selanjutnya dalam keseharian kau bisa mendekati Allah dengan segala cara namun intinya adalah lakukan semua itu karena cinta, ikhlas karena Allah. Bila kau ikhlas maka sholatmu akan menguatkanmu menjadi pria dewasa yang ikhlas menerima takdirnya untuk cinta dan kasih sayang.  Semoga dibulan ramadhan, bulan penuh rahmat, berkah dan ampunan ini cucu papa lahir dan hadir ditengah tengah kita. Semoga....

Tuesday, July 02, 2013

Masa depan PKS ?

Ada cerita, ini kisah nyata tahun 80an. Seseorang diseret oleh warga penghuni komplek perumahan kekantor polisi karena kepergok ada diatas genteng rumah orang dimalam hari. Walau tidak ada barang bukti ditangan bahwa dia mencuri namun sudah cukup alasan bagi orang ramai dia adalah pencuri. Setidaknya dia patut diduga melakukan pencurian. Patut diduga saja sudah cukup membuat orang pesakitan. Begitulah hokum dinegeri ini. Dihadapan polisi, tersangka mengakui bahwa benar dia ada diatas genteng rumah orang dimalam hari dan terpaksa mengakui patut diduga itu. Namun apa yang terjadi dipangadilan? Ditangan seorang pengacara yang idealis, tersangka ini bebas murni. Mengapa ? Ada satu pertanyaan dari terdakwa kepada hakim dan hakim tidak bisa menjawabnya, apa bukti bahwa dia mencuri? Karena ini dakwaan mencuri maka harus ada bukti barang curian. Tanpa bukti barang curian maka dakwaan itu batal demi hokum. Kesaksian tanpa bukti justru membatalkan kesaksian itu sendiri. Jaksa gagal menyediakan barang bukti dihadapan hakim karena memang belum terjadi pencurian. Satu satunya bukti kesalahan tersangka hingga patut diduga mencuri adalah dia berada diatas atap rumah orang dimalam hari. Tapi logika realita bukanlah logika hukum untuk menjadikan seoran terpidana. Ada falsafah hukum yang hampir semua mahasiswa fakultas hukum diwajibkan untuk menghapal Azas Indubio Proreo  “Lebih baik membebaskan 1000 orang yang bersalah daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah”.Artinya Lebih baik membebaskan orang yang diragukan bersalah daripada terlanjur menghukum orang tidak bersalah. Prinsip hukum ini sudah ada sejak zaman Nabi.

Apa yang menimpa LHI tidak jauh beda dengan kisah tersebut diatas. Kesalahan LHI hanya satu yaitu terbukti bahwa dia berteman baik dengan Fathanah sang pecundang. Tapi karena itupula dia terjebak dalam perangkap kekuasan KPK yang bisa menjadikan seorang terpidana hanya karena "patut diduga".  Apakah kasus ini dipolitisir? Seorang teman yang bekerja sebagai tenaga periset pada perusahaan dibidang strategic consulting mengatakan bahwa ada grand design untuk meng eliminate PKS dari medan perpolitikan di Indonesia. Menurutnya dia pernah diminta advice oleh salah seorang pejabat tinggi tentang cara efektif menghadapi PKS. Dia merekomendasikan agar PKS tidak dihadapi dengan cara politik kotor atau politik tekanan. Mengapa ? karena PKS adalah partai Idiologi. Partai ini berdiri karena sebuah ide yang berbasis kepada Agama. Partai seperti ini tidak pernah bisa dihancurkan oleh kekuatan dari luar kecuali mereka akan hancur oleh perpecahan internalnya sendiri. Rekayasa apapun dari luar untuk menghancurkan PKS justru semakin membuat mereka merapatkan barisan. Citra buruk PKS yang sengaja dihembuskan tiada hentinya oleh media massa bagaikan hilang ditelan angin. Mau bukti? Setelah LHI tertangkap, PKS tetab berhasil memenangkan Pilkada Jawa Barat dan kemudian Sumetera Utara. Terakhir berhasil mendukung kader professional independent sebagai walikota Bandung. Artinya masyaraka tidak dengan begitu saja percaya dengan berita media massa dan akhirnya meninggalkan PKS. Seharusnya ini jadi bahan pelajaran bagi partai lain , terutama partai penguasa.

Memang bagi partai yang tidak punya basis idiologi , yang hanya tumbuh dan berkembang berkat pencitraan media massa, sangat yakin bahwa cara menghadapi partai lain adalah dengan mendesign propaganda negative untuk melahirkan citra buruk terhadap lawan politik. Ini biasa terjadi di Amerika dan memang efekfif. Apalagi didukung oleh team kampanye yang menerapkan konsep marketing mix untuk menjaring audience disemua segment. Tapi untuk PKS, dari awalnya partai ini tidak tumbuh berkat pencitraan media massa. Tidak tumbuh berkat patron. Tidak tumbuh berkat primodial. Lebih daripada itu, PKS tidak megenal kader dadakan seperti partai lain yang lansung bisa menjadikan newcomer sebagai  petinggi partai. Tidak. Partai ini tumbuh karena ide dan menanamkan ide itu lewat pengkaderan yang ketat. Setiap kader punya tanggung jawab membangun komunitas ide disetiap lapisan masyarakat. Ini program door to door layaknya Multilevel marketing yang berkesinambungan tanpa terputus. Satu contoh, setiap kader PKS harus memiliki halaqoh atau anggota pengajian beranggotakan 18-20 orang. Kegiatan ini harus rutin diadakan atau tidak angat angat tahi ayam. Kita bisa bayangkan betapa dahsyatnya kekuatan kader PKS sebagai mesin partai.

Lantas apa yang membuat kader itu mau saja berbuat atas arahan para petinggi partai? Tanya saya. Para kader itu merasa berjuang untuk sesuatu yang hebat secara apokaliptik. Mereka merasa bahwa berjuang dengan tujuan yang pasti yaitu membuat hidup mereka bermakna dan juga akan memberikan arti bagi kematian mereka. Mereka menyadari bahwa mereka akan menghadapi rintangan yang luar biasa dan bertahan menghadapi kesulitan besar, jika mereka berpikir bahwa usaha itu akan memberi makna bagi kehidupan mereka. PKS berhasil mendefinisikan cara hidup Islam untuk membangun komunitas khusus dengan tujuan mengubah dunia. Banyak agama berkata kepada pengikutnya' Dunia ini korup, tetapi engkau dapat menghindarinya. Islam berkata kepada pengikutinya " Dunia ini korup, tetapi engkau dapat mengubahnya". Hubungan dengan komunitasnya dilakukan secara terorganisir dan sistematis melalui agenda : tilawah (mengaji), tadabur ayat Alquran (mengkaji), kemudian ada tausyiah (nasihat) tentang perkembangan politik nasional dari perspektif Islam dan banyak lagi kegiatan.   Menurut teman saya bahwa salah satu lembaga survey di Singapore mendapat tugas dari Lembaga riset bidang Pertahanan Regional. Hasil survey ini tidak dipublikasikan kepada public. Ini hanya untuk konsumsi terbatas khusus untuk riset pertahanan Singapore saja. Apa hasilnya? Tanya saya penasaran. Teman itu hanya menegaskan bahwa pengaruh PKS dari tahun ketahun semakin significant diakar rumput.  Karenanya survey ini menyimpulkan bahwa Pemilu yang akan datang PKS akan masuk 3 besar.  

Mungkinkah ini konspirasi global ? Apakah Negara lain  tidak nyaman bila PKS punya pengaruh significant terhadap perpolitikan di Indonesia? Tanya saya. Teman ini yang memang ahli dibidang strategy mengatakan bahwa Potensi Indonesia sangat besar. Disamping letaknya yang stretegis , juga Indonesia punya kekayaan SDA yang besar. Letak georaphis dan SDA adalah dua hal yang sangat strategis bagi masa depan Indonesia. Kelompok kapitalis bersama neoliberal tidak menginginkan ada kekuatan idiologi yang bisa melindungi Indonesia dari neocolonialism. Mengapa ?  PKS itu  socialis religious yang pasti menentang praktek kapitalisme dan neoliberal. Tentu kalaupun kapitalisme diterima diranah Indonesia oleh PKS maka itu harus untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat, dan bukan untuk kepentingan modal semata. Inilah yang sangat sulit bagi kapitalisme yang tak ingin ada kekuatan lain selain uang. Kedepan PKS akan menghadapi masa masa yang berat karena musuhnya adalah kelompok yang menguasai modal , media massa, dan  jaringan negara kapitalis diseluruh dunia. Memang sudah seharusnya PKS itu partai kader yang militan, yang tahu beratnya perjuangan dan yakin Allah akan menolongnya ( Muhammad 47:7) . Ya, masa depan PKS ada pada kadernya yang cinta kepada Allah, bukan cinta kepada harta dan kekuasaan.

Cerdas berlogika dan bersikap.

Mengapa kegiatan ekonomi itu terbelah.Ada yang formal dan ada yang informal. Ada yang kaya dan ada yang miskin. Ada yang melimpah sumber day...