Sunday, August 15, 2021

Kemerdekaan hanya...




 Tahun 2006 di Belanda, saya bertemu dengan teman yang ayahnya pernah jadi tentara sekutu bertugas di Indonesia pada batalion A wilayah Bogor. Tugasnya melucuti senjata Jepang. Pada satu kesempatan dia ajak saya bertemu dengan ayahnya di Rotterdam.  


“ Patriot sejati adalah prajurit pejuang Indonesia. Tidak ada prajurit di dunia ini yang sehebat pejuang Indonesia”‘kata ayahnya ketika tahu saya dari indonesia.


“ Mengapa ? Tanya saya.


“ Saya saksikan sendiri. Ketika mereka tertangkap dan dieksekusi mati. Tidak nampak di wajahnya rasa takut. Tenang. Sangat tenang setenang air danau. Malah, yang kini saya tak pernah lupa, ketika saya bidik senjata kearah mereka. Seperti ada cahaya putih melingkup mereka. Benar benar cahaya putih. Makanya mereka tidak teriak sakit. Yang nampak dari mayatnya adalah wajah euforia. “‘Katanya dengan air mata berlinang.


Saya terdiam dan air mata saya juga berlinang.


“ Nak, Indonesia merdeka karena pejuang Tuhan. Itu nyata. Malaikat selalu bersama mereka. Jadi nak… jangan kianati mereka para patriot itu. Jangan. “ katanya terbata bata. 


Saya kalau baca diary kisah ini, saya merinding seakan setiap waktu kita mendapat kutukan para Syuhada karena kemerdekaan hanya memberikan kemakmuran kepada 1% populasi yang menikmati 40% pendapatan  nasional dan 67 % sumber daya nasional. Kita bisa berubah. Bisa !


***


Tanah airku akan kubela dengan darahku. Demikian kata kata yang terkesan romantis namun naif. Lebih tepatnya kalimat melodrama belaka. Mengapa? Tanah air ada, pajak diperkenalkan. Sistem keuangan di create. Negara membuat aturan soal pajak dan bea, pemerintah mengatur pemasukan dan pengeluaran. Kini pendapatan negara dari pajak dan sumber daya keuangan (‘M2). Tanpa  itu engga ada kerjaan yang bisa jalan. Karenanya kebijakan apapun yang berkaitan dengan sosial, politik, budaya, ya orientasinya ekonomi. Soal keadilan bagi simiskin harus tegak itu hanya retorik melodrama.


Walau produksi berasal  dari 1% populasi rakyat yang menguasai 40% pendapatan nasional, namun rasio pajak hanya 9,76%. Artinya ? komunitas 1% itu mendapatkan banyak fasilitas insentif pajak. Lantas darimana negara membiayai kekurangan anggaran ? 40% dari pajak tidak langsung ( PPN, Ppn BM, Cukai ). Itu dibebankan kepada rakyat sebagai konsumen, bukan kepada 1% populasi yang sibuk produksi, numpuk laba menuhi brankas di luar negeri.


Terus darimana lagi kekurangannya? dari social security contribution/SSC atau pengelola dana pensiun, asuransi, BPJS tenaga kerja. Apa artinya? sistem negara kita memang diongkosi disamping dari pajak juga dari security contribution/SSC, disediakan oleh para pekerja, bukan oleh konglomerat. Engga percaya ? 


Mari kita lihat data sederhana sumber pembiayaan defisit anggaran. Data tahun 2021,  Total hutang negara dalam bentuk SBN ( Surat berharga Negara ) sebesar 86,63%. Darimana sumber  dana SBN itu? ya dari social security contribution/SSC atau pengelola dan pensiun, asuransi, BPJS tenaga kerja. Tahun 2020 APBN sebesar 2.739,16 triliun, sementara utang dalam bentuk SBN sebesar  1.071,9 triliun atau 40% disediakan oleh para pekerja, bukan oleh 1% populasi yang menguasai 40% pendapatan nasional dan 68% faktor produksi nasional.


Jadi walau kita sudah merdeka lebih dari setengah Abad, tetapi sistem masih feodalistik atau berpihak kepada  kelas penguasa dan pemodal. Salah ? Ya engga. Era sekarang semua perlu ongkos. Semua orang hidup tergentung uang kecuali orang mati. Orang pintar makan orang bodoh. Yang lemah dilipat oleh yang kuat. Ya wajar saja. Karena era demokrasi semua orang bebas milih, mau bego atau cerdas.  Mau kuat atau lemah. Sistem mendukung itu. Semua terserah pilihan anda. Baper karena bokek, ngeluh ? Kelaut aja...


Wednesday, August 11, 2021

IQ ...

 


Direksi saya di china, istrinya guru sekolah SMU. Dari dia saya tercerahkan . Menurutnya setelah Mao wafat, Deng tampil berkuasa. Yang pertama dia lakukan adalah berkunjung ke AS. Di sana Deng bertanya kepada profesor AS. “ berapa IQ manusia normal.” Tanya Deng 

“ 100 “ jawab profesor

“ Berapa IQ orang AS ?

“ Diatas 100. Ya diatas IQ gorila yang IQ nya berkisar 75-90”


Kemudian setelah kembali dari lawatan di AS, Deng minta agar diadakan test IQ rata rata orang china. Hasilnya ? 80-90. Deng terkejut. Bagaimana china bisa bersaing kalau IQ nya setara dengan gorila. Deng bertanya kepada ahli pendidikan. “ mengapa IQ orang china rendah atau sama dengan gorila ?


“ Karena sistem pendidikan kita yang lebih kepada standar dan hapalan. Itu metode pendidikan untuk hewan. Kalau sistem pendidikan dengan metode tematik akan membuat kecerdasan orang berkembang. “


Deng membuat keputusan revolusioner dalam sistem pendidikan nasional china. Yaitu menghapus sistem pendidikan hapalan. Menghapus standardisasi metode pengejaran. Semua kembali kepada lokal. Sehingga dengan sistem seperti itu, orang bisa dibedakan antara kemampuan dan pengetahuan. Artinya china tidak mendidik orang mendapatkan pengetahuan di sekolah. Tapi mendidik mereka memiliki kemampuan atas apa yang mereka ingin capai. Metodenya? Tematik, model pembelajaran terpadu menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memebrikan pengalaman bermakna kepada siswa. Kini IQ orang china diatas 100.


Pengetahuan sekolah tidak membuat orang cerdas  tapi kemampuan berpikir membuat orang orang cerdas dan berkembang karena waktu. Seseorang dapat belajar dan meningkatkan kosa kata atau matematika? tetapi belum tentu membuatnya menjadi lebih pintar. Sementara orang yang punya kemampuan menyerap pengetahuan, akan membuat dia cerdas karena waktu. 


Contoh sederhana. Google itu sumber pengetahuan. Tetapi mengapa orang masih banyak yang percaya dengan hoax! Padahal mereka banyak yang sarjana. Banyak orang jadi korban ponzy. Padahal kadang pencipta ponzy bukan sarjana. Sementara yang jadi korban kebanyakan sarjana. Di sosial media, dalam debat keliatan sekali. Orang yang dididik lewat standar pengetahuan cenderung menjadikan LINK web sebagai dasar argumennya. Dan cenderung emosional dengan kosa kata yang kering dan kasar kalau orang membantah LINK tersebut.


Yang miris data dari world populatiom review, tingkat IQ orang indonesia ada di posisi 70 dunia dengan rata-rata IQ sebesar 84. Jadi sama dengan gorila. Jadi wajar saja kita mudah dibegoin tapi engga ngerasa. Tetap aja merasa pintar. Tetapi engga sadar kalau sikapnya sama dengan gorila, emosian dan irasional. Ngarep 72 bidadari sorga mau aja bunuh diri. Namun bukan tidak mungkin suatu saat bisa menempati urutan teratas dunia kalau sistem pendidikan diubah, yaitu sistem tematik. Tidak ada lagi sistem penilaian lewat index prestasi. Ijazah tidak ada. Yang ada surat keterangan lulus.


***

Ada nitizen bertanya kepada saya via WA “ Apa yang membuat pemerintah china sangat kuat dan sukses membangun. “


“ China itu punya UUD yang sangat dipatuhi oleh siapa saja yang jadi presiden dan itu terus dilaksanakan dalam program berkelanjutan sambung bersambung dari satu presiden ke presiden berikutnya. Ada empat hal yang sangat dipatuhi oleh semua pemimpin dari semua level. “


“ Apa saja empat hal itu ?


“ Pertama, mencerdaskan rakyat. Kedua, menjamin perdamaian. Ketiga, Mensejahterakan rakyat. Keempat, keadilan yang bermartabat. Logikanya, kalau pemerintah bisa mencerdaskan rakyat ya rakyat paham pentingnya hidup damai. Yang engga mau damai Itukan orang bego. Nah perdamaian akan terjadi dengan sendirinya. 


Kalau kehidupan damai, tawuran engga ada, demo engga ada, konflik SARA engga ada, law enforcement jalan, ya orang juga tenang cari uang, bangun usaha, buka pabrik. Otomatis kesejahteraan akan terjadi dengan sendirinya. Nah kalau orang sejahtera, keadilan bermartabat akan dirasakan. Kaya miskin bisa berdampingan dalam sinergi dan gotong royong. Si miskin tidak perlu tangan di bawah. Ekosistem terbentuk saling berbagi dalam semangat mutual simbiosis.”


“ Jadi kuncinya adalah kecerdasan. Kalau kecerdasan terjadi maka yang lain akan otomatis mengikuti. Beban pemerintah jadi lebih mudah mencapai keadilan sosial. “


“ Ya. Makanya yang Pertama kali china reformasi adalah sistem pendidikan. Orientasinya bukan mendidik orang menguasai pengetahuan tapi cerdas. Dengan kecerdasan yang ada, pengetahuan itu jadi bermanfaat. Tapi kalau engga cerdas, pengetahuan membuat orang dungu. Orang dungu kan susah diatur. Udahan ya. Tetap semangat ya sayang

Sunday, August 01, 2021

Ujian keimanan

 




Banyak orang hebat, tetapi tidak hebat. Sama seperti Mie istant. Mie Ayam tapi bukan ayam. Rasa doang yang ayam. Itupun artificial atau buatan. Politisi tapi bukan politisi. Sarjana tapi bukan sarjana. Pemimpin tapi bukan pemimpin. Pengusaha tapi bukan pengusaha.  Yang ada hanya tampilan saja. Rasa saja. Orang hebat itu tidak bisa direkayasa. Dia harus melewati proses untuk jadi orang hebat.  Karakter sabar, tidak bisa hanya dengan retorika sabar lantas pantas disebut orang sabar. Haru diuji dengan masalah, dibully. dilecehkan. Kalau semua bisa dilewati dengan senyum. Pantaslah disebut orang sabar. 


Anda boleh saja berkata “saya orang jujur. Saya pemimpin partai berbasis agama atau religius. “ Tetapi anda harus buktikan ketika diberi kesempatan memegang amanah. Kalau terbukti ketua PPP, PKS, PD akhirnya masuk bui, itu artinya apa dikatakan tidak sesuai dengan fakta. Anda gagal melewati ujian memegang amanah. Itu sebabnya dalam agama islam disebutkan, tidak beriman seseorang sebelum diuji. Jadi walau mulut berbusah berzikir, jidat hitam sholat, tetapi tidak tahan ketika melihat wanita cantik atau tidak kuat mendapatkan amanah, maka anda bisa disebut tidak beriman atau omong doang.


“ Mengapa kamu dekat dengan wanita yang bukan muhrim, bahkan berani masuk tempat hiburan malam. Berteman dengan orang kafir. Mengejar harta. Apa kamu tidak takut kepada Allah” Kata teman.


“ Saya mencintai Allah, dan saya tahu bahwa Allah juga mencintai saya. Mengapa harus takut. Hidup ini adalah ladang ujian sepanjang usia. Kalau saya selalu menghidari ujian kawatir iman rusak. Takut melihat wanita cantik tanpa hijab, takut berteman sama orang kafir, takut berharta condong kedunia. Itu sama saja beragama tapi tidak percaya kepada hukum ketetapan Tuhan. Tepung bisa dimakan setelah digiling, dilumat dan kemudian dibakar. Berlian harus diasah agar berharga. Iman bercahaya setelah diuji. 


“ Bagaimana kalau akhirnya kamu kalah terhadap ujian itu? Kan jadi dosa besar.”


“ Loh saya ini manusia. Bukan malaikat. Tempatnya salah dan khilaf. Tidak mungkin saya menutup diri dari ujian. Saya membuka diri tanpa rasa takut keimanan  goyah, itu artinya saya sedang melatih keimanan saya. Kalau toh akhirnya kalah, ya Tuhan itu Maha Pengampun. Bangkit lagi dan tetap membuka diri untuk terus hadapi cobaan. Biasa saja. Namanya manusia. Artinya ujian itu bukan dihindari tetapi dihadapi dengan rendah hati”


“Aneh..?


“ Ya. Hanya dengan itu saya bisa tumbuh dan berubah menjadi lebih baik karena waktu, dan bisa kembali kepada Tuhan dalam sebaik baiknya kesudahan. Itu hukum ketetapan Tuhan, sunatullah. Kalau kita beriman kepada Allah, kita juga harus beriman kepada  hukum ketetapan Allah. “


Orang hebat..


 

Saya ngobrol dengan teman. Ada pertanyaan sederhana dari dia setelah nonton film. “ Mafia itu kan boss nya kan hanya satu. Tetapi mengapa anak buahnya patuh semua dan mereka bekerja dengan sangat baik. Bisa kaya dan menguasai banyak hal.  Sama seperti Hitler atau Presiden Kim di Korut. Dari anggota parlemen, militer, semua terpengaruh untuk membantunya dan dia sukses menguasai mereka. Pak Harto juga begitu. Ada juga pengusaha seperti First Travel itu. Kan dia merugikan banyak orang karena tadinya semua percaya dia dan mendukung dia. Kenapa bisa begitu?


Mereka yang disebutkan itu orang hebat. Mengapa? kalau tidak hebat mana mungkin Soeharto bisa berkuasa 32 tahun. Mana mungkin penguasa Korea Utara bisa terus berkuasa dan mewariskan kekuasaannya kepada keturunannya. Mana mungkin puluhan ribu calon jamaah haji percaya begitu saja kepada pengusaha First Travel. Mungkin sekelas Profesor atau S3 tidak bisa menandingi mereka. Lim Sio Liong dan banyak konglomerat tidak berpendidikan tinggi namun mereka hebat membangun kerajaan bisnis. Masih banyak lagi contoh orang biasa menjadi orang hebat.


Secara personal jelas mereka orang hebat. Mengapa ? Mereka punya karakter hebat. Seperti mampu mengendalikan emosinya disaat sulit. Dia tidak mudah marah dan tidak mudah hiba hati ketika disinggung perasaanya. Dalam situasi apapun dia selalu berpikir positif dan tidak pernah ada rasa takut dan kawatir berlebihan. Punya kemampuan bersosialisasi dengan baik. Retorikanya bagus dan murah senyum. Mampu merebut hati orang lain untuk melakukan sesuatu yang mungkin dan melahirkan inspirasi kolektif kepada orang sekitarnya. Semua itu tercermin dari caranya  berpikir ( way of thinking ) , merasakan ( feeling ) dan kemampuannya  memfungsikan semua potensi positip ( functioning).


Semua kehebatan itu bukan didapat di sekolah atau di kampus. Tetapi lewat proses panjang membangkitkan kekuatan pikiran bawah sadarnya. Menurut penelitian 88% kekuatan pikiran manusia itu berasal dari pikiran bawah sadarnya. Hanya 12 % berasal dari pikiran sadar lewat pendidikan. Dari 12% itu menurut peneliti  Fernyhough dan Hurlburt hanya 3% saja yang bisa menghasilkan narasi. Apalagi tindakan. Tentu tidak semua orang mampu membangkitkan pikiran bawah sadarnya. Makanya tidak semua orang hebat. Apa penyebabnya? Karena pikiran bawah sadar itu terhalang oleh sifat dasar manusia yang berkaitan dengan  emotional block, Perceptual Block,  Habitual Block dan yang terakhir, Culture block. Contoh sikapi marah, sedih, benci, dendam, euforia, paranoid, kawatir, takut. Sulit berinteraksi sosial dan pasti punya masalah dalam berhubungan. Itu semua jadi roadblock yang menyulitkan orang untuk membangkitkan pikiran bawah sadarnya.


Lantas bagaimana caranya menjebol roadblock pikiran bawah sadar itu ? Ya, kita harus melakukan value engineering terhadap diri kita. Yaitu melatih bawah sadar kita untuk menghindari marah. Teruslah bersikap sabar. Maafkan orang yang membenci kita dan kalau salah jangan ragu minta maaf. Kita harus punya prasangka baik. Apapun jangan disikapi negatif. Harus berpikir positif. Jangah mudah takut dan kawatir terhadap situasi dan kondisi. Buka hati kita untuk berinteraksi sosial dengan siapapun. Buka pikiran untuk menerima hal baru. Hindari rasis dan jauhi kebencian karena perbedaan. Karenanya gemarlah berbagi dan selalu rendah hati.  


Ya seperti kita berkebun. Kita harus rajin menyiram dan merawat kebun itu agar tumbuh subur dan berbuah manis. Artinya kita harus setiap hari melatih diri, keras terhadap diri kita untuk bersikap yang baik. Kalau latihan itu kita lakukan setiap hari, maka kita berubah menjadi baik karena waktu. Potensi bawah sadar kita akan bangkit menjadi kekuatan besar. Insting cepat sekali beraksi untuk berpikir kreatif. Tetapi kan tidak mudah. Memang sulit tapi juga bukan hal yang berat untuk bisa menjebol roadblocked itu. itu tergantung kepada persepsi kita terhadap kehidupan ini. 


Kalau kita punya persepsi segala sesuatu tergantung realitas terhadap material, maka kita akan terjebak dalam pikiran sadar kita. Engga mungkin bisa melewati roadblocked pikiran bawah sadar. Kita harus ubah persepsi itu. Bahwa realitas itu bukan materia tetapi konsepsi. Mari kita lihat contoh sederhana. Apakah jeruk? rasanya manis, kulitnya licin, berat 250 Gram. warnanya yang hijau atau kuning itu, bunyinya nyaring atau lembek itu. Bunyi itu ada di telinga, bukan pada jeruk. beratnya ada di tangan, bukan pada jeruk, Warnanya pada mata, rasanya di lidah atau di ujung jari. Semuanya bunyi, rupa dan rasa itu dengan perantaraan saraf, nerve, berjalan ke pusat ke centre, ke otak.


Otak mencatat bunyi, rupa dan rasa tadi menjadi pengertian, conception, seperti pengertian merdu, kuning, berat, lezat dan licin. Jeruk itu sebagai benda, bukan realita. Yang ada Cuma "ide", pikiran, pengertian, tentang benda itu dalam otak. Otak penuh dengan pengertian "bundles of conceptions". Jeruk sebagai benda, lembu sebagai benda, tak ada. Yang ada cuma ide, pikiran, pengertian, gambaran dari jeruk, lembu, bumi, bintang dan kamu hanya “ide”. Paham.  Nah konsepsi dan persepsi itu terbentuk karena “ pikiran sadar.” 


Kalau kita bisa benamkan persepsi dalam pikiran bahwa materi itu tidak ada maka kita akan masuk ke gerbang pikiran bawah sadar. Saat itu latih pikiran sadar kita untuk menjebol roadblocked pikiran bawah sadar itu. Lambat laun  roadblocked itu akan tersibak. Kekuatan pikiran bawah sadar kita akan menjadi kekuatan besar untuk menjadikan kita something else, orang hebat. 


Nah sekarang masalah agenda. Kalau anda sudah bisa membangkitkan kekuatan pikiran bawah sadar maka apapun agenda akan mudah dikerjakan. Kreatifitas dan daya survival anda tinggi sekali. Bisa disebut jenius.  Apakah agenda itu diterima atau tidak secara moral atau agama, itu tidak mempengaruhi hasil. Sama saja. Akan sukses. Agenda jahat atau  baik, selagi dia mampu menggunakan kekuatan pikiran bawah sadarnya maka dia akan sukses. Kaum sufi berkata bahwa Tuhan berbuat seperti apa yang kamu pikirkan. Manusia adalah manifestasi Tuhan.


Karena pikiran bawah sadar itu sangat besar mempengaruhi manusia, maka agama diperkenalkan. Akhlak dan ke-Tuhanan diajarkan. Orang tua kita mendidik lewat budaya. Kitapun paham tentang etika dan moral. Mengapa? kualitas orang tidak ditentukan oleh ras  atau status dan profesinya seperti ustad, pendeta, tokoh agama, profesor, guru, pejabat, hakim, pengacara, pengusaha, politisi atau lainnya tetapi perbuatannya. Bisa saja dengan kemampuan pikiran bawah sadarnya dia berbuat melanggar standar akhlak, etika dan moral. BIsa saja sebaliknya dimana kemampuan pikiran bawah sadarnya menghasilkan perbuatan baik bagi semua. Nah kembali kepada soal pilihan. Apakah kita ingin jadi orang hebat dengan agenda amoral atau moralis?. Manusia itu esensinya adalah makhluk free will. Piliihan kita, bukan kita yang menilai tapi orang lain.


Bagaimana kalau orang tidak mampu membangkikan pikiran bawah sadarnya? Walau dia sarjana atau terpelajar, dia tetap disebut orang awam. Bersikap apa kata orang atau apa yang ditulis buku. Jadi follower buta. Roadblock yang ada pada pikiran bawah sadarnya seperti pemarah, pembenci, pendendam, sulit bersosialisasi secara terbuka dan paranoid tidak bisa dia jebol. Umunya orang baper itu dari golongan awam ini. Hidup mengandalkan kepada 12% potensi pikiranya, yaitu pikiran sadar saja. Dia takut mengambil resiko, dia tidak akan mencapai apa apa dan dia bukan siapa siapa.

Sunday, July 25, 2021

Bukan mental Pemenang.

 



Tadi diskusi dengan teman aktifis Islam lewat telp. “ Islam sebagai kekuatan dikalahkan oleh kekuatan Sekular. Itu karena bantuan Barat. Kalaulah islam kuat secara politik tentu tidak mungkin kita dikendalikan Barat yang kapitalis.”Kata teman. 


“ Kalau kamu mau jadi aktifis maka kamu harus kuasai data dan peta politik real. Jangan hanya mengandalkan kata pengamat politik yang anti pemerintah. Masalah politik itu sederhana saja. Engga sulit kita pahami. Apalagi di era informasi dan demokrasi sekarang ini. Bahwa kekuatan islam dikalahkan oleh kekuatan sekular itu salah besar.”


“  Mengapa? Dia mendesak ingin tahu.


“ Loh, faktanya, kekuatan partai berbasis masa islam yaitu PKB, PAN, PKS, PPP total kursi di DPR ada 171. Itu mengalahkan PDIP yang 128 kursi. Mengalahkan Gerindra yang 78 kursi atau kurang separuh dari kekuatan Partai islam. Mengalahkan Golkar yang 85 kursi atau separuh dari kekuatan partai islam. Apalagi dengan partai lain yang sekular.  Jadi siapa bilang kekuatan politik islam lemah? Bahkan dengan kekuatan yang ada sekarang, itu sama dengan 1/3 anggota MPR. Syarat mengubah UUD 45 bisa terpenuhi.  Sebenarnya Tuhan itu sudah membuktikan keberpihakannya kepada umat islam untuk mengontrol politik. “ kata saya.


“ Tetapi kalau sendiri sendiri tetap aja lemah.? Katanya. 


“ Siapa suruh sendiri sendiri.? Ajaran islam kita disuruh sholat berjamaah. Kenapa terpecah barisan? Intropeksi dirilah, baca QS. Ali Imran: 103”


“ Ya memang sulit itu bisa bersatu.”


“ Nah jelas ya. Kesalahan itu ada pada diri kita sendiri yang memang tidak bisa bersatu.”


“ Apa penyebabnya?


“ Ya pertama karena kebodohan. Lebih mengandalkan perasaan daripada  akal, dan cenderung menolak dialektika. Terpasung dengan dogma. Kedua, mudah berprasangka buruk sebelum dianalisa secara menyeluruh. Ya gimana mau berprasangka baik, mindset kebodohan memang hanya ada prasangka buruk. Ketiga, sesama muslim suka berkata kasar. Apalagi berbeda pandangan atau sikap.  Keempat, mudah jadi penghasut dengan membesar besarkan perbedaan. Kelima, suka menghakimi orang secara personal.  Keenam. Kemaruk harta. Cobalah lihat kehidupan pribadi elite partai islam dan tokoh islam? terkesan hedonisme. Jauh dari rendah hati.” kata saya.


“ Tapi sekular lebih buruk.”


“ Itu kata kamu. Faktanya walau kalah suara dengan kelompok partai islam, PDIP berhasil menempatkan Jokowi sebagai presiden.  Jokowi sebagai pemenang. “


“ Walau menang, belum tentu Allah ridhoi” katanya ketus.

“ Bacalah, surat Ali Imran ayat ke-26. Itu jelas bahwa kekuasaan itu dari Allah. Bukan dari setan atau lainnya. Itu artinya Jokowi menang karena Allah. Apapun dari Allah itu baik dan tentu juga cobaan bagi Jokowi dan kita semua.  Jadi kembali kepada pertanyaan kamu, islam lemah itu kesan dari umat islam sendiri yang inferior complex. Engga pandai bersyukur. Makanya lemah. Kalaulah kita pandai bersyukur dan tidak kufur nikmat, tentu tidak sulit diantara kita bersatu sebagai sebuah kekuatan politik. Tidak sulit menjaga akhlak. Tidak sulit hidup sederhana. Faktanya itu memang sulit dan sulitpula kita jadi pemenang. Udah ya..lain waktu disambung 


Tuesday, July 20, 2021

Mati sebelum wafat.

 




Minggu lalu saya membesuk teman yang sakit. Menurut keluarganya dia terkena stroke ringan akibat gulanya tinggi. Tapi keadaanya sudah membaik dan diharuskan banyak istirahat. Dia juga kena pengapuran tulang leher. Jadi sulit bergerak. Setelah operasi di Taiwan, tetap tidak sempurna walau sudah membaik. Tulang punggungnya juga bermasalah dan sekarang pakai pen setelah operasi. Kebayang bagaimana  menderitanya dia diusia bertaut tak lebih 3 tahun dari saya.  Dia kaya raya. Perusahaannya banyak tersebar di dalam dan luar negeri. Waktu membesuknya, dia sempat berbisik kepada saya “ Menjadi pengusaha adalah menciptakan ladang bunuh diri atau di bunuh secara brutal oleh orang sekitar kita”. Saya mengenggam jemarinya dan termenung.


Kata katanya itu menyadarkan saya. Waktu usaha kecil kita hanya berpikir bisa  makan saja. Tidak banyak yang kita pikirkan selebihnya kita merasa terus hidup. Karena itu usaha terus berkembang. Saat itu tanpa disadari banyak yang kita pikirkan dan tak peduli kesehatan kalau harus kerja 18 jam sehari. Kemudian terus berkembang sampai uang ikut  kemana langkah diayunkan. Tidak ada lagi waktu tersisa untuk mikirkan lain kecuali keinginan tak terpuaskan. Semua pihak dari keluarga, teman, sahabat, karyawan, semua mulai bergantung kepada kita. Ingin terus berada dalam lingkaran kita. Mereka menciptakan intrik diantara mereka yang membuat kita repot. Mengapa ? Dari mereka kita merasa terhormat dan karenanya kita berusaha ingin memuaskan semua orang, dengan uang kita. Saat itulah proses bunuh diri berlangsung.


Tapi saya tidak mau menyimpulkan bahwa pembunuhan itu datang karena faktor kesengajaan. Tapi memang by design penyebabnya sudah ada dan itu datang dari keinginan besar untuk mendapatkan kehormatan atas dasar kesuksesan, ketenaran dan uang berlimpah. Semua itu faktor di luar diri kita   yang terus menciptakan banyak fantasi. Setiap kali kita  bertemu, mereka membanggakan kesuksesan kita dan bersorak seraya mengaku sebagai bagian darinya. Berbagai jabatan organisasi sosial bergengsi menempatkan  kita sebagai orang terhormat. Ketika kita berubah sikap, mereka akan menjadi pembenci yang sangat membenci. Dan kita takut itu terjadi. Terus merasa  kawatir  reputasi akan jatuh. Jiwa kita mulai rapuh. Penyakit ringan dan berat mulai berdatangan.


Apa yang terjadi ? Semua orang adalah kritikus dan siap untuk menyoroti kesalahan kita, karenanya kita juga tidak berhak melakukan kesalahan. Kritikus bisa menjadi orang terdekat kita. Mengapa ? Semua orang adalah pemuja  kita karenanya mereka berhak memiliki kita dan mendapatkan kita. Lantas bagaimana seharusnya bersikap sebagai pengusaha ? Apapun faktor di luar diri kita tidak seharusnya mempengaruhi hidup kita, menentukan bahagia atau menderita.


Saya teringat tahun 2008 saya pernah kena asam lambung. Pada waktu itu saya sedang di Guangzou. Dokter menasehati saya agar saya mengubah gaya hidup saya.  Namun yang tak pernah lupa nasehatnya adalah “ sebagai pengusaha kamu boleh gagal dan boleh direndahkan orang, boleh dihina orang denga kritik pedas dan boleh diabaikan orang. Mengapa ? Karena kamu bukan malaikat, bukan superhero atau superman. Kamu hanya manusia biasa, yang sebegitu besar harapan kamu untuk terhormat, namun jangan lupa kamu juga bisa terhina kapan saja. Jadi perbaiki gaya hidup agar sikap hidup kamu berubah. Kalau tidak, orang di luar sana yang akan membunuh jiwa dan raga kamu.” 


Ya, saya adalah seorang Pengusaha bukan Superhero maupun Superstar yang memiliki solusi untuk semua masalah. Saya memiliki takdir untuk gagal dan juga sukses tentunya. Dan itu adalah bagian dari perjalanan saya. Perjalanan seorang diri. Apapun faktor diluar saya, itu adalah antara saya dengan Tuhan. Tidak akan membuat saya berlebihan menyikapi susah mapun senang. Dipuji dan dibenci, biasa saja. Alhamdulilah , karena itu di usia diatas 50 tahun ini, tidak ada penyakit serius yang  saya rasakan. Saya menua dalam kesederhanaan dan saya baik baik saja.  


Sunday, July 18, 2021

Perbedaan pendapat soal Pandemi.

 





Pendapat Lois berkaitan dengan CORONA, terkesan melecehkan profesi dokter. Kalau boleh saya kelompokan ada tiga. Pertama, dia menentang adanya Pandemi. Kedua, dia percaya adanya COVID-19. Ketiga, dia menentang otoritas dokter menerapkan SOP penanganan pasien COVID-19. Dari tiga hal itu yang membuat saya ragu dengan Lois adalah dia melecehkan otoritas dokter atau yang ketiga. Saya tidak segera menerima atau menolak pendapatnya. Saya lakukan desk riset terhadap semua pendapatnya itu. Google menuntun saya. Tidak sulit untuk mengetahui referensi pendapat Lois. 


Ternyata 100% pendapat dia itu bukanlah pendapat pribadi dia, tetapi itu pendapat pegiat anti pandemi COVID, termasuk anti Vaksin. Mereka ini kalau saya perhatikan adalah pegiat yang ada dibalik teori konspirasi. Terkesan cocoklogi. Artinya , memang pendapatnya berdasarkan referensi sains dan fakta namun disimpulkan dengan salah atau semaunya saja. Akibatnya jadi menyesatkan. Saya bisa katakan itu, karena saya juga lakukan desk riset melalui jurnal ilmiah khusus tentang Pandemi dan COVID. 


Makanya saya sarankan kepada dokter dan ahli virus untuk tampil debat di depan publik dengan Lois. Tujuannya untuk mendidik masyarakat agar tidak terjebak dengan HOAX. Karena pegiat anti COVID ini memanfaatkan sosial media dan internet untuk menebarkan informasi. Kegiatan mereka di sosial media selama Pandemi massive sekali. Telah meningkatkan traffit acitve pengguna sosmed dan memberikan peningkatan iklan bagi facebook sebesar 32%  atau total revenue tahun lalu saja mencapai lebih dari Rp. 300 triliun. 


Mau tahu pengaruh mereka? Terbukti hasil survey, sebagian besar orang terdidik justru tidak percaya vaksin. Jadi adalah tugas dokter kaum terpelajar untuk melawan perang hoax ini. Tentu dengan cara terpelajar. Artinya jangan serang pribadi mereka yang berbeda tetapi lawan dangan sains juga. Sampaikan dengan bahasa sederhana agar orang awan paham. Itu akan lebih efektif.  Ingat, dalam pandemi ini virus yang jauh lebih berbahaya adalah virus HOAX yang ditebarkan lewat sosial media dan media massa.


Namun dokter dan para ahli juga harus jujur bahwa COVID-19 ini belum ada obatnya.  Vaksin bukan obat tetapi hanya meningkatkan kemampuan response antibodi kita terhadap COVID-19. Dengan demikian kalau ada pendapat pengobatan alternatif berupa herbal dan tradisional jangan pula cepat sekali bilang itu hoax. Hanya obat pharmasi yang benar. Padahal obat Virus ( apapun itu) belum ada. Yang ada adalah obat untuk mengobati gejala yang timbul terhadap organ tubuh, itupun sifatnya trial and error. 


Masyarakat juga harus dididik untuk paham arti RS. Tidak harus apapun gejala COVID harus ke RS. Anda harus percaya bahwa resiko fatal virus COVID itu hanya 3% saja. 97% aman. Tidak mematikan. Apalagi kalau sudah vaksin, praktis sudah sama saja itu seperti influenza. Jadi kalau positif ya tenang. Jangan panik. Anda perlu RS kalau ada komorbit. Apa itu? hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruksi kronis. Kalau tidak ada komorbit. tidak perlu ke RS. Tahan saja dengan isolasi mandiri dan istirahat cukup dengan makan vitamin. Itu akan sembuh sendiri. Paling lama 14 hari selesai.


Juga harus diakui bahwa dengan adanya pandemi ini menguntungkan big pharma yang mengontrol produksi obat obatan dan harga, termasuk RS dengan sederet SOP yang berpihak kepada big Pharma. Jadi tradisi lokal yang mandiri mengobati sendiri penyakit lewat herbal dan lainya, itu juga harus dihormati oleh dokter dan sains. Karena selama ini baik baik saja. Dan lagi toh VIRUS belum ada obatnya. Jangan pula marah kalau anda menentang pengobatan alternatif lantas orang tuduh anda sebagai agent promosi produksi Big Pharma. Itu wajar saja. Jadi mari semua kita berusaha bijak di tengah pandemi ini. Tetap jaga prokes dan gembirakan hati selalu. Semoga semua baik baik saja.


Pemerintah Suriah jatuh.

  Sebelum tahun 2010, kurs pound Syuriah (SYP) 50/1 USD. Produksi minyak 400.000 barel/hari. Sejak tahun 2011 Suriah dilanda konflik dalam n...