Saturday, September 21, 2019

Jangan bigot




Saya paling tidak suka berdebat soal dalil agama. Apapun itu bila debat dengan nafsu, hasilnya pasti buruk. Mengapa ? pasti engga ada yang  benar. Semua salah. Saya tidak pernah lahir di zaman Nabi. Tetapi saya mengimani ajaran yang dibawa oleh Muhammad SAW. Itu bukan karena ulama atau ustad tetapi karena orang tua saya. Pertama kali saya mendapat bahasa cinta , ya dari orang tua saya. Pertama kali saya mendapat dekapan ya dari orang tua saya. Agama adalah bahasa cinta dari Tuhan. Melalui orang tua saya, saya mengenal Cinta Tuhan. Dari sanalah saya mengenal agama dan mengimaninya.

Anda bisa saja mengatakan saya islam KTP. Karena tidak mengimani sesuai ilmu. Tidak ngaji dengan ustad yang anda yakini.  Apakah dengan belajar dari ustad tertentu lantas lebih abdol kebenarannya? apakah hanya pemahaman agama anda saja yang berhak meng claim satu satunya yang sesuai dengan Al Quran dan hadith ? yang lain tidak benar? Baiklah kita coba napak tilas sumber ajaran islam. Hadith yang dijadikan rujukan adalah Bukhari muslim yang lahir 2,5 abad setelah Nabi meninggal. Kebayang engga sih rentang waktu 2,5 abad itu bisa menjamin kebenarannya? 

Dalam menyusun hadith, Bukhari hanya mewawancarai orang yang ada hubungan dengan keluarga atau sahabat Nabi. Artinya buyut mereka pernah hidup di zaman Nabi. Mengapa tidak ada referensi asli ? Setidaknya dalam bentuk artefak yang bisa di jadikan rujukan. ? Bagaimana kita yakin bahwa Bukhari tidak bisa salah dengan opininya terhadap orang yang dia wawancarai ? Oh, Bukhari mengumpulkan hadith itu sangat teliti. Standar kesahihannya teruji. itu mengikuti sajarah Nabi. 

Baiklah. Saya ingin bertanya lagi, kalau Hadith itu disusun berdasarkan sejarah. Siapa pengarangnya? yang saya tahu pengarang islam tertua adalah Ibn ishaq, yang hidup 200 tahun lebih setelah Nabi wafat. Tapi itu juga katanya. Faktanya tidak ada artefak tulisannya. Belakangan Ibn Hisyam menjadikan Ibn Ishaq sebagai referensi. Tapi dia sendiri tidak pernah bertemu dengan Ibn Ishaq. Ibn Hisyam mencari nara sumber dari orang orang yang tahu tentang tulisan Ibn Ishaq, dan ditambah dari nara sumber lain. Hasinya jadilah Sirah Nabawiyah. Secara metodelogi keilmuan, keabsahan sejarah itu jelas tidak benar. Karena tanpa ada fakta. Hanya katanya. 

Baik , kita kembali kepada Al Quran. Alquran tertua di dunia bukan ada di ARAB atau timur tengah tapi Birmingham, Inggris. Uji radiokarbon atas manuskrip Quran di Birmingham menunjukkan bahwa Quran ini berasal dari era tahun 568 hingga 645, 13 tahun setelah Nabi Muhammad wafat. Uji ini dilakukan oleh tim dari Universitas Oxford yang mengatakan tingkat akurasi pengujian mereka sekitar 95%. Mengapa justru Al Quran asli itu ada di inggris ? Apakah Al Quran yang sekarang kita baca sama dengan aslinya?

Nah sekarang soal  arah kiblat sholat. Kalau anda pergi ke China di kota Guangzhou ada masjid kedua tertua di dunia yang dibangun sangat dekat dengan era Nabi , yaitu 60 tahun setelah nabi wafat. Mimbar yang menentukan arah kiblat bukan ke mekkah atau Arab. Kalau kita gunakan google map yang ada aplikasi arah kiblat maka arahnya ke Sham atau tepatnya Petra yang kini menjadi wilayah Yordania. Ternyata seluruh masjid yang dibangun selama seratus tahun pertama Islam seluruhnya -100%- kiblatnya ke arah Petra di Jordan dan bukan Mekkah di Saudi. Artinya kan arah kiblat itu selama Nabi hidup ya ke Petra. Sekarang mengapa ke Mekkah?

Saya tidak sedang meragukan keimanan saya terhadap Islam. Saya tidak juga meragukan Al Quran dan Hadith yang saya pelajari.  Tidak akan meragukan arah kiblat sholat saya. Tetapi saya tidak akan mengclaim saya paling benar dibandingkan orang lain. Islam yang saya maknai sekarang adalah Ahlussunnah Wal Jamā’ah. Ajaran yang menjadikan hadis Jibrīl yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahīh-nya, sebagai dalil pembagian pilar agama menjadi tiga: Iman, Islam dan Ihsān, untuk kemudian membagikan ilmu kepada tiga ilmu utama, yaitu: akidah, fiqih dan suluk. 

Setiap imam dari para Ulama  Ahlussunnah Wal Jamā’ah telah melaksanakan tugas sesuai dengan keilmuannya. Dan mereka dengan rendah hati menjawab semua pertanyaan, artikel atau tulisan tentang keislaman yang selalu diakhiri dengan kalimat Wallahu A’lam, "Dan Allah Lebih Tahu atau Mahatahu" sebagai penegasan bahwa kebenaran mutlak hanya dari Allah SWT. Artinya tidak ada kebenaran absolut. Manusia hanya mencoba mendekati kebenaran dan hanya Allah yang tahu kebenaran itu sesungguhnya. Apalagi kita tidak lahir ketika Nabi masih hidup. Jadi, janganlah bigot. Karena itu menyesatkan. Gunakan akal dan pikiran, banyaklah belajar, Gunakan hati memahami agama, maka output nya adalah ihsan.  Penuh prasangka baik dan Ikhlas.  Itulah buah agama sesungguhnya.

***

Setelah kegagalan Perang Salib Kedua, pasukan Suriah dan Mesir akhirnya bersatu di bawah pimpinan Saladin. Para pasukan Salib yang kembali ke Eropa bercerita bahwa ada negara di Asia Timur yang kehidupannya sangat makmur. Mereka sudah mengenakan baju sutera. Gedung kota yang tertata rapi. Istana yang megah bertabur berlian. Makanan yang salalu tersedia. Tidak ada wabah kelaparan seperti rakyat Eropa. Namun pemuka Gereja bilang walau mereka makmur tapi mereka orang kafir yang hanya mementingkan dunia. Harus diperangi.
Setelah perang Salib, berangsur angsur terjadi perubahan di Eropa. Gelombang revolusi bidang politik, ilmu pengetahuan, budaya terjadi terus menerus dari waktu kewaktu. Tentu tidak mudah. Namun pemikiran terbuka mendapat tempat. Sehingga proses perubahan terus terjadi. Berabad abad kemudian, setelah inggeris berhasil melakukan revolusi industri dan terpenggalnya kepala Raja Prancis yang dipilih oleh Gereja, Louis XVI. kita tahu Suriah dan Mesir berhasil dikuasai oleh inggris dalam perang dunia pertama. Seluruh jazirah Arab yang dulu makmur dan pusat ilmu pengetahuan dibawah koloni Ingris dan Prancis.
Cerita diatas sebagai dasar saya untuk menjawab fenomena perubahan zaman itu. Mengapa terjadi ? Itu terjadi karena adanya proses value engineering. Value engineering sebagai disiplin ilmu merupakan reposisi terhadap value yang selama ini diyakini. Ringkasnya ini adalah ilmu yang mencoba merekayasa sikap untuk menghasilkan value dan lahirnya social value engineering. Ilmu ini berhasil menciptakan new paradigm dalam bersikap, seperti Eropa yang saya ceritakan diatas. Saya akan bahas singkat mengenai value engineering ini yaitu berkaitan dengan road block ( jalan penghambat ). Ada empat hal yang menghambat ( block ) orang berkembang atas potensi yang dia miliki. Keempat penghambat ( block ) itu adalah pertama , emotional block. Kedua, Perceptual Block, Ketiga Habitual Block dan yang terakhir, Culture block.
Emotional block. Adalah satu sikap yang menganggap sesuatu yang belum jelas dan diperkirakan akan mengganggu kenyaman yang sudah ada ( status quo) akan disikapi secara ego untuk ditolak. Perceptual block. Adalah satu sikap bahwa persepsi orang lain salah dan hanya persepsi sendiri yang benar. Akibat sikap ini membuat orang hidup otoriter terhadap kebenaran subjective. Habitual Block adalah suatu sikap yang lebih nyaman dengan kebiasaan yang ada dan menolak sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan. Culture Block : Adalah sikap budaya yang turun temurun sebagai tradisi yang diyakini. Sikap ini akan membuat orang menutup diri dari segala pengaruh budaya dari luar. Cenderung protective dan curiga. Padahal tidak semua budaya luar itu salah dan tentu tidak semua budaya luar itu benar. Sikap ini tidak pernah bisa menilai salah atau benar kecuali dirinya sendiri selalu benar.
Runtuhnya peradaban islam karena proses value engineering tidak terjadi sehingga sosial engineering stuck. Road block tercipta akibat pemikiran taklik dan bigot. Sementara orang Eropa proses value engineering terus terjadi. Mereka tidak takut berubah. Ketika orang Eropa datang ke China diabad ke 6, mereka terpesona dengan kehebatan peradaban bangsa China. Yang sudah mengenal tekhnologi besi, baju sutera, sistem pemerintahan yang tertip. Namun sejak tahun 1967 sampai 1976, era Revolusi kebudayaan, orang Eropa kaget melihat China mundur jauh kebelakang. Penyebabnya karena mengharamkan pemikiran yang berbeda dari Komunis. Akibatnya kebebasan berpikir mati . Pembangunan peradaban berhenti. China hidup dalam kegelapan.
Kalau China bisa maju sekarang karena mereka berhasil menjebol road block itu untuk proses value engineering dan social engineering terjadi. Sementara negara yang berpenduduk muslim terus mundur karena gagal menjebol road block. Jadi bigot. Suriah yang pernah melahirkan pemimpin hebat seperti Salaudin kini jadi porak poranda. Negara islam lainnya terjebak tak berdaya dengan ketergantungan tekhonologi dan modal dari Eropa dan China. Mereka terus maracau dan mengutuki perubahan dengan gadget buatan China dan AS. Berubahlah..udahan jadi bigot.

1 comment:

Unknown said...

Bolehkah tulisan ini saya copas ke sosial media? karena kalau sekedar share link biasanya tidak akan dibuka/dibaca.. Saya sekarang juga sedang merasa resah dengan paham/ustadz yang mudahnya menjustifikasi kesesatan.. 😁🙏

HAK istri.

  Ada   ponakan yang islamnya “agak laen” dengan saya. Dia datang ke saya minta advice menceraikan istrinya ? Apakah istri kamu selingkuh da...