Friday, April 09, 2010

Bandul

Saya seperti keledai atau lebih tepat kuda penerjang bukit. Hidup saya selalu ditekan oleh tuntutan yang tidak bisa saya hindari. Saya harus menghidupi ribuan karyawan. Bayar bunga bank , angsuran hutang Bank dan belum lagi harus ngemong pejabat. Setiap saya bangun pagi , terasa begitu berat beban yang menghimpit sehingga saya tidak pernah tau lagi keindahan mentari pagi. “ Demikian teman saya bertutur. Dulu puluhan tahun lalu, dia juga pernah mengeluh betapa sulitnya hidup serba diatur dan terjebak dengan rutinitas sebagai karyawan. Dia putuskan untuk berhenti kerja. Ingin mandiri. Kini dia tidak lagi merasa hidup serba teratur. Karena tidak ada yang mengatur. Dia tidak lagi menghadapi rutinitas yang membosankan karena dia sebagai creator dan leader. Tapi dia sekarang menghadapi “tuntutan yang tidak bisa dihindari. Artinya dalam rentang waktu hidupnya , dia telah melakukan kesalahan. Hidup sebagai karyawan, itu salah. Juga hidup sebagai pengusaha juga salah. Lantas mana yang benar. Mungkin dia dulu menyalahkan tuhan ketika menjadi karyawan. Dan kini tentu dia akan menyesali mengapa tuhan menjadikannya sebagai pengusaha. 'Dan sedikit sekali daripada hamba-Ku yang tahu berterima kasih (bersyukur)." (QS. Sabda': 13).

Teman saya yang lain juga pernah bertutur bahwa dia sangat kecewa karena gagal mendaki gunung himalaya setelah berhasil menaklukan Gunung Jaya Wijaya. Tapi jauh sebelumnya dia pernah mengeluhkan karena belum berkesempatan mendaki gunung Jaya Wijaya. Saya tidak tau apa yang akan dikeluhkan bila dia telah berhasil menaklukkan Gunung Himalaya. Mengejar puncak ego adalah sifat manusia pada umumnya dan sebagaimana firman Allah"Sesungguhnya Allah sentiasa melimpahkan kurnia-Nya kepada manusia (seluruhnya), tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." (QS. al-Baqarah: 243).

Manusia acap kali terjebak dalam egonya. Karena dia selalu melihat dari sisi negatif atas takdir yang menimpanya. Dia tidak mampu menerima apa yang disebut sisi “ kelebihan dan kekurangan, Kebaikan dan keburukan “. Dua kata yang selalu bersanding. Keseimbangan yang mengharuskan kita untuk terus bergerak. Layaknya ayunan bandul jam. Ayunan kekiri dan kekayan yang selalu sama. Tapi ayunan itu akan tetap bergerak apabila tempat bertumpu ayunan itu kuat. Keterhentian ayunan itu akan membuat proses terhenti. Kekiri atau Kekanan. Dua duanya selalu tidak nyaman karena tidak ada keseimbangan. Tidak ada warna. Hidup akan menjadi hampa. Kita harus mempunya kekuatan untuk mempertahankan bandul kehidupan dalam situasi dan kondisi apapun. Karena itu pasti akan terjadi seiring waktu berlalu. “ Sesungguhnya Kami (Allah) menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah antara mereka yang terbaik perbuatannya."(QS. al-Kahfi:7).

Tidak berlebihan bila orang bijak berkata “ Aku membutuhkan kesulitan agar aku dapat mengerti makna kemudahan. Aku membutuhkan penderitaan agar aku dapat memahami kebahagiaan. Aku memahami kebencian orang lain bila mengharuskan aku untuk belajar mencintai orang lain. “ Seharusnya hidup bukanlah untuk dianalisa apalagi dikeluhkan tapi dilalui sambil melihat langkah dibelakang dan mensyukuri setiap apapun yang kita terima. " Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS. An-Nahl:78).

Begitupula kita selalu inginkan segala sesuatu dapat berjalan sesuai apa yang kita mau.. Kita tidak menyadari bahwa setiap hasil adalah suatu reward dari kesabaran , ketekunan dan kerja keras. Proses ini bergulir tanpa bisa kita hindari. Kualitas dan kuantitas reward sangat tergantung kualitas kita melewati proses waktu itu. Setiap manusia mempunya kualitas sendiri sendiri dan sehingga mempunyai reward sendiri2 sesuai takarannya. Itu sebabnya takdir manusia menjadi berbeda. Ada karyawan , ada pengusaha dan penguasa , ada kaya , ada miskin. Menyadari ini akan membuat kita disadarkan bahwa hidup terlalu singkat bila kita hanya sibuk menilai reward. Reward materi tidak memberikan apaapa kecuali kehampaan. Sementara menanamkan kepuasan , rasa syukur terhadap diri sendiri karena mampu memuaskan orang lain dan menghidarkan diri dari segala perbuatan maksiat adalah buah yang tak ternilai. Apapun buahnya , kita telah menentukan pilihan kita secara benar. 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'." (Q.s. Ibrahim: 7

Saturday, April 03, 2010

Anas Urbaningrum

Kini Partai Demokrat sedang memilih calon Ketua Umum. Pertarungan memprebutkan calon Ketua Umum nampak menarik karena menampilkan ciri khas democrat; bersaing secara sehat dan terbuka. Tapi yang lebih menarik adalah agenda menampilkan tokoh muda kepuncak pimpinan partai . Ini merupakan agenda brilian dari Partai Demokrat untuk memberikan kesempatan kepada tokoh muda tampil. Maklum saja hampir semua partai politik di Indonesia selalu menampilkan tokoh tua dipuncak pimpinan. Pertarungan perebutan Ketua Umum sekarang menjadi perhatian luas public. Karena SBY periode mendatang tidak mungkin ikut lagi dalam putaran Pemilu Calon president. UU hanya membatasi dua periode untuk president.

Ada tiga calon yang memperebutkan kursi Ketua Umum, Yaitu Andi Malarangeng, Anas Urbaningrum dan Marzuki Alie. Ketiga tokoh ini dikenal luas oleh public dan merupakan tokoh yang bersinar ketika awal reformasi. Namun dari ketiga tokoh ini , maka menurut saya Anas Urbaningrum mempunyai kualifikasi paling pas untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Apalagi dikaitkan dengan tantangan kedepan dimana Partai Demokrat harus menyediakan calon president sebagai pengganti SBY.

Siapakah Anas Urbaningrum.? Sejak SD hingga perguruan tinggi, Anas selalu juara. Anas juga meraih predikat mahasiswa teladan dan lulusan terbaik Universitas Airlangga. Dia dikenal aktif berorganisasi sejak SMP. Saat sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kunir, Blitar dia tercatat sebagai Sekretaris OSIS. Lalu menjadi Pengurus OSIS SMA Negeri Srengat, Blitar. Dari OSIS, Anas melangkah lebih jauh, memimpin organisasi kemahasiswaan berskala nasional, HMI. Dia adalah tokoh muda yang tampil bersinar ketika diawal reformasi. Dengan posisinya sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) periode 1997-1998, dia aktif memberikan dorongan kepada mahasiwa untuk tampil digaris depan menjatuhkan rezim Orba.

Posisinya di HMI bukan didapat dengan mudah. Semua tahu bahwa HMI adalah organisasi mahasiswa yang banyak melahirkan tokoh politik nasional. Sistem pendidikan politik dan kaderisasi yang berkompetisi dalam nafas perjuangan Islam interlektual, telah menempatkan HMI diperhitungkan sebagai pencipta elite nasional yang bergengsi. Kader HMI ada disemua Partai Politik, dan selalu bersinar dimanapun mereka berada. Intelektualitas Anas tak perlu diragukan. Beberapa buku berhasil ditulisnya Menuju Masyarakat Madani : Pilar dan Agenda Pembaruan(1997), Ranjau-Ranjau Reformasi: Potret Konflik Politik Pasca Jatuhnya Soeharto (1999), Jangan Mati Reformasi (1999).Melamar Demokrasi ( 2004), Islamo-demokrasi: Pemikiran Nurcholish Madjid (2004), Pemilu Orang Biasa (2004) serta Menjemput Pemilu 2009.

Anas dibesarkan dalam lingkungan agama yang ketat. Melihat sosok Anas kita melihat sosok intelektual islam. Soal kepribadian ,dia duplikat Nurcholish Madjid, santun penuh tolerant dan selalu bersikaf tenang dalam situasi kondisi apapun. Soal gaya politik, dia duplikat Akbar Tanjung. Diplomatis dan rendah hati serta olah kata yang sempurna. Kongres Bahasa Indonesia ke-9 yang digelar dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2008, memilih Anas sebagai satu satunya tokoh politik yang yang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Pencalonannya dirinya sebagai ketua Umum Partai Demokrat didukung penuh oleh elite partai Demokrat yang berasal dari Islam, seperti Akhmad Mubarok dan lain.

Ada sifat khas Anas yang juga merupakan teladan dari Rasul bahwa dia tidak pernah memaksakan diri untuk tampil berkuasa. Dia menghindari kampanye menokohkan dirinya lewat iklan dan poster besar seperti Andi Malarangeng. Dia adalah politisi yang menempatkan akhlak mulia diatas segala galanya. Dikenal bersih dan disenangi oleh siapapun. Penyejuk ditengah terik panas komplik elite politik. Dia bersandar kepada politik akal sehat dan nurani. Itulah sebabnya dia tidak perlu meminta dukungan SBY untuk maju sebagai calon ketua umum. Terpilihnya Anas sebagai ketua Umum adalah kemenangan Partai democrat dalam regenerasi tanpa kehilangan moto sebagai “partai yang santun”. Selamat berjuang Bung Anas di Munas PD, Semoga Allah meridhoi perjuangan anda. Bukan masalah menang atau kalau tapi adalah niat untuk beribadah kepada ALlah..maka dimanapun anda berada, anda tetap menang...

Friday, March 26, 2010

Kebebasan ?

Tidak sulit bagi siapapun untuk mendapatkan situs Porno di internet. Dunia private ini , tak lagi jadi private oleh sebuah system informasi yang mendunia. Jangan terkejut bila anak sekolah SD sampai SMA sudak akrab dengan pornographi. Tidak sulit pula untuk mendapatkan informasi yang berisi apapun yang bersitat menghujat ,fitnah dan segala analisa dangkal untuk memprovokasi public membenci pemerintah dan menyampaikan kemarahan kepada pemerintah. Inilah kenyataan dari hadirnya cyber world. Masyarakat modern tidak bisa melepaskan diri dari system informasi ini. Demi alasan kebebasan dan demokrasi maka tak ada kekuatan budaya dan agama yang boleh mengatur kebebasan system ini. Negara ditempatkan sebagai pecundang bila mencoba menghalangi kebebasan ini.

Hak Azasi Manusia sebagai sebuah hak public harus dihormati’ Demikian tanggapan sebagian orang yang tidak menginginkan ada pembatasan situs dalam dunia cyber. Mereka juga beranggapan bahwa pendidikan sex harus diajarkan sedari dini kepada anak anak. Agar mereka cerdas dan terhindar dari prilake sex yang salah. Banyak sekali analisa dan tanggapan ilmiah dari sudut psikologi, sosiologi , budaya , yang kesemuanya membenarkan kebebasan itu. Kebebasan menyampaikan aspirasi lewat dunia cyber juga bagian dari HAM. Orang bebas bicara apa saja. Tak penting apakah kata katanya itu benar atau salah, Tak penting apakah itu bernada provokatif , fitnah. Yang penting , adalah kebebasan harus diatas segala galanya.

Begitulah dunia HAM yang kita maknai. Begitulah kebebasan yang kini kita akui dalam global komunitas. Sebuah tesis sedang dipertaruhkan untuk masa depan. Bahwa kepatuhan dan kesantunan hanya bisa lahir dari kebebasan. Itulah yang membuat China menentang habis kehadiran Google di China kecuali Google bersedia mengakui bahwa “ kepatuhan, dan kesantunan hanya bisa lahir dari kekuasaan. China hanya percaya bahwa kekuasaan harus digaris depan mendesign dan menentukan kebebasan. Titik. Para pegiat HAM international mengecam cina anti kebebasan dan melanggar dasar HAM. Kita bertanya siapakah yang benar ? Apakah china salah dengan sikapnya ataukah HAM international yang salah ?

Menurut saya kebebasan adalah mutlak. Harus dihormati. Masalahnya adalah meluruskan tentang kebebasan itu sendiri. Tidak ada yang melarang anda untuk makan. Itu hak anda. Tapi tidak boleh makan milik orang lain. Harta itu milik anda. Hak anda. Bebas digunakan untuk apapun. Tapi anda tidak boleh menggunakannya untuk berjudi dan memperolehnya dari judi. Sex itu adalah hak dasar dan hak spiritual anda. Tapi anda tidak boleh menjadikan sex sebagai komoditi. Tentu tidak ada orang yang senang bila istrinya diambil orang lain dengan alasan kebebasan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kebebasan berhubungan dengan kepatutan social dan budaya yang jadi dasar manusia beradab. Negara tidak bisa membiarkan kebebasan itu kalau pada akhirnya merusak tatanan budaya. Negara harus bertanggung jawab untuk mengamankan budaya dan agama agar tidak tercemari oleh suatu alasan demi kebebasan.

Rakyat China yang komunis, yang tidak mengenal pancasila. Yang tidak menempatkan sila Ketuhanan yang Maha Esa sebagai philosopi Negara, tapi percaya bahwa konten multimedia lewat internet harus dibatasi demi tegaknya akar budaya kesantunan dan kepatutan sebagai makhluk social. Pemerintah China dan elitenya tahu bagaimana mencintai rakyat tanpa harus mengikuti kebebasan cara asing. Beda dengan kita, dimana SBY menegur MenKom yang mengajukan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Konten Multimedia. Sebuah hak inisiatif dari kader patai islam telah tumbang dan terlupakan…Kini UU Penistaan Agama, sedang digugat lewat Mahkamah Konstitusi oleh LSM demi alasan kebebasan dan HAM.. Mau kemana lagi kita berkiblat ? Apakah kita masih mengakui Pancasila ?

Wednesday, March 17, 2010

AS dan Islam

Obama akan berkunjung ke Indonesia. Beberapa pihak yang termasuk keras menentang sikap politik AS terhadap negara islam menentang kedatang Obama ke Indonesia. Tapi Muhammadiah dan NU , mengimbau agar masyarakat bisa menerima kedatangan Obama dengan hati terbuka. Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana sikap Obama sebetulnya terhadap Islam dan Umat Islam ? Apakah garis politik pemerintahan Obama sekarang ini berbeda dengan president sebelumnya. Apakah Obama sekedar melanjutkan yang sudah digariskan oleh kebijakan sebelumnya ? Apakah Obama bersikap seperti janjinya ketika berpidato di Kairo tentang harapannya untuk menyelesaikan komplik Arab Israel untuk kepentingan umat islam?

Melihat perkembangan politik AS setelah Obama dipilih sebagai President,kita melihat suatu akrobat kebijakan luar negeri yang terkesan ragu ragu. Tidak jelas arahnya, khususnya yang berhubungan dengan Islam. Itulah sebabnya baru baru ini, Obama meminta The Chicago Council on Global Affairs untuk melakukan survey terhadap pandangan public AS terhadap umat islam dan Islam. Survei diharapkan memberikan gambaran yang jelas agar pemerintah AS dapat mengeluarkan kebijakan luar negerinya yang tepat, khususnya tentang islam. Hasil Survei menyebutkan bahwa masyoritas penduduk AS berpandangan ”tidak terlalu baik ” atau ”tidak baik sama sekali”terhadap Islam. Jauh lebih negatif dibandingkan Yahudi, Budha dan Kristen). Yang paling miris adalah sebagian besar responden tidak menyukai Islam sebagai agama namun dapat menerima Umat islam.

Tapi yang harus dicatat dalam survei itu bahwa sebagian besar (65%) responden mengatakan tidak mengetahui banyak tentang Islam. Inilah dasarnya mengapa setiap kebijakan politik AS terhadap dunia islam selalu terkesan tidak jelas. Karena memang mayoritas penduduk AS dan elitenya tidak memahami Islam secara utuh. Obama berusaha membuka mata penduduk AS bahwa Islam bukanlah musuh. Mengakui Islam sebagai suatu kekuatan politik untuk merangkul umat islam didunia adalah smart way. Artinya setiap penyelesaian konplik yang melibatkan Umat Islam harus tidak boleh mengecewakan eksistensi Islam sebagai sebuah Agama. Itulah sebabnya masalah Agama Islam akan diperdalam dan dipromosikan kepada seluruh masyarakat AS agar apapun kebijakan luar negeri AS dimasa mendatang tidak menimbulkan salah pengertian.

Obama keliatannya konsisten dengan sikapnya untuk menerapkan smart power dalam kebijakan internationalnya. Ini bukanlah sederhana. Harap maklum sebagian besar elite politik AS dan kelompok menengah AS masih diliputi seperioritas dimasa lalu. Bahwa apapun kebijakan AS akan selalu ada pembenaran. Akan ada selalu pengecualian termasuk bila dia harus menginvasi Irak, mendukung Israel , memburu Osama dan Taliban di Afghanista. Tapi kini situasi AS sangat berbeda. Kekuatan ekonomi AS yang menjadi motor kekuatan militer tidak sekuat dulu lagi. AS kin dihadapkan oleh 10 juta pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi yang melambat., Rontoknya industri keuangannya. Tekanan dipisit perdagangan dengan China. Ancaman China untuk menghentikan pembelian Surat Hutang AS yang akan berpengaruh terhadap likuiditas APBN nya.

Kini AS tidak lagi sebagai pengatur untuk mempengaruhi perubahan dunia. Justru AS membutuhkan kekuatan dalam negeri untuk berubah dan juga dukungan international agar AS dapat melewati posisi sulit ditengah ancaman krisis structural dibidang ekonomi. Karena itulah, peran Umat Islam di Indonesia harus dapat menarik manfaat dari situasi ini. Terus memusuhi AS adalah tidak bijak. Bukankah Nabi Muhammad mengutamakan perdamaian daripada peperangan. Kini saatnya Umat Islam memberikan masukan kepada Obama untuk sebuah pengertian tentang Islam sesungguhnya. Bahwa Islam adalah agama cinta damai. Alangkah indahnya ,bila suatu saat Ulama kita yang pintar pintar diberi kesempatan untuk mempromosikan tentang Islam di AS.

Memang berat untuk mencapai perdamaian dan menarik orang untuk mencintai kita dengan tulus. Namun bagaimanapun upaya santun, akhlak mulia dengan ramah menerima tamu untuk berdialogh dan bersilahturahmi adalah lebih baik daripada harus menolak atau menerima dengan umpatan. Semoga kita bisa terus berjuang menegakkan kalimat Allah tanpa harus menyakiti orang lain. Bukankah ” lakum dinukum waliyadin” adalah keputusan final kita terhadap perbedaan, untuk tidak perlu bertikai. Segala sesuatu adalah Allah yang menjadi maha pengatur dan penentu mana yang baik dan mana yang buruk. Kita hanya melewati itu semua dengan ikhlas...

Friday, March 12, 2010

Supersemar

Anda tidak bisa membayangkan kini , bila rakyat biasa dengan wajah dingin menyembelih kaum komunis secara massal. Darah menganak sungai dibumi pertiwi. Sebuah sikap politik yang tidak santun, mungkin. Balas dendam politik. Provokasi politik. Itulah yang terjadi ketika paska G30S PKI. Kekuatan Soeharto dibawah Supersemar, telah mengawal rakyat melakukan pembalasan politik secara sadis kepada pengikut politik Komunis. Hanya karena sebuah provokosi sistematis tentang PKI anti agama, maka sudah cukup menjadikan chaos dan menghalalkan darah. Lantas siapakah yang benar ketika itu ? Umat Islam bangga sebagai pengawal Tauhid tapi tidak pernah menyadari perjuangan Tauhid itu mau dibawa kemana ? Bagaimanapun pentas politik bau amis darah telah terjadi...

Komunis usai ditumpas habis sampai keakar akarnya. Yang selamat dari pancungan rakyat , dijebloskan kedalam penjara dan sebagian diasingkan , ada juga keluarganya diisolasi dari kehidupan sosial dan politik. Menangkah kita ? Siapa yang menang ? Yang kita tahu setelah komunis tumbang, yang muncul adalah orde baru dengan pemikiran mafia Barcley. Kita masuk dalam dunia kapitalisme. Antara komunisme dan kapitalisme adalah ibarat kakak beradik. Dua duanya mempunyai ciri khas imperialime , internationalisme, penguasaan resource dan menindas yang lemah. Komunis , kekuasaan pada partai dan kapitalisme , penguasaan pada pemodal. Dua duanya menjadikan negara sebagai alat untuk lahirnya kekuasaan Partai atau Modal. Kini , barulah kita sadari bahwa kita salah dan kita kalah.

PKI berkembang dan dikuti oleh rakyat karena membela kaum tertindas. Kapitalisme didukung oleh cerdik pandai karena cara cerdas menciptakan kemakmuran. Dua duanya punya tujuan yang sama. Diera kini kapitalisme mendapat tempat dalam rumah negara, kita menyadari semua hal yang berhubungan dengan sendi kehidupan kita harus dibayar dengan mahal. Semua berbicara tentang laba dan derivative value. Agama tetap dalam cerita lama yang ditempatkan dipojok untuk dilupakan. Tak jauh beda dengan PKI yang melarang agama dalam kehidupan bernegara. Kenyataannya dua duanya menimbulkan paradox dan akhirnya ketidak adilan tetap terjadi. PKI dengan dikomandani oleh Aidit mungkin salah dalam menterjemahkan Komunisme untuk Indonesia. Karena dia hanya membaca dari sudut Komunis. Kini kita juga salah menterjemahkan kapitalisme untuk Indonesia karena kita hanya membaca literatur tentang kapitalisme.

Tak ada sesungguhnya idealisme yang bisa diterapkan dimuka bumi ini selagi kepentingan golongan atau individu ditempatkan diatas segala galanya. Islam sudah memberikan jalan yang benar untuk mengatur kehidupan ini. Semua hal yang berkaitan dengan cara mengelola keseharian kita dalam bermasyarakat , bernegara telah diajarkan oleh Allah melalui Al quran. Rasul telah memberikan contoh sebagai seorang buruh (pengembala) , seorang pedagang, seorang sahabat, seorang ayah, seorang ulama, seorang pemimpin perang, seorang President kepada kita semua. Rasul bagaikan cetak biru manusia untuk menjadi rahmat bagi alam semesta dengan menempatkan Akhlak Agung. Sebetulnya tidak sulit bila kita termasuk orang yang berakal.

Saatnya umat Islam menyadari hakikat dirinya. Hakikat rahmatan lilalamin.Jangan lagi mudah di provokasi oleh politisi. Apapun yang mereka usung dengan berbagai benderanya, tetap saja mereka bicara atas nama golongannya. Tetap saja pada akhirnya mereka membela kelompoknya. Yakinlah, hakikat Islam tidak akan pernah politisi terima selagi nafsu berkuasa begitu besar dalam diri mereka. Jangan tergoda dengan segala jargon politik yang membawa agama. Jangan ada lagi , darah tumpah karena provokasi politik untuk menjadikan umat islam sebagai mesin pembunuh untuk kepentingan politik tertentu.

Supersemar, G30 PKI adalah cerita suram bangsa dan kita ngeri melihat kebelakang betapa bodohnya kita sebagai umat. Kini kitapun masih merasakan itu namun tak berdaya untuk berbuat kecuali diam sambil berdoa. Sementara setiap hari budaya brengsek yang dibawa oleh media kapitalisme menggiring anak anak kita kejalan lain hingga lupa “jalan pulang “ ...Ini tantangan bagi umat akhir zaman. Perkuat aqidah, akhlak dan tebarkan semangat cinta kasih sayang kepada lingkungan terdekat. Insya Allah suatu saat akan lahir pemimpin yang dirahmati Allah...Insya Allah.

Saturday, March 06, 2010

Krisis spiritual

Ketika anda merasakan gejala depresi, rasa malu tak beralasan,keterasingan diri,kesepian,dendam,putus asa, menganiaya diri. Gejalan ini biasanya diikuti oleh kecanduaan Narkoba, gangguan pencernaan, gila kerja, suka berjudi,doyan belanja , doyan ngerumpi, doyan olah raga beresiko. Maka ketahuilah bahwa anda sedang menuju proses kebangkrutan spiritual. Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa dirinya sedang menuju kebangkrutan itu. Bahkan sebagian mereka nampak hidup sehat dan sejahtera dengan luka bernanah dihatinya. Tanpa disadari luka ini akan meracuni dirinya dan membuat dirinya semakin jauh dari kesejatiannya. Bila tidak segera diobati maka mereka akan menjadi racun dalam masyarakat dan merusak peradabaan kasih sayang.

***

Resesi terbesar bukalah krisis ekonomi tapi adalah krisis kehilangan nilai nilai ( krisis moral ) . Krisis moral adalah krisis spiritual. Karena kehidupan sekuler yang berorientasi kepada pasar dan laba , telah mempertanyakan kepada siapa kita menyembah dan benarkah kesetiaan ( Keimanan ) kita kepada sesuatu yang tidak nampak. "Jika ada, biarkan aku melihat; jika tidak ada, biarkan saja." . Pada hal ketika itu hati bergetar dan mengatakan, "Aku di sini, sebagai sebuah kesempurnaan, dan aku tidak di luar Anda. Aku tidak di atas; aku tidak di bawah ini; aku bukan ke samping. Aku ada dimana mana” Tapi itu tidak lagi terdengar karena agama baru yang dibawa lewat media massa telah melahirkan Tuhan baru untuk disembah. Tuhan itu adalah Pangsa pasar dan Index, Rating , uang.

Mekanisme pasar telah menjadi Hadith dan Kapitalisme telah menjadi Al Quran. Sehingga tak ada lagi yang bisa diselesaikan dengan diawali bismillah. Hari ini bukan Ka’bah yang harus dijadikan kiblat tapi bursa saham. Ketika rapat paripurna Kasus Century, dimedia ditampilkan Indek saham. Selagi Indek Saham stabil maka semua baik baik saja. Lantunan Salawat Badar tidak membuat hati anggota dewan bergetar untuk diam dan berdamai dalam berbeda pendapat. Hari ini bukan Sajadah dan ka’bah, kita sekarang memiliki hedge fund,mortgage –backed securities, reksadana, 144A dan bonus akhir tahun. Iman kita kepada masa depan dan harapan agar indek saham terus meningkat dan Global Bond (SUN ) RI tetap laku dijual, harta property terus naik.

Keamanan dan harapan dimasa depan semua terasa dekat dengan kita sebagai kayakinan dengan pertumbuhan ekonomi yang masih positip. Soal kemiskinan , keterbelakangan, bencana dan globalisasi disikapi kacamata pasar, bahwa semuanya on tract atau lebih baik dari yang dulu. Berhala ini disembah dengan all at cost. Seharusnya bahagia yang didapat. Tapi nyatanya , Pasar telah menjadi silent leader bagaikan tuhan yang membuat penguasa , politisi tak berdaya untuk hidup dalam dusta dihadapan rakyat. Siapakah sebetulnya pemimpin ? Pasar atau mereka yang ada digedung Parlemen atau di Istana ? Yang kaya atau miskin tersedot untuk menjadikan sosok pahlawan seseorang yang berhasil membangun kekuatan pasar,tidak penting bila dinding api soal moral dan hukum dilewati.

Bahkan pasar mempunyai imam , da’i dan sufi. Para pengamat , analis pasar uang menjadi acuan bagi banyak orang untuk menyembah pasar. Bila terjadi krisis maka merekapun menyebut sebagai accident , yang selalu terjadi sebagai sebuah karya agung pasar yang menghukum keculasan. Ibarat Tuhan,kesalahan pasar adalah kesalahan manusia. Pasat tidak boleh disalahkan. Menyalahi pasar akan menimbulkan efek sistemik. Bencana berantai sebagai ujud hukum besi pasar. Penguasa dan politisi , agamawan, budayawan, harus dijauhkan dari setiap kebijakan membela sistem pasar ini. Mereka yang mempertanyakan sistem pasar ini disebut sebagai bid’ah alias sesat. Kaum bid’ah ini disebut pencinta otoriter,perusak HAM dan teroris. Harus dienyahkan lewat sistem hukum yang bopeng dan bau nanah.

Namun, krisis ini memberi kita kesempatan, bukan hanya untuk menjadi lebih pintar dan lebih bijaksana tentang kehidupan ekonomi kita, tetapi untuk mengubah sesuatu yang jauh lebih dalam - untuk menolak penyembahan berhala pasar yang kita sembah, untuk mengekspos berhala-berhala yang telah menjerat kita, dan untuk mengurangi "Pasar" untuk "pasar," meminta pasar untuk kembali melayani kita, bukan sebaliknya. Pasar adalah untuk menjadi "yang berarti, dan bukan akhir." Saatnya agama dijadikan indikator dan guiden untuk menentang berhala ”pasar dan mengingatkan kita bahwa Allah adalah penguasa diatas segala galanya. Marilah kita juga ingat bahwa manusia hanyalah pelayan, ciptaan Allah, bukan majikan. Dan kita manusia adalah orang-orang yang memimpin pasar - bukan sebaliknya. Hanya dengan cara itu kita terhindar dari kebangkrutan spiritual secara koloktif.

Monday, March 01, 2010

Mahfud MD

Mahfud MD adalah sosok yang kita kenal sebagai pejabat public yang rendah hati. Nama lengkapnya adalah Muhammad Mahfud MD. Kini menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi , yang juga merangkap sebagai hakim Kontitusi. Peraih gelah Doktor dari Universitas Gajah Mada. Pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional. Saya tidak pernah bertemu dengan beliau tapi ketika menonton acara Kick Andy di Metro TV, saya tertegun dengan kata katanya “ dalam hidup saya , saya berusaha berkerja hati hati agar tidak melakukan kesalahan. Makanya saya tidak pernah ragu untuk berbicara apa adanya termasuk mengatakan kebenaran dan berbuat untuk itu tanpa kawatir apapun.. Itu juga dasarnya mengapa dia menjadikan sidang MK terbuka untuk umum soal kasus Bibit –Chandra yang bernuansa politik.

Latar belakangnya sebagai intelektual Islam dan juga aktifis Islam serta pengajar pada Universitas Islam Indonesia, telah menuntunnya menjadikan hidupnya untuk berdakwah dalam situasi dan kondisi apapun. Dimanapun dia berada , apapun jabatannya, dia jadikan itu semua sebagai bagian dari dakwah. Sebagai pejabat Publik dia tidak ragu mengatakan tentang pejabat legislative yang lemah karena mental yang suka berdagang politik dan system rekrutmen yang salah. Begitupula posisi Eksekutif yang masih menjaga budaya KKN. Yudikatif yang masih suka memperdagangkan kasus. Ketiga hal itu dikatakannya bukanlah paranoid tapi sebuah realita yang diungkapkannya sebagai seorang guru besar dan pejabat public. Kadar kebenarannya tidak perlu diragukan.

Belakangan ada yang membuat saya tersentak lagi , yaitu usulannya agar Indonesia meng adopsi hokum China dalam memerangi korupsi. Lagi lagi ini bukanlah usulan dari sembarang orang. Bukan oleh demontran jalanan atau pengamat bayaran. Bukan!. Ini ungkapan dari seorang Mahfud yang juga pejabat tinggi Negara yang mengawal UUD 45 dengan track record bersih. Semua sudah tahu bahwa China dianggap berhasil menekan angka korupsi dengan mereformasi hokum. Ancaman hokuman mati bagi pejabat yang korup dan pengawasan ketat bagi pejabat yang ingin keluar negeri. Pembatasan transfer keluar negeri bagi pejabat maupun keluarganya. Publikasi terhadap harta dan kegiatan usaha keluarga pejabat. Pengawasan ketat atas rekening bank bagi pejabat dan keluarganya.

Menurut dia jika pola China itu diterapkan di Indonesia maka akan ada perubahan konstitusi terutama aturan yang mengatur tentang ilustrasi atau pemutihan. Pedulinya terhadap penghapusan budaya korupsi di Indonesia bukan hanya tanpa berbuat. Ketika dia menjabat Menteri Era Gus Dur , dia pernah akan menggodok regulasi ilustrasi dan pemutihan namun regulasi itu tidak sempat digodok karena Gus Dur lebih dulu dilengserkan. Makanya kini dia berkata jika pola pemberantasan korupsi di China itu diterapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maka peringkat korupsi Indonesia akan jauh dari negara-negara terkorup dunia..Indonesia kini berada pada peringkat 4 dan kadang-kadang bergerak di posisi 5 negara terkorup di dunia, bahkan Indonesia pernah meraih peringkat 2 negara terkorup di dunia atau hanya kalah dari Fiji.

Dari seorang Mahfud MD, ditengah kesibukannya sebagai pejabat Publik, masih ada waktu untuk membaca novel Laskar Pelangi. Yang tak sungkan menjawab vulgar berapa gaji dia terima perbulan. Yang tetap hidup sederhana namun tak takut mengungkapkan kebenaran. Mahfud MD ,yang kita kenal, dimanapun dia , tetap kita tahu bahwa dia adalah ulama sejati yang tak henti berdakwah dalam bentuk pemikiran maupun karya ditengah belantara birokrasi Negara yang brengsek.. Melihat dia, kita melihat optimisme bahwa negeri ini akan berubah. Karena kita tidak perlu menunggu 1000 pejabat bersih untuk berubah. Cukup hitungan jari saja, keadaan akan berubah. Mari kita berdoa untuk Indonesia yang lebih baik dan mulailah cerdas memilih pemimpin…

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...