Seandainya beton itu tidak bercampur pasir, semen , batu, kerikil , besi maka tidak akan bernama beton. Tidak akan mungkin menjadi sesuatu yang kokoh menopang beban berat dan menjadi penyangga bangunan. Juga, Garam laut (NaCL) atau natrium clorida. Terdiri dari dua unsure Natrium dan Clorida. Bila dua unsur ini dipisahkan maka Natrium dan clor akan menjadi gas mulia yang berbahaya bagi manusia. Tapi bila mereka bergabung maka tidak nikmat makanan tanpa garam. Yang menarik adalah bagaimana dua unsure gas mulia ini bersatu. Kedua duanya saling membatu atom agar ikatan mereka menjadi stabil dan kokoh. Natrium (2,8,1) memiliki satu elektron lebih banyak dibandingkan struktur gas mulia (2,8). Jika natrium tersebut memberikan kelebihan elektron tersebut maka natrium akan menjadi lebih stabil. Klor (2,8,7) memiliki satu elektron lebih sedikit dibandingkan struktur gas mulia (2,8,8). Jika klor tersebut memperoleh satu elektron dari tempat yang lain maka klor juga akan menjadi lebih stabil. Jadi jika atom natrium memberikan satu electron ke atom klor , maka keduanya akan menjadi stabil. Disnilah indahnya allah menciptakan tatanan kehidupan dimana perbedaan itu untuk saling melengkapi dan kokoh.
Makna diatas adalah hokum alam dari sang pencipta. Bagaimana Allah mengatur kesatuan dan persatuan unsur atom agar tercipta keseimbangan sehingga dapat berfungsi dialam semesta. Secara fitrah kehidupan ini memang mengharuskan setiap makhluk untuk bersatu padu walau berbeda untuk mencapai tujuannya. Persatuan dan kesatuan ini hanya mungkin dapat dilaksanakan apabila ada disiplin didalamnya. Seperti Lebah yang mempunyai system komando yang jelas antara lebah pekerja, lebah pejantan dan lebah ratu ( pemimpin ). Sementara untuk manusia ALlah tidak memberikan system melekat didalam diri secara otomatis untuk bersatu. Namun Allah memberikan Akal dan Alquran serta Rasul sebagai manual operation dan tutor untuk kita dapat bersatu dan menjadi pemimpin di Bumi.
Dalam islam ditegaskan oleh firman Allah tentang pentingnya kekuatan dalam persatuan dan kesatuan ini dalam istilah barisan yang kokoh ( As shaff). Pada suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasul tentang perbuatan yang paling bernilai dihadapan Allah. Kemudian Allah menurunkan surat Al- Ashaff (61):4 “ Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang orang yang berperang dijalan Nya dalam barisan yang teratur seakan akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Penjelasan lebih lanjut tentang barisan yang rapat dan kuat itu dapat dibaca dalam permulaan surat Al Shaff 37:1-3): “Demi ( rombongan) yang bershaf-shaf dengan sebenar benarnya,. Demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar benarnya perbuatan dosa. Dan demi ( rombongan) yang membacakan pelajaran “.
Kekuatan barisan ini dapat terjelma apabila didukung oleh tiga unsur yaitu pertama kekompakan yang membuat kita sangat solid. Kedua , oritentasi ketuhanan( tauhid) yang membuat kita hanya tunduk dan patuh kepada Allah dan ketiga , komitment kepada kebenaran yang membuat kita selalu menyeru dan berpihak kepada kebaikan dan kemaslahatan umat. Ketiga unsur ini hanya mungkin berjalan apabila ada sikap disiplin. Islam mengajarkan latihan disiplin dalam ritual sholat berjamaah dan tepat waktu. Syekh Mushthafa Al-Maraghi seorang ahli tafsir mengatakan bahwa pengertian Shaff itu sendiri bermakna disiplin yang tertuang dalam sikap istiqamah ( konsisten ) dalam visi dan misinya..
Displin menjaga persatuan dan kesatuan adalah kunci sukses menjadi pemenang. Itulah sebabnya Rasul pernah mengingatkan kaum muslimin agar disiplin “ Sebaik bainya amalan ( ibadah ) adalah amal yang dilakukan dengan disiplin tinggi meskipun itu kecil” makanya kita dianjurkan untuk belajar dari lebah dan barisan malaikat sebagaimana hadith nai “ rapat dan kuat” Tanpa disiplin yang tinggi mempertahan barisan yang kuat maka selama itupula kita tidak akan pernah menjadi subject ( fa’ih) tetapi selamanya akan menjadi object penderita ( maf’ah) seperti yang sekarang terjadi setelah era reformasi . Dimana kekuatan dalam kesatuan melalui system multi partai sangat renta dipecah belah oleh kekuatan luar dan sikap disiplin terkikis oleh budaya luar melalui kebebasan media massa yang meracuni semangat kerja keras dan kebersamaan.. Makanya tidak aneh bila kita menjadi bulan bulanan oleh kekuatan asing. Kitapun menangis lapar ditengah pesta pora pihak asing yang berdansa dirumah kita sendiri. wallahualam.
Makna diatas adalah hokum alam dari sang pencipta. Bagaimana Allah mengatur kesatuan dan persatuan unsur atom agar tercipta keseimbangan sehingga dapat berfungsi dialam semesta. Secara fitrah kehidupan ini memang mengharuskan setiap makhluk untuk bersatu padu walau berbeda untuk mencapai tujuannya. Persatuan dan kesatuan ini hanya mungkin dapat dilaksanakan apabila ada disiplin didalamnya. Seperti Lebah yang mempunyai system komando yang jelas antara lebah pekerja, lebah pejantan dan lebah ratu ( pemimpin ). Sementara untuk manusia ALlah tidak memberikan system melekat didalam diri secara otomatis untuk bersatu. Namun Allah memberikan Akal dan Alquran serta Rasul sebagai manual operation dan tutor untuk kita dapat bersatu dan menjadi pemimpin di Bumi.
Dalam islam ditegaskan oleh firman Allah tentang pentingnya kekuatan dalam persatuan dan kesatuan ini dalam istilah barisan yang kokoh ( As shaff). Pada suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasul tentang perbuatan yang paling bernilai dihadapan Allah. Kemudian Allah menurunkan surat Al- Ashaff (61):4 “ Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang orang yang berperang dijalan Nya dalam barisan yang teratur seakan akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Penjelasan lebih lanjut tentang barisan yang rapat dan kuat itu dapat dibaca dalam permulaan surat Al Shaff 37:1-3): “Demi ( rombongan) yang bershaf-shaf dengan sebenar benarnya,. Demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar benarnya perbuatan dosa. Dan demi ( rombongan) yang membacakan pelajaran “.
Kekuatan barisan ini dapat terjelma apabila didukung oleh tiga unsur yaitu pertama kekompakan yang membuat kita sangat solid. Kedua , oritentasi ketuhanan( tauhid) yang membuat kita hanya tunduk dan patuh kepada Allah dan ketiga , komitment kepada kebenaran yang membuat kita selalu menyeru dan berpihak kepada kebaikan dan kemaslahatan umat. Ketiga unsur ini hanya mungkin berjalan apabila ada sikap disiplin. Islam mengajarkan latihan disiplin dalam ritual sholat berjamaah dan tepat waktu. Syekh Mushthafa Al-Maraghi seorang ahli tafsir mengatakan bahwa pengertian Shaff itu sendiri bermakna disiplin yang tertuang dalam sikap istiqamah ( konsisten ) dalam visi dan misinya..
Displin menjaga persatuan dan kesatuan adalah kunci sukses menjadi pemenang. Itulah sebabnya Rasul pernah mengingatkan kaum muslimin agar disiplin “ Sebaik bainya amalan ( ibadah ) adalah amal yang dilakukan dengan disiplin tinggi meskipun itu kecil” makanya kita dianjurkan untuk belajar dari lebah dan barisan malaikat sebagaimana hadith nai “ rapat dan kuat” Tanpa disiplin yang tinggi mempertahan barisan yang kuat maka selama itupula kita tidak akan pernah menjadi subject ( fa’ih) tetapi selamanya akan menjadi object penderita ( maf’ah) seperti yang sekarang terjadi setelah era reformasi . Dimana kekuatan dalam kesatuan melalui system multi partai sangat renta dipecah belah oleh kekuatan luar dan sikap disiplin terkikis oleh budaya luar melalui kebebasan media massa yang meracuni semangat kerja keras dan kebersamaan.. Makanya tidak aneh bila kita menjadi bulan bulanan oleh kekuatan asing. Kitapun menangis lapar ditengah pesta pora pihak asing yang berdansa dirumah kita sendiri. wallahualam.