Golkar itu partai yang cerdas. Golkar juga didukung oleh kader yang mempunyai tingkat pendidikan diatas rata rata. Golkar juga satu satunya partai yang mempunyai system kaderisasi yang solid serta mempunyai strategi berjuang dengan program jauh kedepan. Singakatnya secara kelembagaan Golkar adalah satu satunya partai dinegeri ini yang dikelola secara professional dengan dukungan infrastructure dan suprastruktur yang solid.
Ketika kejatuhan Rezim Soeharto , semua orang membayangkan Golkar akan hancur. Tapi ternyata dugaan itu salah. Golkar cepat berkelit dari situasi reformasi yang akan menghancurkannya dengan menampilkan sosok buru golkar. Sosok baru ini mengusung tokoh HMI untuk ambil bagian dalam program Golkar menjadi Partai. Paradigma Golkar sebagai partai Reformasi diusung oleh seluruh kader. Hingga aliansi dengan berbagai konponen bangsa tetap terjalin dengan elegan. Berbagai tuduhan Golkar masa lalu ditangkis manis oleh kadar partai Golkar baru ini. Bahkan tudingan itu , mereka gunakan untuk memperkuat kebersamaan bagi seluruh kader yang ada dibawah. BErsatu kita maju , bercerai kita masuk bui, tetap maju dengan sabar dan hati-hati atau kita semua akan mati. Kira kira begitu dogma mereka dalam mengatur barisan diseluruh cabang partai didaerah.
Lawan lawan Partai Golkar yang merupakan pendatang baru dibelantika perpolitikan nasional. sibuk menghujat golkar namun lupa menyusun program sistematis menghancurkan Golkar. Berbagai LSM pendukung partai baru ini , sibuk melakukan demo atau tampil dalam setiap seminar tentang kegagalan Golkar mengawal ordebaru. Namun Golkar tetaplah Golkar yang solid dalam berpolitik dan mempunyai bekal modal uang yang tak tertandingi oleh Pendatang baru. Akhirnya terbukti dari Pemilu pertama diera reformasi sampai dengan terakhir terpilihnya SBY sebagai president , Golkar tampil anggun dan akhirnya menjadi Partai Pemenang pemilu dengan mengalahkan partai partai yang dicap sebagai pelopor reformasi.
Dari dua periode PEMILU dalam era reformasi , masyarakat sudah mulai disadarkan bahwa Golkar bukan lagi ancaman, Masalalu Golkar bukanlah kejahatan Partai Golkar. Fakta membuktikan bahwa dalam program sistematis mensiasati PEMILU tetap Golkar lebih unggul dibanding partai lain.
Dalam Pemilihan Capres , Galkar tetap andal dalam bersiasat. Walau mereka sadar bahwa tidak ada kader partai yang layak ditampilkan sebagai capres karena semuanya hampir mempunyai sejarah masa lalu yang suram diera Soeharto. Mereka sadar bahwa PEMILU CAPRES adalah kesia siaan karena timing politik belum sampai untuk mereka tampil utuh sebagai penguasa dinegeri ini. Tampilnya Wiranto sebagai Capres hasil konvensi Golkar menunjukan bahwa Golkar tidak pernah berubah. Mereka tetap di drive oleh orang orang ‘masalalu atau bernuasa masalalu “.
Ketika kejatuhan Rezim Soeharto , semua orang membayangkan Golkar akan hancur. Tapi ternyata dugaan itu salah. Golkar cepat berkelit dari situasi reformasi yang akan menghancurkannya dengan menampilkan sosok buru golkar. Sosok baru ini mengusung tokoh HMI untuk ambil bagian dalam program Golkar menjadi Partai. Paradigma Golkar sebagai partai Reformasi diusung oleh seluruh kader. Hingga aliansi dengan berbagai konponen bangsa tetap terjalin dengan elegan. Berbagai tuduhan Golkar masa lalu ditangkis manis oleh kadar partai Golkar baru ini. Bahkan tudingan itu , mereka gunakan untuk memperkuat kebersamaan bagi seluruh kader yang ada dibawah. BErsatu kita maju , bercerai kita masuk bui, tetap maju dengan sabar dan hati-hati atau kita semua akan mati. Kira kira begitu dogma mereka dalam mengatur barisan diseluruh cabang partai didaerah.
Lawan lawan Partai Golkar yang merupakan pendatang baru dibelantika perpolitikan nasional. sibuk menghujat golkar namun lupa menyusun program sistematis menghancurkan Golkar. Berbagai LSM pendukung partai baru ini , sibuk melakukan demo atau tampil dalam setiap seminar tentang kegagalan Golkar mengawal ordebaru. Namun Golkar tetaplah Golkar yang solid dalam berpolitik dan mempunyai bekal modal uang yang tak tertandingi oleh Pendatang baru. Akhirnya terbukti dari Pemilu pertama diera reformasi sampai dengan terakhir terpilihnya SBY sebagai president , Golkar tampil anggun dan akhirnya menjadi Partai Pemenang pemilu dengan mengalahkan partai partai yang dicap sebagai pelopor reformasi.
Dari dua periode PEMILU dalam era reformasi , masyarakat sudah mulai disadarkan bahwa Golkar bukan lagi ancaman, Masalalu Golkar bukanlah kejahatan Partai Golkar. Fakta membuktikan bahwa dalam program sistematis mensiasati PEMILU tetap Golkar lebih unggul dibanding partai lain.
Dalam Pemilihan Capres , Galkar tetap andal dalam bersiasat. Walau mereka sadar bahwa tidak ada kader partai yang layak ditampilkan sebagai capres karena semuanya hampir mempunyai sejarah masa lalu yang suram diera Soeharto. Mereka sadar bahwa PEMILU CAPRES adalah kesia siaan karena timing politik belum sampai untuk mereka tampil utuh sebagai penguasa dinegeri ini. Tampilnya Wiranto sebagai Capres hasil konvensi Golkar menunjukan bahwa Golkar tidak pernah berubah. Mereka tetap di drive oleh orang orang ‘masalalu atau bernuasa masalalu “.
Kegagalan Golkar mengantarkan Capresnya sebagai Pemenang , disikapi dengan sangat anggun pula. Mereka segera memberikan dukungan kepada Mega dan Hasyim Muzadi dalam putaran kedua. Taktik ini berhasil meng eliminasi kecurigaan masyarakat tentang Golkar “baju lama “. Karena dua calon ini merupakan lambang kekuatan reformasi dari wong cilik dan Kekuatan massa Islam terbesar di Indonesia. Lagi lagi mereka dapat bermain untuk terus mempertahankan momentum kebesar nama partai dihati rakyat.
Kita Yusuf Kalla , keluar dari Konvensi GOLKAR. Degan cepat pula Golkar mensikapi dengan politik yang sangat smart. JK disingkirkan dari DPP GOLKAR. Alasannya demi memperkuat keyakinan masyarakat bahwa Golkar serius mendukung MEGA-Hasyim. Maka masyarakatpun melupakan JK sebagai bagian dari Golkar masa lalu. Melupakan JK yang hidup bergelimang harta dari kroni Golkar dimasa rezim Soeharto. Bergabungnya JK dengan SBY , menimbulkan simpatik bagi masyarakat. Masyarakat juga terlupakan bahwa SBY adalah bagian dari loyalis Soeharto dan dibesarkan dalam dokrin TNI , yang notabene bidan lahirnya GOLKAR. SBY dan JK tampil dengan anggun mengalahkan seluruh capres yang punya nama harum mengantarkan reformasi dinegeri ini.
Kita Yusuf Kalla , keluar dari Konvensi GOLKAR. Degan cepat pula Golkar mensikapi dengan politik yang sangat smart. JK disingkirkan dari DPP GOLKAR. Alasannya demi memperkuat keyakinan masyarakat bahwa Golkar serius mendukung MEGA-Hasyim. Maka masyarakatpun melupakan JK sebagai bagian dari Golkar masa lalu. Melupakan JK yang hidup bergelimang harta dari kroni Golkar dimasa rezim Soeharto. Bergabungnya JK dengan SBY , menimbulkan simpatik bagi masyarakat. Masyarakat juga terlupakan bahwa SBY adalah bagian dari loyalis Soeharto dan dibesarkan dalam dokrin TNI , yang notabene bidan lahirnya GOLKAR. SBY dan JK tampil dengan anggun mengalahkan seluruh capres yang punya nama harum mengantarkan reformasi dinegeri ini.
Terpilihnya SBY dan JK sebagai pemimpin negeri ini. Membuat semua orang lega. Masyarakat menilai inilah pasangan ideal untuk mengantarkan reformasi dinegeri ini dalam kehidupan demokrasi yang diidamkan. Pemimpin yang lahir bukan dari masalalu ( GOLKAR ) , Islam atau PDIP tapi dari Partai Demokrat yang baru didirikan dengan wakilnya dari pesakitan Golkar. Berbagai tokoh muda yang aktif mengusung dogma demokrasi dan reformasi tampil dibarisan depan mendukung pasangan pemimpin ini. Mereka kini tanpil di lingkar terdepan sebagai “ the president Man “.
Tiga bulan setelah terpilihnya SBY – JK , Golkar mengadakan Munas. SBY aktif memberikan dukungan agar JK terpilih sebagai ketua Umum dalam Munas tersebut. Dukungan presiden ini dimanfaatkan oleh JK untuk meloby Gobernur dan Bupati agar mereka mempengaruhi DPD dan DPC Golkar yang akan ikut dalam Munas. Drama pemilihan Ketuan Umum berlangsung sangat menegangkan “ Saya diserang dari kiri , kanan, atas, bawah..dari segala penjuru. Jadi itulah sebab kekalahan saya. “ Demikian ungkapan Akbar Tanjung , ketika diwawancarai atas kekalahannya atas JK memperebutkan korsi Ketua Umum.
Terpilihnya JK sebagai Ketua Umum Partai Golkar maka menempatkan Golkar sebagai penguasa nomor dua dinegeri ini dalam korsi kepemimpinan nasional dan penguasa parlemen nomor satu. Maka lengkaplah strategi Golkar untuk menggapai satu langkah lagi meraih kekuatan penuh dinegeri ini. Baik sebagai penguasa kepresidenan maupun di parlemen.
Banyak orang terlupakan akan sosok golkar yang sebenarnya. Namun, semoga dengan acara Rapim Golkar kemarin dan penyerahan Plakat penghargaan bagi pendiri Golkar , seperti Pak Harto, habibi dan lainnya , masyarakat disadarkan bahwa kekuatan Orde Baru telah kembali tampil dalam politik nasional secara significant. Hanya butuh delapan tahun ( sewindu ) mereka melepaskan kekuasaan kepada politikus amatir ( kelompok yang menamakan dirinya reformis ) dan akhirnya mengambilnya kembali secara elegan. Bocoran dokumen yang beredar dimasyarakat menyebutkan bahwa Rencana JK untuk memperebutkan korsi kepresidenan pada pemilu yang akan datang ,memberikan bukti bahwa GOLKAR dan Orde baru serius untuk tampil total mengulang kekuasaannya dinegeri ini.
Golkar telah menang setelah melewati perjuangan yang keras dan bahkan hampir hancur. Mereka menang karena mereka kompak dan mempunyai semangat kebersamaan untuk tampil sebagai pemenang. Semoga Ini menjadi pembelajaran bagi semua partai yang menyebut dirinya reformis, islam atau nasionalis, sosialis . Bahwa berpolitik membutuhkan organisasi yang professional dalam mengelola SDM , modal , sarana. Flatform politik bukan lagi sebagai alat ampuh untuk menggiring masa tapi sistem dan strategi berjuang serta istiqomah adalah kunci kemenangan. Semoga kemenangan Golkar ini dapat digunakan oleh Golkar untuk menebus kesalahan masalalalunya. Dan dapat mengantarkan bangsa Indonesia dalam kesejahteran dan bekedilan sosial. Kepada Allah kita berharap dan kembali.
No comments:
Post a Comment