Kedatangan Raja Salman ke China dalah rangka kerjasama ekonomi dan kebudayaan. Di bidang ekonomi ditandai dengan MOU antara Saudi Aramco dan NORINCO ( China North Industries Corporation) dalam rangka pembangunan Industri Petrokimia. Dalam MOU tersebut, Saudi Aramco akan menjadi off take supply atas kebutuhan bahan baku berupa minyak fosil dan sekaligus membangun industri tersebut. Konpensasinya China akan menjadi market off taker dari Saudi Aramco dan juga investor atas Hybrid Fund yang akan diterbitkan oleh Pemerintah Arab apabila IPO Saudi Aramco berhasil. Artinya Arab mengharapkan sumber keuangan dari China dan juga sebagai pasar utama produk minyak nya. Dan tentu sumber mendapatkan tekhnologi maju untuk rencana diversifikasi industrinya agar semakin kecil ketergantungannya dengan SDA berupa minyak. Apalagi Arab sekarang sedang menghadapi tekanan ekonomi akibat krisis harga minyak yang jatuh di pasaran. APBN mereka difisit dan hutang semakin untuk menutupi difisit itu. Ancamannya sangat besar apabila tidak segera di atasi. Nasip saudi akan sama dengan Venezuela , negara kaya namun bangkrut karena gagal mengolala SDA akibat mendidik rakyat malas dengan program subsidi tak terbilang menguras APBN.
Jadi MOU yang bernilai USD 65 miliar ini atas dasar apabila Saudi Aramco sukses dalam IPO. Sama halnya kesepakatan dengan Indonesia untuk tujuan beauty contest Saudi Aramco menuju IPO. Di bidang kebudayaan, Saudi Aramco akan berpartisipasi dari proyek ruang angkasa China , riset pengembangan industri Drone untuk tujuan keamanan dan pemetaan wilayah, riset energy terbarukan. Disamping itu ada 22 perusahaan di China yang qualified mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan manfaat dari MOU ini. Di samping itu industri hilir china yang jumlahnya jutaan unit sangat rakus akan bahan baku yang di hasilkan oleh industri petrokimia. Ini indikasi positip kebutuhan akan minyak fosil masih akan tinggi sampai dengan satu dekade kedepan. Diversifikasi industri Saudi paska IPO Saudi Aramco akan punya pijakan kuat karena didukung pasar yang besar di China.
Yang menarik dari pertemuan antara Raja Salman dan Xi, adalah pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Ming “ bahwa antara Raja Salman dan Presiden Xi Jinping adalah teman lama. “ Ini mengundang spekulasi bahwa sampai ada MOU ini ditanda tangani sudah ada pembicaraan sebelumnya yang intens antara kedua kepala negara. Bagaimana politisi China mampu bermain cantik dalam posisinya sebagai bagian kompok Iran, Rusia dalam konteks geostrategis Timur tengah untuk menarik Arab dalam kemitraan permanen. Sementara Arab Saudi yang berada dibawah kendali group Amerika Serikat dapat bermain cantik untuk mengalihkan perahunya berlabuh ke Beijing.
Bagi Arab , China lebih bisa di harapkan untuk kemitraan lebih luas karena tidak punya catatan sejarah yang buruk dengan Arab. Arab bisa melajar dengan China sebagaimana sabda agar carilah ilmu sampai ke negeri China. Arab akan belajar bagaimana mengelola ekonomi atas dasar partisipasi aktif rakyat dalam kerja keras, kerja cerdas menggunakan IPTEK untuk membangun peradaban. Arab akan belajar bagaimana membangun komunitas atas dasar sunnatullah. Bahwa memberi subsidi kepada rakyat terus menerus justru akan menciptakan generasi muda yang lemah dan tak mampu bersaing ditengah sumber daya yang semakin berkurang. Bagaimana dengan politik luar negeri China ? Walau CHina mendukung rezim Bashar di Suriah namun Arab menilai sikap China sesuai dengan kuridor international dan sesuai dengan UUD China yang melarang China menjatuhkan rezim yang sedang berkuasa. Apalagi di pilih secara demokratis. Kedua belah pihak sepakat menyerahkan penyelesaian Suriah melalui meja perundingan yang di awasi badan dunia.
Kerjasama antara KSA dengan China memasuki babak baru dan tentu ini berdampak besar bagi konstelasi global khususnya hegemoni geostrategis timur tengah, hubungan Arab- Israel,hubungan Arab dan Iran, dan hubungan Arab dengan AS. China akan menggunakan Raja Arab sebagai gerbang untuk menarik negara negara arab di Timur tengah dalam kuridor pembangunan ekonomi dari asia timur jauh sampai ke Asia Tengah guna membangun kembali jalur sutra yang dulu pernah berjaya di era kejayaan islam Turki Ustmani. Mungkin suatu saat matahari akan terbit lagi dari arah timur dan Barat gelap…entahlah. Dunia tidak datar dan ia bundar, dan selalu berputar. Terbit dan tenggelam adalah siklus zaman…
Kerjasama antara KSA dengan China memasuki babak baru dan tentu ini berdampak besar bagi konstelasi global khususnya hegemoni geostrategis timur tengah, hubungan Arab- Israel,hubungan Arab dan Iran, dan hubungan Arab dengan AS. China akan menggunakan Raja Arab sebagai gerbang untuk menarik negara negara arab di Timur tengah dalam kuridor pembangunan ekonomi dari asia timur jauh sampai ke Asia Tengah guna membangun kembali jalur sutra yang dulu pernah berjaya di era kejayaan islam Turki Ustmani. Mungkin suatu saat matahari akan terbit lagi dari arah timur dan Barat gelap…entahlah. Dunia tidak datar dan ia bundar, dan selalu berputar. Terbit dan tenggelam adalah siklus zaman…