Mengapa doa tidak juga didengar Tuhan? Semua permintaan seperti dibawa tiupan angin. Sementara orang kafir terus mendapatkan kemudahan rezeki. Ada teman yang kerjaannya selalu berbuat maksiat tetapi hidupnya lapang aja. Ada yang kerja ala kadarnya, tetapi rezeki datang terus aja. Apa ada yang salah? tanya teman saya tadi waktu kami amprokan di restoran. Dia sedang mencoba bangkit dari keperpurukan. Namun sudah batas lelah dan putus asa.
“ Apakah ketika kamu berdoa, kamu mendengar suara hati kamu? Tanya saya.
“Apa maksud kamu?
“ Saya tanya, ketika kamu berdoa agar Tuhan lapangkan rezeki kamu. Apakah kamu mendengar suara hati kamu yang mentertawakan diri kamu? Kalau tidak, itu artinya kamu tidak berdoa kepada Tuhan, tetapi berdoa kepada nafsumu.”
" Bingung saya."
" Di saat lain orang sibuk mengejar peluang, merintis jalan selangkah demi langkah, berkeringat dan mengempit rasa kawatir setiap waktu. Terus berpikir agar bisa survive. Dan waktumu lebih banyak dengar dakwah agama orang soleh, ikut seminar motivator orang sukses. Berharap kamu jadi orang sukses dan dekat kepada Tuhan. Sementara membaca buku yang bermanfaat, bersilahturahmi dengan orang yang bisa menuntunmu ke mata air. Tidak kamu lakukan. Alasan tidak penting. Nah, orang lain berproses menjadi lebih baik, sementara kamu terjebak dalam dimensi omong kosong.
“ Jadi gimana seharusnya berdoa?
“ Orang berdoa, karena dia salah dan lemah. Akui itu. Nah kalau sudah akui, yang terucap dalam doa adalah kerendahan diri, kebodohan diri, kelemahan diri, keegoan diri, dan lain lain. Tidak ada lain yang dimohonkan kecuali memohon kesabaran dan kekuatan iman kepada Tuhan. Tanpa berkeluh kesah apalagi berprasangka buruk kepada Tuhan atau orang lain. Mendapatkan hikmah atas apa yang menimpa diri untuk berubah lebih baik karena waktu.Jadi berdoa itu adalah jalan mencerahkan diri sendiri lewat tafakur. Sehingga secara kejiwaan kamu semakin kuat. "
“ Mengapa ?
“ Karena sebenarnya doa itu bagian dari proese cara Tuhan berkomunikasi dengan kita. Tuhan itu terus berkomunikasi dengan kita. Jadi doa dalam keluhan itu sikap baper doang. “
“ Di zaman ini, mungkinkah kita masih bisa berkomunikasi dengan Tuhan? Bukankah Nabi terakhir telah lama wafat, dan kitab suci terakhir telah diturunkan lima belas abad yang lampau serta Tuhan telah menyatakan sempurnanya agama kita. Masihkah terjadi dialog antara manusia dengan Tuhan?” Dia mulai dengan kemampuannya berdebat.
“ Ya. Kita sebagai manusia masih tetap bisa berdialogh dengan Allah. Tentu tidak berkomunikasi semata dengan kata kata. Tetapi berkomunikasi lewat hati nuran , pikiran dan pengalaman.
“ Berkomunikasi lewat hati nurani itu apa ?
“ Tuhan berdialogh denganmu lewat Perasaan atau hati nurani. Itu adalah bahasa jiwa. Jika kamu ingin tahu apa yang benar tentang sesuatu, dengarlah suara hati nuranimu terhadap sesuatu itu. Dengarlah apa kata Tuhan. Patuhlah.
“ Terus..dengan pikiran?”
“ Tuhan juga berkomunikasi lewat “pikiran". Pikiran dan perasaan tidaklah sama, meskipun keduanya dapat berlangsung pada saat yang sama. Dalam komunikasi lewat pikiran itu, Tuhan dan kamu sangat dekat. Bahkan Tuhan berbuat sesuai pikiran kamu, Keren kan.
“ Mengapa ?
“ Sudah ada memori di alam bawah sadar kamu. Sehingga tidak sulit bagi kamu berimajinasi, punya dream. Nah, gunakan akal kamu agar pikiranmu terbuka melihat fenomena yang berkembang dan melewatinya dengan berani serta bersungguh sungguh. Orang yang melecehkan kamu, kelak akan sadar mereka, bahwa jangan pernah meremehkan orang yang punya impiah.
“ Terus..bagaimana dengan pengalaman? ”
“ Tuhan juga berkomunikasi lewat pengalaman atau realitas dan fakta. Misal Lewat sakit, kematian , bencana, penderitaan, kebahagiaan, sukses dan kegagalan. Itu disebut dengan istilah hikmah. Ilmu hikmah itu adalah kunci kamu menjadi pemenang di hadapan Tuhan. Pelajari itu sungguh sungguh. Bahwa semua ada hubungan sebab akibat dan semua patuh kepada hukum ketatapan Tuhan. Semua orang berproses. Termasuk alam. Tidak ada malam bila tidak ada siang. Tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan. Tidak ada kebahagiaan tanpa derita. Paham.’
“ Oh…jadi kata kata yang berlompatan keluar dari mulut pada pendakwah atau motivator atau lewat tulisan adalah media komunikasi yang paling terbelakang dan tidak efektif ya. “
“ Ya. Kata-kata atau tulisan buah pikiran orang lain lebih sering dikelirutafsirkan dan disalah pahami. Malah membuat manusia terisolasi di luar dirinya. Jadi dah kumpulan orang bego.”
“ Dan mengapa itu bisa terjadi?
“ Karena demikianlah kata-kata atau narasi atau literasi. Itu bukanlah kebenaran; juga bukan sesuatu yang hakiki. lucunya manusia lebih focus mendengar di luar dirinya. Di dalam dirinya dimana Tuhan mengajaknya berdialogh, malah engga didengar. Kita lebih percaya kepada broker Tuhan. Kan dungu jadinya. ya jadi korban peradaan yang brengsek. “ Kata saya. Dia terdiam. Saya kembali ke table saya. Karena tamunya sudah datang.