Tuesday, December 04, 2007

Harga sebuah Demokrasi

Para ahli dan cerdik pandai punya argumentasi pintar untuk meyakinkan bahwa demokrasi adalah pilihan mutlak. Tidak boleh tidak harus dijalankan demi tegaknya hak rakyat sebagai pemegang syah kekuasan. Keyakinan merekalah yang harus dibayar oleh rakyat. Bila sampai sekarang setelah hampir 10 tahun demokrasi dijalankan tiada hasil, di mana rakyat tetap menjadi pihak yang mengalami ketidakadilan. Janji-janji manis demokrasi yang diteriakan pada masa Pemilu hanya berlalu bersama angin.. Rakyat miskin semakin bertambah dan yang termiskin semakin banyak yang mati karena penyakit dan busung lapar..Bila kini demokrasi menampak wajah muram anak negeri maka dengarlah alasannya lagi “ Perjalanan demokrasi masih panjang. Rakyat harus sabar untuk terus berkorban sampai tercapainya demokrasi yang diidamkan seperti Negara eropa dan amerika “.

Demokrasi itu tidak murah. Terlalu mahal bagi negera kita yang berpenduduk 211 juta dengan 39,5 jutanya hidup dibawah garis kemiskinan yang renta dengan penyakit dan kenaikan harga kebutuhan pokok. Tidak kurang Rp. 47,9 Triliun diperlukan anggaran untuk terlaksananya pesta demokrasi pada pemilu mendatang. Seandainya dana sebanyak ini dipergunakan untuk memberikan bantuan modal usaha bagi 39,5 juta rakyat termiskin maka per kepala akan mendapatkan bantuan modal sebesar +/- Rp. 1.200.000. Bila seandainya didalam keluarga miskin itu terdapat suami istri dan dua orang anak maka per rumah tangga akan memperoleh dana sebesar Rp. 4,8 juta. Jumlah ini sangat berarti bagi rakyat miskin untuk membuat mereka mandiri menyelesaikan masalahnya sendiri . Mungkin bagi rakyat miskin , uang sebanyak itu tidak pernah mereka pegang seumur hidupnya.

Seandainya dana tersebut diberikan kepada Pemda DKI maka dapat segera mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan membangun MRTS berupa penyediaan Monorail, Subway, BusWay, kereta double tract, dan juga menuntaskan pembangunan kanal banjir di DKI untuk mengamankan rakyat dari bencana banjir. Atau dana sebenyak itu lebih dari cukup untuk membangun Trans Java dengan jalan mulus hingga dapat meningkatkan efisiensi arus barang , jasa dan orang dipulau jawa. Atau dana tersebut cukup untuk digunakan membangun 10000 MW listrik untuk menopang infrastructure dasar bagi pertumbuhan mesin industri di Indonesia. Atau dana sebanyak itu dapat digunakan untuk mengambil alih investasi Cepu oleh cevron agar potensi migas kita tetap dikuasai anak negeri. Atau dapat digunakan untuk mengambil alih saham yang dikuasai oleh Temasek di Indosat dan Telkomsel agar rakyat tidak harus ditipu tariff telpon. atau lebih dari cukup untuk mengambil alih kembali saham BCA yang dikuasai asing agar bank raksasa national itu kembali menjadi alat perjuangan ekonomi rakyat. Atau dapat juga digunakan untuk mencetak sejuta hektar sawah untuk meningkatkan produksi padi agar kita tidak harus import. Atau lebih dari cukup mengganti kerugian mereka yang terkena korban Lumpur panas Lapindo agar mereka diperlakukan secara adil.

Begitu banyak yang dapat dilakukan untuk kesejahteraan rakyat atas uang sebanyak itu tapi para elite politik menutup mata demi tegaknya demokrasi. Padahal jumlah Rp. 47,9 triliun itu akan bertambah bila dimasukan pengeluaran dana yang dibelanjakan oleh masing masing partai peserta pemilu untuk biaya kampanye dll. Dan akan bertambah lagi dengan anggaran yang akan dikeluarkan oleh aparat keamanan untuk menjaga pemilu dapat berlangsung dengan aman. Belum lagi pengorbanan rakyat seperti tukang bajay, supir taxi , supir angkot yang harus berkurang pendapatannya karena kegiatan pemilu itu. Ya, sungguh mahal sekali harga dari sebuah demokrasi untuk mengantarkan segelintir orang masuk ke senayan dan dua orang ke istana.

Walau Wapres keberatan dengan anggaran tersebut dan berusaha untuk mengurangi anggaran. Juga ada niat politisi senayan untuk merevisi RUU Pemilu agar lebih efisien namun bagaimanapun akan sangat menjadi terlalu mahal harganya bila kenyataan kelak demokrasi hanya sebatas formal belaka tanpa disertai oleh nilai nilai demokrasi yang menjujung tinggi keadilan, penerapan hokum dan penghormatan atas hak hak rakyat. Bila demikian maka demokrasi hanya menghasilkan gerombolan penjahat yang bestatus “ yang terhormat “ .

Saturday, December 01, 2007

Roy Marten

Berita tentang kembali tersangkutnya Roy Marten dalam kasus narkoba sangat mengejutkan saya . Karena bukankah sebelumnya Roy telah membayar mahal kesalahannya dengan mendekap didalam penjara atas kasus serupa. Orang bijak berkata bahwa hanya orang bodoh yang dapat tersangkut pada kesalahan yang sama. Begitu bodoh kah Roy ? Saya yakin Roy bukanlah orang bodoh. Tahun sembilan puluhan saya sempat mengenal Roy secara dekat. Dulu kami pernah bersama sama merencanakan acara Turnamen Golf untuk Ulang Tahun Ibu Tin Soeharto. Tapi acara tersebut tidak pernah terlaksana karena Ibu Tin meniggal sebelum acara itu dimulai. Saya sangat terpukul dengan peristiwa itu namun Roy hanya tersenyum , padahal dia penanggung jawab acara itu. Selanjutnya saya jarang bertemu dengan Roy , kecuali petermuan secara coincident di café hotel bila saya sedang bersama clients.

Walau tidak begitu lama dekat dengan Roy (mungkin sekarang Roy sudah pula melupakan saya ) namun kesan saya selama bersama dengannya adalah bahwa dia adalah sosok pria yang sangat ramah. Dia juga orang yang enak diajak berdiskusi dan mudah membuat siapa saja merasa nyaman. Makanya tidak aneh bila pergaulan dia sangat luas , tidak hanya terbatas kalangan artis tapi juga sampai pada kalangan pejabat tinggi Negara, militer, polisi maupun kalangan pengusaha. Tidak ada satupun orang yang membenci Roy. Dia hampir tidak ada cacat dalam pergaulan.

Sebagai pria, Roy terlalu beruntung. Dia memiliki popularitas yang tak pernah redup. Padahal banyak artis sezaman dengan dia sudah redup popularitasnya. Dia memiliki harta yang lebih dari cukup yang didapatnya tidak hanya sebagai artis juga sebagai pengusaha. Dia memiliki istri yang cantik , setia , agamais dan anak anak yang baik. Sehingga semua yang menjadi idaman bagi setiap pria, telah Roy dapatkan. Tentu ini tidak didapatnya dengan mudah. Perjalan hidup yang panjang telah dilaluinya untuk mendapat kan apa yang dia inginkan. Namun satu hal yang tidak pernah Roy dapatkan dalam hidup yaitu dirinya sendiri. Roy gagal memiliki dirinya sendiri.

Dia gagal meraih hal yang esensial dalam hidup ini, yaitu memiliki dirinya sendiri dan menaklukan dirinya sendiri agar tidak menimbulkan penderitaan bagi jiwa dan phisiknya serta orang orang yang mencintainya. Sebetulnya ini adalah bagian dari resiko hidup yang dilaluinya sebagai orang yang sukses dan popular. Ketika dia mendapatkan semua impiannya maka pada waktu bersamaan timbul dorongan untuk mendapatkan lebih. Ketika timbul keinginan lebih itulah dia mulai mencari mencari yang dapat membuat dia lebih dan lebih. Lingkungan yang glamour dengan banyaknya pilihan untuk memanjakan diri itulah yang akhirnya menyeret Roy dalam dunia Narkoba.

Narkoba telah membuat Roy yang begitu sempurna menjadi pesakitan. Namun Allah sangat mencintai Roy melalui pristiwa penangkapan dirinya oleh aparat keolisian di Surabaya. Karena mungkin Proses yang panjang dari sikap hidupnya yang “lalai “ tersebut belum cukup membuat penjara sebelumnya untuk Roy memiliki dirinya sendiri. Semoga lewat pristiwa yang kedua kalinya ini, Roy dapat kembali hidup baru menjadi Roy yang sesungguhnya , yang mampu memiliki dirinya sendiri sebagaimana dia mampu menguasai panggung public.

Narkoba hadir dari budaya hidup yang salah. Budaya hidup yang lari dari tuntunan spiritual. Budaya yang menginginkan kebebasan tanpa peduli orang lain. Budaya hidup yang serba ingin mendapatkan cara cara dengan jalan pintas.Dimana setiap pengguna punya latar belakang yang berbeda dengan alasan yang berbeda pula namun tujuan mereka sama yaitu mencari kepuasan dan kenyaman dengan cara yang mudah. Ketika mereka memilih Narkoba maka ada empat hal yang terampas dari dalam dirinya yaitu pertama adalah hilangnya rasa hormat dan kesetiaan kepada keluarga, kedua, hilangnya makna kasih sayang , ketiga , hilangnya rasa malu. Keempat, hilangnya akal sehat.

Apa yang terjadi pada Roy dapat saja terjadi pada diri kita. Bahkan banyak diantara kita yang sebetulnya hidup tanpa pernah memiliki dirinya sendiri dan kehilangan makna sebagai manusia seutuhnya,. Seperti perbuatan Korupsi , minum alcohol tidak jauh berberda dengan narkoba,sama sama memabukan. Sekali kita terlibat maka kita akan terus dan terus. Hidup kita terjebak dalam cara cara yang salah dan berakhir pada kesiasiaan , yang semakin kita kejar , semakin kita kehilangan diri kita sesungguhnya. Sampai pada batas kita tidak lagi mampu menggunakan akal dan nurani kita hingga menjadi sumber masalah bagi lingkungan kita. Korupsi, minuman keras, narkoba adalah ancaman serius untuk menciptakan masyarakat yang beradab. Say no to drugs, Say no to corruptions, Say no to drunks. NOW!

Friday, November 16, 2007

Cara ?

Yang pasti tidak ada kata kata dari Rasul kepada umatnya tentang seperti apa model pemerintahan itu. Padahal waktu itu sudah ada model kerajaan seperti Bizantium dan Sasania. Ketika itu Pemerintahan Bizantium dan Sasania dinilai penuh maksiat dan penindasan kepada rakyat. Nabi berharap suatu saat beliau atau penerusnya dapat menaklukan dua negeri itu..Tapi mengapa Nabi tidak menyampaikan bagaimana metode pemerintahan yang baik menurut Islam setelah ditaklukan? Sebagai renungan soal cara ini , ada hadith diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik, ia berkata : “Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hendak menuliskan surat ke romawi, (para sahabat berkata kepada beliau) : Sesungguhnya orang-orang romawi tidak mau membaca surat, kecuali bila berstempel. Maka Rasulullah Shalllallahu ‘Alaihi Wassalam membuat stempel dari perak”. (HR Bukhori dan Muslim).

***

Saya ingin bicara tentang metode . Kalau di definisikan metode itu berarti Method yang berarti melalui atau melewati atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Metode itu hanya cara. Sama seperti tujuan ke Mekah. Dulu caranya naik onta, kemudian naik kapal laut dan sekarang naik pesawat, tapi tujuannya tetap yaitu Makkah. Untuk mencari ilmu , bisa melalu universitas, bisa pula melalui belajar sendiri ( otodidak ) atau melalui kursus.,Tapi tujuannya sama yaitu mencari ilmu. Bahkan untuk masuk sorgapun dapat melalui berbagai cara seperti Hadith Nabi:

Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Barang siapa berinfak dengan sepasang (kuda, unta dan sebagainya) di jalan Allah, maka di surga ia dipanggil: Wahai hamba Allah, pintu ini adalah lebih baik. Barang siapa termasuk ahli salat, maka ia dipanggil dari pintu salat. Barang siapa termasuk ahli jihad, maka ia dipanggil dari pintu jihad. Barang siapa termasuk ahli sedekah, maka ia dipanggil dari pintu sedekah. Dan barang siapa termasuk ahli puasa, maka ia dipanggil dari pintu Rayyan. Abu Bakar Sidik bertanya: Wahai Rasulullah, apakah setiap orang pasti dipanggil dari pintu-pintu tersebut. Apakah mungkin seseorang dipanggil dari semua pintu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Ya, dan aku berharap engkau termasuk di antara mereka (yang dipanggil dari semua pintu).

Nah, dengan definisi ” metode” ini , cara apa yang dipakai oleh Islam untuk mengelola pemerintahan yang tepat?. Caranya dapat berbeda beda asal tujuannya sama. Apa tujuan itu ? untuk beribadah kepada Allah. Kalau kita generalkan caranya seperti ajaran Marxisme atau demokrasi liberal , maka akan paradox dengan takdir kehadiran manusia itu sendiri yang berbeda asal dan geographisnya. Sebagaimana Allah berfirman “ Kami jadikan kamu terdiri dari laki-laki dan perempuan dan Kami jadikan pula berbangsa-bangsa dan berkaum-kaum, supaya saling kenal-mengenal. Sesungguhya yang paling mulia di sisi Allah ialah orang-orang yang paling taqwa.” (QS. Al-Hujarat:13). Internationalisasi Islam itu pada hakikatnya untuk meninggikan kalimat Allah demi tegaknya kebaikan , kebenaran dan keadilan atau dalam tataran makro, dalam tataran philosopis yang fundamental tentang bagaimana peradaban Rahmatan lilalamin itu dibangun.

Kalau metode Republik yang dipakai Iran, dapat tegaknya kebenaran, kebaikan dan keadilan sesuai Al Quran maka itulah cara terbaik untuk bangsa Iran, untuk kaum Iran. Kalau metode kerajaan yang dipakai Arab , dapat tegaknya kebenaran , kebaikan dan keadilan sesuai Al Quran maka itulah cara terbaik untuk bangsa Arab, untuk kaum Arab. Bukankah Kerajaan atau Republik itu cara orang kafir ? Lantas bagaimana dengan kendaraan , pesawat terbang , electronic yang dibuat dipabrik di negara yang tak mengenal syariat Islam ? Bagaimana obat obatan yang dibuat dengan cara orang kafir dan akhirnya membuat kita sembuh. Bukankah ini tasyabbuh ? Oh tidak!. Tidak semua cara orang kafir itu salah, asalkan kita memperhatikan tiga hal yaitu pertama, cara itu bukan hanya meniru ciri khas mereka. Kedua, cara itu tidak mendatangkan manfaat. Ketiga, adanya meniru cara tanpa bertentangan dengan Al quran dan hadith ( Tergantung niat )

Sebetulnya kencangnya pertikaian karena perbedaan ini lebih pada sikap kita sendiri yang mungkin salah dalam cara menggali ilmu. Seperti orang buta yang menyebut gajah itu , yang dia dapat pegang / raba. Apapun yang dia pegang /raba tidak mencermin gajah yang sebenarnya. Padahal hakikat dari gajah itu adalah makhluk hidup. Tak penting mau disebut seperti apa bentuknya. Ngapain bertengkar. Begitupula dalam mendalami ilmu agama. Yang paling penting dan utama adalah pemahaman tentang Tauhid. Ini wilayah yang tak boleh didebat atau kalau tidak sependapat ya keluar dari Islam. Soal syariat maka manakah yang paling baik caranya , paling mulia disisi Allah , tentu yang paling Taqwa. Disinilah peran akal sangat penting untuk menterjemahkan apa cara pas untuk sampai kepada hakikat islam sebagai rahmat bagi alam semesta, yang sesuai dengan bangsa atau kaum itu sendiri.

Apakah cara yang kita pilih itu sempurna ? ooh tidak ! Didunia ini tidak ada kesempurnaan. Kita hanya berusaha mendekati sempurna, berusaha mencapai keseimbangan. Allah yang akan menyempurnakan kita , bukan kita.

Monday, November 12, 2007

Jangan bersedih..

Ketika jam 7 Malam. Teman saya yang pengusaha di china mengajak saya makan malam disalah satu restoran terbaik di Shenzhen. Sehabis makan malam , teman ini mengantar saya ke Hotel namun sebelumnya kami mampir dulu disuatu tempat dikawasan Dong men. Kendaraannya berhenti dipinggir jalan dengan mesin tetap hidup. Dia keluar dari mobil dan setengah berlari kearah pinggir jalan.. Disana ada seorang wanita dengan anak kecil yang dipangkunya dan didepannya terdapat baskom plastic kecil. Kelihatan , wanita itu tersenyum cerah ketika teman ini datang. Wanita itu langsung memasukan air kedalam bungkus plastic dan kemudian menyerahkannya ke teman ini. Setelah memberikan uang , teman ini langsung kembali ke kendaraan.

“ Maaf, “ seru teman ini kepada saya yang masih nampak bingung apa yang dibelinya “ saya membeli makanan untuk ikan hias. Apartement kami kecil tapi kalau ada aquarium rasanya rumah menjadi luas. “ katanya.

‘ Ya. Kasihan wanita itu. “ kata saya yang masih memperhatikan wanita pedagang makanan ikan hias itu bersama anak kecilnya dalam cuaca dingin dimalam hari.. Kelihatan wanita itu sedang siap siap untuk pulang.

“ Tahukah kamu? “ Kata teman ini “ Setiap hari saya membeli makanan ikan hias dan selalu datang jam segini. Kelihatannya hanya saya seorang yang menjadi pelanggan wanita itu. Tapi saya tahu wanita ini sudah ada ditempat itu sejak pagi. “ lanjut teman ini.

“ Mengapa harus dari pagi , padahal dia tahu kamu akan datang ketika malam hari. ?”

“ Itulah budaya china. “Kata teman saya dengan tersenyum “ Walau mereka tahu kebiasaan saya datang malam hari namun dia tidak mau kehilangan peluang. Dia tidak mau kalau saya berubah pikiran dan membeli dipagi hari atau disiang hari kepada orang lain. Makanya dia terus jaga peluang itu dari pagi walau uang yang dia terima tidak lebih hanya cukup makan sehari.Budaya kami tidak pernah mempercayai bahwa orang terdidik yang boleh sukses. Kami hanya percaya dengan kerja keras yang bisa membuat kita sukses. Walau kadang kerja keras harus dibayar dengan banyak kesulitan dan penderitaan namun bagi kami itu adalah kehormatan dihadapan orang lain. “ lanjut teman ini yang membuat saya terkejut karena suatu ungkapan yang membuat saya kagum tentang suatu semangat untuk bertahan hidup ditengah beratnya kompetisi dari lebih satu miliar populasi.. Juga suatu bentuk membela kehormatan sebagai manusia yang pantas bertarung dan menang.

Miskin atau tidak berharta bukanlah hina. Apapun profesi , semiskin apapun dia, sekaya apapun dia maka yang membuat orang kagum adalah kemampuannya melewati proses kehidupan. Kadang hidup semakin sulit dan hari hari kehilangan daya untuk menapak masa depan. Maka tetaplah yakin bahwa perubahan pasti terjadi. Lihatlah sunattulah, jangan bersedih… karena bila mentari tenggelam maka tentu malam akan menjemput dan esok mentari akan terbit kembali. Sebagaimana musim akan terus berganti mengikuti sang waktu. Jalani sajalah proses berlalunya sang waktu dan jangan pernah berhenti. Walau derita demi derita datang silih berganti. Semakin banyak kegagalan dan kekecewaan maka itu berarti semakin besar rahmat Allah akan datang kelak. Benamkan kehendak nafsu, benamkan kesembongan, benamkan kecintaan dunia , lepaskan semua pandangan kedepan kemudian duduklah bersama sang pecipta. Jangan tempuh jalan pintas karena itu akan membuat kita kehilangan arah. Berjalanlah lurus kedepan dengan proses yang benar maka tentu kita akan sampai pada tujuan yang sebenarnya.

Setiap manusia terlahir berkat rahmat Allah dan tentu Allah pulalah yang akan menjaganya serta memberi rezeki padanya. Allah tidak memberikan rezeki secara langsung tapi dia memberikan segala yang kita butuhkan untuk mendapatkan rezeki. Kita harus menggunakan apa yang ada pada diri kita untuk mengikuti proses datangnya rezeki itu. Setiap proses membutuhkan perjuangan ( struggle ) , kesabaran dan keyakinan. Ketiga hal inilah yang memang tidak semua orang memilikinya. Memang seharusnya tidak ada yang perlu disalahkan dan tidak perlu berprasangka buruk akan rahmat Allah. Karena ketika Allah memberi kita sesuatu maka diapun akan meminta sesuatu dari kita dalam bentuk yang tentu tidak kita inginkan, yaitu kesabaran. Inilah permintaan Allah yang terlalu sulit kita terima dengan akal kecuali dengan keimanan. Padahal kesabaran itu , ketika diminta oleh Allah adalah juga karena kasih sayangnya agar kelak Allah akan memberi lagi kita dalam nilai yang tak terhingga dari yang kita bayangkan. Apa itu ? Kebahagiaan lahir dan batin.

Sunday, November 11, 2007

Sebuah Keindahan

Aku mencoba menahan kantuk namun akhirnya larut juga. Akupun terjaga kembali. Mungkinkah ini mimpi ketika ku tahu ada keindahan teramat lus terbentang. Seluas lautan dan selapang cakrawala. Ternyata keindahan itu hadir pada seorang istri dan suami yang soleha , sahabat yang baik , nafkah yang mudah. Tak banyak syarat untuk mencapai keindahan itu. Aku berseru kepada seseorang yang hadir disebelah sana. Dia nampak tersenyum ketika ku berkata “ Adakah bentuk lain dari kindahan. Tentang rumah mewah, mobil mewah, pangkat dan tahta berjenjang.” Dia berkerut kening. Inilah keindahan dunia yang Allah perlihatkan kepadamu. Mengapa kamu meminta lain yang tidak ada hubungannya dengan rasa dan karsa. Ini kebutuhan universal.

Anugerah Alllah itu dalam bentuk istri atau suami yang soleh. Istri yang tahu kewajibannya. Dia tampil perkasa dan anggun membela kehormatan dan harta suami. Yang selalu berdoa untuk suami. Sebagai sahabat dalam susah maupun senang. Menjadi perekat kepada keluarga suami;yang jauh mendekat dan yang dekat pun merapat. Dari rahimnya akan lahir anak yang sholeh, yang akan juga mendoakan orang tuanya dengan tulus. Dari anak yang sholeh doa di dengar dan terkabulkan. Dari anak yang sholeh , ibu dan ayah aman dimasa tuannya. Dari anak yang sholeh orang tua terhindar dari siksa neraka. Adakah kebahagiaan yang dapat menandingi istri dan anak yang sholeh ? Dapatkan harta berlimpah membayar kesedihan melihat anak meradang akibat narkoba. Akibat hamil diluar nikah. Akibat mabuk mabukan di club malam.. Akibat balapan di jalan. Camkan itu.

Suami yang sholeh adalah obor rumah tangga yang abadi menyala didalam rumah. Menerangi seisi rumah. Merasuk kedalam relung hati untuk menebarkan rasa aman dan terlindungi dari fitnah dunia. Dia tampil perkasa menembus angin badai, hujan lebat, teriknya matahari untuk memberikan nafkah yang halal. Dia hadir dalam situasi tersulit dan menjadi penyejuk seisi rumah dari teriknya kehidupan. Dari dirinya, terbentuk kepemimpian yang tawadhu, tulus penuh senyuman. Menjadikan semua keluarga besar merasa nyaman untuk bertegur safa dan bersilahturahmi. Diapun menjadi teladan untuk istri dan anak anaknya tentang ke shalehan. Tentang hakikat hidup untuk menjadi pemenang dan mulia dihadapan Allah. Inilah keindahan.

Keshalehan dari sebuah rumah tangga akan melahirkan keluarga sakinah , ma waddah dan wa rahmah. Bila keindahan ini menjadi universal, Maka kehidupan komunitas bangsa menjadi tertip. Maka tidak ada lagi pemujaan terhadap materi. Tidak ada lagi korupsi dan manipulasi. Lingkunga kecil rumah tangga sakinah, akan membentuk tetangga yang akrab. Dari tetangga yang akrab akan terbentuk lingkungan yang damai. Dari lingkungan yang damai akan lahir masyarakat madaniah. Ternyata anugerah Allah itu telah diberikan untuk kita tapi kita lupa karena kita dikaburkan tentang nilai nilai kebahagiaan. Itu semua karena pemujaan kita kepada materi. Maka kitapun larut dalam sirik social.

Aku tersentak dari mimpiku.Akupun kembali kedunia nyata. Manusia terpecah belah, berlari berhamburan mengejar tujuannya masing masing. Padahal tujuan itu sudah pasti. Yang pasti itu seharusnya menjadi universal. Aku membayangkan sebuah negeri yang bernama Indonesia dapat melihat tujuan bersama. Dapat membicarakan hal yang universal itu tanpa harus berbeda barisan dan bendera partai.. Dapatkah semua yang berbeda berbaris dengan bendera yang sama. Perbedaan itu akan menjadi perekat dan penguat bangunan yang kokoh sebagai sebuah komunitas. Kita butuh Kita butuh nasionalisme demi tegaknya agama kita. Semua saling membutuhkan bila pada akhirnya ruh agama sebagai sebuah yang universal. Yang universal itu hanyalah lahirnya masyarakat yang tangguh , yang berbasiskan rumah tangga yang sakinah, para sahabat yang tulus dan negara yang menjamin keadilan social , mencari nafkah adalah hak bagi semua orang tanpa harus ada lagi yang menadahkan tangan…Ya Rahmatan lilalamin.

Sunday, November 04, 2007

Akal kita ...

Kita menyadari sepenuhnya bahwa perbedaan pendapat adalah rahmat dari Allah. Satu sama lain tidak boleh memperdebatkan siapa yang paling benar dan siapa yang paling salah. Ada sekelompok orang yang gemar membenarkan perbedaan pendapat dalam beragama. Kadang cara pembenarannya pun menggunakan dalil agama itu sendiri. Pada batas ini kita dapat memaklumi walau kadang dalil yang digunakannya sangat lemah. Namun bila alasan itu kemukakan untuk pembelaan suatu paham yang berakibat mengganggu agama lain maka itu jelas tidak dibenarkan.

Kadang diera reformasi ini , semua orang boleh bicara sesukanya dengan alasan demokrasi. Kebebasan diartikan sebebas bebasnya tanpa aturan. Padahal didunia ini tidak ada kebebasan absolute. Ada aturan dan kaidah yang harus dipatuhi agar kehidupan lebih tertip. Apalagi menempatkan agama Islam sebagai wacana tentang liberalisasi yang tendesius bahwa islam itu tidak liberal dan anti kemajuan. Islam bukanlah agama yang terlalu sulit dipahami namun Al Quran juga tidak mudah untuk dideviasikan dengan kemampuan akal. Akal manusia itu terbatas karena akal hanya melihat yang nampak dan merasakan yang dirasa. Tidak ada pembenaran absolute dari akal kecuali serba kemungkinan. Albert Estein terkubur dalam teaori ruang waktu , yang hanya menghasilkan “ relativitas.”. Para filsuf besar sekalipun terkurung dalam kelelahan tesisnya sendiri.

Bila kita ingin mengugat Islam dengan akal kita maka kita akan berhadapan dengan AL Quran dan Hadith , yang merupakan ruang ilmu terluas yang tak mungkin dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Pencarian manusia tentang kebenaran hakiki dibalik AL Quran tidak akan pernah sampai bila akal yang dikedepankan. Kitab mulia ini didesign oleh sang maha pencipta dan penguasa seluruh alam semesta yang mempunyai Ilmu tak terbatas. Karenanya hampir tidak mungkin kemampuan akal yang kita dewakan mampu mengalahkan sang penguasa Ilmu itu sendiri.

Saya ingin mengungkapkan disini tentang kriptografi untuk mengetahui keagungan Al Quran. Kriptografi adalah suatu proses verifikasi atau authentikasi yang memastikan keaslian suatu kode untuk masuk kedalam system informasi. Jaman sekarang , diera digital hampir semua orang hidup tergantung dari kriptografi untuk akses ke computer ( email ), ATM , Ebanking dan juga akses dalam sistem komando pertahanan. Setiap orang yang berhak untuk masuk kedalam system maka dia harus mempunya password. Password inilah yang awalnya masuk secara enkripsi ( terpecah secara acak ) kemudian diterjemahkan melalui kriptografi. Hasilnya menentukan seseorang berhak ( asli ) sebagai pemilik access atau ditolak karena tidak asli.

Ada makna tersembunyi dibalik Al quran dan inipun berlaku bagi kriptografi yang mempelajari simbol, huruf , dan angka angka yang tersembunyi. Berkat kemajuan Ilmu pengetahuan disegala bidang , kini kita mampu menguak sedikit demi sedikit misteri Al Quran sehubungan dengan Kriptografi ( struktur dasar kode Al Quran).Dalam Al Quran paling sedikit ditemukan lima jenis pengurai kode yaitu : 1. BIlangan prima , khususnya angka 19 sebagai Interlocking system. 2. Kode biner 3. Penggunaan abjad arab, baik nilai tiap abjad ataupun urutan nomornya 4. Sisipan hurup 14 abjad Arab tertentu disejumlah surat. 5. Penggunaan angka angka ajaib.

Dasar pertama Kriptografi Al Quran adalah bilangan Prima, terutama bilangan prima kembar : 19. Bilangan prima kembar adalah bilangan prima yang selisihnya hanya satu angka dengan yang terdekat , seperti 5 dan 7 , 11 dan 13, 17 dan 19. Metode yang paling umum adalah kombinasi angka yang dijajarkan jumlah digit angka, dan jumlah bilangan yang berhubungan. Angka angka tersebut bisa posisi nomor surat, nomor ayat dan jumlah huruf atau jumlah surat. Sesuai kode protokol jumlahnya harus kelipatan 19 atau produk bilangan prima lainnya ,,misal 17, 11 dan 13.

Contoh bahwa sholat diwajibkan oleh Al Quran dan juklaknya ada pada hadith. Lihatlah hubungan ALQuran dan Hadith ; Sholat wajib ditetapkan dalam sehari 5 kali dengan susunan jadwal adalah Subuh (2) , Lohor (4), Ashar (4), Maghrib (3) dan Isa ( 4)= atau password Sholat adalah 24434 ( sama dengan 17 rakaat ). Maka kriptografi sholat lima waktu adalah 24434 = 19 x 1286 .Bagaimana bila waktu sholat selama seminggu ( 7 hari ).?. Dimulai dari Jum’at ( hari ke 1 ) = 15 rakaat karena sholat jumat hanya dua rakaat. Sabtu ( hari 2 = 17, Minggu ( hari ke 3) = 17, Senin ( hari ke 4)= 17 , Selasa ( hari ke 5) = 17, Rabu ( hari ke 6) = 17, Kamis ( hari ke 7 ) = 17. Bila dijajarkan maka kriptografi sholat limat waktu dalam seminggu adalah 115,217,317,417,517,617,717. Nah deretan angka tersebut habis dibagi dengan 19 , yaitu 19x 6064069337764085143

Kebenaran kasih sayang sebagai ruh dari ajaran AL Quran terdapat dalam kalimat basmalah..Didalam Al Quran terdapat 114 kalimat basmalah. -----114 = 6 x 19.Kalimat basmalah terdiri 19 hurup arab yang disusun 4 kata.Kata Pertama = BISM ( 3 hurup , BA, SIN, MIN ).Kata Kedua = Allah ( 4 hurup , Alif, Lam, Lam,Ha ).Kata Ketiga = Ar Rahman ( 6 hurup, ALif, Lam, Ra, Ha, Mim, Nun).Kata Empat = Ar Rahim ( 6 hurup, Alif, Lam, Ra, Ha, Ya, Mim).Kriptografi = 13 24 36 46 ( gabungan urutan kata dan jumlah hurup). Urutan angka ini adalah kelipatan 19 yaitu = 19x19x36686

Bahwa Al Quran itu diperuntukan kepada yang bernama manusia sebagai kalifah dimuka bumi. Genom manusia terdiri dari 23 bab, yang disebut Kromosom. Tiap tiap Bab memuat ribuan cerita, yang disebut GEN. Setiap cerita terdiri dari beberapa paragraf yang disebut EKSON. Tiap paragraf terbentuk dari kata kata , disebut KODON. Tiap tiap kata ditulis dahal hurup yang disebut BASA. Semua itu tidak ditulis dalam sebuah kertas datar, tetapi pada rantai rantai panjang gula dan fosfat yang disebut DNA ( Deoxyribo Nuclear Acid ). Ternyata Alquran dan DNA dibaca dari kanan ke kiri dan sama sama bilangan prima dan juga bilangan biner serta memiliki bilangan ajaib…Perhatikan ini !
114 adalah jumlah surat didalam Alquran. 6236 adalah jumlah ayat. Kripto… 1146236 = 14 x 13 12596, dan kita balik dibaca dari kanan ke kiri,menjadi 6326411 = 7 x 13 x 69521. Perhatikan angka 1146236 dan kebalikannya 6326411 kemudian juga hasilnya 12596 menjadi 69521.Angka 12596 merupkan kelipatan 19,tetapi angka yang dibaca dari sebelah kanan merupakan bilangan kelipatan 19 , yaitu 19x 3659. Sama sama memiliki jumlah digitnya 23. Lihat 6+9+5+2+1 = 3+6+5+9 = 23.

Nah ini suatu pembelajaran modern yang sekali lagi memberi pernyataan yang sangat kuat bahwa isi Al Quran adalah Wahyu Allah, yang diturunkan dari langit, dilengkapi kripto yang rumit untuk melindungi isi Al Quran ( proteksi ) dan memberikan bukti otentisifitas.Kalau masih ada orang yang mencoba membela kebenaran bersikap yang dilakukan aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah maka jelaslah sikap tersebut adalah kebodohan. Mereka harus dikasihani dan dicerahkan dengan kesabaran agar mereka tidak hidup dalam kegelapan. Seharusnya didalam diri kita, bila akal ditempatkan sebagai raja maka nurani haruslah yang bersih sebagai hakim agar nafsu yang kuat sebagai lascar dapat dikendalikan. Dengan inilah kita bisa menciptakan keseimbangan dalam berpikir dan bersikap.

Friday, November 02, 2007

Makna uang

Uang sebuah kata yang membuat dunia terbelah dan berkelas. First Class, economic class terbentuk dan manusia berjarak satu sama lain. Entah dari mana awalnya sehingga timbul pemikiran tentang bernama “uang”.Ketika dulu uang tidak dikenal, ada kewajaran berbicara tentang harga. Azas manfaat barang terukur dan juga azas kepuasan menjadi jelas. Karena alat tukar dalam bentuk benda nyata berupa “emas”. Tapi kini selembar kertas atau cek , membuat angka terbentuk. Ada aturan dan kelembagaan yang menyatakan itu adalah “alat tukar yang syah “. Di sudut selembar kertas ada juga tertulis “barang siapa memalsukan akan…” ada bentuk dan juga ancaman. Sehingga uang menjadi sacral. Yang membuat orang menjadikannya raja. Politik dan wanita bisa dibeli. Kepuasaan terukur dan punya nilai. Harapanpun disebut dalam bentuk “uang”. Singkatnya tanpa uang , tak ada nilai.

Uang adalah bentuk lain dari penjajahan manusia kepada manusia. Dia lahir karena sebuah legitimasi negara. Aturan dibuat dan systempun terbangun. Uangpun menjadi tak jelas lagi bentuknya. Ada pasar menukar barang dan kepuasan selembar nilai. Namun pada waktu bersamaan , aturan memenggal uang itu dalam bentuk pajak ini dan itu. Orangpun tak pernah tahu dan mungkin tak menyadari bila setiap tahun negara merampas nilai itu untuk alasan yang juga tidak dimengerti. Namannya inflasi sebagai bentuk lain perampokan secara sytematis negara kepada penduduknya. Semuanya syah saja. Apalagi orang pintar bicara untuk economic growth yang memang perlu inflasi. Entah mana yang benar. Tapi kenyataanya , setiap tahun uang semakin turun nilainya seiring semakin sulit mendapatkannya.

Bila dulu orang tidak mengenal uang. Orang hanya mengenal emas dan perak sebagai alat tukar. Ini menjadi sesuatu yang “private. Lepas dari kendali regulation governemnet tentang nilai kecuali interaksi “suka sama suka “ antara konsumen dan pedagang. Hari ini atau besok , tahun ini atau tahun depan , emas adalah emas. Nilai tukarnya selalu sama. Keadilan tercipta. Keharmonian terbangun. Jerih payah terukur dengan adil. Keseimbangan terjadi; tidak ada barang berlebih dan juga kurang. Tapi masa lalu telah lewat seiring dengan hasrat birahi rakus untuk memperdaya pasar dan produsen. Negara merakayasa sebuah nilai dan pasarpun termanifulasi sudah.Orangpun tidaklagi melihat produksi sebagai effort tapi kreativitas illusi sengaja dibentuk. Barangpun tidak lagi mencerminkan nilai nyata. Didalamnya ada ilusi. Branded dikampanyekan dan dihargai pula. System moneter dibentuk ,pasar derivative dan spekulasi uang menjamur.Uang bebas terbang melintasi antar benua. Namun tetap saja uang semakin jauh dari industri dan buruh...Lantas kemanakah sebuah hakiki ? tentu tenggelam dalam illusi.

Karena uangpun APBN menjadi tolok ukur pertumbuhan. Indek saham menjadi barometer economic growth. Angka angka terbentuk dalam catatan moneter. Para pejabat berkata dengan plamboyan tentang inflasi tanpa ada rasa berdosa sedikitpun. Padahahl itu hanyalan bentuk lain sebuah penindasan secara tidak langsung. Kumpulan orang yang berjuta juta jumlahnya , tidak akan paham itu semua. Mereka terjerat karena sebuah lambang bernama negara. Yang boleh berkata apapun tentang nilai sebuah uang. Lembaga Bank dilegalkan. Orang datang membawa uang untuk ditukar dengan selembar surat bernama Deposito. Hanya itu. Tapi ketika orang meminjam uang, orangpun harus menempatkan rumah dan tanah sebagai jaminan. Bukan selembar kertas ! seperti ketika dia menempatkan uang dibank. Sebuah fakta, legitimasi negara kepada sebuah lembaga membenarkan untuk menentukan harga dan kehormatan orang lain lewat gadai. Ketidak adilan memang sengaja diciptakan untuk menentukan siapa yang berhak. Makanya , arah uang berputar ,kemana perginya, berapa jumlahnya, tidak lagi berbicara tentang keadilan. Kecuali kepada sesuatu yang tak nampak atau dalam ruang remang remang dan bisik bisik. Itulah uang yang kita maknai…

HAK istri.

  Ada   ponakan yang islamnya “agak laen” dengan saya. Dia datang ke saya minta advice menceraikan istrinya ? Apakah istri kamu selingkuh da...