Friday, April 22, 2011

Rezeki

Saya tahu pasti bahwa pemberi rezeki itu adalah Allah. Penjelasan soal rezeki ini ada didalam Al Quran dan hadith dengan sangat jelas. Sangking jelasnya, tidak diperlukan lagi tafsir luas. Orang awam ilmu agamanya dapat mengetahui bahwa soal Rezeki itu adalah hak Allah yang akan memberinya. Namun dalam berhadapan dengan sunattulah, kita dihadapkan suatu pertanyaan yang kadang sulit mendamaikan antara hati dan akal kita. Seperti kata teman saya ” Ya benar semua rezeki datang dari Tuhan tapi Tuhan tidak pernah mengantarkan makanan ke sangkar burung. Atau Allah tak pernah mengirim uang ke rekening tabungan saya. Kemudian , ada lagi teman berkata , Kalau benar Tuhan itu pemberi rezeki kenapa Allah membiarkan kemiskinan terjadi dimana mana. Bahkan yang miskin itu kebanyakan orang baik dan Soleh sementara yang kaya kebanyakan orang kafir. Lihat tuh china yang tak ber Tuhan dan Amerika yang mayoritas Kristen . Mereka makmur dibandingkan negara kita yang mayoritas Islam. Demikian rekaman pendapatan yang acap saya dengar dari banyak orang.

Kemarin teman memberi saya link untuk membaca satu tulisan dalam blog. Dari sekian uraian itu, saya mendapatkan satu hal yang langsung akal dan hati saya dapat berdamai. Apa itu? Ternyata rezeki itu adalah pemberian. Ya Jelas begitu ayatnya. Tapi pemahaman tentang makna ”pemberian” itulah yang membuat saya tersentak dan akhirnya tercerahkan. Saya analogikan seperti orang memanah. Sebagian orang berkata bahwa yang membuat panah melesat ke sasarannya adalah Busur. Tapi ada juga yang berkata bukan busur, melainkan mata. Faktor lain yang sangat menentukan adalah saat ”H” panah melesat dari busur, posisi tubuh dan angin ketika itu sangat menentukan . Nah , disini satu sasaran tapi tiga versi anggapan tetang penyebab sampainya panah kesasaran. Manakah yang benar? Menurut saya tidak ada yang benar. Karena arah panah dibusur tergantung mata,mata tergantung jiwa. Pertanyaannya adalah siapa yang menguatkan jiwa terhadap sasaran itu ?

Teman saya yang hoby main golf, berkata kepada saya bahwa bila dia sedang banyak pikiran maka permainannya jadi tidak bagus. Pemanah hebat, tak akan berhasil mencapai sasaran bila pikirannya tidak konsentrasi terhadap sasaran. Untuk konsentrasi maka jiwanya harus tenang. Itulah yang menjadi jawaban terhadap fenomena rezeki. Mungkin entah kenapa anda punya pikiran untuk berbuat sesuatu yang orang lain tidak melihatnya itu sebagai peluang mendatangkan rezeki. Anda tergerak untuk berbuat. Untuk lebih sempurna perbuatan itu anda berproses kearah sasaran. Anda belajar tentang hal specifik soal mencapai tujuan itu. Anda bertemu dengna orang orang yang bisa memenuhi tujuan anda. Tak terasa waktu berlalu, pikiran dan phisik anda bergerak secara teratur kearah sasaran. Dan akhirnya anda berhasil mendapatkan sesuatu. Orang mengatakan bahwa ini semua berkat kerja kerasnya makanya dia berhasil. Tapi orang lupa , siapakah yang pertama kali membuat dia bergerak?

Mengapa anda berbulat hati untuk kuliah. Mengapa anda berbulat hati memilih fakultas yang anda inginkan. Mengapa anda bertekun dan bergiat dalam bisnis. Mengapa anda memilih bisnis dagang bukan industri atau bukan jasa. Mengapa anda lebih senang jadi pegawai dibandingkan pedagang. Atau mengapa anda lebi senang menjadi pengusaha dibandingkan jadi pegawai? Mengapa anda tidak mau sekolah tinggi dan juga tidak mau jadi pedagang, dan mungkin tak pula mau jadi apa apa. Anda miskin. Itu semua berhubungan dengan jiwa. Dibalik jiwa itu ada Allah. Dialah yang menggerakan anda untuk melata dimuka bumi ini mencari rezekiNYa. Ini terjadi secara otomatis melekat pada diri kita yang begitu sempurna di rancang oleh Allah. Bila semua sama dirancang oleh Allah dengan software dan hardware yang sama, mengapa terjadi perbedaan antara manusia soal rezeki. Ini tak lain dipengaruhi oleh attitude ( sikap mental ) atau akhlak..

Rasul dikirim ke dunia tak lain dengan misi memperbaiki akhlak itu sendiri. Dua pertiga isi Al quran bicara tentang ajaran hubungan antar manusia. Keteladanan rasul adalah sunattulllah atau tunduk dengan hukum sebab musabab, atau aksi dan reaksi. Lihatlah peradaban yang dibangun oleh rasul diawali di Madinah dan kemudian berkembang keseluruh dunia. Sangat luar bisa membawa kemkamuran dan kemajuan ilmu pengetahuan untuk mempermudah manusia mendapatkan rezeki yang dibentangkan oleh Allah didunia ini. Siapa saja yang bisa mengikuti sunattulah ini, akan mendapatkannya dari ALLAH. Bagi yang tidak mengikuti sunattullah , ini tidak akan mendapatkannya. Inilah letak perbedaan nya. Namun perbedaan ini bukan pula diluar kontrol Allah, Allah punya rahasia sendiri dibalik perbedaan soal rezeki ini. Disinilah peran misi manusia diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi sebagai rahmat bagi semua. Konsep memberi adalah bagian dari akhlak yang diajarkan oleh Allah. Agar kita bisa melaksanakan keadilan Allah bagi mereka yang tidak beruntung.

Bagi manusia yang melaksanakan fungsi keadilan Allah dalam konsep memberi maka itu tandanya dia bersyukur. Tapi memberi seperti apa yang dikatagorikan syukur itu ? tentu dasarnya adalah ketulusan /ikhlas karena Allah. Bukan memberi seperti kapitalis , yang berharap keuntungan dari setiap pemberian.. Inilah membedakan antara akhlak Islam yang dirahmati Allah dengan akhlak kafir yang tidak dirahmati Allah. Dua duanya memang memperoleh rezeki dari Allah tapi nikmatya berbeda. Yang beriman kepada Allah , rezeki mendatangkan kedamaian, dan bagi yang tak beriman, mendatangkan keresahan. Nah, terakhir, silahkan definisikan soal rezeki ini , apakah rezeki itu adalah sesuatu yang membuat anda damai atau resah ? karena dua duanya dari Allah. Silahkan.

Sunday, April 17, 2011

Pasar modal Syariah

Dalam waktu dekat ini MUI akan mengeluarkan Fatwa halal untuk Pasar modal Syariah. Saya sempat bingung dengan sikap MUI ini. Memang saya tidak ahli dalam beragama namun saya praktisi bisnis. Sediki banyak tahu hakikat hukum islam dan paham bagaimana dunia pasar modal bekerja. Memang hukum perdata dan hukum Syariat Islam sebagian besar sama dalam bidang ekonomi. Hanya perbedaannya soal bunga bank dan produk yang dikatagoriakn halal. Menurut saya bukan soal perbedaan atau kesamaan hukum tapi lebih kepada hakikat hukum itu sendiri. Dunia pasar modal adalah tempat bekerjanya sistem kapitalis. Di dunia ini bukan hanya hakikat jual beli di floor terjadi tapi ada proses dibelakangnya yang hampir sulit dikatakan islami. Semua tahu bahwa IPO dilakukan disamping tujuannya untuk mendapatkan sumber pendanaan juga ada alasan penting yang sangat penting yaitu mendapatkan value lewat agio saham.

Nilai perusahaan yang tercermin dari neraca ( Balance Sheet ) ditentukan oleh catatan historis ( Akuntasi ) dari tahun ketahun sejak berdirinya perusahaan. Dalam laporan keuangan (Income statement ) , ada yang disebut dengan judgement accountant yang bicara tentang penilaian terhadap pos pos yang terdapat dalam laporan keuangan. Catatan yang sifatnya real mungkin tidak ada masalah. Tapi ada penilaian terhadap sesuatu pos yang intangible cost ( tak berwujud ) seperti Depreciation (penyusutan nilai ) terhadap asset tetap , amortization (pengurangan nilai ) terhadap paten atau royalti yang dibeli. Perhitungan ini berhubungan dengan laba ( atau rugi ) perusahaan. Sesuatu yang tidak benar terjadi namun ada dalam catatan. Sebaliknya ada juga harta tak berwujud ( intangible asset ) yang dicatat sebagai value neraca perusahaan, seperti Merek dagang ( brand ), hak atas merek ( franchise ) , hak atas intelektual ( patent ), Exclusive market dan lain lain. Oleh akuntan professional dan diligitimate oleh system pasar modal , ini dibenarkan untuk di judgment dan diakui sebagai value perusahaan.

Disamping perhitungan intangible asset itu, ada lagi yang di sebut dengan financial analysis dari professional investment yang bertugas menghitung PER (price earning ratio ) saham yang layak untuk dijual kepada publik.. Untuk perusahaan yang akan listing di bursa, perhitungan PER ini didasarkan pada ( lagi lagi ) prospektus perusahaan yang memuat laporan kinerja perusahaan dari lima tahun sebelumnya. Pihak undewriting ( asset manager ) akan meng underwrite harga saham sesuai dengan PER analisis mereka. Walau keliatannya ini berdasarkan data historis namun ketika masuk dalam financial analysis maka probability keuntungan masa depan ( Forecasting income ) dimasukan sebagai dasar menentukan harga saham. Makanya PER itu kadang terlihat lebih tinggi dibandingkan data fundamental ( real ) perusahaan. Bagi investor fundamental akan memilih PER yang rendah atau tidak begitu jauh dari nilai real perusahaan. Tapi bagi spekulan , melihat dari trend saham (speculative motive) dibursa.

Dari keberadaan intangible cost memungkinkan rekayasa biaya terjadi dengan bebas ( secara legal akuntasi ). Dari cara ini banyak hal dapat dilakukan oleh emiten untuk memenggal pendapatan dan menguragi dividen. Dari keberadaan intangible asset, memungkinkan rekayasa value asset ( Aktiva ) terjadi dengan bebas ( secara legal akutansi ) untung mendongkrat value. Dari perhitungan PER, memungkinkan rekayasa financial analisis untuk memasukkan value masa depan kedalam harga saham. Setelah Emiten masuk bursa, maka perhitungan PER bergerak liar , dan kadang tak lagi diperhatikan oleh pemain bursa. Mereka sibuk membangun image atas emiten yang dijadikan target untuk “digoreng “ dan memancing investor follower masuk trap. Semua tahu bahwa harga diursa dibentuk oleh segelintir pemain namun men justifikasi harga bagi semua investor. Jadi benar benar culas. Walau ada aturan islam yang mengatur ketat soal jual beli saham dan penentuan harga ini namun sulit dikontrol dalam speed transaction yang sudah paperless itu. Pemerintah dimanapun didunia punya standard ideal soal pengaturan jual beli ini namun tak berdaya ketika pasar bekerja di private space.

MUI telah menetapkan dalam fatwanya tentang Spot dan Forward/Swap adalah dibenarkan sepanjang untuk tujaun hedging ,bukan spekulasi ( Sharf (Fatwa DSN No.28/DSN-MUI/III/2002). Aturan ini berlaku diseluruh dunia di negara manapun , termasuk di Indonesia (SKDir BI No.22/45/KEP/DIR tgl. 16 September 1989. Pertanyaannya adalah siapa yang akan menjamin para hedger tidak terjabak dalam spekulasi. Ini sama saja analoginya, pria dan wanita bukan muhrim boleh sekamar asalkan tidak berzina. Tapi siapa yang bisa menjamin mereka tidak melakukan zina ? Sama halnya Hukum Pedata melarang menjual sesuatu yang tidak ada barangnya. (Ps. 1471 KUHPer.) dan juga senafas dengan fatwa MUI ( Ba’i al-ma’dum dilarang -Fatwa DSN No.20/DSN- MUI/IX/2000 juncto Fatwa DSN No.40/DSN- MUI/X/2003). Tapi kenyataannya pemerintah tidak bisa melarang perdagangan Index, short sellng. Karena space disediakan maka segala sesuatu bisa saja terjadi.

Tidak ada hukum islam yang tidak bersifat mendidik orang untuk terhindar dari perbuatan maksiat. Semoga MUI memahami hakikat Al Quran dan Hadith sebagai cara mendidik umat untuk jauh dari wilayah maksiat. Bukannya membolehkan dengan ketentuan yang dipaksakan namun menutup mata terhadap realitas yang ada. Ingatlah firman Allah ( Surat al-Isro' : 32) ”Jangan dekati zina”. Walau space tersedia banyak namun kita umat islam dilarang mendekatinya. Walau pasar modal sudah menjadi trend global, maka umat Islam seyogianya menghindar dari space itu. Masih banyak cara lain yang lebih dekat kepada Al Quran dan hadith untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan investasi. Mungkin model koperasi cara yang mendekati islam untuk menggalang potensi masyarakat mengorganisir dirinya lewat kepemilikan ( spread ownership ) sumber sumber ekonomi mereka secara kebersamaan (gotong royong ) .

Wallahualam

Saturday, April 16, 2011

Tawakal

Dalam putaran waktu yang menyesakkan dada. Kendala datang silih berganti.Time table yang ditetapkan sebagai suatu komitmen sudah dua kali ditabrak. Tekanan datang dari segala penjuru mata angin. Upaya membujuk ( loby ) dan juga tekanan , tak menghasilkan apapun. Bahkan reputasi mulai menurun. Kalau sudah begini, sebagaimana biasanya, saya memilih untuk diam sambil terus bekerja keras menuntaskan apa yang bisa dikerjakan. Karena upaya loby dan menekan tidak akan menghasilkan apapun, apalagi menambah komitmen baru. Pengalaman hidup mengajarkan kepada saya tentang banyak hal. Terutama soal menghadapi masalah. Bahwa masalah itu datang dari pikiran kita. Semakin besar ketergantungan kita terhadap sesuatu selain Allah semakin membuat kita terjebak dalam rasa cemas yang berlebihan. Padahal rasa cemas itu tidak memberikan manfaat apapun terhadap masalah yang dihadapi. Bahkan kadang membuat kita kehilangan energi.

Teman saya sempat bertanya akan sikap saya ini. Karena dianggapnya saya tidak peka dengan masalah. Padahal sebetulnya saya sangat peka dengan masalah. Hanya kepekaan saya terhadap masalah lebih tersalurkan kepada kesadaran akan ketidak berdayaan saya terhadap masa depan. Segala yang belum terjadi adalah urusan Allah. Yang telah terjadi adalah yang terbaik bagi saya.Itulah yang harus saya lalui dengan kesabaran. Sebagaimana keyakinan saya dalam beragama bahwa “ hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami minta pertolongan” Ya hanya Allah tempat kembali segala urusan. Masalah hari ini datang, adalah cara Allah menguji keimanan saya agar mengingatNya dan kembali kepada kekuasaanNYa, bahwa Dia maha perkasa terhadap sang waktu, dan saya teramat lemah dan zholim terhadap waktu. “ Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba hambanya( Az – Zumar (39): 36 ).

Berangkat dari pemahaman firman Allah itulah membuat saya bulat berserah diri terhadap segala urusan yang belum terjadi. Kita tidak dibenarkan berharap dari manusia atau siapapun terhadap masa depan kita. Kita harus menggunakan berkah hari ini dengan segala daya dan upaya sebagai bentuk keyakinan kita terhadap pertolongan Allah dimasa depan. Keyakinan itulah membuat kita menjadi kuat dibandingkan orang lain yang bersandar pada rasionalitas sempit. Walau bujukan datang kepada saya agar melakukan konspirasi , agar keluar dari masalah, namun tidak saya tanggapi karena itu bertentangan dengan aqidah saya bersyariat. “ Jika kamu menolong ( agama ) Allah ,niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu ( Muhammad (47) : 7). Semua masalah yang datang tak lain cara Allah menguji keimanan kita, untuk mencapai tingkat kesempurnaan sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah.

Hari kemarin telah menjadi masa lalu dan hari kini akan menjadi kemarin dan besok mentari terbit akan menjadi hari baru untuk kita gapai dengan rasa syukur kepada Allah. Perhatikanlah, dalam rentang waktu hari kemarin, hari ini dan besok , tidak ada yang istimewa, Semua terjadi dan terjadi, sementara kita masih tetap dibumi, Berhasil atau gagal, kita tetap dibumi, makan tiga kali sehari dan tidur kalau ngantuk. Adalah sangat bodoh bila larut dalam masalah hingga membuat kita tidak nyaman makan , gelisah dalam tidur dan hidup dalam tekanan penderitaan yang tidak perlu. Makanya keyakinan kepada Allah sebagai sumber penolong adalah kekuatan spiritual tak tertandingi bagi kita untuk memaknai hidup dengan benar. Bahwa semua tak lain hanyalah permainan Allah dan tidak ada yang serius didunia ini. Orang yang terlalu mencemaskan kehidupan adalah orang yang menjadikan dunia sebagai segala galanya.

Dalam Hadith Qudsi Alla berfirman “ Wahai hambaKu, taatilah Aku niscaya Aku akan berikan segala padamu. Wahai hambaKu, bersedekahlah, niscaya Aku akan memberikan sedekah kepadamu. Bersungguh sungguhlah dalam beribadah kepadaKu niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan aku tutup kefakiranmu. “ Subhanallah, benarlah adanya bahwa mentaati Allah adalah sumber penyelesaian masalah dari segala masalah. Karena Allah telah berjanji” Aku akan berikan segala padamu”. Semoga saya dan anda semua menyadari ketika masalah datang , jangan sampai aqidah tergelincir, jangan sampai lupa Allah atau berprasangka buruk kepada Allah, tetaplah istiqamah bahwa Allah akan memenuhi janjiNya selaga kita bersungguh sungguh dalam ketaatan.

wallahualam bissawab

Monday, April 11, 2011

Hamba setan

Berita tentang anggota Dewan yang tertangkap kamera sedang menonton adegan porno lewat Galaxy Tab ( samsung ) pada saat sidang paripurna menjadi bahan pembicaraan publik. Teman saya sempat berkomentar lewat message facebook, dia bilang bahwa Gedung DPR sudah jadi sarang Setan. Saya sempat tersenyum membaca message itu. Dia menyebut gedung DPR adalah sarang setan. Dia geram. Mungkin kegeramannya akibat kekecewaan dengan kader yang dia pilih dan yakin partai yang membina kader itu akan menjalankan visi misi Islam sebagai sumber keadilan. Kasus memalukan ini bukan hanya kali ini, dulu ada juga anggota dewan yang video pornonya bersama artis beredar. Ada pula berita seorang cleaning service menemukan kondom di tempat sampah ruang kerja anggota Dewan. Dalam buku DPR undercover, disebutkan cerita yang sangat miris tentang kebejatan mora anggota Dewan.

Cara setan memang sangat sistematis dan mereka cerdas menggiring manusia kedalam perangkapnya. Lewat hulubalangnya (manusia ), setan membenamkan mindset kedurhakaan kepada Allah atau disebut dengan mind corruption. Lewat mind corruption itulah sistem dibangun. Dengan menggunakan perangkat yang disediakan Allah berupa nafsu pada manusia , setan mencerahkan manusia dengan segala tesis agar sistem terbangun. Orang yang ilmunya tanggung tak akan mampu mendebat manusia yang sudah dijadikan laskar setan itu. Makanya jangan kaget bila ada orang yang begitu idealis keagamaannya ketika masuk gedung DPR , lambat atau cepat dia akan masuk perangkap. Tidak usah terkejut bila pribadi mereka seperti dekat dengan maksiat karena itu adalah bagian dari pakaian mereka sebagai hamba setan.

Mungkin ada yang merasa tersinggung dengan narasi saya diatas. Atau menuduh saya paranoid. Semoga benar saya paranoid. Tapi bacalah firman Allah ini ”Sesungguhnya kekuasaannya ( setan) hanyalah atas orang orang yang mengambilnya jadi pemimpin, karena mereka telah menyatukan dirinya dengan setan. Dan atas orang orang yang mempersekutukannya dengan Allah ( An-Nahl (16): 100). DPR adalah sumber sistem dibangun. Bacalah semua aturan dan UU yang dibuat , keliatannya islami namun secara prinsip sangat bertentangan dengan AL Quran dan Hadith. Mereka anggota Dewan bisa saja menyanggah bahwa mereka tidak menjadikan setan sebagai pemimpin. Tapi mengapa mereka membuat aturan tidak sesuai dengan AL Quran dan Hadith ? Mengapa mereka berkiblat kepada standard hukum sekular. Mengapa mereka menolak keras Islam sebagai dasar bersyariah dalam bernegara dan berbangsa?

Mengapa ? Tentu dengan kecerdasan yang dibekali oleh setan mereka mampu menjawab dengan sempurna pertanyaan itu. Sangat sempurna untuk diterima oleh rakyat yang mayoritas awam ilmu agamanya. Yang mencoba menyanggah dengan amarah maka akan dianggap sebagai teroris atau anti persatuan dan kesatuan atau tidak demokratis.. Ada polisi yang siap menangkap dan ada pula hakim yang akan mengeluarkan vonis penjara. Mereka lebih hebat dari setan. Buktinya kita menolak setan , engga pernah setan masukin kita ke sel. Kalau begitu Setan tidak perlu lagi ada di DPR. Untuk apa ? Ya ,kan. ? Oh setan berada diring lain yang perannya lebih strategis untuk mendukung kelangsungan sistem itu. Setan akan memfocuskan dirinya di majelis zikir, di masjid, di sajadah orang sholat, di tempat orang berbicara tentang syariat dan hakikat Agama, ditempat orang berjihad untuk meninggikan kalimat Allah. Disinilah setan berada dengan teamnya yang ahli disegala bidang untuk membuat manusia lupa akan Allah.

Mungkin di era sekarang setan tidak lagi menghalangi orang sholat, berzikir, berhaji, mengaji, puasa, tapi menganjurkan orang untuk menerima sistem dengan tangan terbuka atas aturan dan undang undang yang dibuat DPR. Karena lewat aturan dan UU itulah sistem terbangun dan masyarakat terjebak didalam atmosfir yang memanjakan nafsu. Bila manusia sudah memanjakan nafsu maka manusia lebih dari setan , dia tidak lagi mentuhankan Allah tapi mentuhankan selain Allah, bisa saja jabatan, harta, uang, atau dirinya sendiri. Ingatlah kata iblis ketika berbicara kepada Fir’aun ” aku lebih baik dari engkau karena aku hanya menganjurkan manusia untuk tidak menyembah Allah dan aku tetap mengakui Allah. Tapi engkau malah mengatakan kepada manusia ”akulah Tuhan kalian yang agung”. Ya kalau manusia sudah menolak cara Allah mengatur kehidupan maka manusia sudah mengatakan diri nyalah Allah.

Dan sekali lagi, setan memang cerdas namun ” sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaanya atas orang orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya ( An-Nahl (16) : 99). Orang orang seperti ini semakin hari semakin minoritas dan terlempar disudut hiruk pikuk sistem demokrasi ” yang mayoritas yang menang ”. Tanyalah pada diri kita sendiri , apakah kita termasuk yang mayoritas atau minoritas? Yang pasti bagi mereka yang minoritas tanpa berbuat apapun untuk merubah sistem maka negeri makmur sejahtera dibawah lindungan Allah tak akan pernah sampai disini. Yakinlah !

Saturday, April 02, 2011

Kebersamaan

Musim dingin tahun lalu saya sempat bertemu dengan salah satu eksekutif Virgin Group di Shanghai dalam acara gala dinner launching product. Dia menyebutkan bahwa pertumbuhan bisnis Virgin group sangat menjanjikan di China karena begitu tigginya antusias kelompok muda dan professional untuk menjadi entreprenuer. Kami berkembang karena SDM yang punya mimpi dan pekerja keras untuk meraih mimpinya. Kami hanyalah memberikan mesin roket membawa mereka ke orbit, setelah itu mereka akan bergerak sendiri dengan powernya tanpa keterlibatan kami. Dan tentu mereka akan menjadi satelit bagi kami , yang akan saling berkontribusi ,beraliansi, bersinergi, satu sama lain. Ketika krisis global terjadi, begitu banyak perusahaan hancur karena bermain di pasar uang namun Virgin group aman dari pengaruh itu karena mereka berbasis kepada kerja dan produksi riel.

Apakah itu Virgin Group ? Ia adalah bisnis venture kelas dunia yang dipimpin oleh entrepreneur nyentrik, Richard Branson. Dia merupakan kampiun bisnis kelas dunia. Dimana tingkat pertumbuhan bisnisnya lebih cepat dibandingkan Microsoft, Google. Dia mengembangkan perusahaannya lewat kekuatan bisnis Venture. Melalui jaringan Venture nya diberbagai negara , dia membuka kesempatan bagi para professional dibelahan dunia manapun untuk bergabung. Dia tidak menjadikan professional itu sebagai jongos tapi sebagai mitra venture. Team ahlinya akan membedah setiap rancangan mimpi para professional itu. Penilaian mimpi itu tidak didasarkan kepada capacity tentang modal dan reputasi tapi lewat kekuatan value yang dimiliki oleh professional itu. Bila value itu dinilai bagus maka teamnya akan memberikan advice bagaimana mimpi itu dapat dilaksanakan melalui planning , organiting, actuating and controlling. Lewat sistem seperti inilah Virgin group terus berkembang mendunia memberikan lahan bagi para professional bertarung menghadapi berbagai kendala menjadi laba.

Bila Richard Branson mengembangkan bisnisnya melalui venture maka Warren Buffet hampir sama. Dia menguasai saham perusahaan lewat bursa utama maupun paralel. Bahkan kebanyakan dia membeli saham lewat bursa paralel, dimana perusahaan itu dalam kondisi awal belum memberikan performance menjanjikan secara akuntasi. Warren Buffet membeli saham dengan motive jangkan panjang atas dasar penelaahannya terhadap value product, brand, management. Artinnya dia tidak membeli saham dalam permainan spekulasi pasar. Ketika dia menguasai saham perusahaan lewat bursa maka diapun mendorong perusahaan itu dari unqualified menjadi qualified. Hampir semua perusahaan yang kini masuk dalam 500 fortune dan blue chip dibursa utama, pada awalnya didirikan oleh para dreamer yang melempar sahamnya dibursa paralel , adalah bagian dari portfollio investasi Warren Buffet. Mereka tumbuh menjadi raksasa berkat kepiawaian dan ketenangan seorang Warren Buffet mendukung mimpi mereka.

Apa yang dapat saya cermati dari seorang Richard dan Warren adalah menjungkir balikan tesis ekonomi tentang Income sama dengan konsumsi ditambah tabungan ( I=C+S). Menjungkir balikan tentang risk management compliance dalam bentuk collateral. Mereka tidak menjadikan pemupukan laba dengan membanjiri pasar uang obligasi, deposito. Tidak ! Mereka gunakan laba itu untuk bergulir dalam usaha riel lewat venture bisnis yang tanpa collateral.. Sistem jaminan resiko diabaikan, yang ada adalah kekuatan moral untuk sukses bersama dimasa depan. Itu sebabnya mereka juga melengkapi organisasinya dengan dukungan riset dan multi disiplin ilmu untuk menjadi mentor bagi para venturer. Maka yang terjadi adalah pendistribusian kesempatan bagi semua untuk menjadi lingkaran saling ketergantungan diatas etika saling hormat , saling menolong. Baik pemodal maupun professional menempatkan masa depan sebagai tantangan untuk digayuh bersama lewat kerja keras. Menurut saya mereka telah menjalankan konsep islami, tidak ada ribawi, tidak anak aneksasi, yang ada adalah kebersamaan dalam laba maupun rugi.

Warren dan Richard bukanlah beragama islam tapi mereka telah menjalankan usaha dengan konsep islami. Dan Mereka berhasil. Tapi mengapa begitu banyak pengusaha muslim tidak seperti mereka. ?. Bahkan Bank Syariah, sistem mudharabah ( Bagi hasil )diharuskan tersedianya jaminan ( collateral ). Saya tertarik dengan ungkapan sahabat saya dalam dunia maya, yang mengutip Dr. Yusuf Qardhawi, seorang ulama kontemporer dalam bukunya mengambil sebuah kesimpulan, bahwa umat Islam mundur karena meninggalkan agamanya.. sedangkan negeri Barat semakin maju karena meninggalkan agama mereka.

Pria minang...

  Orang tua saya mengingatkan saya, “ Kalau hanya sekedar makan untuk mu dan keluargamu, monyet di hutan juga begitu.” Kata orang tua saya. ...