Wednesday, July 10, 2024

Pasar ?

 




Substitusi impor diterapkan pemerintah dengan memberikan insentif kepada industri domestik. Pasar domestik diproteksi untuk melindungi industri hilir dari serangan produk impor, dan juga pasar domestik bisa menyerap produk industri hulu dalam negeri. Namun saat oversupply, daya beli domestik melemah, pasar ekspor menjadi keniscayaan. Tanpa ekspor industri bangkrut.  Free trade area dan WTO diratifikasi. Globalisasi pasar tak terelakan agar uang dan barang bebas mengalir melintasi benua. Kalau inginkan FDi masuk ya bebaskan pasar.


Apa yang terjadi kini bukanlah situasional dan mendadak. Tapi itu sudah kita aminin sejak tahun 1980an. Sejak Milton Friedman  gencar memperkenalkan konsep free to Choose. Dunia terikat satu sama lain dalam satu jaringan globalisasi. Semangat deregulasi, privatisasi BUMN meluas. Awalnya negara menikmati neoliberal. Namun lambat laun hutang menjadi kebutuhan. Jebakan utang tak terelakan. Tahun 2008, neoliberalisme terjerembab. Negara harus mengorbankan PDB nya untuk mem bailout akibat kerakusan pasar. Uang semakin depresiasi, GINI rasio semakin melebar. 


Pemerintah kita maju mundur terhadap fenomena globalisasi. Habis gimana ? ekonomi dunia sudah terlanjur imbalance. Ya mau tidak mau, market adjustrumet harus dilakukan dengan regulated. Namun tidak mudah.   Pasar mungkin bisa dikendalikan tetapi uang tidak mungkin. Ketika arus impor TPT dan plastik mengalir deras,  pada waktu bersamaan Industri petrokimia terpuruk. Mengurangi minat investasi. Ketika AS memproteksi pasar domestik dari serangan barang China, ekonomi jadi tidak efisien. Tenaga kerja tak terserap karena investor ogah tanam uang di sektor real kecuali beli surat utang.


Kini, mungkin juga besok bila kita tidak berubah. Kita akan selalu gamang terhadap perubahan pasar. Pasar akan kita sikapi sebagai sebuah kekuatan ampuh yang unpredictable. Kita hanya pasrah dan berdoa semoga Tuhan dapat berpihak kepada kelambanan dan kedunguan kita terhadap fenomena dunia. Padahal Tuhan telah beri kita akal untuk mengubah tanah liat jadi tembikar, menjadikan angin menggerakan kapal berlayar. Namun   karena serakah, akal tidak berfungsi, dari peniti sampai baju, bahkan gantungan baju pun kita tidak mandiri. 


Itulah pasar. Fundamentalisme pasar, kata George Soros. absolutisme laissez faire kata Paul Krugman. Abaikan negara, utamakan pasar. Bahkan orang mengukur baik-buruknya sebuah kabinet dari sejauh mana ia “disukai Pasar”. Negara, pemerintahan, birokrasi, DPR, kelihatan dungu di hadapan pasar. Pasar engga bisa dilawan atau diotak atik dengan kebijakan buka tutup impor. Tapi harus dengan efisiensi dan kreatifitas, dan itu butuh R&D. Paham kan sayang…


Harga…


Merek Dior digugat ke pengadilan Perancis dan begitu juga merek produk terkenal lainnya. Apa pasal? bocornya ongkos produksi outsourcing mereka di China. Misal harga tas Dior Rp 45 juta. Ternyata ongkos outsourcing hanya Rp. 1 juta untuk satu tas. Begitu juga dengan pakain dalam wanita merek Armani. Harga Rp. 5 juta satu set bikini ternyata ongkos  outsourcing hanya Rp. 200.000 satu set. Digugat juga di pengadilan italia dengan alasan mereka eksploitasi buruh China.


Yuan juga punya pabrik di China dan Vietnam khusus outsourcing aksesoris wanita merek terkenal tahu pasti. Sebenarnya tidak ada istilah eksploitasi pekerja. Biasa saja. Bahkan upah pekerja khusus outsourcing produk branded 2 kali UMR. Karena sebagian dikerjakan dengan handmade. Margin keuntungan pabrik diatas 100% dari harga pokok. Tidak ada yang salah dari sisi produksi. Lantas masalahnya dimana ?


Sebenarnya tidak ada yang salah dengan Dior atau Armani menjual dengan harga tinggi. Karena nilai kreativitas itu sifatnya imajiner dan konsumen puas membayar nilai imajiner itu. Tetapi gugatan ini sepertinya satire atas kebijakan makro Industri Eropa dan As. Mereka tuduh China jual kendaraan EV dengan harga murah atau 20% dari harga EV keluaran Pabrik otomotif Eropa dan AS. Mereka tuduh China dumping. Padahal mereka sendiri yang rakus selama ini. Menarik laba diatas wajar. Sehingga ekonomi global jadi tidak efisien.


Industri China memang tumbuh dalam suasana bersaing. Dan itu dipelihara oleh pemerintah. Persaingan bukan karena tarif atau lobi rente seperti di Indonesia, tetapi bersaing dalam hal R&D untuk lahirnya proses produksi  inovasi yang berkualitas dan harga murah. Misal produk aluminium extrusion  China ongkos produksinya 80% lebih murah dari Eropa dan AS.  Walau pasar AS dan Eropa di proteksi sampai 20%, tetap saja produk aluminium extrusion  China mengalahkan pesaingnya di Eropa dan AS.


Sebenarnya pada hari ini terutama situasi setelah Pandemi COVID, terjadi market adjustment yang dimotori oleh China. Bahwa rakus itu  buruk. Ayolah berubah. Mari ciptakan produk berkualitas dengan ongkos imajiner rendah agar kehidupan dunia lebih baik dan adil bagi semua…


Sunday, July 07, 2024

Utopia?

 




Jika Tuhan mau begini

Rubahlah semua jadi yang ku mau

Karena ku ingin

Semua berjalan seperti yang ku mau


Itu penggalan lagu “ Yang Kumau “ dari Kris Dayanti. Manusia tidak berjalan di ruang kosong. Tidak ada aturan yang baku yang bisa menjamin anda bisa meraih apa yang anda mau. Bahkan walau anda berdoa siang dan malam, Tuhan pun akan tersenyum kepada anda. Mengapa ? karena Tuhan diatas sana tidak menentukan takdir orang perorang. Tetapi menentukan takdir kehidupan manusia lewat hukum sunnatullah. Hukum ketetapan Tuhan yang tidak  dapat diubah. Ia mengisolasi kita dalam bernafas, beradaptasi, berbiak, bertumbuh dan punah. 


Dari serangkaian hukum ketetapan Tuhan itu, anda punya kebebasan memilih seperti apa kehidupan ini akan anda jalankan. Vulgar nya, apa yang terjadi pada diri anda, itu karena pilihan anda sendiri. Tentu setiap pilihan ada yang beruntung dan ada yang tidak. Yang beruntung adalah mereka yang bisa menggunakan akalnya untuk tahu rahasia Tuhan terhadap kehidupan ini. Kalaupun manusia mengetahui rahasia itu sehingga lahirlah ilmu filsafat,  ilmu agama, tidak akan mungkin mampu mendesain peradaban seperti yang manusia  mau.


Sir Thomas More dalam bukunya yang diterbitkan pada 1516, dengan judul, Utopia. Ber-Satire tentang kerajaan Utopus , yang mendambakan negeri bebas korupsi, bebas keserakahan, tanpa ketimpangan, tanpa perang. Tapi untuk itu ia memagari negeri dengan tembok tinggi dan dikelilingi kanal agar tak kena pengaruh buruk dari luar. Kesempurnaan hanya bisa terjadi dalam isolasi, demikian keyakinannya. Namun isolasi hanya bisa dengan paksa. Mao  saat revolusi kebudayaan menutup China dari dunia luar. Mao gagal melakukan lompatan jauh kedepan. Utopus memang tidak pernah ada. Itu hanya ada dalam fantasi.


Pada akhir abad yang lalu, terbukti pelbagai angan-angan luhur atas nama agama dan ideologi telah gagal untuk membuat manusia makmur adil sentosa.  Teori ekonomi yang lahir dari kampus terkenal di dunia dan dari mereka peraih hadiah Nobel, malah berkali kali melahirkan resesi, crisis dan depresi. Dari semangat liberalisme pasar, akhirnya kini kembali kepada proteksionisme atau economy regulated. Pancasila  sebuah idea sorga utopia yang dijanjikan. Berlalunya waktu, kita harus meledeknya. Keraguan itu wajar. Ironi itu sehat. Tiap gagasan luhur butuh tak hanya doa, tapi juga cemooh. Memang hidup hanya senda gurau belaka.


Pendek kata, kehidupan masa lalu tinggal sejarah. Besok, penuh dengan ketidakpastian. Tak  mungkin diantisipasi dengan sebuah sistem yang dapat mengelola ketidakpastian secara teratur yang sustainable. So, gunakan akal untuk anda survival pada hari ini dan fokus kepada hari ini saja. Apa yang anda  lakukan pada hari ini,  itu adalah pilihan yang akan menentukan masa depan anda. Begitu sunnatullah. Dan apa yang terjadi kelak?, itu bukan antara anda dengan situasi dan kondisi. Tetapi antara anda dengan Tuhan saja. Pesan cinta dari Tuhan. Kalau kekurangan dan menderita, bersabarlah. Kalau berlebih dan bahagia, bersyukurlah, berbagilah..

Thursday, July 04, 2024

Vibecession.


 


Saya ke kantor perwakilan Yuan di Jalan Kartini Jakarta Selatan. Di kantor ini menjembatani bisnis Yuan Holding bidang LNG, logistik offshore dan trading mineral tambang. Saat saya datang, Aling belum sampai. Dia lunch meeting di luar. Saya tunggu di cafe yang ada di lantai bawah. Saat itu sedang jam istirahat.


“ Gua masuk kerja gaji awal Rp. 15 juta. “ terdengar pembicaraan empat orang. Satu wanita dan 3 pria. Dari tag card nya saya tahu itu logo Yuan. “ Sekarang apa apa terasa mahal. Bayar cicilan KPR naik. Cicilan motor juga naik. Istri ngeluh belanja pada mahal di pasar. “ Kata pria yang duduk di sebelah wanita.


“ Ya gua juga merasakan sama. “ kata Pria yang ada di depannya. 


“ Udah engga mikir nabung. “ Kata pria lainnya.


Yang wanita kelihatan tersenyum aja. “ ya kita harus bersyukur. Di luar sana masih ada orang seusia kita , lulusan universitas gajinya dibawah Rp. 10 juta. Kalau di hitung garis kemiskinan.Kita ini masuk kelompok menengah atas.” Katanya


“ Anehnya kata BPS pertumbuhan ekonomi masih diatas 5%. Tetapi penerimaan pajak jeblok. PHK terjadi dimana mana. Katanya kita deflasi. Tapi harga malah naik. Engga jelas. Antara data dan realitas. “ kata pria di sebelah wanita itu.


Dari tadi saya senyum aja mendengar mereka bicara. 


“ Apa yang kamu katakan tadi, itu yang dimaksud dengan Vibecession’ Kata saya nyeletuk. Mereka menoleh kearah saya. Mereka tersenyum. “ Oh ya pak.? kata Wanita. Saya menarik kursi mendekat. Mereka tidak mengenal saya.


“ Vibecession itu apa ? tanya pria yang duduk sebelah wanita.


“ Kalau lue pernah baca jurnal ekonomi, itu terkenal sekali istilah. Yang cetuskan Kyla Scanlon tahun 2022” Kata wanita itu.


“ Tepat sekali. “ kata saya. 


“ itu fenomena ekonomi yang diukur berdasarkan statistik namun tidak sesuai dengan realita yang dirasakan oleh mayoritas rakyat.” Kata wanita itu lagi.


“ Sebenarnya bukan data statistik yang salah. Tetapi karena masyarakat miskin literasi ekonomi. Dan diperparah lagi pejabat pemerintah menyampaikan data itu dengan narasi bias. Terkesan dipolitisir untuk konsumsi orang miskin literasi. 


Contoh. PDB Indonesia per kapita Rp. 75 juta per tahun. Negara kita masuk negara menengah atas, katanya. Tapi kalau 135.000 orang indonesia yang punya tabungan diatas Rp. 5 miliar, ditiadakan, PDB perkapita kita tidak lebih separuhnya. Mungkin hanya 1/4 saja. Jadi realitasnya masih masuk negara miskin. “ kata saya. 


“ Apalagi data terakhir GINI rasio kita makin lebar. Makin engga ada artinya PDB tinggi. Karena semakin jauh jarak antara 135.000 orang dengan 270 juta rakyat.” kata Pria yang ada dekat saya. “ Apa jadinya kalau 135.000 orang itu rame rame pindahkan uangnya ke USD, ya rupiah engga ketolong, yang korban mereka yang gajinya UMR. “ sambungnya/

Friday, June 21, 2024

Kaum Bigot.




Hubungan kita dengan seseorang itu pasti turun naik atau volatile. Semakin besar ekspektasi semakin besar volatile nya. Semakin intens ketemu semakin besar volatile nya. Apalagi hubungan bisnis atau politik.  Kecuali secara psikis dan kantong tergantung kepada seseorang. Nah itu laen. Anda akan cenderung bigot. Makanya saya engga kaget kalau ada yang bertanya, kenapa saya tadinya dukung Jokowi tapi sekarang banyak kritik. Saya cuek aja. Ogah response. Saya maklum kapasitas bigot mereka.


Mengutip dari Kamus Merriam Webster, bigot adalah seseorang yang keras kepala atau tidak toleran terhadap pendapat dan prasangkanya sendiri. Bigot merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada seseorang yang memiliki sikap tidak toleran atau fanatik terhadap pandangan, keyakinan, atau identitas lain yang berbeda dari dirinya.  Bigot cenderung menunjukkan ketidakmengertian, penolakan, dan kadang-kadang bahkan kebencian terhadap kelompok lain yang dianggap berbeda. 


Bigot juga wajar. Karena di negeri seperti indonesia yang masih menganut sedikit feodalisme dan cenderung populisme, mudah terpesona dengan politik pencintraan Individual. Mereka miskin literasi. Secara struktural juga dimiskinkan oleh sistem sehingga mudah masuk perangkap slaver. Contoh  buruk Sritex yang 100% memilih Prabowo-Gibran, kini mereka kena PHK karena pabriknya bankrut. Tetap mereka percaya kepada Prabowo-Gibran. Tingkat kepuasaan terhadap Jokowi masih diatas 70%.


“ Ada 40 juta pekerja, pekerja kelompok 40% terbawah memiliki upah hanya Rp 5 juta. Dan keluarga ini jumlahnya banyak. Bisa-bisa kalau dibagi habis ke 5 orang, kira-kira Rp 1 juta per bulan. “ Kata Suharso Monoarfa Menteri PPN. Mereka ini kalau mengacu World bank, termasuk kelas menengah dari total 53 juta.  Kelas menengah bawah jumlahnya ada 114 juta dengan kemampuan belanja  sebulan Rp. 1.200.000. Kelas rentan miskin dengan pengeluaran Rp 354.000 - Rp532.000 per bulan.  Jumlahnya 61 juta. Dan yang termasuk miskin itu sebanyak 28 juta dengan kemampuan belanja  kurang dari Rp 354.000 perbulan. Sulit bagi mereka bebas bersikap dan lepas dari bigot. 

Nah kalangan atas dengan kemampuan belanja diatas Rp, 6 juta sebulan hanya 3,6 juta populasinya. Mereka ini lebh rasional bersikap. Mereka dikenal sebagai pemilih mengambang. Tidak ada kesetian penuh kepada pilihan politiknya, kelompok atau golongan dan tidak terpengaruh dengan ketokohan seseorang. Bisa kapan saja berubah. Dari suka menjadi tidak suka. Dari cinta berubah jadi benci. Mereka orang dinamis dan progressive. Engga mungkin mereka bisa dibohongi dengan gaya pencitraan dan PHP. Karena mereka mandiri dan secara financial, freedom. !

Saturday, June 15, 2024

Ambisi yang merusak

 


Pada tanggal 17 Desember 2011, Presiden Korea Utara, Kim Jong-il meninggal dunia. Di Korut, Politik Pemujaan terhadap Kim Jong-il sudah bisa dipastikan penggantinya adalah Putranya sendiri yaitu Kim Jong-un, Namun karena dia masih terlalu muda untuk memimpin, maka proses regenerasi itu di kawal oleh adik dari Kim Jong-il, yaitu  Jang Sung-taek.  Tahun 2013 atas perintah dari Kim Jong-un sebagai presiden,   Jang Sung-taek di Hukum mati dengan tuduhkan korupsi dan konspirasi menjatuhkan kekuasaan presiden.


Kita orang awam kadang bertanya tanya.Bagaimana mungkin anak muda yang lahir tahun 1982 bisa sangat berkuasa. Padahal karir politik sebelumnya tidak ada kecuali dia anak Presiden. Sebenarnya jawabannya sederhana. Politik Korea Utara itu adalah politik oligarki. Real  power itu ada pada 10 orang saja. Para oligarki ini terhubung dengan China yang menjadi undertaker politik, miiter, ekonomi dan sosial Korut. Sementara keberadaan Presiden hanya wayang aja. 


Presiden tidak bekerja dengan visi layaknya negarawan, yang berbasis kepada  freedom, equality, peace. Tidak ada kebebasan rakyat. Tidak ada kesetaraan. Jangan tanya soal damai sejahtera. Presiden hanya kerja menjalankan agenda China saja, yang diwakili oleh 10 orang super elite, yang tidak ada dalam daftar pejabat formal, namun sangat menentukan. Dalam situasi itulah, para elite dengan mudah mengamankan agenda China, yaitu menjadikan Korut halaman belakang (backyard ) yang kokoh dari infiltrasi AS.


Para oligarki itu menjauhkan Presiden dari informasi terupdate.  Menjauhkan presiden dari buku buku. Bahkan sejak remaja sudah ditanamkan sifat ambisius ayahnya dan tentu kalau sudah ambisius cenderung psikopat, yang salah satu tabiat buruknya adalah megalomania. Ingin terus dipuja dan engga mau disalahkan. Bergaya apa saja minta dipuja. Anggaran biaya program pemujaan Presiden mencapai 30% dari APBN, termasuk pengadaan rumah gratis, RS dan bansos agar rakyat terus memujanya.


Sebenarnya orang ambisi itu bagus kalau dibekali dengan pengetahuan mumpuni dan good attitude. Karena dalam hidupnya. Tak perlu motivasi dari orang lain, tak perlu situasi yang membuatnya terpaksa melakukan sesuatu, ambisi dalam dirinya akan membuatnya terus bergerak dan berkembang melewati segala  hambatan dan tantangan. One of the amazing things about someone with ambitions is the optimism. Sikap otimis tersebut bisa berakar dari rasa percaya diri yang tinggi atau pengetahuan yang dimilikinya.


Namun kalau orang ambisi tanpa pengetahuan dan spiritual yang cukup, maka ia disebut orang ambisius. Pastinya tidak tahu diri. Dia selalu percaya dengan saran dan pendapat yang memungkinkan dia bisa memuaskan keinginannya. Tidak peduli bagaimanapun caranya.  Termasuk menjadikan dirinya sebagai wayang saja. Dia juga tidak ragu menerima saran untuk membunuh lawan politiknya, bahkan keluarga sendiripun tidak segan dia habisi. Apalagi kalau hanya teman saja. Mana ada istilah balas budi bagi orang ambisius. Yang ada hanya kepentingan memuaskan ambisinya saja.

Tuesday, June 11, 2024

Rumah itu tangga sejahtera.

 


Saya menikah usia 23 tahun. Hanya setahun saya ngontrak. “ Walau kamu ada uang sewa rumah, tetap saja jiwa kamu tidak tentram. Bagaimana mungkin bisa sejahtera rumah tangga, tanpa tangga menuju sejahtera. Beli lah rumah. Karena rumah itu tangga kamu menuju sejahtera.” kata Mentor saya. 


Saya tersentak. Karena saya memang merasakan ada ketidak nyaman tinggal di rumah sewa. Kebetulan saat itu tahun 86 pemerintah menyediakan rumah lewat fasilitas BTN dan Perumnas. Saya memilih fasilitas BTN. Tahun 1990 pemerintah buka peluang untuk percepat pelunasan rumah, ya segera saya lunasi. Walau bisnis saya turun naik, namun energi besar dari rumah yang tentram mampu membuat saya resilience melewati hidup yang tidak ramah.


Xi Jinping itu menjadi presiden paling fenomenal di China karena dia sukses mengadakan rumah bagi kalangan menengah bawah sebanyak lebih dari 50 juta rumah. Merevitalisasi kawasan desa kumuh di seluruh China. Tahun 2013 dia  berkuasa dan tahun 2019 selesai. Apa yang terjadi? menurut survey, pengadaan rumah dan revitalisasi desa mampu meningkatkan kemandirian desa dalam pengembangan industri, peradaban desa, tata kelola sosial dan pelayanan publik. Memang terjadi lompatan jauh ke depan.


Di China, dan juga di Rusia yang saya tahu mereka mengadakan rumah bagi kalangan bawah, dananya berasal dari program stimulus. Atau vulgarnya, Dana berasal dari printing money. Bahasa intelek nya, lewat pelonggaran kuantitatif. Contoh, Negara terbitkan SBN. Yang beli bukan market tetapi bank central. Lah bank central sendiri duitnya dari cetak. SBN dipegang oleh bank central sebagai collateral. Jadi off balance sheet sifatnya. Sederhana kan skemanya. 


Proyek berskala besar itu berdampak luas terhadap ekonomi nasional, lapangan kerja meningkat, pasar domestik meningkat. Tax ratio meningkat. Nah setelah proyek perumahan selesai dibangun, negara buy back SBN yang ada di Bank central dari uang pajak. Sehingga walau awalnya dana itu dari skema cetak uang, tetapi tidak ada dampak inflasinya. Apalagi rumah itu engga gratis. Walau dijual lewat skema utang namun terjangkau bagi semua. Karena adanya subsidi equity, bukan bunga. Jadi harganya murah banget


Di Indonesia ada 36 juta RT tidak punya rumah dan tinggal di kawasan kumuh. Kalau satu rumah saja harganya Rp. 100 juta. Itu Rp. 3600 triliun. Dana sebesar itu bisa cepat sekali menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pasar domestik dan tentu pertumbuhan ekonomi bisa diatas 7% pertahun. Itu lebih efektif daripada program makan siang gratis dan bansos BLT. Ya kehebatan Xi Jinping dan Putin karena mereka punya niat baik…

Monday, June 10, 2024

Adab bergaul





Satu saat Tiara kirim email. Bahwa dia sedang merintis bisnis. Sudah capek cari investor tetapi engga juga bisa deal. Menurut saya bisnisnya bagus dan menantang sebagai peluang. Yaitu membangun hotel sebagai complimentary dari kawasan Industri yang sedang berkembang. Konsep bisnis nya sederhana saja. Dia menjadikan hotel itu sebagai bagian dari service value added pabrik yang ada di kawasan industri itu. Dia berkali email saya untuk minta waktu ketemu.


Akhirnya saya sempatkan juga ketemu dia. Saya sediakan tempat di restoran untuk entertarin dia. Belum lima menit ketemu, dia dapat telp dari luar. Dia angkat telp sambil tersenyum ke saya. Sebagai isyarat dia minta izin terima telp. Setelah itu tiap sebentar matanya melirik ke HP disaat saya bicara. Lewat 10 menit. Saya permisi ke toilet dan mampir ke table kasir bayar bill. Saya keluar dari restoran itu sambil SMS dia. “ Kebetulan ada urgent ketemu orang lain. Maaf, engga bisa lanjut meetingnya” kata saya.


Saya kenal Tiara ( bukan nama sebenarnya) udah cukup lama. Dia sales property. Walau dia janda cantik, saya sebenarnya males ketemu dia. Karena kalau ketemu dia selalu sibuk dengan hapenya. Tidak focus ke pertemuan. Sebagai teman, saya berusaha maklum. Dia kan sales. Tapi untuk hubungan bisnis? itu soal lain. Saya ordinary people. Masih menghormati adab. Kalau bicara mata dan wajah saya serius menatap lawan bicara. Focus. Begitu cara saya beradab.


Orang bermartabat tidak bisa bisnis hanya dengan komunikasi saja tetapi lebih karena interaksi atau tatap muka langsung.Komunikasi bukanlah interaksi. Komunikasi bisa via email atau WA atau SMS atau videocon. Komunikasi lewat kata kata hanya mewakili 1/3 saja pemahaman.  Tapi dari tatap muka itu kita dapatkan segala pemahaman lewat bahasa tubuh, pancaran wajah dan lain lain. Itu magnit yang efektif menjalin saling pengertian dan proses deal terjadi secara beradab.


Wajah cantik itu ada bandrolnya. Penampilan keren juga ada bandrolnya. Tetapi adab itu tidak ada bandrolnya. Nilainya tidak terhitung. Kalau adab tidak dijaga ya, orang walk a way.

Pemerintah Suriah jatuh.

  Sebelum tahun 2010, kurs pound Syuriah (SYP) 50/1 USD. Produksi minyak 400.000 barel/hari. Sejak tahun 2011 Suriah dilanda konflik dalam n...