Ada teman yang terkena kanker. Dia
telah berusaha kemana mana untuk berobat tapi tidak juga berhasil. Seseorang
yang sangat dia percaya dan juga sahabat baiknya merekomendasikannya untuk berobat kepada “orang pintar”. Diapun datang dengan penuh percaya.
Sesampai ditempat seseorang itu dia tidak dimantrai seperti layaknya dukun.
Tidak diberi obat seribu macam menyembuhkan penyakit.Tidak juga diharuskan menyerahkan
sesajen untuk syarat penyembuhan penyakit.Tidak pula dimintai uang
didepan.Tidak!.Seseorang itu hanya melihatnya dengan seksama dan kemudian
memberinya sesuatu yang terbungkus kain hitam dalam keadaan terjahit. Bungkusan
itu berukuran kecil atau hanya sebesar ujung jempol. Menurut seseorang itu
bahwa benda yang ada didalam bungkusan kain hitam inilah yang akan menjamin dia
sembuh. Orang itu meyakinkan bahwa sejak dia menyimpan benda terbungkus kain
hitam itu maka penyakit akan segera pergi dan tak akan kembali lagi. Dia
percaya itu. Apalagi informasi yang dia terima bahwa sudah banyak orang sembuh
karena “orang pintar “ ini. Apa yang terjadi kemudian? Menurut teman itu , benarlah. Setelah itu
penyakitnya berangsur angsur pulih.Itu bisa dia rasakan dari perubahan
phisiknya dan hilangnya keluhan akan penyakit.
Tiga bulan kemudian ,penyakit teman ini sembuh total. Itu diketahuinya setelah dia pergi ke
singapore untuk General Check up. Dokter yang memvonisnya mati karena
hopeless,terkejut dan menyebut bahwa dia mendapatkan miracle.!
Miracle? Dia menggenggam bungkusan
kain hitam dan rasanya dia ingin menyembah bungkusan itu karena telah memberinya
miracle. Tapi rasa penasarannya memaksanya untuk membuka bungkusan kain hitam
itu. Setelah dia buka ikatan jahitan itu. Ternyata tidak ada apapun didalam
bungkusan itu. Itu hanya lipatan kain yang tebal. Sehingga seperti ada isi
didalamnya. Rasa penasarannya membuat
dia mendatangi “orang pintar “ itu. Sesampai ditempat orang pintar itu, dia
tanyakan mengapa didalam bungkusan kain hitang itu tidak ada apa apa?apanya
yang membuat dia sembuh? Logikanya
mempertanyakan alasan kesembuhan itu. Menurut orang pintar itu , yang menyembuhkan dirinya adalah
dirinya sendiri. Ketika dia percaya “benda’ tebungkus kain hitam itu sebagai
cara sembuh maka mindset yang selama ini
tertanam didalam akalnya bahwa sembuh apabila kedokter dan
kanker tidak ada obatnya atau sebagian besar orang meninggal karena
kanker, itu telah berubah bahwa bukan dokter penyembuh penyakit dan kanker bisa disembuhkan dan
selalu ada harapan. Keyakinannya itu
membentuk cloud didalam otaknya sehingga terbentuk mindset baru,bahwa segala
galanya akan baik baik saja.Dia merasa punya harapan lagi. Ketika dia punya
harapan dia menjadi dirinya yang baru. Yang sebelumnya telah membuat cahaya
dirinya mengabur seiring hilangnya harapan. Mindset baru itulah yang membuat
GEN positip dalam DNAnya selalu menyala
untuk melakukan recovery sel yang rusak.
Teman saya melanjutkan ceritanya.
Apa yang dilakukan oleh orang pintar itu adalah cara smart untuk
mengembalikan orang percaya kepada qalbunya. Percaya kepada sesuatu yang tidak
bisa dijelaskan oleh akal. Bahkan semakin tidak rasional semakin baik itu. Karena
penyakit moral, penyakit sosial,penyakit phisik selama ini terjadi karena orang
tunduk dengan akal dan pikirannya. Tanpa qalbu selalu akal dan pikiran membuat orang semakin lemah dan renta dengan persoalan yang justru terjadi karena persepsinya yang
salah. Akal dan pikirannya yang membuatnya tersesat. Dan memang dalam kehidupan
ini bila bergantung kepada akal adalah
kebodohan yang sia sia. Kemudian orang “pintar
itu” menyarankan kepada dia bahwa setelah dia tahu bahwa didalam bungkusan kain
hitam itu tidak ada apa apa maka mulailah dia mengenal kekuatan dalam dirinya
sendiri yang bisa melahirkan miracle. Bagaimana caranya? “orang pintar “itu
berkata sebetulnya bahwa ada sesuatu dalam bungkusan kain hitam itu tapi dia
tidak bisa melihatnya namun bisa dirasakan
lewat keimanan. Ketika dia percaya maka itu akan menjadi kekuatan yang bisa menjadi
‘miracle bagi orang yang mentuhankan Akal dan pikirannya. Nah, kini ,kata orang
pintar itu bahwa dia harus merubah persepsi benda didalam bungkusan kain hitam
itu adalah Qalbu nya. Dia harus percaya kepada Qalbunya setiap dia akan
melakukan kreasi dengan akalnya. Untuk itu dia harus percaya kepada Allah.
Jadi bila kita beriman kepada
Allah maka akal kita hanya menuntun kepada kebaikan dan kebeneran.Kehidupan ini
terasa indah karena tidak pernah kawatir
tubuh akan sakit walau tak punya asuransi. Tak pernah kawatir tidak makan walau
khidupan semakin sulit.Tidak pernah kawatir akan masa depan walau kegagalan
datang silih berganti,tidak akan kawatir akan penyakit walau berat sekalipun. Karena iman kepada Allah yang pasti melindungi.Itulah kehebatan akan keimanan sebagaimana Allah berfirman “Tetapi Allah
menjadikan kalian cinta kepada iman, dan menjadikan iman itu indah di dalam
qalbu kalian, serta menjadikan kalian benci kepada kekufuran, kefusuqkan, dan
kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS. Al-Hujurat:
7]...