Ketika awal Nabi Muhammad menyiarkan agama islam, tak banyak orang mau mendengarkan seruannya. Umumnya yang tertarik adalah kaum duapha dan hamba sehaya ( budak)..
Setelah sepuluh tahun di Madinah , setelah sepuluh tahun hijrah dari
Ketika sampai pada puncak kemenangan, Janji Allah terpenuhi sudah kepada Rasul “sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata (Q.S. Al-Fath)., namun pada waktu bersamaan Allah memerintahkan Rasul untuk “Sholatlah ( tegakan sholat ) dan berkorbanlah. Allah memberi Alkautsar kepada Rasul. Ini adalah nikmat yang berlebih. Apakah nikmat itu ? yaitu nikmat untuk berbuat kebaikan; dorongan untuk menegakkan kebenaran ( menegakan sholat ), dan ikhlas dalam melakukan apapun karena Allah. TIdak ada perintah Allah untuk menumpuk harta dan kekuasaan setelah mencapai kemenangan. . TIdak ada. Secara universal dapat ditegaskan bahwa perintah kepada orang yang mendapatkan kekuasaan dan harta , ilmu adalah perintah untuk semakin dekat kepada orang miskin, semakin berani menegakkan kebenaran, semakin ikhlas melakukan itu semua.
Orang kaya, berilmu, berkuasa adalah tiga kelompok yang paling bertanggun jawab untuk melaksanakan kebaikan sebanyak mungkin dimuka bumi ini. Karena mereka telah diberi nikmat berlebih oleh Allah dibandingkan orang lain. Ditangan tiga kelompok inilah perubahan dapat terjadi. Semuanya sangat mudah berubah bila dilakukan oleh salah satu dari tiga kelompok ini apalagi bila dilakukan secara berjamaah. Dapat dibayangkan bila orang berilmu, kaya, dan berkuasa berkolaborasi untuk menindas kaum lemah ( duafa ) maka kerusakan secara sistematis dengan korban massive dapat terjadi dengan mudah. Namun bila mereka berkolaborasi untuk kebaikan maka kesejahteraan bagi orang banyak dapat terjadi dengan mudah. Inilah makna dari alkautsar. Diminta kepada orang kaya, berilmu dan berkuasa untuk ikhlas menegakan sholat ( kebenaran) dan berkorban.
Yang menyedihkan diakhir zaman ini adalah orang kaya, berilmu, berkuasa semakin besar kemaruk soal harta. Sangat sulit menemukan orang kaya yang ikhlas berkorban harta untuk orang miskin. Sangat sedikit orang berilmu yang mengajari orang dengan gratis atau tidak mengutamakan bayaran. Sangat sedikit penguasa yang ikhlas mengorbankan kepentingan politiknya demi kebenaran dan keadilan bagi rakyatnya. Mereka ini telah gagal melaksanakan perintah Allah karena kesuksesan mereka tidak dalam berkah Allah dan mereka tentu tidak pantas disebut sebagai Al Kautsar (orang yang banyak memberi untuk jalan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat).
wallahualam bissawab