" Mengapa kamu selalu merasa yakin masuk surga dengan amalanmu? Tanya setan kepada Syukri.
" Karena aku bukan kamu" Kata syukri tangkas.
" Jadi kamu yakin itu" tanya setan
" Yakin sekali. Enggga suka ?” Kata syukri melotot.
"Itu hak kamu.” Kata Setan tersenyum.
" Aku membenci kamu dan semua orang yang punya sifat seperti kamu" kata Syukri lagi.
" Emangnya sifat aku apa ? heh ? Setan pura pura bego.
" Kamu jahat " serang. Sukri. “ Sangat jahat!
“ Apa lagi ? Tanya setan.
" Kamu kafir? Kata Syukri lantang. Sangat kafir ! Mengapa kamu lakukan itu semua ?
"Karena aku benci manusia dan cemburu kepada Allah yang ciptakan manusia" kata setan.
“ Mengapa ?
“ Karena aku lebih baik daripada Manusia. Mengapa harus manusia jadi pemimpin di dunia.” kata Setan
" Apa saranmu kepadaku" tanya Syukri.
" Teruslah membenci agar aku dan kamu tidak ada bedanya" kata setan dengan senyum menggoda.
Orang membenci karena dalam dirinya ada sifat sombong. Merasa dia lebih baik dari orang lain. Apapun sikap orang lain, selalu ada alasan baginya untuk membenci. Sebenarnya dia tidak membenci siapapun, tetapi dia membenci dirinya sendiri. “ Mengapa saya gagal lebih baik dari orang lain. Mengapa saya bokek terus. “ katanya. Itu karena dia selalu ada waktu menilai orang lain, tetapi tidak punya cukup waktu menilai diri sendiri. Sehingga lupa bersukur dan berterimakasih. Kita memiliki agama yang cukup untuk membuat kita membenci, tetapi tidak cukup untuk membuat kita mencintai.
***
Saya teringat ketika masih remaja, saya merasa marah dengan teman saya. Mungkin karena saya tidak mampu melawannya maka marah berubah menjadi dendam. Bahkan di dalam doa saya memohon kepada Tuhan agar orang yang membuat saya kecewa itu dikutuk.Tapi kenyataannya orang yang saya doakan buruk itu nampak biasa-biasa saja. Atas masalah ini saya berbicara kepada ibu saya.
Dengan tersenyum ibu saya berkata bahwa “ ketika orang membuatmu marah dan kecewa sebetulnya Tuhan sedang mengujimu agar kamu sempurna. Mengapa ? Orang yang membuat dirimu kecewa itu berhadapan dengan Tuhan atas sikapnya dan kamu juga berhadapan dengan Tuhan atas sikapmu. Jadi, kamu dan orang itu, keduanya berhadapan dengan Tuhan dalam konteks berbeda. Bagi yang mengecewakanmu, dia diuji dengan kelebihannya agar dapat bersikap bijak sehingga tidak membuat orang lain kecewa dan marah. Sementara bagi kamu yang lemah, kamu diuji agar bersabar atas sikap orang lain yang lebih kuat darimu. Keduanya diuji oleh Tuhan. Siapakah yang terbaik? Ya, dia yang bisa mengambil hikmah dari peristiwa itu.”
Saya katakan kepada ibu saya bahwa “ teman saya itu sudah datang meminta maaf dan saya telah memaafkannya. Tapi tetap saya tidak mau lagi berteman dekat dengannya, karena saya tidak percaya lagi.” Ibu saya menjawab bahwa “ teman kamu mendapatkan hikmah dari kesalahannya dan kamu tidak mendapatkan apa-apa walau kamu sudah memaafkannya. “
“ Maafkanlah dan lupakan. Artinya buka lembaran baru hubunganmu dengan temanmu. Selagi kamu bersikap bahwa keadaan tidak sama lagi seperti sebelumnya maka kamu tidak pernah memaafkan karena kamu tidak bisa melupakan kesalahan itu. Kamu akan sakit dan hatimu akan mengeras. “
“ Mengapa?”
“ Dalam hidup ini banyak hal yang sulit dimengerti, bahkan terkesan bersifat paradox. Tahukah kamu Nak, banyak orang yang menyebalkan tapi kamu tidak boleh membencinya, tetaplah mencintainya. Kadang kamu berbuat baik, tapi orang lain tidak berterimakasih, bahkan ada yang menuduhmu pencitraan. Tapi, tetaplah berbuat baik. Jika kamu sukses, akan banyak teman palsu dan musuh sejati di sekitarmu. Namun, tetaplah capai kesuksesan. Seberapa besar kamu memberi bantuan kepada seseorang, ia akan dengan mudah melupakannya karena beberapa sebab. Tapi, tetaplah kamu memberi bantuan. Kejujuran itu pahit dan kadang mebuat orang lain terluka. Namun, janganlah takut untuk bersikap jujur.
Agama kita mendidik dengan baik, Anakku, bahwa kamu harus melakukan kebaikan bukan hanya kepada orang yang berlaku baik kepadamu, tapi juga kepada orang yang jahat kepadamu. Kamu bersilahturahmi bukan hanya kepada orang yang dekat denganmu, tapi juga bersilaturahim kepada mereka yg memutuskannya. Kamu bukan hanya memaafkan orang yang pemaaf kepadamu, tapi juga memaafkan mereka yang tidak memberi maaf kepadamu. Tentu, kamu harus setia kepada orang yang bisa menjaga kesetiaanya, tapi juga kamu harus setia kepada mereka yang mengkhianatimu. Sebaiknya kamu bukan hanya bicara kepada mereka yang suka bicara denganmu, tapi juga bicaralah kapada mereka yang enggan berbicara denganmu. Kamu harus memuliakan mereka yg menghinamu.
Apa artinya Nak? Apapun yang terjadi, itu bukanlah antara dirimu dengan orang lain, melainkan itu antara kamu dengan Tuhan. Kamu tidak boleh merubah jalan kebenaran yang ditetapkan oleh Tuhan hanya karena sikap orang lain. Kalau salah maafkanlah, dan jangan ragu untuk memulai lagi agar kamu dan dia berubah menjadi lebih baik. Kalau kamu menghindarinya karena alasan tidak mempercayainya, itu artinya kamu tidak berjalan di jalan Tuhan tapi di jalan kamu sendiri, di jalan egomu. Selamanya kamu akan menilai dirimu sendiri, dan lupa bahwa orang lain juga menilaimu. Tuhan Maha Tahu bahwa kamu terlalu mencintai dirimu sendiri, dan lupa bahwa sesungguhnya tugasmu harus mencintai orang lain, apapun kondisinya.
Mengapa? Kamu harus mejadi agen perubahan terhadap lingkungan, khususnya di lingkungan terdekat kamu. Bagaimana kamu bisa merubahnya menjadi lebih baik bila kamu tidak bisa merebut cintanya hanya karena kamu tidak lagi bisa mempercayainya? Banyak orang berkata, "Dia jahat, tetapi engkau dapat menghindarinya.”
Tuhan berkata kepadamu, "Dia jahat, tetapi engkau dapat mengubahnya." Caranya? Jangan berjarak tapi bersedekatlah, maafkan dan lupakan, perbaruilah. “