Sunday, October 06, 2019

Narasi yang tak sudah

Saudaraku...
Tahun 2016, umat bersatu dari segala penjuru berdatangan ke Jakarta dengan lantunan Takbir untuk membela fatwa Ulama. Kamu tahu, kan? Suara Imam besar kita meraung ditengah lautan manusia membakar semangat persatuan. Pemimpin kafir itu harus jatuh. Jakarta harus dipimpin oleh orang beriman. Oleh orang yang mendapat restu dari Ulama. Hidden power Islam di aktualkan dalam aksi 411 dan 212. Tapi apa yang terjadi setelah itu? Orang kafir memang kalah di Pilkada DKI. Imam besar hengkang ke luar negeri dengan kasus yang memalukan. Narasi besar yang kita perjuangkan harus berhadapan dengan Pedang Hukum yang sangat tajam. Presiden mengeluarkan PERPPU Ormas karena itu. HTI dibubarkan. Yang lain terancam kalau tidak patuh kepada Pancasila.
Kita meradang marah. Tetapi hanya sebatas marah yang harus dipendam dalam sakit tak terungkapkan. Betapa tidak? 10 tahun SBY berkuasa, kita mampu menghadang setiap rencana ingin mengubah Undang Undang Ormas. Tak ada kekuatan politik yang punya alasan kuat untuk mengubah UU Ormas. Tetapi karena aksi 411 dan 212, TNI dan POlri mendesak presiden agar mengubah UU Ormas. Dan karena itu elite Politik yang selama ini membela kita tidak bisa berbuat banyak. Karena memang aksi 411 dan 212 itu sudah membuat negara terancam. Membuat persatuan dan kesatuan terancam. Membuat Pancasila terancam.
Tidak itu saja. UU anti teroris dan UU ITE juga di revisi. Maka lengkaplah jalan semakin sempit. Padahal UU teroris dan ITE itu juga selama era SBY tidak pernah bisa di ubah. Karena kekuatan elite politik sangat kuat memberi ruang kepada kita untuk tumbuh dan berkembang dalam narasi perjuangan. Tapi kita masih punya harapan. Pemilu 2019 kita harus rebut kekuasaan. Ya hanya lewat pemilu kita punya hak konstitusi menjatuhkan rezim. Para ulama mampu menguasai Prabowo-Sandi untuk menjadi icon perjuangan bersyariah. Ijtima ULama dikeluarkan untuk itu. Agar semua umat bersatu. Tapi apa yang terjadi? Jokowi menang. Menang yang sangat menyakitkan. Tidak seharusnya terjadi.
Kita belum kalah. Kita harus perjuangkan kemenangan Prabowo sampai batas akhir perjuangan. Allah meridhoi perjuangan kita. Doa umat pasti didengar Allah. MK jalan akhir kita berharap kemenangan. Tetapi di MK pun kita kalah. Kalah yang lebih menyakitkan. Ke mana Allah? Mengapa Allah tidak mendengar doa kita? Demo yang kita lakukan menentang itu, berujung rusuh. BN yang merupakan salah satu pemimpin kita, juga lari keluar negeri karena kasus pidana. Dan setelah itu apa ? Prabowo yang kita banggakan, malah berangkulan dengan PDIP, partai yang kita tuduh pendukung penista Agama. Prabowo yang kita dukung, tetaplah pembela Pancasila, bukan pembela panji kita.
Selama periode kekuasaan Jokowi, kita merasa diatas angin dalam narasi bela Agama dan bela Ulama. Kita sangat yakin presiden yang planga plongo itu terlalu lemah untuk berhadan dengan kita. Tetapi yang terjadi, dialah yang membuat kaki dan tangan kita terpotong. Suara kita tercekit. Langkah semakin tersok. Untuk itu semua, dia tidak berbuat banyak. Terakhir gerakan mahasiswa yang diharapkan dapat memicu gelombang aksi terus berlanjut sampai menjelang pelantikan presiden, berujung rusuh dan mahasiswa pun kehilangan simpatik rakyat banyak. Simpatik terhadap Jokowi semakin meluas. Sebentar lagi pasti akan ada pembersihan kampus dari gerakan khilafah. Para rektor tidak bisa lagi punya alasan, Kalau engga jabatanya akan copot karena UU.
Jokowi hanya diam tanpa amarah dan melihat kita menari dalam narasi perang akbar. Semakin kencang kita menekannya semakin kencang badai menerpa kita dan kita selalu jadi orang kalah. Mengapa ? Kita berdoa hal yang buruk terhadap Jokowi, tetapi yang mendoakan kebaikan jauh lebih banyak untuk Jokowi. Dan Jokowi selalu berdoa yang terbaik untuk kita. Musuh kita bukan Jokowi, tetapi diri kita sendiri, memusuhi hakikat agama kita sendiri. Yang kita hadapi adalah Allah. Itulah sebabnya mengapa setiap gerakan , kita selalu kalah. Manalah mungkin bisa mengalahkan Allah? ya kan.
Mungkinkah kita bisa menyadari ini semua? . Agar kita kembali kepada hakikat islam. Hakikat, cinta bagi semua, rahmatanlilalamin. Menjadi pengawal Pancasila, mejadi obor Persatuan dan kesatuan seperti para ulama pendiri republik ini. Mungkinkah…
Salam
Dalam narasi yang tak sudah.

ABK

Keseimbangan Kekuasaan, jagalah...

Hal yang saya tidak suka dari Soekarno dan Soeharto adalah mereka berdua cenderung inginkan kekuasaan berlebih. Soekarno dengan demokrasi terpimpinnya. Hasilnya, ekonomi bangkrut. Soeharto dengan ekonomi Pancasila. Hasilnya juga bangkrut ekonomi. Itu bukan mereka tidak didukung rakyat luas, tetapi hukum ekonomi itu dikuasai oleh pemodal.
Hal yang tak disukai pemodal adalah apabila kekuasaan itu terlalu besar. Apa ciri khasnya? Apabila presiden tidak lagi menghormati lembaga wakil rakyat atau parlemen. Presiden selalu menggunakan berbagai cara untuk berkuasa diatas institusi lainnya. Itu engga sehat, dan pasti berujung melemahkan kekuasaannya. Sebaliknya saya juga engga suka kalau presiden terlalu lemah. Sehingga mudah di kontrol oleh parlemen. Ya saya suka apabila sistem kekuasaan itu seimbang dan terus berjalan diatas keseimbangan.
Saya engga suka presiden menerima begitu saja UU KPK yang baru. Karena pada pasal dewan pengawas, peran DPR masih ada untuk menentukan anggota. Padahal fungsi dewan pengawas itu philosopi nya adalah alat presiden secara teknis mengawasi fungsi KPK sehingga presiden bisa melaksanakan tanggung jawabnya sebagai panglima tertinggi pemberantasan korupsi.
Saya ingin dewan pengawas itu dikembalikan sebagaimana philosopi nya. Sementara saya juga tidak suka kalau presiden menolak pasal lain yang menjadi inisiatif DPR. Mengapa? Karena UU KPK yang baru itu adalah koreksi yang menyeluruh agar fungsi KPK sesuai dengan semangat awal berdirinya KPK, yaitu membangun sistem yang sudah terlanjur rusak ( KKN) menjadi lebih baik dengan cara cepat.
Mengapa ? Karena suka tidak suka ekonomi kita bergantung kepada hutang. Surat Utang itu ada rating nya. Salah satu faktor yang mempengaruhi rating surat utang adalah Corruption Perceptions Index. Apabila skor CPI kita semakin tinggi maka semakin rendah value surat utang kita. Tentu semakin mahal yield surat utang. Karena resiko semakin tinggi. Lambat laun surat utang semakin di jauhi oleh investor. Akhirnya kita akan kehilangan financial resource. Ujungnya, cash flow APBN terganggu. Kalau cash flow terganggu maka hanya masalah waktu ekonomi akan collapse . Tidak ada negara bisa bertahan lama bila likuiditas terganggu.
Oh bukankah banyak kena OTT. Bukankah itu mengindikasikan bahwa kita serius memerangi korupsi. Benar, itu dari sudut pandang kita yang memang punya dendam terhadap koruptor. Tetapi bagi pemodal, semakin banyak OTT semakin mengindikasikan sistem pengelolaan negara kita lemah. Itu akan membuat mereka ragu untuk membeli surat utang kita. Investor hanya meliat apakah sistem kita benar kuat. Itu aja. Makanya kalau sistem KPK tidak diperkuat, check and balance tidak ada, maka hanya masalah waktu investor akan distrust terhadap negara. Dampaknya bukan hanya surat utang jadi berating sampah, juga nilai rupiah akan lebih rendah dari kertas toilet.
Penghormatan Presiden terhadap lembaga DPR, adalah gambaran bahwa negara ini dibangun dengan sistem yang kuat. Engga bisa kalau kesel dengan DPR, paksa presiden keluarkan Perppu. Mengapa ? Harus juga dipahami bahwa UU KPK memberi peran presiden sangat besar memerangi korupsi. Itu adalah political Will DPR terhadap KPK. Penghormatan rakyat terhadap hasil pemilu, juga harus dijaga. Jangan sedikit sedikit demo kalau engga suka. Dukungan TNI/POLRI mengawal konstitusi itu juga harus dihormati. Karena itu membuktikan sistem negara kita sangat kokoh. Itu harus dijaga dan dipertahankan.
Jadi kepada tokoh masyarakat, yang ada di luar sistem, kalau anda benar mecintai negeri ini, jagalah sistem itu dengan baik. Jangan dorong presiden terlalu berkuasa terhadap DPR. Jangan pula DPR terlalu arogan terhadap presiden. Dukunglah presiden dan DPR berjalan diatas keseimbangan itu. Agar pemodal Happy dan financial resource terbuka lebar untuk melanjutkan program pembangunan. ingat! Tanpa modal , apapun jadi bego. Yakinlah...

Sunday, September 29, 2019

Agenda politik dan perang asimetris


Saya pernah berdiskusi dengan teman dari China mengenai kerusuhan di Hong Kong. Mengapa China terkesan lemah terhadap kelompok protest terhadap RUU Extradisi. Aksi protes dibiarkan meluas. Akhirnya pemerintah Hong Kong menunda pengesahatan RUU ekstradisi itu. Apakah karena ketidak pahaman pemerintah terhdap situasi yang berkembang? Sehingga terkesan pemerintah tidak jelas bagaimana harus bersikap. Sekarang tuntutan rakyat Hong Kong bukan  lagi seperti tuntutan semula, tetapi sudah mengarah kepada tuntutan kemerdekaan. Memishkan diri dari China. Itu yang saya tanya dengan serius. Mengapa ? situasi Hong Hong sekarang membuat ketidak pastian bagi dunia usaha.

Teman saya dengan tersenyum berkata bahwa satu hal yang rakyat Hong Kong tidak pernah paham bahwa pemerintah itu terlalu kuat dan tahu segala galanya. Mereka punya sumber daya yang besar untuk itu. Mereka punya Badan inteligent yang kuat. Mereka punya orang dimana mana untuk mendengar setiap diskusi anti pemerintah. Mereka punya alat sadap yang canggih untuk semua alat komunikasi.  Sehingga tidak ada satupun yang tidak terdeteksi.  Kalau Lembaga Anti korupsi Hong Kong punya alat sadap canggih, Badan inteligent punya alat lebih canggih untuk itu. Lantas mengapa sampai dibiarkan kerusuhan itu terjadi? 

Tema saya berkata bahwa penanganan masalah di Hong Kong berbeda dengan di China. Kalau di China sistem otoriter politik punya standar yang jelas secara politik menyelesaikan masalah. Ini sudah established. Semua rakyat paham arti kebebasan, manfaat dan resikonya. Tetapi di Hong Kong , yang menganut demokrasi, keadaan berbeda. Hong Kong punya sistem yang berbeda dengan China walau ia bagian dari Hong Kong. Sebetulnya dibalik kerusuhan itu, ada agenda besar dari Pemerintah China terhadap Hong Kong. Namun agenda besar ini tidak mudah di laksanakan karena alasan demokrasi dan HAM. 

Nah kerusuhan yang berlangsung berbulan bulan adalah proses mematangkan strategi bagi pemerintah China untuk melaksanakan agenda politik besar terhadap masa depan Hong Kong. Apa itu?  Menghapus hak istimewa Hong Kong dalam konvensi pemisahan Hong Kong dari Inggris. Konvensi itu diakui oleh PBB. China tidak ingin ada lagi satu negara dua sistem. Ini berbahaya terhadap keamanan China secara keseluruhan. Kebebasan demokrasi itulah yang terus dibakar agar pada akhirnya membakar kebebasan itu sendiri. Sehingga negara kembali menguasai keadaan yang seperti negara mau. itulah politik.

Saya teringat dengan Indonesia. Semua kerusuhan yang terjadi sekarang, semua dalam kendali pemerintah. Negara punya sumber daya luar biasa besar untuk mengetahui segala hal yang terjadi di masyarakat. Kalaulah KPK punya alat sadap , tentu BIN punya alat sadap lebih canggih dari KPK. Bahkan negara memiliki tekhnologi terkini mendeteksi sosial media sebagai saluran radikalisme dan agitasi. Dari sinilah orang hebat dalam sistem kekuasaan di ring 1 presiden membuat design agar bagaimana agenda besar presiden terlaksana secara demokratis lewat hukum dan UU. 

Tetapi mengapa terkesan lemah? 

Karena ini sebetulnya adalah perang Asimetris. Musuh negara bukan pihak yang berkoar koar mau kudeta. Bukan rakyatnya.  Tetapi pihak asing yang memanfaatkan rakyat sebagai proxy untuk melakukan pressure terhadap negara dan akhirnya memancing pemerintah untuk salah bersikap sehingga asing  ( PBB) punya alasan kuat untuk meng intervensi lewat komisi HAM international. Dalam perang asimetris memang dikenal teori, menyelesaikan masalah lewat masalah. Kalau tidak ada masalah ya masalah diciptakan sendiri oleh negara agar ada alasan memukul asing lewat UU dan Hukum yang di create negara. Seperti yang terjadi dengan PERPU Ormas yang lahir dari adanya aksis 411, dan 212. 


Seperti aksi demontrasi Mahasiwa yang ada sekarang dengan agenda mengkritisi beberapa UU yang akan disyahkan DPR.  Kita tidak tahu siapa pemicu adanya aksi itu. Apakah negara sendiri atau asing. Yang jelas ini masuk wilayah perang asimetris. Antara negara dan asing punya strategi untuk memenangkan peperangan. Tetapi dalam kenyataannya, perang asimetris itu selalu pada akhirnya dimenangkan negara selagi ekonomi tetap kuat dan stabil. Berbeda bila ekonomi lemah, maka negara selalu kalah. Pemimpin mudah dijatuhkan dan diganti oleh proxy asing. Saat sekarang ekonomi Indonesia sangat kuat , dan Jokowi terlalu kuat untuk di jatuhkan. Indonesia terlalu kuat untuk jadi bulan bulanan asing. 

***
“ Babo , saya pemilih Jokowi, tetapi karena beberapa RUU yang tidak berpihak kepada rakyat, saya jadi kecewa.” Demikian kata nitizen. Saya bisa maklum. Karena dia hanya tahu soal RUU itu dari media massa. Saya yakin dia tidak pernah baca lengkap draft RUU dimaksud. Saya coba google tentang RUU yang sedang dibahas DPR. Saya terkejut. Sebagian besar adalah berisi penolakan. Tidak ada tulisan yang mencerahkan secara menyeluruh tentang pasal demi pasal. Yang ada adalah berita tentang pendapat pakar, LSM , Asosiasi. Nadanya terkesan menolak RUU tersebut tanpa ada solusi konkrit.

Saya masih ingat waktu revisi UUD 45 era Megawati dan Gus Dur, pasal 33 yang membonsasi ekonomi kerakyatan. Karena perubahan pasal 33 itu, substasi ekonomi pro rakyat menjadi pro investor. Tidak ada lagi ke istimewaan Koperasi dalam UUD 45. Karena itu UU PMA bisa diterbitkan secara liberal. Terutama UU mengenai MIGAS. Kelistrikan, Air dan lain lain. Dalam salah satu seminar , saya sempat marah besar dengan Pak Amin Rais. Tetapi, ada Profesor yang menanggapi “ Engga ada gunanya melawan politisi. Itu hak mereka. Kita akan gunakan aturan main. Kita lawan melalui MK.” Ya menghadapi sistem lewat sistem. Engga bisa diluar sistem. Terbukti belakangan aktifis dan LSM berhasil menang di MK. Pasal 33 UUD 45 kembali seperti konsep awalnya sebelum di amandemen. Bukan itu saja, beberapa UU yang berkaitan Kelistrikan, air , bisa juga dibatalkan lewat MK.

Tetapi di era SBY, saya baru menyadari bahwa pasal 33 UUD 45 yang direvisi dan akhirnya dibatalkan oleh MK, itulah penyebab koperasi kembali seperti era Soeharto. Terlalu diatur akhirnya jadi tidur. Karena UU listrik dan Air dibatalkan oleh MK dalam beberapa pasal yang tidak sesuai dengan UUD 45, justru terjadi swastanisasi air dan listrik yang meluas. Dan yang menyedihkan adalah UU itu justru menempatkan negara dalam posisi lemah dan pengusaha diuntungkan. Lantas apa bedanya dengan Soeharto? Ternyata reformasi tidak mengubah sistem.

Mengapa ?

Belakangan saya baru tahu, para aktifis dan LSM itu dibayar oleh pengusaha untuk membatalkan UU yang pro kepentingan nasional. Semua media massa mengulas UU tersebut yang isinya semua menyalahkan UU itu tidak berpihak kepada rakyat. Senjatanya ya nasionalisme. Tetapi anehnya, UU Migas yang menguntungkan pengusaha asing tidak diajukan judicial review ke MK. Mungkin tidak ada sponsor yang mau bayarin. Dalam RUU yang dibahas DPR sekarang juga tidak ada RUU tentang MIGAS. Saya dengar kabar akan dibahas oleh DPR periode berikutnya.

Makanya ribut ribut soal RUU, saya tidak mau lagi terjebak dengan berita media massa. Karena ini bila salah bersikap, kita ikut bertanggung jawab di hadapan Tuhan. Saya tidak mau lagi seperti sikap saya sepuluh tahun lalu. Sekarang saya baca semua draft RUU itu dengan hati hati. Sayapun bersikap, semua RUU yang dibahas DPR yang ditentang oleh sebagian publik itu pada prinsipnya baik dan dibuat dengan niat baik. Walau saya yakin anggota DPR sendiri tidak begitu paham isi UU itu. Memang perlu ada beberapa pasal yang harus dikritisi tanpa menghilangkan hakikat dari RUU Itu. Apalagi para pakar yang terlbat semua punya kompetensi yang mumpuni. Dan lagi proses penyusunan RUU itu tidak sebentar.

Mengapa sekarang penolakan RUU begitu menggema? Penyebabnya ada dua. Pertama, memang ada by design di DPR yang sengaja membuat jebakan terhadap Jokowi. Mereka inginkan segera RUU itu disyahkan. Situasi ini akan menyudutkan Jokowi secara politik dihadapan rakyat pendukungnya. Terjadilah protes jalanan. Kalau bisa protes terus bergelombang sampai tanggal pelantikan, sehingga pelantikan batal. Kedua, memang dalam RUU ini ada beberapa pasal yang merugikan pengusaha, asing, terutama Revisi UU Minerba dan Pertanahan. Merekalah yang ikut menjadi sponsor. Penyebab pertama dan kedua tujuannya adalah membatalkan RUU tersebut. Bagi mereka now or never.!

Dan karena itu pendukung Jokowi juga terbelah. Kecebong jadi curut. Ikut menekan presiden. Mereka tidak sadar dan tidak peduli bahwa serangan terhadap Jokowi dengan target pelantikan Jokowi batal tanggal 20 oktober ini. Semua karena uang ! Money talk!

Lantas bagaimana sikap Jokowi ? Beberapa RUU tidak dibatalkan Jokowi. Hanya ditunda pembahasannya pada DPR periode 2019-2024 yang mayoritas pro Jokowi.. Namun RUU itu akan tetap di syahkan setelah diperbaiki pasal pasal yang tidak sesuai dengan program nawacita. Pada akhirnya setelah kabut terhalau, Jokowi juga yang menang lewat konplik yang orang lain ciptakan. Itu karena dia tidak punya kepentingan pribadi. Di periode kedua ini Jokowi memang nothing to lose.

Saran saya kepada elite politik ( oposisi), pendukung Jokowi, kaum terpelajar dan pengusaha. Focuslah kepada kepentingan bangsa yang lebih besar. Saat sekarang lebih baik tahan nafsu. Pemilu udah selesai. Lebih baik mari bergandengan tangan bersama Jokowi untuk bersiap siap menghadapi gelombang resesi yang diperkirakan 1,5 tahun lagi akan melanda Indonesia. Kalau engga, maka penumpang gelap akan memanfaatkan situasi ini. Bendera hitam tauhid akan berkibar. Anda semua akan di sapu. Semua kita akan rugi.

RUU Pertanahan
Bulan lalu saya pernah diskusi dengan teman pegusaha. Dia katakan bahwa RUU Pertanahan itu tidak berpihak kepada investor. Karena ada pasal pembatasan luas lahan yang dapat diberi izin HGU. Kalau lebih, dikenakan pajak progressive. Yang lebih konyol lagi bahwa HGU itu bisa dibatalkan apabila dalam kurun waktu tertentu tidak diolah atau dibiarkan telantar. Walau RUU itu memberikan batasan waktu HGU sampai 90 tahun tetapi tidak ada gunanya. Mengapa ? saya akan ulas keberatannya. Tentu saya akan ulas dengan praktek bisnis yang selama ini dinikmati oleh pemilik lahan yang luas. Gimana caranya ?

Katakanlah anda seorang pengusaha. Anda berniat untuk membuka lahan untuk kawasan perumahan dan perkebunan. Anda ajukan HPL atas tanah tersebut kepada pemerintah. Setelah proses pembebasan lahan, tanah dikuasai dan HGU didapat. Tetapi anda tidak langsung olah tanah tersebut. Anda tidak punya uang cukup. Nah anda perlu cari uang rente sebelum tanah itu diolah. Caranya? anda buat perusahaan SPC (special propose compay) di luar negeri. Kemudian perusahaan itu bertindak sebagai pembeli lahan lewan transfer right. Sebetulnya tidak ada pembelian sesungguhnya. Itu hanya permainan akuntasi. Jadi engga kena pajak.

Setelah tanah dilakukan transfer right ke SPC diluar negeri. Maka anda lengkapi dengan Studi kelayakan dan info memo yang di endorsed oleh Fund Manager. Untuk apa ? untuk meningkatkan value menjual saham SPC tersebut di pasar terbatas. Apa ada investor yang mau beli lahan itu? Banyak. Bayangkan, tanah di indonesia itu yang belum diolah, harganya di hitung per hektar bukan permeter. Menurut pasar international, harganya sangat murah bahkan lebih murah dibandingkan tanah di negara ASEAN dan negara lain. Mungkin negara Afrika yang bisa disamakan.

Dalam debat kedua calon presiden, terungkap jika Prabowo Subianto memiliki ratusan ribu hektar (ha) tanah di Kalimantan dan Aceh. Adapun rincian tanah di Kalimantan Timur 220.000 hektar (ha). Sedangkan tanah yang dimiliki Prabowo di Aceh Tengah seluas 120.000 ha. Tanah itu sebagian besar tidak diolah. Hanya dibiarkan begitu saja berpuluh puluh tahun. Tapi apakah PS rugi? tidak. Tanah itu mungkin sudah dilakukan transfer right keluar negeri atas nama SPC. PS udah dapat uang tidak sedikit. Investor tinggal tunggu timing yang tepat untuk memanfaatkan lahan itu. Mereka juga tidak rugi. Karena Tuhan tidak bikin bumi dua kali. Zaman boleh berganti, tetapi lahan tetap ditempatnya. Kebutuhan lahan juga semakin meningkat dari tahun ketahun. Harga pasti meningkat.

Saya juga pernah meeting business dengan perusahaan asing di Singapore. Dia menawarkan kerjasama untuk membangun kawasan wisata di Pulau Bintan. Yang hebatnya, HGU tanah itu tadinya milik konglomerat yang diambil alih BPPN. Perusahaan asing itu membeli lewat lelang BPPN. Hebatnya Perusahaan asing itu terhubung dengan konglomerat itu sebagai pemegang saham. Artinya dia beli tanahnya sendiri dengan harga murah. Nilai saham perusahaan asing itu sudah 30 kali lipat dari harga ketika dibeli dari BPPN. Kalau sudah dibangun proyek, nilai akan lebih tinggi lagi.

Modus seperti cerita diatas sudah berlangsung sejak era Soeharto. Itu sebabnya rasio GINI lahan semakin lebar. Bahwa Gini rasio pertanahan saat ini ( 2017) sudah 0,58. Artinya, hanya sekitar 1 persen penduduk yang menguasai 58 persen sumber daya agraria, tanah, dan ruang. Sensus Pertanian 2013 menunjukkan, 26,14 juta rumah tangga tani menguasai lahan rata-rata 0,89 hektar per keluarga. Sekitar 14,25 juta rumah tangga tani lain hanya menguasai lahan kurang dari 0,5 hektar per keluarga. Itulah sebabnya Jokowi mendorong adanya RUU pertanahan. Itu sebagai solusi agar rasio GINI tidak terus melebar.

RUU pertanahan adalah solusi. Ia memungkinkan tidak bisa lagi orang mencari rente dalam penguasaan lahan seperti cerita diatas. Kecuali untuk diolah dan itu pemerintah membuka peluang boleh dikuasai sampai 90 tahun. Mengapa ? Karena lahan yang diolah untuk bisnis akan melahirkan efek berganda terhadap pembangunan. Kalau dibiarkan lahan itu nganggur ya negara ambil alih.

“ Semua tahu bahwa tanah itu adalah property yang tidak bisa dibatasi luas dan syarat kepemilikannya. Apalagi dengan ketentuan pajak progressive dan harus dimanfaatkan untuk produksi. Kalau dibatasi, maka walau 90 tahun pun diberi hak tetap aja useless. Apalagi data HGU dirahasiakan oleh pemerintah.. Gimana kita mau sekolahin lahan itu. Kan syarat kalau mau lepas saham atau obligasi adalah keterbukaan asset. Kalau di rahsiakan, ya engga ada investor mau beli saham atau obligasi. Kan makin susah dapatkan uang mudah” kata teman saya. Dia yakin semua pengusaha besar akan berjuang membatalkan RUU Pertanahan. Tentu menggunakan corong LSM dan kampus yang siap dibayar.

RUU Mainerba
RUU Minerba ini merupakan hak inisiatif dari DPR, yang sudah dibahas sejak tiga tahun 2017. Secara garis besar ada 12 poin yang menjadi topik bahasan dalam penyusunan RUU Minerba. Yang jadi masalah adalah antara pemerintah dan DPR terjadi perbedaan pendapat sangat prinsipil. Pemerintah inginkan agar KK dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B), yang sudah habis masa berlakunya dikembalikan ke negara dan di prioritaskan BUMN melanjutkannya. Dalam RUU itu juga pemerintah minta agar tidak ada lagi terminologi mengenai KK. Tapi DPR berbeda. Namun akhirnya DPR dapat setuju.

Tapi anehnya ketentuan ekspor bijih atau ore dan konsentrat dihapuskan, tetapi tetap diperbolehkan dengan alasan diatur dalam Peraturan Pemerintah dan aturan pelaksananya. Ini usulan dari menteri perindustrian. Maklum Menteri Perindustrian itu dari Golkar yang dekat dengan pengusaha yang nyaman dengan bisnis rente tambang tanpa pusing mengolahnya. Saya yakin ini bukan kehendak Jokowi. Mengapa ? Presiden Joko Widodo dalam sambutan ketika meresmikan smelter di Morowali beberapa waktu lalu memastikan bahwa Indonesia tidak akan lagi menjual bahan baku mentah. Semuanya harus diolah dalam negeri. Pasal ini termasuk yang akan dikoreksi dalam pembahasan berikutnya.Makanya jokowi tunda pengesahannya.

Antara DPR dan Pemerintah sepakat dalam hal mengacu kepada keputusan Mahkamah Konstitusi dan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, tersedianya rencana pertambangan minerba, serta penguatan peran pemerintah pusat dalam bimbingan dan pengawasan kepada pemerintah daerah. Dengan adanya pasal ini, Pemerintah Daerah praktis engga bisa lagi seenaknya menerbitkan partial KP yang disesuaikan dengan wewenangnya. Selama ini banyak pengusaha tambang, melobi Pemda untuk dapat izin KP dalam ukuran luas kecil sesuai wewenang Pemda. Namun dengan smart izin KPK itu dibuat atas nama beberapa perusahaan, jadinya luas juga KP nya.

Ada pasal yang digugat oleh publik. Apa itu ? Pasal 165, misalnya. Dalam pasal ini, pejabat yang mengeluarkan izin pertambangan bermasalah dengan menggunakan penyalahgunaan wewenang dapat dijerat dengan tindak pidana korupsi. Namun pasal ini dihilangkan. Sebetulnya pasal ini bertujuan memberikan kepastian hukum kepada pengusaha. Bahwa kalau mereka dapat izin tambang maka itu sudah final. Tidak bisa dibatalkan hanya karena pejabatnya tersangkut korupsi karena salah melaksanakan wewenang. Izin hanya bisa dibatalkan apabila pengusaha melanggar UU. Soal pejabat, itu masalah hukum pidana lainnya.

Tapi pasal 165 RUU itu di blow up oleh KPK seakan RUU Minerba itu berpihak kepada pejabat korup. Engga begitulah. Jangan terlalu naif dan paranoid. Cobalah berpikir dari sisi pengusaha yang hanya cari uang sesuai UU. Kalau semua pejabat di curigai dan ditakut takuti oleh UU, engga ada orang mau invest. Kalau engga ada yang invest, SDA itu hanya jadi benda mati tanpa manfaat untuk kemakmuran orang banyak. Tetapi gelombang protes terus meluas. Dan akhirnya RUU minerba ini di tunda pengesahannya. Kalau terus protes, saya yakin periode kedua juga akan sulit di syahkan. Hakikat RUU untuk mengembalikan hak negara sebagai pengendali SDA untuk kemakmuran , tidak akan tercapai.


Friday, September 27, 2019

Ancaman Persatuan



Saya diskusi dengan teman yang bekerja sebagai konsultant geostrategis. Ada yang menarik dari pembicaraan dengannya. Menurutnya mengapa Venezuela itu walau sudah bangkrut tetapi pemerintah masih kuat ? Padahal secara ekonomi praktis negara itu gagal mengelola keseimbangan demand and supply sehingga mata uang terjun bebas. Dia menjawab, bahwa jatuhnya pemerintahan di awali oleh distrust ( ketidak percayaan ) rakyat terhadap pemerintah. Distrust itu tidak ada kaitannya dengan ekonomi. Tetapi berhubungan dengan Politik. Namun distrust itu akan menimbulkan chaos bila didukung oleh kinerja ekonomi yang buruk. Jadi antara ekonomi dan distrust itu saling kait mengkait. 

Ada tiga hal yang bisa menimbulkan distrust terhadap pemerintah. Pertama adalah negara dianggap gagal mengelola pluralisme. Kedua, anggapan bahwa semua Lembaga Negara korup. Ketiga, negara melakukan pelanggaran HAM berat.  Di Venezuela , ketiga hal itu tidak terjadi. Rakyat venezuela tidak punya masalah soal pluralisme. Agama jadi pemegang obor besar menerangi semua golongan. Kepercayaan kepada Lembaga Negara sangat tinggi. Itu berkat subsidi besar dari negara. Tidak ada pelanggaran HAM berat negara terhadap rakyat. Walau ekonomi hancur, negara tetap kokoh  berdiri. Elite selalu punya narasi untuk menjadi sumber harapan rakyat.

Keadaan di Venezuela berbeda dengan di Suriah. Distrust terhadap negara terjadi secara sistematis. Pemerintah Suriah gagal mengelola konplik antar golongan agama. Antara syiah dan Sunni saling curiga dan bermusuhan. Antara Islam dan kristen saling curiga. Keadaan ini dimanfaatkan oleh oposisi untuk membangun distrust terhadap negara. Korupsi terjadi massive. Sehingga sampai pada satu kesimpulan bahwa tidak ada lembaga negara yang bersih. Dalam menangani kerusuhan, aparat polisi dan militer Assad kadang melakukan tindakan represif sehingga melanggar HAM berat. Puncaknya adalah ketika harga pangan melambung, dan rakyat kelas menengah bawah merasa terjepit. Maka terjadilah chaos. 

Apa yang terjadi di Indonesia selama periode pertama kekuasaan Jokowi tidak jauh dengan Suriah. Ada upaya dari secara sistematis untuk membangun bad image dan distrust terhadap negara, terutama pemerintahan Jokowi. Gelombang demontrasi atas nama agama seperti kasus 212 ,411, perasaan tidak adil bagi kelompok minoritas, konplik di Papua yang dipicu soal SARA, dan lain sebagainya , adalah satu kesatuan dari narasi besar untuk distrust terhadap pemerintah. Bahwa negara gagal mengelola pluralisme.  Kemudian upaya OTT terhadap pejabat negara tanpa ada sistem pencegahan adalah bagian dari upaya distrust terhadap lembaga negara. Kini sudah terjadi stigma bahwa semua lembaga negara korup. Puncaknya semua UU yang dibuat oleh DPR tidak dipercaya. 

Setiap aksi demontrasi selalu dengan cara anarkis. Tentu tujuannya agar aparat bertindak respesif dan berujung kepada pelanggaran HAM berat negara kepada rakyat. Ini akan menimbukan distrust bahwa negara gagal melindungi HAM rakyat. Perhatikanlah, bagaimana sikap komnas HAM cepat sekali bersuara kalau ada tindakan represif aparat terhadap demontran. Dan tidak pernah mempermasalahkan korban aparat dalam menangani kerusuhan. Perhatikanlah bagaimana Novel Baswedan yang melaporkan kasusnya ke Amnesty International. Begitu juga kasus Papua yang dilaporkan ke Amnesty international.

Kelemahan Jokowi dibandingkan  SBY adalah Jokowi tidak punya konsep zero enemy seperti SBY. Jokowi terlalu berani membuat kebijakan yang melahirkan banyak musuh di tingkat elite. Apalagi Jokowi menyentuh bisnis rente yang tadinya sebagai sumber daya keuangan bagi elite untuk kaya mudah. Belum lagi JOkowi berani bersikap netral di tengah konplik antara AS dan China di kawasan Asia Pacific. Para elite dan proxy asing dengan mudah memanfaatkan musuh idiologi negeri ini untuk menciptakan kerusuhan sistematis sehingga menimbulkan distrust terhadap negara terjadi.  

Saya berharap kita sebagai bangsa menyadari ini. Terutama kaum elite dan terpelajar harus menyadari ini. Pepatah lama perlu kita pegang “ Right or wrong is my country”. Mengapa ? Tahun 2019 ini adalah awal menuju mega crisis ekonomi dunia. Ini akan menjadi krisis dunia terburuk sejak krisis keuangan tahun 2008. Indonesia akan kena dampak tentunya. Bila krisis ekonomi melanda, kita tidak perkuat persatuan, maka distrust yang sudah terbentuk akan menjadi momentum untuk merubuhkan negara ini. Chaos akan terjadi dan bendera Tauhid akan berkibar merebut kekuasaan…





Saturday, September 21, 2019

Jangan bigot




Saya paling tidak suka berdebat soal dalil agama. Apapun itu bila debat dengan nafsu, hasilnya pasti buruk. Mengapa ? pasti engga ada yang  benar. Semua salah. Saya tidak pernah lahir di zaman Nabi. Tetapi saya mengimani ajaran yang dibawa oleh Muhammad SAW. Itu bukan karena ulama atau ustad tetapi karena orang tua saya. Pertama kali saya mendapat bahasa cinta , ya dari orang tua saya. Pertama kali saya mendapat dekapan ya dari orang tua saya. Agama adalah bahasa cinta dari Tuhan. Melalui orang tua saya, saya mengenal Cinta Tuhan. Dari sanalah saya mengenal agama dan mengimaninya.

Anda bisa saja mengatakan saya islam KTP. Karena tidak mengimani sesuai ilmu. Tidak ngaji dengan ustad yang anda yakini.  Apakah dengan belajar dari ustad tertentu lantas lebih abdol kebenarannya? apakah hanya pemahaman agama anda saja yang berhak meng claim satu satunya yang sesuai dengan Al Quran dan hadith ? yang lain tidak benar? Baiklah kita coba napak tilas sumber ajaran islam. Hadith yang dijadikan rujukan adalah Bukhari muslim yang lahir 2,5 abad setelah Nabi meninggal. Kebayang engga sih rentang waktu 2,5 abad itu bisa menjamin kebenarannya? 

Dalam menyusun hadith, Bukhari hanya mewawancarai orang yang ada hubungan dengan keluarga atau sahabat Nabi. Artinya buyut mereka pernah hidup di zaman Nabi. Mengapa tidak ada referensi asli ? Setidaknya dalam bentuk artefak yang bisa di jadikan rujukan. ? Bagaimana kita yakin bahwa Bukhari tidak bisa salah dengan opininya terhadap orang yang dia wawancarai ? Oh, Bukhari mengumpulkan hadith itu sangat teliti. Standar kesahihannya teruji. itu mengikuti sajarah Nabi. 

Baiklah. Saya ingin bertanya lagi, kalau Hadith itu disusun berdasarkan sejarah. Siapa pengarangnya? yang saya tahu pengarang islam tertua adalah Ibn ishaq, yang hidup 200 tahun lebih setelah Nabi wafat. Tapi itu juga katanya. Faktanya tidak ada artefak tulisannya. Belakangan Ibn Hisyam menjadikan Ibn Ishaq sebagai referensi. Tapi dia sendiri tidak pernah bertemu dengan Ibn Ishaq. Ibn Hisyam mencari nara sumber dari orang orang yang tahu tentang tulisan Ibn Ishaq, dan ditambah dari nara sumber lain. Hasinya jadilah Sirah Nabawiyah. Secara metodelogi keilmuan, keabsahan sejarah itu jelas tidak benar. Karena tanpa ada fakta. Hanya katanya. 

Baik , kita kembali kepada Al Quran. Alquran tertua di dunia bukan ada di ARAB atau timur tengah tapi Birmingham, Inggris. Uji radiokarbon atas manuskrip Quran di Birmingham menunjukkan bahwa Quran ini berasal dari era tahun 568 hingga 645, 13 tahun setelah Nabi Muhammad wafat. Uji ini dilakukan oleh tim dari Universitas Oxford yang mengatakan tingkat akurasi pengujian mereka sekitar 95%. Mengapa justru Al Quran asli itu ada di inggris ? Apakah Al Quran yang sekarang kita baca sama dengan aslinya?

Nah sekarang soal  arah kiblat sholat. Kalau anda pergi ke China di kota Guangzhou ada masjid kedua tertua di dunia yang dibangun sangat dekat dengan era Nabi , yaitu 60 tahun setelah nabi wafat. Mimbar yang menentukan arah kiblat bukan ke mekkah atau Arab. Kalau kita gunakan google map yang ada aplikasi arah kiblat maka arahnya ke Sham atau tepatnya Petra yang kini menjadi wilayah Yordania. Ternyata seluruh masjid yang dibangun selama seratus tahun pertama Islam seluruhnya -100%- kiblatnya ke arah Petra di Jordan dan bukan Mekkah di Saudi. Artinya kan arah kiblat itu selama Nabi hidup ya ke Petra. Sekarang mengapa ke Mekkah?

Saya tidak sedang meragukan keimanan saya terhadap Islam. Saya tidak juga meragukan Al Quran dan Hadith yang saya pelajari.  Tidak akan meragukan arah kiblat sholat saya. Tetapi saya tidak akan mengclaim saya paling benar dibandingkan orang lain. Islam yang saya maknai sekarang adalah Ahlussunnah Wal Jamā’ah. Ajaran yang menjadikan hadis Jibrīl yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahīh-nya, sebagai dalil pembagian pilar agama menjadi tiga: Iman, Islam dan Ihsān, untuk kemudian membagikan ilmu kepada tiga ilmu utama, yaitu: akidah, fiqih dan suluk. 

Setiap imam dari para Ulama  Ahlussunnah Wal Jamā’ah telah melaksanakan tugas sesuai dengan keilmuannya. Dan mereka dengan rendah hati menjawab semua pertanyaan, artikel atau tulisan tentang keislaman yang selalu diakhiri dengan kalimat Wallahu A’lam, "Dan Allah Lebih Tahu atau Mahatahu" sebagai penegasan bahwa kebenaran mutlak hanya dari Allah SWT. Artinya tidak ada kebenaran absolut. Manusia hanya mencoba mendekati kebenaran dan hanya Allah yang tahu kebenaran itu sesungguhnya. Apalagi kita tidak lahir ketika Nabi masih hidup. Jadi, janganlah bigot. Karena itu menyesatkan. Gunakan akal dan pikiran, banyaklah belajar, Gunakan hati memahami agama, maka output nya adalah ihsan.  Penuh prasangka baik dan Ikhlas.  Itulah buah agama sesungguhnya.

***

Setelah kegagalan Perang Salib Kedua, pasukan Suriah dan Mesir akhirnya bersatu di bawah pimpinan Saladin. Para pasukan Salib yang kembali ke Eropa bercerita bahwa ada negara di Asia Timur yang kehidupannya sangat makmur. Mereka sudah mengenakan baju sutera. Gedung kota yang tertata rapi. Istana yang megah bertabur berlian. Makanan yang salalu tersedia. Tidak ada wabah kelaparan seperti rakyat Eropa. Namun pemuka Gereja bilang walau mereka makmur tapi mereka orang kafir yang hanya mementingkan dunia. Harus diperangi.
Setelah perang Salib, berangsur angsur terjadi perubahan di Eropa. Gelombang revolusi bidang politik, ilmu pengetahuan, budaya terjadi terus menerus dari waktu kewaktu. Tentu tidak mudah. Namun pemikiran terbuka mendapat tempat. Sehingga proses perubahan terus terjadi. Berabad abad kemudian, setelah inggeris berhasil melakukan revolusi industri dan terpenggalnya kepala Raja Prancis yang dipilih oleh Gereja, Louis XVI. kita tahu Suriah dan Mesir berhasil dikuasai oleh inggris dalam perang dunia pertama. Seluruh jazirah Arab yang dulu makmur dan pusat ilmu pengetahuan dibawah koloni Ingris dan Prancis.
Cerita diatas sebagai dasar saya untuk menjawab fenomena perubahan zaman itu. Mengapa terjadi ? Itu terjadi karena adanya proses value engineering. Value engineering sebagai disiplin ilmu merupakan reposisi terhadap value yang selama ini diyakini. Ringkasnya ini adalah ilmu yang mencoba merekayasa sikap untuk menghasilkan value dan lahirnya social value engineering. Ilmu ini berhasil menciptakan new paradigm dalam bersikap, seperti Eropa yang saya ceritakan diatas. Saya akan bahas singkat mengenai value engineering ini yaitu berkaitan dengan road block ( jalan penghambat ). Ada empat hal yang menghambat ( block ) orang berkembang atas potensi yang dia miliki. Keempat penghambat ( block ) itu adalah pertama , emotional block. Kedua, Perceptual Block, Ketiga Habitual Block dan yang terakhir, Culture block.
Emotional block. Adalah satu sikap yang menganggap sesuatu yang belum jelas dan diperkirakan akan mengganggu kenyaman yang sudah ada ( status quo) akan disikapi secara ego untuk ditolak. Perceptual block. Adalah satu sikap bahwa persepsi orang lain salah dan hanya persepsi sendiri yang benar. Akibat sikap ini membuat orang hidup otoriter terhadap kebenaran subjective. Habitual Block adalah suatu sikap yang lebih nyaman dengan kebiasaan yang ada dan menolak sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan. Culture Block : Adalah sikap budaya yang turun temurun sebagai tradisi yang diyakini. Sikap ini akan membuat orang menutup diri dari segala pengaruh budaya dari luar. Cenderung protective dan curiga. Padahal tidak semua budaya luar itu salah dan tentu tidak semua budaya luar itu benar. Sikap ini tidak pernah bisa menilai salah atau benar kecuali dirinya sendiri selalu benar.
Runtuhnya peradaban islam karena proses value engineering tidak terjadi sehingga sosial engineering stuck. Road block tercipta akibat pemikiran taklik dan bigot. Sementara orang Eropa proses value engineering terus terjadi. Mereka tidak takut berubah. Ketika orang Eropa datang ke China diabad ke 6, mereka terpesona dengan kehebatan peradaban bangsa China. Yang sudah mengenal tekhnologi besi, baju sutera, sistem pemerintahan yang tertip. Namun sejak tahun 1967 sampai 1976, era Revolusi kebudayaan, orang Eropa kaget melihat China mundur jauh kebelakang. Penyebabnya karena mengharamkan pemikiran yang berbeda dari Komunis. Akibatnya kebebasan berpikir mati . Pembangunan peradaban berhenti. China hidup dalam kegelapan.
Kalau China bisa maju sekarang karena mereka berhasil menjebol road block itu untuk proses value engineering dan social engineering terjadi. Sementara negara yang berpenduduk muslim terus mundur karena gagal menjebol road block. Jadi bigot. Suriah yang pernah melahirkan pemimpin hebat seperti Salaudin kini jadi porak poranda. Negara islam lainnya terjebak tak berdaya dengan ketergantungan tekhonologi dan modal dari Eropa dan China. Mereka terus maracau dan mengutuki perubahan dengan gadget buatan China dan AS. Berubahlah..udahan jadi bigot.

Tuesday, September 10, 2019

Jangan galau



Ada anak muda dalam keadaan galau datang ke saya. Saya nasehatkan hal yang sederhana. Hidup bukanlah hal yang harus ditakuti atau diresahkan terhadap yang belum terjadi. Relax saja. Lalui hari ini dengan sungguh sungguh. Setelah itu biarkan dan nikmati hidup selagi bisa di nikmati. Ajak keluarga bercengkrama. Hubungi teman untuk berbicara tentang hal yang ringan. Baca buku yang membuat pikiran lebih mudah mencerna apa yang tidak diketahui. Kalau banyak hal tidak mudah dipahami maka biarkan waktu yang akan membuat kamu paham. Mengapa ? 

Sekuat apapun kamu kerja, kegagalan dan keberhasilan akan selalu bersanding. Sekuat apapun kamu menjaga harta, harta tetap akan lepas entah bagaimana caranya. Sekuat apapun kamu menjaga keluarga, bila harus pergi mereka akan pergi juga tanpa kamu bisa menahannya. Bahkan sekuat apapun kamu menjaga kesehatan, bila datangnya maut , kamupun tidak bisa menahannya. Lantas mengapa harus berpikir keras dengan mengkawatirkan sesuatu yang membuatmu rumit. Hidup ini tidak rumit. Sangat mudah asalkan kamu sadar bahwa hari esok bukan milik kamu tapi milik Tuhan. Berkah kehidupan adalah hari ini. Dan hari ini adalah diri mu yang ceria menerima dan kalau bisa berbagi.

Mungkin ada di benak kamu tetang apa yang seharusnya terjadi tapi mengapa tidak terjadi. Kamu terus mengutuk keadaan. Mengapa harus orang yang menurut kamu beriman ala kadarnya jadi pemimpin. Mengapa orang kafir  seperti Hartono boss Djarum kaya dan kamu orang beriman dijauhkan dari harta. Mengapa ketidak adilan menurutmu terus terjadi. Mengapa selalu ada orang jahat dengan mudah berbuat maksiat sementara orang baik terlalu sulit berbuat baik. 

Mengapa orang yang berwajah biasa saja mendapatkan suami yang baik dan kamu justru ditendang suami. Mengapa kamu terus kekurangan uang dan orang lain selalu serba cukup. Mengapa kamu belum dapat jodoh sementara orang lain begitu gampang dapat jodoh. Mengapa ? Mengapa ? Petanyaan itu akan panjang bila terus di cari cari.

Hidup bukanlah mempertanyakan kejadian tapi mendapatkan hikmah dari setiap kerjadian. Itu adalah cara Tuhan berdialogh dengan kamu. Perhatikanlah, sebaik apapun kamu kepada orang lain, orang lain akan mudah berbuat jahat kepadamu. Sejahat apapun kamu kepada orang lain, akan selalu ada orang baik untuk mencintaimu. Sebaik apapun kamu kepada sahabatmu, akan selalu ada teman palsu. Sebaik apapun kamu kepada keluarga , akan selalu ada moment kamu merasa tidak dihargai keluarga. Sebaik apapun kamu kepada orang lain akan selalu ada orang merendahkanmu. 

Hidup akan selalu begitu. Karenanya tidak harus menilai dan bertanya mengapa ? Lalui sajalah hidup ini dengan irama yang kamu suka. Pilih iramanya dan nikmati. Namun pastikan orang lain senang, atau kalau tidak bisa menyenangkan orang lain maka pastikan orang lain tidak kecewa denganmu. Andaikan orang lain tetap kecewa juga maka terima saja dengan santai. Tidak usah disikapi berlebihan. Karena pada akhirnya orang lain tidak berubah karena sikapmu. Tapi orang lain berubah karena Tuhan. Dan kamu bukan Tuhan. Anak ku, santai aja. Jangan terlalu stress bila keadaan tidak seperti yang kamu suka. Lalui sajalah hidup ini. 

Apapun yang ada di hadapanmu maka jadikanlah itu kesempatanmu untuk menjalani berkah kehidupan yang Tuhan beri. Ada lowongan kerja, bekerjalah dengan baik. Tak ada lowongan, ketemu tanah, maka bertanilah dengan baik. Bertemu tambang, jadilah penambang yang baik. Bertemu pasar, berdaganglah. Bertemu buku, bacalah untuk tahu. Bertemu orang yang cocok , berteman lah, dan kalau mungkin menikahlah, jadilah pasangan yang baik. Jangan terlalu keras dengan dirimu sehingga membuatmu stress. Cepatlah lupakan yang menyesakan dan temui hal hal baru setiap hari untuk kamu terus besyukur di setiap kesempatan.

Karena nak, dikehidupan ini..kamu meminta bunga, Tuhan sediakan Taman. Kamu minta air ,Tuhan beri kamu samudra. Kamu dahaga, Tuhan sediakan mata air yang terus mengalir. Kamu butuh kehangatan , Tuhan beri kamu matahari. Kamu butuh kehidupan ,Tuhan beri kamu udara untuk bernafas. Apalagi ? Just relax. Udahan stress. Bahagia itu mudah dan sederhana , dan itu ada didalam dirimu yang pandai bersyukur dan berprasangka baiklah selalu…Look at me. I am old but i am happy.

Be happy


Saya sering mendengar ceramah pegiat anti rokok. Kesannya mereka  bicara seperti ahli kampanye anti rokok yang dikemas oleh industri pharmasi. Semua hal negatif ada pada perokok. Singkatnya rokok penyebab kematian. Data statistik kematian terbesar karena rokok katanya. Inipun datanya masih dipertanyakan. Yang pasti angka kematin tertinggi didunia adalah karena kecelakaan. Menurut data yang dirilis oleh World Health Organization ( WHO) beberapa waktu lalu, per tahun sekitar 1,35 juta orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Setiap 24 detik ada nyawa melayang karena kecelakaan. Itu belum termasuk Polusi udara yang disebabkan kendaraan, yang berdampak orang sakit. Mengapa tidak ada propaganda anti kendaraan seperti rokok?

Mungkin anda semua mengenal nama yang sebutkan seperti; Mao Tse-Tung, Deng Xiao Ping, Fidel Castro, Ho Chi Minh, Marshall Tito, Winston Churchil, Charles de Gaulle, Josep Stalin, Jawaharlal Nehru, John F. Kennedy, Soekarno, Tapi tahukah anda bahwa mereka semua perokok. John F. Kennedy yang meninggal usia muda karena ditembak orang gila, selebihnya para pemimpin hebat yang mencatat sejarah itu meninggal dalam usia diatas rata rata orang normal. Mereka berumur panjang, bukan karena mereka perokok tentunya tapi mereka punya cara smart untuk euforia lewat merokok. Sehingga secara kejiwaan mereka sehat. Maka ragapun ikut sehat.

Saya pernah di China ikut terapi candu. Tentu ditempat khusus yang berlisensi. Tujuannya untuk relax. Terapinya kita bisa pilih dengan infus atau dengan dihisap seperti merokok atau ngemot permen. Ketika masuk tempat terapi kita dipersilahkan memilh sendiri proses terapi.Apakah sambil tiduran, duduk di taman atau duduk santai di lounge. Kebetulan saya memilih untuk duduk santai di lounge dan di infus. 

Setelah cairan masuk melalui infus kedalam darah saya. Apa yang saya rasakan? pikiran saya terasa kosong, dan saat itu euforia sangat dahyat. Kebayang kan, anda hidup tanpa mikir apapun. Tidak ada harsat, tidak ada rasa kawatir, tidak ada apapun. Yang anda rasakan kedamian sangat. Saya tidak tahu berapa lama saya dalam kondisi tersebut. Namun setelah proses terapi itu usai, badan saya terasa bugar.

Apa yang terjadi ? influensa saya sembuh seketika. Padahal sejam lalu badan saya panas karena bersin tiada henti. Saya bingung. Saya tanya kepada petugas terapi. Mengapa ? dia menjawab dengan philosopi bahwa sehari kamu bisa merasa damai dalam 30 menit saja tanpa pengharapan dan beban, maka saat itulah tubuh kamu melakukan recovery total. Kalau kamu bisa merasakan damai 1 jam dalam sehari , maka penyakit berat dapat sembuh. Kalau kamu bisa merasa damai dalam 2 jam sehari maka tidak akan ada penyakit apapun akan mampir.

Tuhan menciptakan tubuh kita sangat sempurna. Orang kadang hanya melihat kesehatan tubuh mereka dari raga. Takut makan daging karena kawatir kolestrol. Orang Mongol sepanjang tahun makan daging, ternyata tidak ada yang kena kolestrol. Mengapa kita kena kolestrol dan orang Mongol tidak ? karena persepsi kita bahwa daging itu biang collestrol. Persepsi itulah yang melahirkan penyakit.  90% penyakit itu bukan karena raga tetapi jiwa. Jiwa itu dipengaruhi oleh persepsi kita.  Kalau semua hal kita persepsikan negatif maka negatif lah hasil. Semua orang pasti mati, dan penyebab hanyalah sunattullah. Sehebat apapun anda menjaga kesehatan kalau saatnya mati ya mati aja. Nikmati hidup ini dengan euforia, dan kuncinya berpikir positif lah.

Tentu tidak ada manusia yang sempurna untuk bisa menyikapi hidup secara positip terus menerus. Setiap orang syah saja punya cara untuk mengalihkan stress ke hal lain yang membuatnya nyaman. Kalau anda katakan, Kopi dan rokok itu racun, itu persepsi anda. Hak anda. Silahkan anda cari cara lain selain rokok. Yang penting hidup anda bisa happy. Happy itulah sumber kesehatan. Setidaknya berhentilah membenci, iri dengki, paranoid. Smart lah hidup. Di cafe saya memesan secangkir kopi. Saya mengisap rokok dalam dalam. Terdengar suara lembut alunan musik yang mengiringi tembang “ Father and son”. Saya tersenyum seraya menyeruput kopi.  Saat itu saya merasa euforia. 




Pemerintah Suriah jatuh.

  Sebelum tahun 2010, kurs pound Syuriah (SYP) 50/1 USD. Produksi minyak 400.000 barel/hari. Sejak tahun 2011 Suriah dilanda konflik dalam n...