Tuesday, September 10, 2019

Be happy


Saya sering mendengar ceramah pegiat anti rokok. Kesannya mereka  bicara seperti ahli kampanye anti rokok yang dikemas oleh industri pharmasi. Semua hal negatif ada pada perokok. Singkatnya rokok penyebab kematian. Data statistik kematian terbesar karena rokok katanya. Inipun datanya masih dipertanyakan. Yang pasti angka kematin tertinggi didunia adalah karena kecelakaan. Menurut data yang dirilis oleh World Health Organization ( WHO) beberapa waktu lalu, per tahun sekitar 1,35 juta orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Setiap 24 detik ada nyawa melayang karena kecelakaan. Itu belum termasuk Polusi udara yang disebabkan kendaraan, yang berdampak orang sakit. Mengapa tidak ada propaganda anti kendaraan seperti rokok?

Mungkin anda semua mengenal nama yang sebutkan seperti; Mao Tse-Tung, Deng Xiao Ping, Fidel Castro, Ho Chi Minh, Marshall Tito, Winston Churchil, Charles de Gaulle, Josep Stalin, Jawaharlal Nehru, John F. Kennedy, Soekarno, Tapi tahukah anda bahwa mereka semua perokok. John F. Kennedy yang meninggal usia muda karena ditembak orang gila, selebihnya para pemimpin hebat yang mencatat sejarah itu meninggal dalam usia diatas rata rata orang normal. Mereka berumur panjang, bukan karena mereka perokok tentunya tapi mereka punya cara smart untuk euforia lewat merokok. Sehingga secara kejiwaan mereka sehat. Maka ragapun ikut sehat.

Saya pernah di China ikut terapi candu. Tentu ditempat khusus yang berlisensi. Tujuannya untuk relax. Terapinya kita bisa pilih dengan infus atau dengan dihisap seperti merokok atau ngemot permen. Ketika masuk tempat terapi kita dipersilahkan memilh sendiri proses terapi.Apakah sambil tiduran, duduk di taman atau duduk santai di lounge. Kebetulan saya memilih untuk duduk santai di lounge dan di infus. 

Setelah cairan masuk melalui infus kedalam darah saya. Apa yang saya rasakan? pikiran saya terasa kosong, dan saat itu euforia sangat dahyat. Kebayang kan, anda hidup tanpa mikir apapun. Tidak ada harsat, tidak ada rasa kawatir, tidak ada apapun. Yang anda rasakan kedamian sangat. Saya tidak tahu berapa lama saya dalam kondisi tersebut. Namun setelah proses terapi itu usai, badan saya terasa bugar.

Apa yang terjadi ? influensa saya sembuh seketika. Padahal sejam lalu badan saya panas karena bersin tiada henti. Saya bingung. Saya tanya kepada petugas terapi. Mengapa ? dia menjawab dengan philosopi bahwa sehari kamu bisa merasa damai dalam 30 menit saja tanpa pengharapan dan beban, maka saat itulah tubuh kamu melakukan recovery total. Kalau kamu bisa merasakan damai 1 jam dalam sehari , maka penyakit berat dapat sembuh. Kalau kamu bisa merasa damai dalam 2 jam sehari maka tidak akan ada penyakit apapun akan mampir.

Tuhan menciptakan tubuh kita sangat sempurna. Orang kadang hanya melihat kesehatan tubuh mereka dari raga. Takut makan daging karena kawatir kolestrol. Orang Mongol sepanjang tahun makan daging, ternyata tidak ada yang kena kolestrol. Mengapa kita kena kolestrol dan orang Mongol tidak ? karena persepsi kita bahwa daging itu biang collestrol. Persepsi itulah yang melahirkan penyakit.  90% penyakit itu bukan karena raga tetapi jiwa. Jiwa itu dipengaruhi oleh persepsi kita.  Kalau semua hal kita persepsikan negatif maka negatif lah hasil. Semua orang pasti mati, dan penyebab hanyalah sunattullah. Sehebat apapun anda menjaga kesehatan kalau saatnya mati ya mati aja. Nikmati hidup ini dengan euforia, dan kuncinya berpikir positif lah.

Tentu tidak ada manusia yang sempurna untuk bisa menyikapi hidup secara positip terus menerus. Setiap orang syah saja punya cara untuk mengalihkan stress ke hal lain yang membuatnya nyaman. Kalau anda katakan, Kopi dan rokok itu racun, itu persepsi anda. Hak anda. Silahkan anda cari cara lain selain rokok. Yang penting hidup anda bisa happy. Happy itulah sumber kesehatan. Setidaknya berhentilah membenci, iri dengki, paranoid. Smart lah hidup. Di cafe saya memesan secangkir kopi. Saya mengisap rokok dalam dalam. Terdengar suara lembut alunan musik yang mengiringi tembang “ Father and son”. Saya tersenyum seraya menyeruput kopi.  Saat itu saya merasa euforia. 




No comments:

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...