Thursday, January 30, 2014

Akal dan Qalbu

Ada teman yang terkena kanker. Dia telah berusaha kemana mana untuk berobat tapi tidak juga berhasil. Seseorang yang sangat dia percaya dan juga sahabat baiknya  merekomendasikannya untuk berobat kepada “orang  pintar”. Diapun datang dengan penuh percaya. Sesampai ditempat seseorang itu dia tidak dimantrai seperti layaknya dukun. Tidak diberi obat seribu macam menyembuhkan penyakit.Tidak juga diharuskan menyerahkan sesajen untuk syarat penyembuhan penyakit.Tidak pula dimintai uang didepan.Tidak!.Seseorang itu hanya melihatnya dengan seksama dan kemudian memberinya sesuatu yang terbungkus kain hitam dalam keadaan terjahit. Bungkusan itu berukuran kecil atau hanya sebesar ujung jempol. Menurut seseorang itu bahwa benda yang ada didalam bungkusan kain hitam inilah yang akan menjamin dia sembuh. Orang itu meyakinkan bahwa sejak dia menyimpan benda terbungkus kain hitam itu maka penyakit akan segera pergi dan tak akan kembali lagi. Dia percaya itu. Apalagi informasi yang dia terima bahwa sudah banyak orang sembuh karena “orang pintar “ ini. Apa yang terjadi kemudian?  Menurut teman itu , benarlah. Setelah itu penyakitnya berangsur angsur pulih.Itu bisa dia rasakan dari perubahan phisiknya dan hilangnya keluhan akan penyakit.  Tiga bulan kemudian ,penyakit teman ini sembuh total.  Itu diketahuinya setelah dia pergi ke singapore untuk General Check up. Dokter yang memvonisnya mati karena hopeless,terkejut dan menyebut bahwa dia mendapatkan miracle.!

Miracle? Dia menggenggam bungkusan kain hitam dan rasanya dia ingin menyembah bungkusan itu karena telah memberinya miracle. Tapi rasa penasarannya memaksanya untuk membuka bungkusan kain hitam itu. Setelah dia buka ikatan jahitan itu. Ternyata tidak ada apapun didalam bungkusan itu. Itu hanya lipatan kain yang tebal. Sehingga seperti ada isi didalamnya.  Rasa penasarannya membuat dia mendatangi “orang pintar “ itu. Sesampai ditempat orang pintar itu, dia tanyakan mengapa didalam bungkusan kain hitang itu tidak ada apa apa?apanya yang membuat dia sembuh?  Logikanya mempertanyakan alasan kesembuhan itu. Menurut orang pintar itu , yang menyembuhkan dirinya adalah dirinya sendiri. Ketika dia percaya “benda’ tebungkus kain hitam itu sebagai cara sembuh maka  mindset yang selama ini tertanam didalam akalnya  bahwa  sembuh apabila kedokter  dan  kanker tidak ada obatnya atau sebagian besar orang meninggal karena kanker, itu telah berubah bahwa bukan dokter penyembuh  penyakit dan kanker bisa disembuhkan dan selalu ada harapan.  Keyakinannya itu membentuk cloud didalam otaknya sehingga terbentuk mindset baru,bahwa segala galanya akan baik baik saja.Dia merasa punya harapan lagi. Ketika dia punya harapan dia menjadi dirinya yang baru. Yang sebelumnya telah membuat cahaya dirinya mengabur seiring hilangnya harapan. Mindset baru itulah yang membuat GEN positip dalam DNAnya selalu menyala  untuk melakukan recovery sel yang rusak.

Teman saya melanjutkan ceritanya. Apa yang dilakukan oleh orang pintar itu adalah cara smart untuk mengembalikan orang percaya kepada qalbunya. Percaya kepada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh akal. Bahkan semakin tidak rasional semakin baik itu. Karena penyakit moral, penyakit sosial,penyakit phisik selama ini terjadi karena orang tunduk dengan akal dan pikirannya.  Tanpa qalbu selalu akal dan pikiran membuat orang semakin lemah dan renta dengan persoalan  yang justru terjadi karena persepsinya yang salah. Akal dan pikirannya yang membuatnya tersesat. Dan memang dalam kehidupan ini bila bergantung  kepada akal adalah kebodohan yang sia sia.  Kemudian orang “pintar itu” menyarankan kepada dia bahwa setelah dia tahu bahwa didalam bungkusan kain hitam itu tidak ada apa apa maka mulailah dia mengenal kekuatan dalam dirinya sendiri yang bisa melahirkan miracle. Bagaimana caranya? “orang pintar “itu berkata sebetulnya bahwa ada sesuatu dalam bungkusan kain hitam itu tapi dia tidak bisa melihatnya namun bisa dirasakan lewat keimanan. Ketika dia percaya maka itu akan menjadi kekuatan yang bisa menjadi ‘miracle bagi orang yang mentuhankan Akal dan pikirannya. Nah, kini ,kata orang pintar itu bahwa dia harus merubah persepsi benda didalam bungkusan kain hitam itu adalah Qalbu nya. Dia harus percaya kepada Qalbunya setiap dia akan melakukan kreasi dengan akalnya. Untuk itu dia harus percaya kepada Allah.

Jadi bila kita beriman kepada Allah maka akal kita hanya menuntun kepada kebaikan dan kebeneran.Kehidupan ini terasa  indah karena tidak pernah kawatir tubuh akan sakit walau tak punya asuransi. Tak pernah kawatir tidak makan walau khidupan semakin sulit.Tidak pernah kawatir akan masa depan walau kegagalan datang silih berganti,tidak akan kawatir akan penyakit walau berat sekalipun. Karena iman kepada Allah yang pasti melindungi.Itulah kehebatan akan keimanan sebagaimana Allah berfirman “Tetapi Allah menjadikan kalian cinta kepada iman, dan menjadikan iman itu indah di dalam qalbu kalian, serta menjadikan kalian benci kepada kekufuran, kefusuqkan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS. Al-Hujurat: 7]...


No comments:

Pria minang...

  Orang tua saya mengingatkan saya, “ Kalau hanya sekedar makan untuk mu dan keluargamu, monyet di hutan juga begitu.” Kata orang tua saya. ...