Tuesday, June 12, 2012

Al Quran



Dulu semasa Rasul masih hidup, kebudayaan besar bangsa telah ada lebih dulu. Romawi dan Parsi berada di sekeliling semenanjung Arab, baik di utara maupun di selatan. Ditambah lagi agama Yahudi dan Nasrani yang telah ada di tengah-tengah semenanjung itu sejak berapa lama. Berbagai ilmu pengetahuan dari kebudayaan tersebut berkembang pesat.  Pada saat itu peradaban Yunani (Greek), ilmu mantiknya, falsafah dan keseniannya telah dikenal luas. Begitu juga peradaban Parsi, keseniannya, sajaknya, syair dan dongengnya, kepercayaan dan sistem perundangannya, serta peradaban lain.  DIsamping itu kebudayaan China dan India juga telah exist. Harap dimaklum sebagian besar pengetahuan tersebut sampai kini masih dipelajari. Umumnya komunitas Arab ketika itu adalah pedagang yang sering keluar negeri. Dari interaksi dengan komunitas luar itu tentu  ikut pula mempengaruhi prilaku banga Arab. Ditengah situasi seperti inilah Rasul harus berjuang merubah prilaku mereka menjadi sesuai dengan tuntunan Allah. Jadi bukanlah hal yang mudah. Apalagi Rasul dikenal sebagai anak yatim piatu dan buta hurup.

Project social yang dibangun oleh Rasul lewat perbaikan Akhlak bangsa Arab yang ada di Madinah dan Makkah memang tidak berjalan dengan mulus karena lewat budaya yang sudah exist telah terbentuk road block yang tak mudah ditembus. Lantas bagaimana sampai bisa merubah road block yang sudah ada tersebut?  Dalam istilah marketing sekarang dikenal apa yang disebut dengan istilah Positioning. Rasul focus dengan apa yang disampaikan oleh Allah. Rasul tidak perduli orang mendebat dengan segala macam cara termasuk menggunakan tesis pengetahuan seperti paham nasrani dan yahudi. TIdak peduli bila orang pintar yang ada di Makkah mencoba mendebatnya dengan pengetahuan berasal dari Persia dan Yunani. Menurut cerita pernah Umar bin Al-Khattab R.A, memegang sehelai kitab Taurat. Melihat keadaan ini beliau pun bersabda: “Demi Allah sekiranya Nabi Musa masih hidup bersama-sama kamu sekarang ini, tidak halal baginya melainkan mesti mengikut ajaranku. Beliau tetap pada pendiriannya walau dianggap oleh sebagian orang ketika itu bahwa beliau tukang sihir dan pembohong.

Berjalannya waktu, sikap konsistensi terhadap positioning apa yang diajarkan oleh Allah itu membuahkan hasil. Orang percaya atas kebenaran yang disampaikan beliau bukan hanya karena apa yang dikatakannya tapi lebih daripada itu adalah akhlak mulia yang diteladankan beliau memang menentramkan bagi siapa saja. Rasul berkata jangan ada lagi perbudakan, sayangi hamba sahaya kalian, dan rasul membebaskan Bilal sebagai hamba sahaya dan menjadikannya bagian dari keluarganya. Rasul berkata sayangi keluarga kalian dan rasul menjaga kehormatan Istrinya dengan cara pergaulan yang santun penuh kasih sayang. Jangan menipu, dan rasul membuktikan itu dalam berdagang yang dikenal sebagai orang yang jujur ( al Amin ).  Bersikap sabarlah kalian dan Rasul membuktikan itu terhadap segala cobaan yang datang. Bersikap santunlah kalian, dan Rasul membuktikannya kepada lawan maupun kawan dan segala prilaku rasul adalah dakwah yang menjadi inspirasi orang untuk belajar dan mengikutinya. Allah sebagai creator  Rasul dan memastikan keagungan pribadi Rasul sebagai  messenger ( QS 33:21 dan QS.68:4)

Itulah yang membuat langkah kecil di kota Makkah, sepatah kata tentang Allah akhirnya meluas menjadi sebuah inspirasi untuk terbangunnya  satu komunitas baru yang sangat berbeda dengan komunitas yang sudah exist. Lewat project social politik di Madinnah yang  kamunitasnya hidup dalam kasih sayang, penuh tolerant, musyawarah, hormat menghormati dalam semangat gotong royong senasip sepenanggungan menimbulkan inspirasi bagi banyak orang , bahkan sampai keluar negeri. Karena berita kehebatan Komunitas itu disebarkan oleh para pedagang yang berkunjung ke Madinnah.Itu sebabnya China di zaman DInasti Tang meminta agar Madinah mengirim guru untuk memperkenalkan Islam di China. Rasul menyanggupinya dengan mengirim sahabatnya ke China. Dan ketika Zaman Khalifah Utsman bin Affan, Kaisar mengirim  pelajarnya datang ke Madinah untuk belajar tentang Islam dan setelah itu , Islam diperkenalkan luas di China , khususnya wilayah barat China. Ini sebagai fakta bahwa perluasan ajaran Islam lebih disebabkan oleh keagungan akhlak komunitas pertama Islam yang langsung dibawah binaan Rasul dan Allah.

Apakah yang membedakan antara generasi semasa Rasul masih hidup dengan umat yang hidup di era kita sekarang ? Yang pasti generasi semasa Rasul mendapatkan pembelajaran tentang kehidupan ini langsung dari Allah. Semasa Rasul , AL Quran belum dbukukan dan disusun secara teratur.   Ketika mereka bertanya kepada Rasul tentang sesuatu hal, dan Rasul tidak bisa menjawabnya karena belum ada petunjuk dari Allah , maka Allah akan memberitahu jawabannya. Singkatnya dialogh pembelajaran terjadi secara intensip antara Rasul dan Umatnya dengan Allah sebagai pendidik langsung. Rasul berhasil menjadikan generasi pertama Islam itu yang berjiwa dan berakhlak Al Quran. Mereka komunitas kecil namun cahayanya memancar keseluruh dunia dan menjadikan Islam sebagai jalan hidup bagi seluruh umat manusia. Generasi itu telah lewat dengan sejarah yang penuh inspirasi untuk kita tiru. Memang mereka hebat dari segi apapun namun bukan berarti kita tidak bisa menirunya. Konsep Neoro Linguistic Programming ( penyusunan bahasa syaraf ) menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai susunan syaraf yang sama. Artinya segala sesuatu yang orang lain dapat lakukan , kita juga bisa melakukannya. Jejak langkah yang patut kita tiru itu kini dapat kita pelajari melalui kitab Mulia dan Hadith.

Semua firman Allah telah dibukukan dalam bentuk AL Quran dan Sunnah rasul juga sudah dibukukan. Keduanya ada ditangan kita. Hanya diri Rasulullah SAW saja yang tidak lagi bersama kita sekarang. Inikah rahasia perbedaan antara generasi sahabat dengan generasi kita saat ini? Allah SWT telah memberikan jaminan untuk memelihara Al-Quran, dan telah mengetahui bahwa dakwah ini harus terus tegak selepas zaman Rasulullah SAW. Setelah membuahkan hasil yang baik; lalu diwafatkan-Nya Rasulullah SAW setelah 23 tahun beliau menjalankan tugas dakwah dan menyampaikan tugas kenabian. Allah SWT akan tetap memelihara agamaNya ini hingga ke hari kiamat. Dengan demikian, maka ketiadaan diri Rasulullah SAW itu tidak boleh dijadikan jawaban atas kegagalan dakwah di zaman ini. Yang harus kita lakukan kini adalah meniru cara Rasul dimana focus pada positioning yaitu Al Quran. Jangan melihat selain Al Quran. Jangan jadikan pegangang bersikap dan berbuat selain Al Quran. Apalagi berkiblat kepada sekularisme yang serba pragmatis. Semua prilaku kita harus berdasarkan AL Quran. Nilai nilai AL Quran harus  hidup dalam kehidupan sosial politik, ekonomi dan budaya.  Hanya dengan cara itu kita akan besar sebesar generasi pertama Islam dan menjadi cahaya untuk lahirnya komunitas yang dirahmati Allah.

Friday, June 08, 2012

China dan budaya..

Kemarin ketika sedang makan malam, teman menelphone saya bahwa tasnya hilang dalam perjalanan dari Stasiun Louhu ke hotel. Teman ini punya dua tas. Satu tas besar yang berisi pakaian dan satu lagi tas kecil yang berisi computer berserta dokumen penting. Yang hilang itu adalah tas kecil namun sangat pital bagi dia yang pengusaha. Dia tidak tahu pasti dimana tas itu hilang. Karena dia baru menyadari tas itu hilang ketika sampai di hotel. Mungkin karena selama dalam perjalanan dari station Louhu ke hotel didalam MTR, dia sibuk menerima telephone dari temannya di Malaysia sehingga dia tidak perhatikan barang yang dibawanya. Apalagi ketika itu, menurutnya, orang ramai sekali didalam MTR. Teman ini harus mendapatkan surat keterangan dari polisi bahwa tas yang berisi dokumen itu hilang sehingga dia punya alasan untuk mendapatkan ganti dokumen yang baru dari pemerintah. Yang jadi masalah adalah dia tidak bisa bahasa china, begitupula petugas polisi tidak bisa bahasa inggeris. Itulah sebabnya dia menelphone saya.

Bersama teman orang china , saya datang kekantor polisi membantu teman ini untuk mendapatkan surat keterangan. Pihak polisi lebih focus terhadap barang yang hilang. Mereka menanyakan secara detail route yang ditempuhnya. Karena didalam MTR ada Circuit Televisi disetiap sudut. Sehingga tidak sulit bagi polisi untuk melacak barang itu. Namun teman ini tidak tahu pasti dimana barangnya hilang. Untunglah dia naik MTR menggunakan kartu digital ( bukan coin sekali jalan ). Sehingga tidak sulit bagi polisi untuk melacak route nya.  Setelah diketahui route nya, dengan cepat rekaman CCTV dibuka. Benarlah dapat dilihat dengan pasti dimana barang itu hilang. Pihak polisi melihat barang itu ditemukan oleh perempuan dan menyerahkannya kekantor polisi terdekat. Polisi langsung menghubungi kantor polisi stasiun pusat dan mendapat kabar bahwa barang itu ada ditangan polisi jaga. Nampak teman itu terasa lega dan senang karena barangnya aman.

Kamipun bersegera pergi ke stasiun pusat untuk mengambil barang. Teman ini berkeyakinan bahwa komungkinan besar computer hilang kecuali dokumen. Karena begitulah keyakinannya bila terjadi di Indonesia. Dia ikhlas. Dia hanya berharap pada dokumen penting itu saja. Namun ketika sampai di kantor polisi, dengan ramah polisi menyerahkan tasnya dan polisi minta agar dia memeriksa kelengkapan isi tasnya.  Semua yang ada didalam tasnya utuh. Tidak ada satupun yang hilang. Setelah mengisi formulir, polisi mempersilahkan kami pergi dan tersenyum. Luar biasa. Berkat system yang canggih teman ini selamat dari kehilangan barang berharga. Namun yang lebih menarik lagi kata teman saya orang china bahwa di china orang percaya dengan nasehat orang tua bahwa mengambil barang tergeletak yang bukan miliknya akan mengakibatkan sial selama 7 tahun. Itulah yang membuat mereka takut mengambil barang yang bukan miliknya.

Saya teringat pengalaman dua tahun lalu. Tas tangan saya ketinggalan di hotel. Padahal saya sudah check out dan itu sudah berlangsung lebih dari 5 jam sejak perjalanan dari Beijing ke Hong Kong. Didalam tas itu ada uang sebesar USD 2000 dan dokumen. Bersegera saya menelphone ke Beijing di hotel tempat saya tadi menginap. Pihak Hotel menjawab dengan ramah bahwa tas saya ditemukan oleh petugas pembersih kamar.  Pihak hotel mengizinkan saya untuk mengambil sendiri tas itu atau saya bisa menyuruh orang lain mengambilnya dengan menyebutkan nama dan alamatnya. Saya minta tolong kepada teman di Beijing untuk mengambil. Menurut teman saya, semua isi tas tangan itu utuh tanpa ada satu lembarpun uang yang hilang. Jadi benar kata teman saya orang korea bahwa di China, apapun barang yang ada tergeletak dikamar hotel, tidak akan pernah hilang. Tidak perlu safety box untuk menjaga barang berharga akan hilang.

Di China adalah lebih 1 miliar penduduk. Mereka bisa tertip dibawah system komondo tunggal, yaitu partai komunis. Pembangunan berlangsung efektif dan cepat.  Kalau dihitung kader partai komunis mungkin jumlah hampir tidak ada artinya dibandingkan dengan jumlah penduduk. Tapi mengapa rakyat patuh dan mau dikelola dengan tertip? Tanyata jawabanya ada pada budaya orang china. Budaya itulah yang dijadikan instrument oleh penguasa untuk membuat rakyat berbaris dengan tertip menuju arah masa depan. Salah satu budaya,itu adalah jangan mengambil barang orang lain, jangan mengabil hak orang lain dengan cara apapun. Ini menjadi keyakinan yang selalu dihidupkan kepada semua orang ,termasuk kepada penguasa.  Hasilnya , semua orang harus bekerja keras, jujur,  untuk mendapatkan barang / harta.

Sunday, June 03, 2012

Peradaban Islami


Komunitas yang tidak teratur dan banyak dosa hanyalah komunitas yang amoral atau komunitas yang jauh dari niat untuk berbuat baik. Demikian kata teman saya ketika wabah korupsi dan maksiat terjadi dimana mana. Karena seharusnya , menurut dia bahwa  komunitas ideal adalah yang memiliki moral berkualitas malaikat bahkan lebih dari itu sebagaimana firman Allah “ sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya “ ( QS. At –Tin (95):4 ). Camkanlah ayat itu.? Tegas teman itu. Manusia adalah mahkluk yang berbentuk paling indah, baik secara material maupun spiritual. Manusia diberi tugas sangat agung sebagai pemimpin dimuka bumi ( khalifah ) oleh Alah karena bumi, gunung, langit takut mengemban tugas tersebut. Inilah takdir manusia. Namun kesempurnaan kita sebagai manusia tidak secara otomatis. Ia terbungkus dengan rapat dan tugas kita membukanya lewat proses sunatullah.

Kehadiran manusia dibumi dapat dianggap sedang menempuh perjalanan untuk menjadi makhluk yang sempurna. Ini terus berproses selama manusia  terus mengembangkan karunia yang menghiasnya  dan hidup sesuai dengan inspirasi Tuhan. Itulah sebabnya manusia itu tidak bisa hidup sendiri. Manusia adalah makhluk social yang butuh organisasi yang teratur dengan pemimpin yang berkualitas baik.  Dengan begitu maka akan lahirlah komunitas yang indah. Keindahan itu membuat Allah bangga akan ciptaanya sebagaimana bangganya ALllah ketika Adam diciptakan dan meminta kepada semua hakhluk sujud kepadanya. Demikian kata teman saya sambil tersenyum. Tolong gambarkan kepada saya bagaimana sebetulnya komunitas yang indah itu? Tanya saya. Teman ini terdiam sebentar yang nampaknya berpikir untuk memulai. 

Ya, lanjutnya, komunitas itu sangat paham misteri misteri seperti apa itu arti hidup, alasan keberadaan dan tanggung jawab sebagai manusia yang selalu takut akan dosa, senang berbuat baik dan saleh.  Punya sifat empati dan kehalusan hati yang terpancar sebagai sebuah cahaya yang bersumber dari kebijaksanaan Tuhan. Karena itu memungkinkan mereka  dapat melihat apa yang tersembunyi dibalik tirai.   Mereka  akan jauh dari sifat sombong. Mereka bukan peniru Firaun yang doyan kekuasaan akhirnya mati terbenam bersama kesombongannya dilaut. Mereka juga bukan pengikut Hamman yang bangga dengan pengetahuannya, mati tersambar petir. Mereka  bukan pula pengikut Qarun yang kemaruk harta , tenggelam ditelan bumi. Mereka bukan seperti Samiri yang membesarkan eksistensi diri , akirnya hilang ditelan masa. Mereka adalah komunitas rendah hati namun tidak merendahkan diri dihadapan manusia kecuali dihadapan Allah.

Mereka  sadar bahwa mereka akan terus menerus diuji dan dibersihkan oleh Allah, sehingga mereka  dapat mencapai kebahagiaan hakiki. Meskipun menghadapi bencana dahsyat dan jatuh kedalam  pusaran air yag paling mengerikan, bahkan disaat saat paling tak berdaya, dan menyedihkan, mereka  mendengar bisikan” janganlah kamu merasa sedih ; dan bergembiralah kamu dengan ( memperoleh ) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.(QS. Fussilat (41): 30). Mereka sujud dan ruku dengan rasa syukur ,apapun yang terjadi didunia ini. Nikmat Allah menerangi jiwa mereka untuk sabar dan ikhlas. Mereka bergerak teratur sebagai sebuah barisan. Kiblat mereka satu. Cita cita mereka satu. Karena aqidah mereka satu yaitu AL Quran. Teladan mereka satu, yatiu Hadith. Kesatuan mereka bukan karena dunia tapi karena akhirat. Didunia mereka melangkah namun akhirat tujuannya.

Mereka  mencoba agar selalu bersih dari dosa karena mereka telah merancang jalan hidupnya sesuai dengan hukum Allah. Mereka berjihad setiap waktu melawan egonya sendiri. Mereka pekerja keras dan tak suka wasting time for nothing.  Mereka gunakan harta, ilmu dan pengatahuanya untuk memberi dan melayani. Menjauh dari kelakuan berhura hura mabuk dunia yang bergaya hidup hedonism. Mereka mencintai kebebasan namun menerima batasan yang ditetapkan oleh Al Quran dan Hadith. Mereka selalu mencari cari kebaikan sahabatnya dan berusaha pula menutupi keburukan sambil menasehatinya dengan kerendahan hati.  Hati mereka adalah taman yang cerah dan berwarna warni yang terbuka untuk dikunjungi oleh siapapun. Membuat yang berbeda dengan mereka merasa tentram karena mereka menghindari pertengkaran dan kekerasan. Mereka berdamai dengan diri mereka sendiri demi cinta bagi semua. Mereka tampil berani digaris depan untuk tegaknya keadilan, kebaikan dan kebenaran.

Demikian teman ini memberikan gambaran. Namun simpulnya,  dinegeri kita hal tersebut masih jauh api dari panggang.  Karena kita belum bisa membalas kesalahan dengan kebaikan. Kita menghadapi kekerasan dengan kekerasan dan kebencian dengan kebencian. Membalas fitnah dengan fitnah. Suka membuka aib orang lain. Kita bangga dengan kebebasan berpikir dan menyebut diri rasional namun itu tak bersumber dari AL Quran dan hadith. Jadi kita menodai perjuangan kita dijalan Allah dan kalah, meskipun kita berusaha. Kita keluar dari lingkaran cahaya dan sinar keagungan Al Quran akibat akhlak rendah dan ini semakin membuat gelap jalan mencapai kesempurnaan sebagai manusia , dan komunitas yang dirahmati Allah semakin memudar. Kita masih punya harapan, asalkan para pemimpin sadar untuk kembali kepada keagungan Al Quran dan Hadith untuk melahirkan kebijakan dan inspirasi Tuhan. Semua kembali kepada kita sebagai individu untuk berubah , untuk harapan kini dan besok..

Monday, May 28, 2012

Komunitas Islam




Ketika terjadi disintegrasi Block Soviet, perang dingin usai. Tidak ada lagi musuh nyata. Dan kini digantikan oleh musuh imajiner. Seperti ungkapan Huntington tentang benturan peradaban dan ini dijadikan mindset baru oleh dunia untuk melahirkan perang. Perang apa ? musuhnya siapa ? Ya musuh diciptakan melalui benturan peradaban, berdasarkan perbedaan agama dan budaya. Ini adalah agenda terselubung yang dipersiapkan dengan matang oleh segelintir orang. Karena sebetulnya bila  tidak ada perang, tidak ada keuntungan. Perang dan konplik harus terus terjadi. Penduduk dunia by design diberi sinyal kuat untuk saling berhadapan dengan kekerasan dan kebencian. Isu teroris dan islam fundametalis dijadikan semacam alarm tentang musuh bersama peradaban dunia modern saat ini.

Upaya untuk menyudutkan islam terus terjadi. Joyce Chernic yang merupakan lembaga nir laba yang sangat pro Israel telah memberikan dukungan dana tidak sedikit kepada Jihad Watch untuk tujuan propaganda menyudutkan Islam.  Bukan hanya Joyce, ada sederet nama dibelakangnya  seperti Jewis Federation Council of Greater Los Angeles, Anti Deception League, Zionism Organization America. Masih banyak lagi lembaga yang mengkhususkan diri untuk kampanye anti Islam dan mengeluarkan dana ratusan juta dollar, seperti the Donor Capital Fund.   Ada juga AsIa Foundation yang menyalurkan dana tidak sedikit untuk memberikan dukungan kepada Kelompok Islam liberal di Indonesia  dengan segala afiliasinya seperti kelompok paham kebangsaan dan lainnnya, dengan tujuan merusak aqidah umat islam di Indonesia dan memprovokasi terbentuknya bad image atas umat Islam. Inilah apa yang disebut dengan perang idiologi dengan menebar issue Islamofobia. Umat islam harus menjadikan ini sebagai ladang ibadah dengan memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah, bahwa Islam adalah rahmat bagi alam semesta.

Ketahuilah bahwa Islam bukan teroris. islam bukan doyan perang. Tidak  ada dalam prinsip agama samawi membolehkan konplik, apalagi melahirkan peperangan. Bila nyatanya sejarah mencatat terjadi peperangan antar manusia dimana agama membenarkan maka itu dalam kasus yang sangat luar biasa dan selalu dalam konteks membela diri. Seorang pemimpin yang dimuliakan oleh kaumnya yang berpikir berdasarkan perintah Allah selalu mengutamakan perdamiaan. Andaikan perang terjadi dan pihak musuh inginkan perdamaian, walau posisi sudah diatas angin , umat islam harus menghentikan perang dan memilih untuk berdamai, dan bertawakal karena itu. Dengan demikian, dalam sebuah agama yang berdasarkan perdamaian, keamanan dan harmoni dunia, perang dan konplik merupakan aspek negative. Islam selalu menghela napas perdamaian dan kebaikan. Islam menganggap perang sebagai peristiwa sekunder. Aturan telah ditegakkan untuk menjaga keseimbangan dan membatasinya.

Islam menggunakan keadilan dan perdamaian dunia sebagai dasar “ Dan janganlah kamu sekali kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil  ( QS. AL – Maidah (5):8) “  Tidak ada keadilan dalam kebencian. Islam mengembangkan garis pertahanan berdasarkan prinsip prinsip tertentu dalam rangka melindungi kebebasan karena agama, budaya, kelas social , etnis. Aturan ini sangat indah dan output nya hanyalah kedamaian berdasarkan prinsip keadilan dan kebenaran untuk kebaikan bagi semua. Sudah menjadi tugas umat islam melakukan yang terbaik untuk terciptanya angin toleransi positip. Dan Alhamdulillah, para pegiat islam dan LSM Islam terus berupaya mengembuskan nilai nilai islam lewat dialogh yang intensip. Kini telah mendunia. Berangsur angsur dunia mulai menyadari eksistensi Islam yang cinta damai.  Upaya ini jauh lebih dahysat pengaruhnya dibandingkan loby politik , diplomasi antar Negara yang penuh dengan kepentingan geopolitik, geostrategis.

Hegemoni militer di irak oleh AS sudah punah. Dukungan militer dunia barat  terhadap Israel sudah mulai berkurang. Tekanan terhadap Iran yang penuh kebencian sudah mulai berkurang. Ditambah lagi ditengah krisis dunia akibat kerakusan kapitalis telah semakin membuat upaya islam sebagai pemberi solusi mendapat tempat terhormat. Indonesia sebagai Negara yang mayoritas beragama islam harus tampil lebih dominan dalam memberikan angin kedamaian ini. Lewat dialogh antar agama, golongan, etnis yang penuh dengan kasih sayang akan menjadi inpirasi bagi penduduk dunia bagaimana Islam membangun nilai nilai kebebasan, kesetaraan, perdamaian berdasarkan prinsip prinsip AL Quran dan Hadith. Maka ramalan Huntington sang futuristis apa yang disebut dengan benturan peradabadan hanyalah omong kosong belaka. Tidak ada benturan yang akan terjadi. Karena ada islam sebagai pendamai.

Masyarakat kita pada prinsipnya adalah masyarakat yang bijak namun waspada. Agama dan budaya mengajarkan hal itu.  Saya yakin , walau pemerintah kini jauh jalan menyimpang dari AL Quran dan hadith, bila masyarakat terus hidup dalan inspirasi Tuhan, hanya masalah waktu akan lahir pemimpin yang mau mendengar hati nurani dan mencoba membangun berdasarkan prinsip agama dan budaya. Tanda tandanya sudah nampak dengan jelas. Para mahasiswa tidak mudah lagi diprovokasi dengan pemikiran secular.  Masyarakat awam tidak mudah lagi percaya dengan politik pencitraan ala demokrasi. Mereka hanya percaya bahwa kebenaran , kebaikan dan keadilan itu tidak perlu dicari tapi diciptakan dan sumber penciptaan itu ada dalam diri mereka sendiri. Maka berubah adalah kata kunci, tapi berubah dari haluan secular kepada haluan spiritual. Dengan itu maka ketulusan akan dijunjung, kesabaran akan memperkuat sikap toleran dan kerja keras, prilaku ikhsan akan menjadi keindahan yang mendamaikan dan mensejahterakan. Semoga …

Sunday, May 20, 2012

Front Pembela Islam ( FPI)


Mengapa Front Pembela Islam begitu perkasa? Hingga nampak Negara tidak berdaya menghadapinya. Itulah pertanyaan yang kadang datang ke saya. Saya juga nampak bertanya tanya. Apa penyebab. Apalagi President pernah berkata dengan geram “ Negara tidak boleh dikalahkan oleh Ormas”. Kata kata presiden itu membuat saya tambah bingung. Karena kalau melihat tentara yang begitu banyak, polisi yang berlapis, rasanya tidak mungkin FPI begitu perkasanya.  Pertanyaan itu terjawabkan sedikit ketika saya bertemu dengan teman yang juga punya bisnis sebagai rekanan TNI. Tentu teman ini punya akses ke ring satu TNI. Teman ini mengatakan bahwa keberadaan FPI adalah bagian dari strategy TNI untuk menjaga pondasi bangsa dan Negara. TNI tidak ada hubungannya dengan FPI namun sengaja dilakukan pembiaran. Sikap TNI ini juga diaminin oleh Polisi.

Apa hubungannya pondasi Negara dengan FPI, tanya saya. Menurut yang dia ketahui ada satu platform dalam system Pertahanan keamanan Nasional Rakyat Semesta tentang segitiga pertahanan. Yaitu TNI, Birokrat dan Islam. Ketiga hal ini telah dibuktikan oleh sejarah sebagai pengawal Negara kesatuan Indonesia.  Politik boleh berganti kiblat, Pemimpin boleh berganti namun keberadaan islam tetap dipertahankan sebagai salah satu pilar kekuatan bangsa Indonesia. Ada banyak Partai yang membawa bendera Islam. Ada banyak ormas Islam. Tapi mengapa hanya FPI yang dijadikan strategy. Tanya saya. Menurutnya lagi bahwa memang ada banyak Partai dan ormas Islam namun ketika mereka masuk kewilayah politik maka mereka bukan lagi sebagai kekuatan riel membentengi Negara kesatuan. Mereka tak ubahnya dengan lainnya menjadi kunang kunang mengejar cahaya kekuasaan, yang lebih banyak terlibat dalam politik pragmatis.

Jadi apa sebetulnya yang diperjuangkan oleh FPI ? tanya saya karena masih belum tahu pasti susbstansi perlunya FPI itu. Teman ini tersenyum karena dihadapanya adalah saya yang inginkan jawaban kongkrit dan bukan jawaban ngambang. Dia mengatakan yang diperjuangkan FPI adalah amar makruf nahi munkar. Mereka memperjuangkan dengan keras tentang kebaikan dan memberantas segala kemunkaran yang disebabkan oleh sikap kompromi politik. Hanya saja mereka tidak masuk wilayah pembrantasan munkar yang berkaitan dengan politik, seperti Korupsi.  Mereka tidak terlibat perjuangan menegakkan Negara islam. Ini wilayah politik dan sengaja dihindari oleh FPI. Mereka sadar sudah banyak ormas dan Parai islam yang bekerja soal ini. Namun apabila karena politik pragmatis terjadi upaya sistematis melemahkan islam dalam bentuk penistaan agama, pornographi, pornoaksi dan lain sebagainya maka FPI akan digaris depan melawan.

Pada tahap ini saya baru bisa maklum. Ada benang merahnya dukungan TNI /Polisi terhadap FPI.  Saya tersenyum karena sedikit tercerahkan. Dalam system demokrasi saat ini, satu satunya yang membuat elite politik tidak bisa bebas semaunya mengelola politik adalah adanya barisan umat islam yang tak ingin diajak bebas bila sampai sendi ajaran agama diselewengkan karena tujuan politik. Dan itulah peran FPI. Memang pelacuran tidak bisa dibrantas sebagaimana keberadaan Iblis namun keberadaan prostitusi yang di create by design lewat kebijakan public akan merusak kekuatan agama. Memang tak dilarang orang bebas bersikap dalam  beragama, namun kebebasan by design lewat kebijakan public itulah yang merusak aqidah agama. Dan karena itulah FPI ada. Kalau dalam operasionalnya ternyata FPI melakukan tindakan melawan hukum (missal anarkis ). Tanya saya. Ya,  mereka akan berhadapan dengan pedang hukum. FPI sadar itu dan menerima resiko karenanya.Jawab teman saya itu dengan santai.

Saya tidak tahu apakah teman ini benar dengan informasinya bahwa TNI dan Polisi ada dibalik FPI namun setidaknya saya bisa memaklumi bahwa walau setelah reformasi ada angin kebebasan namun kebebasan itu dicermati oleh TNI/Polisi dengan  cerdas berdasarkan platform system Pertahanan Keamanan Nasional Rakyat Semesta. Ya walau system itu tidak lagi exisit namun tetap abadi didalam setiap tubuh prajurit. Para pejabat TNI/Polisi kini yang ada diatas tidak datang dengan sendirinya. Mereka ada berkat didikan para seniornya dan mereka dididik dengan baik bagaimana menjaga stabilitas Negara kesatuan dari segala pengaruh kebebasan dan globalisasi, yang salah satu caranya membiarkan FPI dan mengawasinya.

Wednesday, May 16, 2012

Hikmah


Pada satu kesempatan saya berdialogh dengan teman. Pada saat itu ada kata katanya yang tak pernah saya lupakan bahwa ilmu yang kita pelajari hanyalah terbatas. Mungkin dapat kita pahami sebagai sebuah ilmu namun belum tentu akan menjadi sebuah “pelajaran”. Ilmu yang paling tinggi nilainya adalah Ilmu Hikmah.  Itulah pembelajaran dari Allah. Karena Allah langsung yang mengajarkan manusia untuk sebuah ilmu. Saya bertanya , bagaimana cara Allah mengajarkan manusia ilmu hikmah itu ? Ya lewat peristiwa , katanya. Peristiwa yang terjadi dalam keseharian kita,yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan.  Bahkan seluruh alam semesta ini adalah ayat ayat Allah.Semakin banyak ilmu hikmah kita dapatkan semakin terang jalan kepada kesempurnaan. Semakin dekat kita kepada Allah.

Namun ilmu HIkmah itu tidak akan bisa didapat oleh manusia bila dia tidak mempelajari ilmu syariat. Pemahaman akan Rukun Iman, Rukun Islam harus sempurna. Pemahanan Ilmu Tauhid harus juga sempurna melalui AL Quran dan Hadith. BIla ini sudah dipahami maka selanjutnya kita akan bisa memahami Ilmu Hikmah itu. Demikian kata taman itu mencoba memberikan gambaran bagaimana proses terjadi pendidikan antara ALlah dengan manusia secara langsung. Jadi ada protokol yang harus dilewati.  Ilmu syariat adalah jembatan untuk kita sampai keladang hikmah. Ingatlah firman Allah "Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan ni' mat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu al-Kitab dan al-­Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui". (QS. al-Baqarah: 151).  "Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah . Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui. (QS. al-Ahzab: 34)
***
Ketika seseorang terkena musibah karena sesuatu sebab , dia sadar bahwa Allah sedang menguji kesabarannya. Dia kembali kepada Allah dengan sabar, Kemudian dia lewati musibah itu dengna ikhlas. Maka orang itu telah mendapatkan “ sesuatu “ dari bencana yang datang padanya. Itulah ilmu hikmah. Ketika seseorang dihadapakan kepada kelapangan dunia. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan.  Dia kembali kepada Allah bahwa dia sadar semua itu karena berkah dari Allah. Kebahagiaan itu dilewatinya dengan penuh kasih kepada siapapun. Dia tebarkan kelebihannnya kepada orang lain yang kurang. Dia , sudah mendapatkan ilmu hikmah.  Ketika dia di zolimi orang , dan dia ingat akan Allah. Dia tidak dendam. Ketika orang itu datang padanya, dia tetap tersenyum dan memaafkan. Maka dia telah mendapat ilmu hikmah dari Allah.  Ketika dia menjadi terpilih sebagai pemimpin maka dia kembalikan kekuasaan itu kepada Allah. Dia lewati tugas kepemimpinan itu sebagai amanah dari Allah maka dia akan rendah hati, kerja keras, jujur dan penuh tanggung jawab. Maka dia telah mendapatkan ilmu hikmah.

Baik buruk yang datang padanya, dia sikapi sebagai sebuah “pelajaran” dari Allah yang tak lain mendidiknya untuk sabar dan ikhlas, yang hanya berserah diri kepada Allah dan cukuplah Allah sebagai tempat kembali. Demikian uraian dari teman itu. Saya terhenyak. Benarlah bahwa banyak hal dalam hidup ini kita lebih focus kepada ilmu yang tertulis . Kita tekuni ilmu itu dengan mempelajarinya lewat analisa, hipotesa, hapalan sampai mengulangnya berkali kali agar lancar dan fasih. Kemudian kita mencoba mencerahkan orang lain dengan ilmu itu agar orang lain juga tahu. Kita paham makna sabar dan ikhlas namun cepat berkeluh kesah bila usaha belum berhasil, pemerintah yang brengsek, anak yang bandel, istri yang cerewet, teman yang culas. Kita marah dan mengatakan orang lain salah,dan hanya kita yang benar. Mudah tergoda dengan kekuasaan dan harta hingga lupa kepada amanah , juga lupa kepada mereka yang lemah. Itu artinya ilmu kita dapat namun ilmu hikmah dari Allah tidak kita dapat. Karena mungkin kita juga ber prasangka buruk kepada Allah.

Dalam hidup ini, kata tetaplah kata kata. Rencana tetaplah rencana. Pengetahuan tetaplah pengetahuan. Namun apa yang terjadi dan bagaimana sikap kita maka itulah sesungguhnya value kita sebagai manusia. Esensi bagaimana menerapkan ilmu yang kita pelajari dan mendapatkan hikmah dari peristiwa yang datang kepada kita. Itu tandanya bahwa lewat pengetahuan dunia , kita bisa membaca dialogh yang ditebarkan oleh Allah didunia dalam bentuk implementasi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Orang yang kaya ilmu namun miskin implementasi maka dia tidak lebih hidup dalam dunia yang sempit. Orang yang miskin ilmu namun kaya implementasi maka dia hidup dalam kelapangan tak bertepi. Apapun yang terjadi , disikapinya sebagai tanda Allah sedang berdialogh dengannya tentang sabar dan ikhlas, bersikap tetap tawadhu, melangkah dengan penuh istiqamah, berdamai dalam  ikhsan. Maka manusia itu telah mendapatkan kekayaan ilmu dari Allah , dia telah mendapatkan ilmu hikmah.

Ya disadari atau tidak, sebetulnya Allah setiap hari, setiap waktu berdialogh dengan kita. Allah mendidik kita, mengajari kita, menebarkan ilmu kepada kita. Masalahnya apakah kita mau mendengar dan mendapatkan hikmah dari itu semua?
wallahu alam bissawab

Monday, May 07, 2012

Menggapai Cahaya


Kehidupan di alam liar mengajarkan banyak hal kepada kita. Bagaimana singa begitu perkasanya mengejar mangsanya namun begitu lincah dan sigapnya mangsanya bergerak cepat untuk menghindar. Ada yang terkapar karena dicengkram oleh harimau , adapula yang membuat harimau menatap kosong kearah mangsanya yang berhasil lolos. Namun akhirnya antara harimau dan korbannya tidak pernah saling bersejauh. Harimau hanya makan ketika lapar. Ketika kenyang dia akan berhenti mengejar walau mangsanya ada didekatnya. Dilaut adapula ikan kecil yang bergerak begitu lincah ditengah predator tanpa takut dimangsa. Apa pasal ? karena tubuh ikan kecil itu memancarkan energy listrik berkekuatan 500 watt yang bisa membuat predator terkapar sebelum memangsanya.  Ikan itu , walau mempunyai kekuatan hebat namun dia tidak gunakan kekuatannya untuk menjadi predator. Dia hanya menggunakan untuk melindungi diri.

Semua hewan diberi oleh Allah cara mendapatkan makan dan sakaligus cara melindungi diri dari pemangsa. Manusia juga sama, tapi pemangsanya  bukan dari binatang buas. Tapi dari iblis berkelakuan setan , termasuk dari manusia yang bersifat sama dengan setan. Kalau binatang yang dimangsa adalah raganya namun manusia yang dimangsa adalah jiwanya.  Pada hewan predatornya nampak namun manusia , sang predator tidak nampak. Ia bersembunyi dalam diri manusia itu sendiri. Dia tak nampak namun dapat dirasakan akibat perbuatannya. Seperti kelakuan maksiat, korupsi, zolim, pemarah , penipu, rakus, sombong, tidak amanah ,dan lain sebagainya yang bersifat akhlak rendah. Bila manusia sudah berlaku seperti itu, maka tandanya manusia itu sudah dikuasai oleh pradator secara mentah mentah. Jiwanya sudah dalam cengkraman predator. Manusia seperti itu lebih rendah daripada binatang yang piawai melawan sang predator.

Manusia juga diberi Allah system pertahanan diri dari pemangsanya. Apa itu pertahanan manusia ? Sesuatu yang juga tersembunyi dalam diri manusia. Ia terdapat didalam hati ( basirah ). Ia berupa nur ilahi yang suci dan berkekuatan super dahsyat. Tak ada satupun kekuatan pemangsa dapat menghampiri ruang hati ini. Setiap yang mendekat akan musnah. ( disisi Allah abadi, disisi mahkluk lenyap). Namun ruang hati ini, tertutup rapat. Cahaya itu  abadi dalam ruang tak terhingga. Manusia dapat membuka ruang ini dan akhirnya menjadikan cahaya itu sebagai sumber kekuatan berlindung dari predator. Bagaimana caranya. ? Untuk membuka ruang itu diperlukan kunci. Kuncinya adalah dua kalimasyahadat. Beriman kepada Allah dan percaya bahwa Rasul Muhammad adalah utusan Allah. Ketika dua kalimasyahadat dibaca maka pintu akan terbuka. Namun jalan untuk meraih cahaya itu masih berliku untuk sampai. Maka diperlukan “syariat “ sebagaimana  standar procedure yang termuat dalam Rukun Islam.

Standar procedure itu harus dilewati dengan sungguh sungguh sebagaimana yang tertuang dalam rukun Iman. Ketika manusia melewati standard procedure itu, ada banyak cobaan yang harus dilewatinya. Maklum saja , ketika itu manusia belum sampai kepada cahaya. Baru dijalan menuju cahaya. Atau disebut dengan gerbang “syariat”. Sang predator ( Iblis/manusia bersifat setan ) terus menghalangi dengan mempengaruhi akal dan perasaan. Lewat raga , mata melihat maka akal mencerna , sifat sombong datang, sifat individualism muncul, maka terhalanglah jalan menuju cahaya itu. Bagi yang berhasil dengan tetap istiqamah melangkah tanpa terpengaruh oleh akal dan raganya maka dia akan sampai pada gerbang kedua. Digerbang kedua ini cahaya mulai nampak tersibak sedikit untuk memberikan penerangan melangkah kedalam .Kekuatan mulai datang merasuk namun belum menjadi kekuatan hakiki.  Ia disebut gerbang “Hidayah”.

Dalam perjalanan digerbang hidayah, muncul lagi halangan dari sang predator. Gangguan dan halangan tidak lagi melewati raga tapi melalui akal. Predator mempengaruhi akal dengan berbagai analogi tentang baik dan buruk. Yang  buruk nampak jelas , yang  baik dan benar nampak samar. Manusia mulai terjebak dalam analogi ilmu syariat. Merasa paling benar dan yang lain salah, dan karenanya suka bertengkar soal keyakinannya.  Manusia semakin asyik dengan dirinya sendiri lewat zikir namun miskin spiritual sosial.  Ketika itulah gerbang hidayah memudar. Namun bila manusia tetap istiqamah, sabar melewati semua halangan dengan rendah hati dalam beribadah dan bersyariat. Maka manusia akan sampai digerbang “hakikat”. Pada gerbang ini cahaya sudah memberikan “nuansa kekuatan”. Namun halangan dari sang predator tetap ada walau tak sekencang digerbang syariat dan hidayah. Halangan dari predator adalah merasa yakin akan masuk sorga. Merasa yakin akan terhindar dari azab dunia dan akhirat. Inilah yang akan membuat gerbang hakikat tertup rapat kembali.

Namun bila manusia digerbang “hakikat”  itu tetap istiqamah untuk hanya beribadah kepada Allah dan tak berharap lain kecuali ridho Allah maka sampailah manusia digerbang “Makrifat”. Ketika sampai digerbang makrifat, kekuatan predator tidak akan mampu lagi mendekat. Predator yang bersifat setan seperti iblis dan manusia akan menjauh. Alam semesta dan makhluk Allah ( kecuali Iblis ) akan sujud kepadanya. Ia mempunyai kekuatan tak terhingga tapi tidak digunakan sebagai predator kecuali untuk melindungi diri. Dimanapun dia berada akan menjadi pencerah bagi siapapun. Kekuatan cahaya hatinya bersumber dari kekuatan cinta. Cahaya cinta itu memancar dari nur illahiah dan memberikan magnit untuk kasih sayang kepada siapapun. Ia menjadi rahmat bagi alam semesta karena kehadirannya menentramkan siapapun. Ia adalah bayang bayang Allah , ia disebut sebagai Insan Kamil. Yang termasuk dalam golongan ini adalah para rasul , nabi, wali , imam, namun yang paling tinggi derajatnya adalah Rasul, Muhammad SAW.

Semua manusia  bisa melewati setiap gerbang itu. Caranya jadikanlah AL Quran sebagai jalan hidup dan jadikanlah sunah rasul sebagai pedoman untuk menghadapi semua rintangan. Insya Allah , jalan kemudahan akan didapat. Tidak ada istilah terlambat untuk menyadari dan memulai langkah menuju makrifat. Karena Allah itu bukan sesuatu yang sulit didekati bagi mereka yang khusu….
Wallahualam…

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...