Kalau sekarang banyak mall dan pasar modern di kota besar sepi itu bisa dimaklumi, Karena terjadinya pergeseran cara belanja ke online. Maklum konsumen mall rata rata mereka yang punya pendapatan diatas Rp. 4 juta perbulan/keluarga dan pasti punya akun ecommerce. Berbeda dengan Pasar regional dan pasar tradisional yang dikunjungi oleh konsumen dengan penghasilan rata rata dibawah Rp.4 juta/sebulan. Saat sekarang menurut Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, pasar sepi pembeli.
Survey BI, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2023 sebesar 124,3, lebih tinggi dibandingkan dengan 121,7 pada September 2023. Itu rata rata. Karena dipicu oleh kelas menengah yang tetap tajir dan tidak terpengaruh dengan kenaikan harga dan resesi global. Tapi kalau dlihat data bagi mereka yang pengeluaran sampai Rp 4 juta, terjadi penurunan.
Survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia (BI) menunjukkan adanya tren penurunan belanja. Terutama untuk kelompok masyarakat dengan pengeluaran sampai Rp4 juta per bulan. Cenderung tertahan. Sementara kelompok masyarakat dengan pengeluaran Rp 1-2 juta mengurangi konsumsi. Itu kerana PHK terus terjadi. Data ASPINDO tahun 2022 PHK mencapai 1 juta orang dan tahun ini bakal menyamai realisasi 2022. Kondisi ini sudah terjadi sejak tahun 2020.
Nah mengacu kepada standar pengeluaran dari Bank Dunia, jumlah mereka yang punya pengeluaran dibawah 4 juta dibagi tiga kelompok. Kelompok pertama, pengeluaran Rp532.000 - Rp1.200.000 per orang sebulan., Jumlahnya ada 114,7 juta. Kelompok kedua, pengeluaran Rp 354.000 - Rp532.000 per orang sebulan. Jumlahnya ada 61,6 juta. Ketiga, pengeluaran di bawah Rp 354.000 per orang sebulan, Jumlahnya ada 28 juta. Jadi total populasi dengan pengeluaran dibawah Rp. 4 juta ada 204,3 juta atau 75% dari populasi Indonesia.
Dampak dari melemahnya kemampuan belanja 75% penduduk Indonesia itu dirasakan langsung oleh Bank Perkreditan Rakyat. Menurut LPS, rata-rata sebanyak 6-7 BPR yang gulung tikar setiap tahun. Tahun ini lumayan. Bangkrut hanya 3. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai total utang pinjaman online (pinjol) yang masih berjalan (outstanding loan) dan masuk ke dalam kategori kredit macet mencapai Rp1,94 triliun pada Juli 2023. Jumlah itu naik 12,05% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) yang sebanyak Rp1,73 triliun.
Setelah usai ketemu tamu pejabat dari daerah yang nginap di hotel bintang V, saya naik taksi pulang. Supir taksinya wanita. Single parent dengan dua anak. “ Berapa penghasilan sehari bu? tanya saya.
“ Paling tinggi Rp. 150.000. Kadang kurang Hanya bawa pulang Rp. 100.000.” Katanya.
“ Tiap hari nyupirnya?
“ Tidak pak. Seminggu 2 hari istirahat.” katanya. Itu artinya penghasilan dia sebulan Rp. 3 juta. Harus menanggung dua anak manusia…
“ Sabar ya bu” kata saya.
“ Ya pak. Saya hanya berharap bisa kirim anak tertuan saya ke Ponpes. Tapi entahlah. “ Katanya tertahan.
Tadi siang Awi beri saya uang dollar. Saya berniat memberi uang sangu USD 10,000 untuk relasi saya. Tetapi tidak jadi. Karena dia sedang bersama tamu lainnya. Saya beri ibu itu uang USD 1000. Dia terkejut. Cepat menolak dalam kebingungan.
“ Ini uang bukan dari saya.Tetapi dari Tuhan. Toh saya tidak kenal ibu.” Kata saya meletakan uang ditangannya.
“ Saya berdoa siang malam agar saya bisa kirim anak tertua saya ke ponpes. Ternyata Tuhan dengar doa saya.” Katanya dengan menangis. Saya berlalu. Tetap tidak bisa mengurangi rasa bersalah saya dengan keadaan diri saya yang tidak berdaya mengubah keadaan.
No comments:
Post a Comment