Ketika Anda memikirkan seorang psikopat, kemungkinan besar Anda akan membayangkan versi Hollywood – mungkin Hannibal Lecter yang bertopeng. Engga begitu. Hasil penelitian muntakhir memberikan informasi unik tentang kecenderungan psikopat dari sampel negara pelanggar hak asasi manusia. Pola skor PCL-R mereka konsisten dengan kecenderungan ekstrim untuk mementingkan diri sendiri, tidak berperasaan, dan memperlakukan orang lain dengan kejam, tanpa rasa bersalah atau penyesalan, dan umumnya mereka bukan orang yang antisosial.
Psikiater Lindner (1956) lebih dari setengah abad yang lalu pernah berkata “ Di antara kita terdapat laki-laki dan perempuan yang berada di dunia kita, namun bukan di dunia kita”. Sifat psikopat ( psikopati ) terjadi pada semua starata sosial. Bahkan para pemimpin sukses memiliki nilai psikopati tinggi. Mereka tahu cara memanfaatkan pesona, ketangguhan dan ketajaman mental, keberanian, dan focus kepada tujuan mereka, kata pakar seperti Prof Dutton.
Orang-orang dengan kepribadian yang kuat seringkali menjadi sukses – termasuk dalam jabatan presiden. Tapi apakah ciri-ciri mereka ada hubungannya dengan kepribadian psikopat? Demikianlah tesis penelitian Emory University yang bertajuk “Fearlessdomination and the US Presidentcy: Implications of Psychopath Personality Traits for Success and Success Political Leadership.” Penulis penelitian melakukan analisis kepribadian standar terhadap 42 presiden, hingga George W. Bush. Hasilnya memang mereka semua psikopati.
“Ciri-ciri psikopat tertentu mungkin seperti pedang bermata dua,” kata Scott Lilienfeld, seorang psikolog Emory dan penulis utama studi tersebut, dalam laporan Emory mengenai temuan tersebut “Dominasi yang tidak mengenal rasa takut, misalnya, dapat berkontribusi pada kriminalitas dan kekerasan yang sembrono, atau pada kepemimpinan yang terampil dalam menghadapi krisis dengan membungkam semua oposisi” Tentu saja, temuan ini tidak hanya berlaku pada presiden AS saja. Sudah lama ada spekulasi bahwa sosiopat juga ada di jajaran pekerja keuangan dan bank – mungkin karena sifat profesinya yang mendorong orang ke arah tersebut.
Nah bagi mereka yang memiliki skor psikopati rendah, justru punya sifat berlawanan. Mereka cenderung didominasi oleh ketakutan akan masa lalu atau masa depan, yang membuat mereka doyan menunda nunda masalah, misal karena akibat terlalu banyak mikir. Dan cenderung doyan mengeluhkan apa saja. Sebagian besar popalusi dunia ini mengalami psikopati rendah. Mereka jadi korban dari mereka yang punya psikopati tinggi.
Lantas bagaimana cara menghindari psikopati? Sulit. Menurut Prof Hare “Anda akan menemukan psikopat di organisasi mana pun di mana posisi dan status mereka memberi mereka kekuasaan dan kendali atas orang lain, dan peluang untuk mendapatkan keuntungan materi.” Sementara Dr Babiak menambahkan: “Masalah utamanya adalah psikopat dapat masuk ke dalam organisasi dengan baik karena mereka berlaku seperti artis yang dapat dengan mudah meyakinkan orang lain bahwa mereka orang baik dan jujur.
Tapi anda bisa pahami ciri ciri psikopati yang mudah keliatan dan dirasakan. Namun, itu biasanya muncul dan diketahui dalam jangka panjang pergaulan. Dalam jangka pendek, akan mudah tertipu menilai mereka. Mengapa ? karena dalam jangka pendek mereka memberikan kesan sebagai individu yang keren, percaya diri, humble dan karismatik yang demokratik. Bagaimanapun ciri-ciri yang harus diwaspadai termasuk “ketidaktulusan, kesombongan, perilaku manipulatif, dan kurangnya rasa bersalah atau penyesalan”. Kalau terbukti itu, segera waspada. Karena anda dealing dengan orang psikopat. Bahaya.! Musuh jangan dicari datang pantang menghindar. Kejahatan jangan ditakuti tetapi taklukan. Jangan jadi follower orang lain tetapi jadilah diri sendiri dengan kekuatan akal dan spiritual. Gunakan jalan spiritual untuk survival, itu aja. Bersama ini saya uraikan secara sederhana ciri ciri psikopati.
Tebar pesona.
Mereka sangat pintar berlaku sopan dan penuh keakraban bagaikan prososial kaum selebratis. Sekilas keliatan mereka orang normal yang tahu menjaga martabatnya dengan sikap simpati, empati, kepada orang lain. Tetapi saat orang lain tidak bisa membalas empati dan simpatinya, dia akan cepat sekali berubah jadi marah. Misal dia tidak suka orang lain mengkritiknya atau mengingatkannya walau dengan bahasa sopan. Baginya hanya dirinya yang terbaik dan orang lain semua buruk. Kalau mereka yang psikopat tidak punya kekuatan sosial atau kekuasaan politik, mereka akan gunakan kekuatan phisiknya untuk meresponse atau kata katanya yang kasar.
Doyan Berbohong. mereka rentan terhadap kebohongan patologis. Mereka mungkin membesar-besarkan kebenaran demi citra mereka. Orang normal umumnya merasa bersalah atau setidaknya sedikit khawatir jika ketahuan berbohong, namun kurangnya hati nurani seorang psikopat menjadikan berbohong sebagai aktivitas yang bebas dari rasa bersalah atau pandai berdrama 'berpura-pura' menyesali dan peduli terhadap orang lain.
Doyan menyalahkan orang lain. Mereka sangat cerdas create alasan menyalahkan pihak lain atau keadaan bila dianggap gagal atau tidak kompeten. Pada waktu bersamaan walau itu salah sekalipun, mereka jago mendapatkan empati orang lain untuk menganggapnya benar. Tanda psikopat ini menunjukkan kurangnya moral dan hati nurani, yang berarti mereka tidak memiliki pemahaman 'benar dan salah' seperti kebanyakan orang.
Doyan kekuasan. Mereka mencari posisi berkuasa dan berwenang karena mereka menikmati dominasi dan kendali atas orang lain. Saat dia berkuasa, maka sifat psikopat itu terjelma vulgar dari sifat megalomania, dan Machiavellianisme atau kecenderungan tidak bermoral dan eksploitatif, yang dapat menyebabkan mereka selalu merasa lapar akan terus berkuasa.
Doyan menikmati rasa sakit dan menyakitkan. Mereka menikmati popularitas walau itu mempermalukan dirinya atau menghinanya. Itu karena mereka juga menikmati sifat sadisme menyangsarakan orang lain dengan sikap dan perbuatannya. Penderitaan orang lain menimbulkan gairah seksual baginya, begitu juga orang yang menghinanyanya menimbulkan gairah seksual baginya.
Bahkan ketika mereka menyakiti orang lain, tidak akan merasakan penyesalan yang tulus atas tindakannya, dan mungkin tidak akan terpengaruh oleh konsekuensi tindakannya ketika mereka mendapat masalah. Hal ini juga membuat mereka sangat berbahaya karena kecil kemungkinannya mereka membatasi perilakunya karena takut ketahuan dan merasa bersalah setelahnya.
Psikopat juga cenderung tidak belajar dari kesalahannya. Karakter Hannibal Lecter yang terkenal hanyalah salah satu contoh psikopati yang mengerikan dalam budaya populer,” kata Profesor Dutton.“Mereka yang akrab dengan The Silence of the Lambs tahu bahwa Dr Lecter bukan hanya seorang kanibal berdarah dingin: dia juga seorang pria dengan selera, pesona, kepercayaan diri, persuasi, dan ketabahan mental yang sempurna.” Menurut Profesor Kevin Dutton dan Elaine Fox, ciri-ciri positif Hannibal inilah yang lebih erat hubungannya dengan psikopati daripada kecenderungan kekerasannya.
Doyan mencari sensasi. Karena psikopat tidak mempunyai ikatan emosional normal seperti yang dimiliki oleh kebanyakan orang, mereka perlu suatu yang istimewa yang membuat dirinya bergairah, bahagia. Psikopat secara keseluruhan kurang impulsif dibandingkan sosiopat karena mereka tidak didorong oleh emosi yang kuat, namun respons emosional mereka yang tumpul dapat menyebabkan mereka mencari sensasi berlebihan.
Doyan Mengabaikan Aturan, Hukum, & Norma. Psikopat tidak mengikuti kode etik yang sama seperti kebanyakan orang di masyarakat, itulah sebabnya mereka sering berperilaku lugu untuk mengaburkan sikap tidak bermoral atau ilegal. Dan tetap mempertahankan citranya yang kharismatik. Mereka sering kali menunjukkan sikap dingin, tidak berperasaan, dan apatis. Perbedaan struktur otak mereka diyakini membatasi kemampuan mereka untuk merasakan emosi manusia dalam kisaran normal, sehingga kecil kemungkinannya untuk mengalami perasaan yang kuat. Dalam situasi ketika orang lain sedih, kesal, cemas, atau bersemangat, seorang psikopat mungkin terlihat tidak peduli atau apatis.
Doyan abaikan konsekuensi atas perbuatannya. Orang normal yangberani sebenarnya orang yang sangat penakut. Tetapi dia lawan rasa takut itu untuk menjadi pemenang. Makanya dia terlatih berhitung dengan matang dan sadar akan konsekuensinya. Nah sementara psikopat. Dia berani dalam arti dia tidak peduli dengan konsekuensinya. Namun pada umumnya mereka lebih beruntung karena sikapnya yang cuek dengan resiko. Sehingga mereka menjadi segelintir orang yang sukses diantara orang yang normal.
Mereka berkepala dingin dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat membuat mereka lebih berbahaya karena tidak mudah untuk memprediksi apa yang akan mereka lakukan atau kapan mereka akan bergerak. Beberapa psikopat menyusun rencana terperinci tentang cara menipu, mengeksploitasi, atau memanfaatkan orang yang pada dasarnya murah hati. Mereka biasanya kurang impulsif dibandingkan sosiopat.
Doyan ekpoloitasi orang lain. Seorang psikopat akan memanfaatkan, menganiaya, dan mengeksploitasi orang lain, terutama jika itu berarti mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Dalam mengejar kekuasaan, kekayaan, dan ketenaran, apapun dihalalkan untuk mencapai tujuan mereka. Hal ini pasti akan meninggalkan banyak korban, dan seorang psikopat tidak akan menyesal ketika mereka harus kick out orang yang berjasa dan setia kepadanya.
Doyan bersikap tidak normal. Pikiran yang tidak normal biasa terjadi pada psikopat karena otak mereka terhubung secara berbeda. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengeluarkan komentar yang terkesan lugu dan sulit dipahami orang lain atau bukan termasuk orang bisa menyusun pikirannya dalam bentuk narasi yang logik mudah dipahami.
Doyan bosan. Mereka cepat bosan dan tidak bisa membaca lebih dari 10 halaman. Makannya mereka selalu mencari sesuatu yang lebih menarik untuk dilakukan atau dilihat oleh orang banyak. Hal ini dapat membuat mereka cepat masabodoh dengan goal. Selain itu, hal ini mungkin terkait dengan pola pengambilan keputusan yang tidak bertanggung jawab.
Doyan konflik. Mereka menikmati permusuhan dan penentang. Meskipun mereka jago berpura-pura ramah dan menawan, sifat asli mereka adalah agresif yang manipulatif. Mereka mungkin lebih argumentatif dan agresif, mencari konflik dan konfrontasi (sementara kebanyakan orang berusaha menghindarinya).
Doyan nipu. Mereka adalah artis penipu. Mereka ahli dalam penipuan dan menggunakan distorsi kebenaran, gaslighting , dan taktik tidak jujur lainnya untuk memanipulasi orang lain secara emosional dan memberikan fakta yang salah. Mereka juga menggunakan taktik menipu ini untuk membodohi orang yang masih percaya kepadanya dan mencitainya.