Sunday, July 28, 2019

Feodalisme

Tahun lalu saya ketemu dengan teman lama dari Beijing. Dia usai mengikuti konvensi IMF di Bali. Di usia kepala empat dia nampak lebih muda dari usianya. Dia datang ke Jakarta khusus untuk bertemu saya.“ Kamu kan janji akan undang saya dinner. Kemana kita pergi ? Katanya ketika bertemu di loby hotel. Saya ajak dia ke kawasan Pecenongan makan seafood di restoran kaki lima. Dia menikmati suasana tempat kami nongkrong. Orang orang tidak tahu wanita yang sedang bersama saya itu adalah otoritas China.

“ Hampir semua Sino Indo ya. “ Katanya.
“ Ya ini kawasan China town di Jakarta. “
“ Oh Ya. “
Seorang pengamen datang membawakan lagu. Saya minta pengamen itu membawakan lagu “ You Liang Dai “ dari Teresa Tang. Kebetulan pengamen bisa membawakan dengan baik. Usai menyanyi itu, saya beri tip. Dia tersenyum. " Teresa Tang itu kelahiran Medan ya. "
" Oh ya. " Saya terkejut.
" Ya. Ada cerita. Dulu Deng mengharamkan mendengar lagu Teresa. Karana dia warga Taiwan. Tetapi ketika Deng meninggal, di kamarnya banyak sekali kaset Teresa. Ternyata pribadi Deng sangat romantis. Beda dengan kehidupan politiknya. Besok saya akan ke Medan“
“ Mau saya temanin ?
“ Engga usah. Kan kamu bilang besok kamu mau ke Hong Kong.
“ Ya. Besok saya ke Hong Kong. Hati hati di jalan ya.” Kata saya.
“ Saya membayangkan betapa hebatnya Indonesia. Dari data ekonomi yang saya baca, luar biasa sekali pencapaiannya dalam tiga tahun terakhir. China butuh 10 tahun untuk meletakan pondasi reformasi ekonomi. Ketika Deng memulai reformasi , kami diuntungkan pasar dunia sedang bergairah. Tetapi Presiden anda memulai reformasi ditengah krisis global dan defisit anggaran. Dan sukses melewati goncangan demi goncangan. Tentu yang terberat adalah tahun tahun awal dia berkuasa. Bagaimana itu bisa terjadi ?
“ Sebagian besar rakyat Indonesia memang tidak berharap banyak kepada Presiden terpilih. Kami hanya ingin jangan lagi ada pemimpin yang masih ada kaitannya dengan masa lalu. Lahir dari kaum feodal. Kami ingin mengubur masa lalu agar kami bisa melihat ke masa depan. Itu sebabnya presiden kami pilih. Setelah itu kami siap menerima perubahan walau harus menyakitkan. Kami sadar itu.”
“ Luar biasa. Tanpa revolusi kebudayaan, rakyat anda bisa memaklumi perubahan. Bagaimana bisa ?
“ Karena kami negara religius. Kami percaya kepada Tuhan dan sadar bahwa Tuhan tidak akan menolong kami bila kami tidak bisa menolong diri kami sendiri. Pemimpin hanya memberikan arah kemana kami harus melangkah. Dia bekerja keras melaksanakan amanah dengan rendah hati dan kami percaya itu. Selebihnya kamilah yang harus berbuat apa saja agar negeri ini bergerak kedepan untuk anak cucu kami.”
Dia nampak terpesona dengan ucapan saya. “ GNP indonesia telah tembus USD 1 tiliun. Indonesia masuk kelompok negara USD 1 triliun GNP. Tidak bisa dibayangkan indonesia akan seperkasa ini kalau melihat kejatuhan ekonomi tahun 1998. Tapi benar katamu. Semua karena pemimpin yang amanah dan rakyat yang sadar untuk berubah dan berdamai dengan masa lalu. Damai itu lebih baik walau memang menyakitkan. Ya, kan “ Katanya tersenyum.
Saya mengangguk.
“ Eh. tahun depan akan ada election ya. Kira kira gimana peluang MR. Jokowi ?
“ Kemungkinan akan terpilih lagi. Tetapi para oposan selalu mengangkat issue klassik soal kemiskinan dan harga naik. “ Kata saya dengan wajah sendu.
“ Bro, dengar ya. Penyakit kebudayaan negara yang pernah terjajah selalu tidak ingin ada orang baik membela kepentingan orang rakyat kecil. Penjajah melahirkan mental feodal. Bagi mereka negara dan bangsa itu hanya sebatas bungkus namun hakikatnya adalah bagaimana mengekalkan budaya feodal. Budaya menjajah. Padahal kemiskinan itu akan selalu ada. Harga akan selalu naik. Siapapun presidennya. Tidak ada sistem negara yang sempurna. Tuhan pun tidak menciptakan manusia semua kaya dan longgar. Ya, kan.
Siapapun calon pemimpin seharusnya tidak lagi menggunakan retorika kemiskinan untuk mendekati simiskin. Tetapi bagaimana mendelivery solusi untuk dekat kepada rakyat. Didalam sistem demokrasi yang saya perhatikan, kadang banyak pemimpin populis justru datang dari kaum feodal yang tidak pernah berbuat nyata ditengah rakyat. Mereka berada di istana gading feodalisme. Hadir di tengah seminar kemiskinan tetapi mereka tidak pernah dekat dengan orang miskin. Bahkan makan sesuai menu orang miskin pun hanya dilakukan ketika kampanye. Ini penyakit kebudayaan. Takut berjabat tanggan dengan rakyat.
Untunglah mayoritas rakyat Indonesia menyadari ini. Mereka cerdas memilih orang yang tepat untuk memimpin mereka. Jokowi orang yang tepat tentunya. Saya yakin dengan pencapaian yang dilakukan Jokowi selama periode kepempinannya tidak sulit baginya untuk mendapatkan dukungan mayoritas rakyat Indonesia. Kalian akan baik baik saja. Indonesia akan menjadi negara hebat. Menjadi insprasi dunia islam bagaimana pemimpin muslim itu seharusnya. Menjadi inspirasi bagi negara demokrasi bagaimana melaksanakan demokrasi dengan benar atas dasar nilai nilai kebebasan, kesetaraan dan perdamaian” Katanya.
“ Saya harap juga begitu. Eh gimana dengan China ?
“ Kami sedang berhadapan dengan kepongahan AS. Tetapi itu tidak terlalu mengkawatirkan. Karena sektor manufaktur hanya 17 % terhadap GNP kami. Yang terkena kan sektor manufaktur akibat perang datang. Sektor pertanian masih mayoritas penyumbang GNP. Data terakhir tingkat kepuasaan rumah tangga China semakin meningkat karena ekspansi pemerintah dalam stimulus ekonomi untuk pembangunan pedesaan dilakukan secara meluas. Dan lagi perang dagang tidak akan berlansung lama. Ini hanya pencitraan Trumps saja sampai rakyat AS lupa harga naik dan janji populisnya. Bagaimanapun AS adalah penyokong perdagangan bebas. Itu tidak akan berubah. “
“ Kamu selalu optimis?
“ Justru kamu yang optimis. Seperti indonesia tidak gampang. Musuhnya bukan orang asing tetapi dari dalam negeri sendiri. Mental Feodal. Mereka yang haus akan kekuasaan. Sementara china , kami hanya menghadapi musuh dari luar. Itu lebih jelas. Lebih jelas menghadapinya. Semoga kalian baik baik saja. “ katanya dengan tersenyum.
Kami akhiri pertemuan itu sambil berjanji akan bertemu kembali. Sebelum keluar dari restoran itu anak kecil menawarkan tissue. Dia membeli satu dengan memberikan pecahan Rp. 100.000 kepada anak kecil sambil membelai kepala anak itu dengan cinta layaknya seorang ibu. 

“ semoga kelak anak ini jadi presiden Indonesia. Presiden yang lahir dari wong cilik yang tahu arti kerja keras dan berbagi tentunya.” katanya melirik kearah saya.

Agenda

Seharusnya setiap orang yang ingin jadi pengusaha, profesional, politisi, kepala daerah, harus punya agenda. Agenda ini berhubungan dengan visi dan obsesi—mengapa orang harus berjuang mencapai tujuan agendanya—. Dengan Visi dan obsesi itu, membuat orang punya passion menghadapi segala tantangan. Punya kekuatan pikiran untuk melakukan kreatifitas menghadapi kendala dan mengubahnya menjadi peluang. Saya perhatikan, Jokowi ketika jadi Gubernur DKI. Dia focus kepada tiga hal saja yaitu Infrastruktur dan perumahan rakyat dan revitalisasi pasar. Ketiga hal itu sudah diprakteknya di Solo dan berhasil. Jokowi eksekusi MRT, Revitalisasi Pasar dan bangun Rusun dimana mana, yang kemudian dilanjutkan oleh Ahok.
Dengan adanya agenda, maka kita bisa menentukan skala prioritas. Mengapa ? Karena kita tidak mungkin mengerjakan semua hal dalam satu kali ayunan. Proses hidup adalah proses berkesinambungan dari semua orang dengan fungsinya masing masing. Anda bukan superman yang bisa mengerjakan semua hal. Pilih skala prioritas yang bisa dirasakan langsung oleh orang lain. Dan memastikan kehadiran anda bermanfaat bagi orang lain. Siapapun itu.
Seperti hal Jakarta. Anies harus tentukan skala prioritas. Kalau susah menentukan maka tinggal buka Map pembangunan DKI yang sudah ada rencana strategisnya lengkap dengan Perda pendukungnnya. Pilih saja diantara rencana strategis yang sesuai dengan agenda Anies. Misal, di Jakarta itu ada lima mega proyek prioritas yang sudah direncanakan jauh sebelumnya. Apa saja proyek itu ?
Pertama adalah pembangunan TOD di setiap stasiun kereta Api di Jakarta dengan kompensasi menghilangkan semua pintu kereta. Ini proyek diluar APBD. Peserta tendernya banyak dan sekarang nunggu engga jelas. Mengapa? karena kebayang engga stasiun Kota jadi TOD. Ada berapa tower apartement untuk rakyat kecil dan kelas menengah bisa dibangun. Belum lagi Stasiun Manggarai. Itu luas sekali untuk dibangun TOD menampung usaha kecil dan menengah serta Rusun untuk kelas menengah bawah.
Kedua, Pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Fase II direncanakan akan dibangun dengan skema Kerjasaa Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Sedangkan BUMN PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) akan melakukan pendampingan proyek tersebut. Fase kedua masih tunggu studi kelayakan engga tahu kapan bisa dilaksanakan. PMD dibatalkan oleh DPRD. Anies diam saja. Padahal Fase pertama Ahok tidak lebih setahun sudah mulai proyek dikerjakan. Dan sekarang sudah bisa digunakan.
Ketiga, super block Sunter yang digabungkan dengan Lapangan Bola kaki dan rumah sakit international termasuk Masjid terbesar di Indonesia. Proyek ini juga akan menerapkan KPBU dengan swasta Asing dan Jakpro. Belum jelas kapan tendernya. Lebih konyol lagi digabung dengan PLSampah. Ya gimana bisa layak proyek tersebut. Hunian digabung dengan PLTsampah. Akibatnya block sunter gagal dibangun. Proyek pembangunan fasilitas pengolahan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter yang peletakan batu pertamanya tahun 2018, sampai sekarang belum bergerak. Terkendala belum ada keputusan soal tipping fee.
Keempat, penyelesaian proyek Kanal Banjir Timur (KBT) yang merupakan proyek pemerintah pusat yang didampingi oleh Pemda DKI melalui dana pinjaman dari world bank. Sampai sekarang masih tersendat sendat karena Aneis kejebak janji Pemilu membangun tanpa menggusur. Lihatlah sekarang bagaimana proyek terbengkalai dan tumpukan sampah menutupi kanal yang sudah terbangun sebagian.
Kelima. Penataan segitiga Tanah Abang sebagai salah satu centra strategis kota. Proyek alih alih di follow up, malah tanah abang di acak acak jadi engga jelas. Padahal kalau proyek ini digelar akan banyak investor berminat dengan skema B2B. Jarak tanah Abang dengan Sudirman dan Tharim itu hanya 10 menit jalan kaki. Kebayangkan strategisnya. Tentu kalau proyek itu digarap, tidak sedikit tenaga kerja bisa terserap dan PAD didapat. Hasilnya Tanah Abang akan menjadi Pusat Business modern sekelas SCBD Sudirman. Apalagi proyek ini dikonbinasikan dengan CSR membangun trotoar dari Sudirman ke Monas seperti Orchard Singapore. Ini juga tidak disentuh. Malah membolehkan pedagang kaki lima di trotoar. Dan lain sebagainya.
Membangun DKI itu berpacu dengan waktu. Mengapa ? karena pertumbuhan kota yang dijejali oleh urban begitu pesat. Tingkat kemacetan semakin tinggi. Masalah sosial semakin rumit. Kalau lah gubernur bekerja keras 24 jam sehari belum tentu bisa mengejar ketertinggalan pembangunan. Apalagi kerjanya hanya wacana. Engga akan kekejar. Buktinya sampai sekarang progress proyek tidak jelas. Padahal Anies udah kerja dua tahun lebih. Sementara dia masih focus gimana menghabiskan APBD dan beretorika menyalahkan orang lain.

Kalau hanya membanggakan penutupan Alexis,dan akhirnya dibuka lagi dengan nama lain. Penyegelan reklamasi, yang akhirnya IMB diterbitkan lagi. Memberikan kebebasan kaki lima di trotoar dan jalan raya. Saya rasa engga perlu sekolah tinggi dan tidak perlu mengeluarkan ongkos mahal untuk PILKADA. Entahlah..Saya kehilangan kata kata untuk seorang Anies.

Thursday, July 11, 2019

Cinta ?

 


“ Ceritakan kepadaku tentang Madam Mao. “ kataku kepada Wenny ketika dalam perjalan dari Beijing Ke Hong kong.

“Ada apa kamu begitu ingin tahu?

“ Aku banyak membaca buku tentang Madam Mao. Tetapi dari perspektif yang mengarah kebencian kepada dia. Mungkin kamu bisa ceritakan apa yang kamu tahu. Dari perspektif kamu sebagai wanita. “ Kataku.

Wenny terdiam sebentar. “ Baiklah aku ceritakan.


Dia lahir di Shandong. Ibunya seorang selir Bangawan. Waktu kecil dia tidak pernah duduk minum teh bersama dengan ayahnya. Dia hanya tahu, ayahnya datang untuk meniduri ibunya. Setelah itu pergi. Pergi tidak jauh. Hanya beberapa langkah saja. Ayahnya berada di rumah induk bersama istri pertama dan anak anaknya. Dia bersama ibunya dan para selir lainnya tinggal di sebuah bangunan bersama dengan Babi Babi. Berada di pekarangan belakang rumah besar itu.


Dari kecil sampai ABG, dia dipangil dengan nama Yunhe. Artinya ayam merak diantara ayam kampung. Dari kecil sudah keliatan jiwa memperontaknya. Ia dengan tegas menolak budaya China dimana wanita ujung kakinya harus diikat agar mengecil sehingga tidak bisa pergi jauh. Setelah remaja dia menikah. Menjadi selir tuan Fei, bangsawan dari Shandong. Namun pernikahan itu hanya singkat. Setelah selaput daranya hilang, diapun dibuang. Saat itu dia tidak sedih. Itu sudah garis tangan, wanita dari anak selir sama harganya dengan seekor Babi. Apa yang dialami ibunya, juga kini dia rasakan.


Kemudian, dia berkenalan dengan Yu Qi wei, pria cerdas dan ganteng. Yang kemudian menikahinya. Menjadi suami keduanya. Namun pria itu ternyata terlalu banyak mimpi tapi miskin effort. Memang dia mantan istri selir. Tidak pernah mendapatkan cinta. Namun dia juga tidak ingin hanya dapatkan cinta dari Yu Qi wei dan kelaparan. Ia tidak tertarik dengan pria yang lemah semacam itu. Terlalu pandai mengeluh dan menyalahkan pemerintah. Sementara menghidupi diri sendiri saja tidak mampu. Dia memilih bercerai.


Masa muda bagi wanita sangat singkat. Itu dia sadari. Dari dua kali pernikahan yang gagal itu, dia memutuskan pergi merantau ke Shanghai. Di Shanghai dia berganti nama. Seakan ingin mengubur masalalunya yang buruk di Shandong. Dia ganti namanya jadi Lan Ping. Di sana dia berkenalan dengan pria, Tang Nah, yang membantunya menapak karir sebagai artis teater. Hubungan emosional mereka semakin lengket. Akhirnya mereka menikah. Ini pernikahan ketiga kalinya bagi Lan Ping. Namun dia tidak pernah sukses sebagai artis.


Suaminya selalu bicara tentang moral dan keadilan sosial namun di tempat tidur dia terlalu angkuh. Hanya mementingkan dirinya sendiri. Terlalu terburu buru. Kering dan membosankan. Akhirnya dia bercerai dengan suaminya. Bukan karena suaminya tidak mencintainya. Dia hanya tidak ingin menanggung hidup suaminya dari hasil kerja kerasnya dan mengalami kehidupan sex yang buruk.


Setelah bercerai dengan suaminya. Lan Ping mengalami phase hidup dalam titik terendah. Dia kehilangan harapan. Para pria dengan berbagai alasan hanya ingin memanfaatkannya. Budaya feodal memang menjadikan wanita sekedar hiburan dan pelepas orgasme. Dalam keadaan hidup seperti itu, membangkitkan perasaan melawan atas semua ketidak adilan. Musuhnya adalah kaum feodal. Mereka kutu dalam selimut. Mereka harus dihabisi. Demikian tekadnya ketika bergabung dalam gerakan bawah tanah Komunis di Yenan. 


Kecerdasanya berhasil menggaet orang kepercayaan Mao. Kan Sheng kasmaran kepada dia, mengajaknya bertemu Mao Tse tung. Saat bertemu Mao, dia yakin Mao menyukainya. Diapun menjauh dari Kan Sheng. Memang saat kali pertama bertemu dengan Lan Ping, Mao langsung jatuh cinta. Belakangan Mao meninggalkan istrinya untuk menikah dengan Lan Ping. Dia mengubah namanya menjadi Jiang Ching. 


Jiang Ching, menyadari bahwa sebagai Pemimpin Mao punya banyak pacar gelap. Bagaimanapun Mao masih hidup dalam budaya tradisional China. Yang percaya bahwa pria harus sering berhubungan sex dengan perawan agar bisa awet muda. Para kaisar tempo dulu juga melakukan hal yang sama. Ada salah satu selir Mao yang juga artis , sampai bunuh diri karena depresi merasa terabaikan oleh Mao.


Jiang Ching sadar bahwa Mao tidak tertarik dengan kecantikannya. Karena masih banyak yang lebih cantik dan muda. Mao tertarik dengan kecerdasan dan kekuatan hatinya. Dengan bakat artis yang dia miliki, dia mampu memainkan peran pendamping Mao yang selalu membuat Mao penuh percaya diri dan bersemangat menghadapi semua tantangan. Saat itulah Jiang Ching tahu bahwa Mao bukanlah pria yang kuat. Dia terlalu melankolis atau sangat dominan menggunakan perasaanya dalam menghadapi persoalan. Makanya Mao mudah sekali terpengaruh dengan orang terdekatnya.


Sebagai Artis, Jiang ching berhasil melaksanakan perannya dengan sangat hebat. Membuat dia sangat dipercaya oleh Mao. Bahkan Mao berani dengan tegas mengizinkan Jiang Ching ikut dalam rapat Partai. Padahal itu adalah tabu dalam tradisi Partai Komunis. Saat itulah Jiang Ching sadar bahwa dia sudah menguasai Mao. Lambat namun pasti dia semakin besar pengaruhnya. Akhirnya memiliki kekuatan besar untuk mengatur Tiongkok walau dia belum bisa tampil di hadapan publik.


Ada hal yang tak pernah hilang dari diri Jiang Ching. Bahwa dia tidak pernah berhenti membenci kaum bangsawan. Mungkin karena masalalunya yang buruk. Seperti ketidak sukaannya terhadap Wang Guang mei, istri dari Liu Shao Qi wakil Mao. Setiap melihat Wang Guang mei tampil di publik, itu seperti mengejeknya. Bukan hanya kepada Wang Guang mei , dia juga tidak suka kepada Deng Yen Chao, istri dari Zhou En Lai, Perdana Menteri China. Hanya saja, Deng Yen Chao berusaha merebut hati Jiang Ching. Sehingga Jiang Ching bisa menerima walau tetap tidak suka. Semetara Jiang Ching sendiri tidak boleh tampil di publik. Karena belum resmi sebagai istri sah Mao.


Ketidak sukaan Jiang Ching dengan elite Partai Komunis, yang juga sahabat dan bawahan Mao, melahirkan intrik dan faksi. Mao tahu itu. Mao tidak ingin meredam munculnya faksi. Mao hanya diam. Mao menganggap bahwa pertikaian yang terjadi pada bawahannya itu digunakan untuk memperkuat dirinya, sehingga Mao secara diam diam juga mendukung bawahannya yang saling menyerang.


Jiang Ching bersekutu dengan chun Qiao, seorng penulis dan editor Shanghai Wenhui , bahkan bersamanya, Jiang Ching membentuk kelompok empat, dimana dua diantaranya merupakan murid Chun Qiao. Belakangan kelompok empat ini sangat berkuasa dan ditakuti oleh lawan politik. Deng Zao Ping adalah korban dari kelompok empat ini. Deng diasingkan ke Yunan.


Pada suatu acara makan malam antara pasagan suami istri Lin Biao, Zhou En Lai , Mao Ze Dong dan Jiang ching. Mao seperti sedang memuji muji keluarga Lin Biao. Saat itu Lin Biao. merasa sangat bangga dengan pujian Mao. Tidak ada suatu firasat buruk akan terjadi. Namun setelah selesai makan malam, mereka dibantai dalam perjalanan pulang ke rumah. Katanya perintah Mao, tetapi sebetulnya ini perintah dari Jing Ching. Alasannya diduga akan melakukan kudeta. Media massa menceritakan kematian itu sebagai sebuah peristiwa kecelakaan pesawat. Mao hanya diam saja. Seakan tidak peduli.


Jiang Ching tersenyum kemenangan dengan sikap Mao itu. Dia berada di sisi Mao dan berbuat untuk itu. Itu sinyal dia dapat restu untuk membunuh lebih banyak lagi. Diapun ciptakan kekacauan diseluruh China. Bagi Jiang Ching, sasaran dari revolusi kebudayaan adalah sebuah surga. Bagi Jiang Ching , sangat paham bahwa “revolusi adalah di mana satu kelas menggulingkan kelas lainnya dengan menggunakan kekerasan. “ Targetnya adalah menghabisi kelas feodal.


Jiang Ching bukan hanya membantai kaum feodal tuan tanah dan pemburu rente tetapi juga segala simbol feodalisme seperti buku berasal dari asing dia bakar, tempat ibadah dia tutup, kitab suci, dia bakar. Para patron atau tokoh masyarakat, kaum terpelajar, dia giring ke kamp kerja paksa. Bekerja di pusat pertanian dan industri. Selema revolusi kebudayaan, China diliputi kegelapan. Itu berakhir tahun 1975 setelah Mao wafat dan kelak kemudian digantikan oleh Deng Xio Ping. Jiang Ching dengan kelompok empatnya ditahan. Tapi tidak pernah diadili. Dia tidak pernah mau mengaku bersalah. Dia terlalu kuat untuk dikalahkan.


“ Ibu bukan seorang Pahlawan ! Putrinya berteriak ketika menemuinya di rumah tahanan. Dia merasakan siksaan pendih. Lebih sakit dari jutaan peluru menghantam dadanya ” Ibu adalah wanita yang malang, sakit dan gila. Ibu menggali begitu banyak liang kubur namun tetap tidak cukup untuk mereka yang jadi korbanmu.” lanjut putrinya.


“Mengapa Nak kamu berpikir seperti itu ?


“Ayah mengatakan kepadaku.”


“Kamu tidak tahu bahwa Ayahmu terlalu lemah bersikap kepada musuhnya dan ayahmu mendapatkan kekuatan dari diriku. Aku membunuh untuk mimpi Ayahmu, untuk china tentunya. Kamu tidak melihat fakta nak. Kini 90% rakyat melek baca. Mereka tidak bisa lagi dibodohi oleh siapapun. China bisa swasembada pangan, Kalau rakyat kenyang. Mereka akan mampu memerdekakan dirinya sendiri untuk memperjuangkan keadilan ekonomi dan sosial. Paham kamu nak.” Katanya dengan linangan airmata.


“ Tetap saja ibu tega membunuh 25 juta orang. Ibu mosterr. Gila!”


“ Masalah bangsa kita nak, adalah penjajahan feodalisme. Kaum bangsawan. Selagi mereka tidak dimusnahkan, China tidak akan pernah bisa menghilangkan perbudakan atas nama kekuasaan. Rakyat akan terus miskin dan dibodohkan. Masa depan china akan kelam. Hanya berpindah dari jajahan asing ke bangsa sendiri.”


“ Aku benci Ibu “ Kata putrinya berteriak.


“ Kau tidak dapat mengingkari ibumu. Aku yang melahirkanmu dengan susah payah. “ Katanya dengan penuh harap agar putrinya mengerti. Tetapi putrinya tidak bisa menerima alasannya. Pergi dari hadapanya dengan membawa kebencian.


Jiang Ching pun sadar bahwa seluruh harapannya telah lenyap. Batas akhir dari sisa kekuatannya bertahan hidup telah sirna. Putrinya tidak menghargainya. Hal yang sangat menyedihkan adalah “ Putriku telah membuatku lemah. Dia telah membunuhku tanpa memberi kesempatan bagiku untuk mengatakan bahwa Ayahnya tak pernah sesungguhnya mencintai ibunya. Ayahnya hanya mencintai China dan kekuasaan. Aku hanyalah wanita malang , seorang artist teater yang berusaha untuk menjadi ayam merak diatara ayam kampong. Tapi tidak pernah berhasil. “ katanya lirih dalam kesepian dibalik jeruji besi.


Keesokan paginya tanggal 14 Mei 1991, Jiang Ching membeku karena gantung diri. Bunuh diri bukan karena alasan kehilangan kebebasannya, tetapi kehilangan cinta dari putrinya. Suaminya berhasil meracuni putrinya untuk membencinya. Dia korban politik. Karena itu, China mendapatkan jalan bersih tanpa duri. Deng mulai membangun peradaban China baru. Baru dalam segala hal. Restore system telah dilakukan Mao. China kini menjadi kekuatan ekonomi dunia.” Akhir cerita Wanny.


“ Malang sekali nasip Jiang Ching.” kataku.

“ Itulah harga dari sebuah perubahan. Tanpa itu China akan tetap seperti korea utara dan negara lain yang menjadikan agama dan idiologi sebagai Tuhan untuk menjajah dan memperbodoh rakyat.”.

Friday, July 05, 2019

Lepaskan...


Tiga tahu lalu mitra saya di Hong Kong mengabarkan bahawa dia terkena kanker usus. Dia perlihatkan hasil test lab dari Rumah sakit. Diapun harus mengikuti program pengobatan yang ditetapkan dokter. Saya perhatikan wajahnya sangat kawatir akan penyakitnya itu.

Saya berpikir, kalau saya hibur dia agar bersabar, itu tidak akan menolong apapun. Kalau saya yakinkan dia akan baik baik saja itu juga tidak akan membantu apapun. Karena dokter bilang hidupnya tidak akan lama lagi. Paling lama 5 tahun, itupun kalau dia rajin berobat mengikuti saran dokter. Saya pandang dia dengan seksama. Memang dia takut sekali. Saya tahu teman saya ini sangat rasional. Ya saya akan sampaikan secara rasional agar dia bisa bertahan.

Saya katakan ke dia “ Bro, apa yang harus kamu lakukan sekarang terima penyakit itu sebagai hal yang biasa saja. Jangan berpikir berlebihan. Yang penting sekarang bagaimana kamu bisa have fun selama menanti kematian datang menjemput. Usia kamu sudah 60 tahun. Itu sudah lebih dari cukup hidup di dunia. Jangan takut akan kematian. Karena satu satunya yang pasti didunia ini adalah kematian.”

“ Bagaimana bisa have fun?. Penyakit mengindap “

“ Coba lupakan semua yang bisa membuat kamu tidak bisa have fun. Lepaskan penyakit itu dari pikiran kamu. Lepaskan semua masalah yang selama ini membuat kamu menaruh dendam, benci, marah, kecewa. Lepaskan itu semua. Kan rugi kalau waktu yang singkat ini kamu isi dengan perasaan yang membuat kamu terhalang untuk have fun. Nikmati hidup yang singkat ini dengan hal hal yang membuat kamu have fun habiss”

“ Ya saya kecewa dan dendam dengan mantan istri. Karena dia pergi bersama pria lain. Meninggalkan saya. Hanya karena kawatir dengan pelepasan Hongkong dari inggris ke China dan yang paling menyakitkan dia membawa anak saya ke Canada. Kini mereka tidak peduli saya. “

“ Lupakan itu. Pikirkan hal yang baik saja tentang mereka. Cukup ingat kebahagiaan yang pernah ada selama bersama dengan istri dan anak anak.”
“ Saya marah dengan beberapa teman yang mengkhianati saya dan menipu saya. Apalagi mereka lakukan sampai membuat saya bangkrut”

“ Temui mereka dan lupakan hal buruk yang pernah mereka lakukan. Nikmati kebersamaan dengan mereka, dengan prasangka baik.”

“ Saya ingin membelikan apartement untuk nurse yang sudah 5 tahun tinggal di apartement saya merawat ibu saya. Setidaknya kalau saya meninggal saya tidak berhutang terimakasih dengan dia. Tapi apa engga berlebihan“

“ Belikan apartemen untuk dia. Engga usah pikirkan untung rugi, pantas apa tidak. Lakukan saja “

“ Saya inginkan setiap hari pakai celana pendek dan kaus saja. Berjalan kaki di pinggir laut setiap pagi bersama anjing kesayangan saya. Tapi…“

“ Lakukan itu. Lakukan. Sudah seharusnya kamu pensiun. Kita ada banyak profesional yang bisa urus perusahaan.”

Dia pandang saya lama, dan akhirnya dia tersenyum. “ Benar kata kamu. Saya harus bersiap siap mati dengan happy. Mengapa saya harus pikirkan hal yang membuat saya murung, kecewa, marah, kawatir, benci dan dendam. Toh kematian itu pasti, dan itu akan datang kapan saja. Hanya masalah waktu.” Katanya seraya tertawa sambil merentang kedua tanganya.

Setelah itu memang hidupnya jadi berubah. Teman teman yang tadi menjauh, langsung mendekat. Istri dan anak nya sudah mau datang ke Hong kong menemuinya. Karena dia tidak pernah berhenti kirim email ke anaknya dengan nasehat dan minta maaf atas kesalahannya. Dia tidak ungkit kesalahan mereka. Waktu senggangnya lebih banyak bermain mahyong dengan teman lama seusianya. Bercengkrama. Ibunya semakin sayang dengan dia sejak dia belikan apartement untuk nurse, dan nurse itu membayarnya dengan cinta dan perhatian luar biasa dari sebelumnya. Setiap pagi dia berjalan kaki di pinggir laut bersama anjing kesayanganya. Kadang dengan gaya hipies dia travelling ke tempat tempat yang menyenangkan. Singkatnya setiap hari setiap waktu have fun habisss.

Kini sudah tiga tahun sejak dia dinyatakan terkena kanker usus. Dia baik baik saja. Tahun lalu dokter mengatakan dia sudah bebas dari kanker usus. Hidupnya semakin penuh cinta dan senyum tanpa ada beban apapun karena marah, benci, dendam dan kawatir.

Hikmah cerita : Hidup ini singkat dan hanya orang bego yang menyianyiakan hidupnya untuk kebencian, dendam, marah yang tak sudah, rasa kawatir yang berlebihan, prasangka buruk yang tak berujung. Berpikir positip itu menyehatkan dan menyembuhkan penyakit. Untuk bahagia itu sederhana. Mulailah berpikir positip.

Saturday, June 29, 2019

Cinta ?

Kemarin ada cerita haru dari teman. Dalam satu perjalanan bisnis ke china seorang pria indonesia berkenalan dengan wanita . Sebutlah nama Pria itu adalah Budi dan wanita itu Amey. Akhirnya mereka saling jatuh cinta. Hubungan singkat hanya 3 bulan akhirnya Budi meninggalkan Amey. Walau Budi sering datang ke China namun dia tak lagi menghubungi Amey. Tak terasa minggu berlanjut bulan,bulan berlanjut tahun, berlangsung 18 tahun. Suatu saat Amey mencari Budi ke Indonesia.

Dengan susah payah akhirnya Amey bisa menemukan Budi. Tapi tahukah kamu, Amey tidak datang untuk menagih janji yang pernah di ikrarkan Budi dulu. Tapi hanya ingin mengenalkan seorang anak remaja berusia 17 tahun. Dengan tenang Amey mengatakan bahwa anak laki laki remaja itu adalah darah daging Budi. Budi tidak menolak mengakui anak itu namun dia hanya tidak yakin. Dan lagi dia sudah punya keluarga dengan 3 orang anak. Budi memberi uang Rp. 10 juta. Dan meminta agar Amey tidak datang lagi menemuinya karena dia tidak mau keluarganya tahu. Amey menolak uang itu dan pergi meninggalkan Budi.

Tiga puluh tahun setelah pertemuan itu, anak remaja itu telah menjadi konglomerat di China. Sementara Budi di Indonesia jatuh bangkrut. Budi sakit sakitan di usia menuanya , miskin dan kesepian karena ketiga anaknya sibuk dengan diri mereka masing masing. Dua anaknya tinggal di luar negeri dan yang ada di Indonesia hidup tidak begitu beruntung.

Suatu hari pria gagah datang menemui Budi. Pria itu adalah putra Budi dari Amey. Anak dari wanita yang dia lupakan di cina itu datang lagi ke Indonesia, menemui Budi.

" Saya tidak tahu apakah benar saya putra anda karena anda sendiri tidak pernah mengakuinya. Tapi demi Ibu saya yang berpesan sebelum meninggal agar saya merawat anda di masa tua anda. Izinkan saya melaksanakan amanah dari wanita yang sangat saya cintai dan hormati. Mari tinggal bersama saya..Ayah.." kata anak itu.

Siapa anak yang berbakti itu ? tanya saya. Teman saya menatap saya cukup lama dan kemudian nampak air matanya berlinang..saya merangkulnya." Hati mu mulia dan karena itu Tuhan mudahkan rezekimu. "kata saya.


Moral cerita :
Jangah pernah mempertanyakan cinta seorang wanita..sekali wanita jatuh cinta maka dia akan berkorban, tak penting cinta itu berbalas atau tidak.

Tidak Menyerah

Seorang wanita melamar kerja sebagai Salesman untuk alat pembersih ruangan besar dengan mesin otomatis. Untuk mendapatkan pekerjaan itu tidak butuh keahlian khusus. Kerena nya tidak perlu test segala. Toh gaji tidak ada. Pendapatan berdasarkan komisi. Apabila dalam tiga bulan mencapai target maka akan dapat tunjangan transfort. Namun bila sebulan tidak ada sedikitnya dua barang terjual, dia harus keluar. Sebagai orang kampung yang merantau ke kota, ini kali pertama dia berkerja. Itu dianggapnya sebagai berkah.

Sudah seminggu dia berkerja. Belum dapatkan satupun barang terjual. Padahal dia sudah bekerja keras. Menyusuri semua jalan dan mendatangi target pasar. Memang nasip belum beruntung. Uang tabungannya dari kampung sudah hampir habis. Dia tidak tahubagaimana bayar sewa apartemen akhir bulan. Kalau tidak Ada Deal bulan ini, perusahaan akan mencoretnya sebagai karyawan.

Ketika dia mendatangi salah satu target market potensial, dia mendengar sang boss sedang marah marah kepada Stafnya karena belum bisa memindahkan barang limbah pabrik dari gudang. Limbah itu berupa potongan hasil guntingan pakaian. Salah satu staf itu meminta dia segera pergi. Karena pasti boss nya menolak untuk terima tamu. Tapi entah mengapa dia tidak surut sebelum di usir oleh boss itu. Setelah melihat keadaan reda dikamar kerja boss itu, dia masuk.

“ ada apa kamu? Bentak sang boss.
“ saya mau tawarkan alat pembersih ruangan . Mungkin akan membantu membersihkan pabrik anda” diapun menyerahkan brosur kepada sang boss. Namun Sang boss melempar brosur itu ke tong sampah. “ Gini aja, saya akan beli kalau kamu bisa pindahkan limbah digudang pabrik saya. Bisa ?

Wanita itu terdiam. Namun dia melihat ada peluang dan harapan. Karena ada boss besar putus asa dan meminta dia memberikan solusi. Ini Deal bagus. 
“ beri saya waktu. Saya akan lakukan”
“ Ya udah, cepatlah. Sekarang pergi kamu! “ kata sang bisa dengan suara keras.
Dia keluar ruangan dengan bingung. Apa yang harus dia lakukan? Ketika keluar dari kantor itu, Satpam menegurnya. “ gimana? Udah ketemu dengan boss saya”
“ Udah. Dia marah. Tapi saya ada peluang”
“ Peluang? Apa?
“ Dia akan beli alat pembersih ruangan yang saya tawarkan kalau saya bisa mengangkut limbah pabrik”
Satpam itu memintanya mendekat, dengan berbisik “ ada yang minat dengan limbah itu. Tapi terdiri dari beberapa orang pengrajin keset kaki. Kalau mereka beli sendiri sendiri engga mampu. Kalau kamu bisa koordinir mereka, tentu bisa habis itu limbah di gudang. Dan bukan engga mungkin setiap limbah terkumpul akan terus mereka terima.”
“ Mengapa tidak di usulkan kepada boss?
“ Siapa yang berani. Dia maunya cepat dan praktis aja”
“ Ok tunjukan alamatnya, saya akan datangi pengrajin itu”

Setelah itu wanita itu mendatangi alamat pengrajin keset. Dia mendatangi satu persatu pengrajin. Semua mau terima. Dan hebatnya para pengrajin itu berani membeli dengan harga 2 yuan per Kg. Diapun mendatangi pengusaha angkutan. Dia butuh jasa angkutan namun dibayar dari hasil penjualan barang yang diangkut. Namun kebanyakan menolak. Dia tidak menyerah. Setelah mendatangi beberapa perusahaan angkutan, ada yang minat mengambil peluang yang dia tawarkan.

Akhirnya dia berhasil mengosongkan gudang limbah itu. Boss pabrik senang. Dia tidak dapat fee dari boss pabrik. Tapi Boss pabrik setuju membeli alat pembersih ruangan untuk pabriknya. Dari penjualan limbah itu diapun tidak dapat untung. Niatnya bagaimana mendapatkan Deal menjual barang pembersih ruangan. Namun Deal itu dibawah target perusahaan tempat dia kerja . Dia tetap diberhentikan. Komisi engga Cukup bayar sewa apartement.

Akhir bulan pengrajin memintanya kembali mengirim limbah.Dia datangi boss pabrik itu kembali. Dia katakan dengan jujur bahwa dia tidak lagi bekerja. Dia hanya ingin membantu pengrajin. Boss itu dengan senang hati memberinya limbah. Dari kerjaan itu dia dapat fee dari pabrik ldan dapat keuntungan dari penjualan limbah kepada pengrajin. Karena pengrajin bersedia memberi kelebihan harga dari sebelumnya asalkan ada kepastian supply bahan baku.
Kini wanita itu, sudah jadi pengusaha sukses di Shenzhen. Punya pabrik material microchip dan logistik.


Moral cerita: sekecil apapun peluang, sesulit apapun peluang, jangan pernah menyerah. Apapun deal, jangan buru buru disikapi negatif dan jangan buru buru mengharapkan keuntungan dengan cepat. Focus lah merebut hati stakeholder dan menangkan itu, maka sukses akan datang dengan sendirinya

Tidak Dendam

Ada teman yang saya tahu sejak tahun 1994 dia pengusaha perhotelan dan travel agent. Menurut saya dia sukses karena melanjutkan bisnis yang didirikan oleh ayahnya. Ditangannya usaha itu berkembang pesat. Saya tahu dia menikah dengan wanita dari keluaga miskin dan juga mantan staff nya dikantor. Kebahagiaan itu hanya berlangsung 3 tahun. Setelah itu prahara terjadi. Orang tuanya minta dia menikah lagi. Karena istrinya belum bisa hamil. Setiap hari ibunya mengutuk istrinya yang gagal memberikan cucu. Akhirnya dia menyerah untuk menikah lagi sesuai pilihan orang tuanya. Istrinya tidak bisa protes. Menerima pasrah. Benarlah. Setahun menikah, istri keduanya hamil dan memberikan anak laki laki. Sejak itu curahan perhatian dan kasih sayang ibunya berlebihan kepada istri keduanya.

Sampai pada puncaknya, ibunya minta agar dia menceraikan istri pertamanya. Itu juga atas permintaan dari istri kedua. Dia dalam posisi sulit namun dia menyerah atas desakan ibunya untuk menceraikan istri pertamanya. Istrinya tidak protes. Menerima dengan lapang dada. Tidak ada sedikitpun dendam dan kecewa atas sikap ibunya. Perceraian itu terjadi disaat istri pertamanya sedang hamil. Tapi ibunya engga peduli. Tetap mengusir istrinya dari rumah. Istrinya keluar rumah tanpa apapun yang dibawa kecuali perut Hamil. Belakangan dia tahu istrinya keguguran. Setelah itu dia tidak tahu lagi kabar tentang istri pertamanya itu. Itu yang saya tahu. Terakhir saya bertemu dengan sahabat saya itu tahun 1999, dia sedang mengurus asetnya di BPPN. Sejak itu saya sudah jarang komunikasi dengan sahabat saya itu. Apalagi sejak tahun 2003 saya lebih banyak di luar negeri.

Istri pertamanya mengenal baik saya. Karena dia tahu saya sahabat mantan suaminya. Dulu saya ikut membantu mantan suaminya menyelelesaikan tugas akhir untuk dapat titel MBA nya. Tahun 2004 saya bertemu dengan mantan istrinya. Tidak ada sekalipun dia cerita mengapa dia bercerai dengan sahabat saya. Dia hanya membenarkan bahwa dia sudah bercerai. Dia meminta tolong saya dapatkan partner untuk membeli batubara. Kebetulan saya punya kenalan trader batubara di china yang punya koneksi dengan pembangkit listrik. Ketika itu dia hanya seorang pegawai perusahaan tambang. Karena didukung penguasaan bahasa Mandarin yang bagus dan kehebatannya sebagai Marketing, dia cepat dipercaya oleh trader batubara di china. Setahun setelah itu dia mendirikan sendiri perusahaan eksportir batubara dengan menjadi agent dari China. Saya tahu tahun 2009 dia sudah miliarder.

Tahun 2013 saya bertemu lagi dengan dia untuk rencana dia membangun pembangkit listrik mulut tambang ( mine to mouth). Dari dia saya tahu sahabat saya kena strok. Usaha mantan suaminya sudah bangkrut. Menurut ceritanya, dia merawat mantan suaminya sampai ajal menjemput. " Walau dia bukan lagi suami saya, namun bagaimanapun dia adalah sahabat saya" Katanya. Kini mantan ibu mertuanya, dia yang merawat. Tinggal bersama dia. Baginya memang ada istilah mantan suami, tetapi tidak ada istilah mantan mertua. " Kerena sampai kapanpun ia tetap ibu saya. Memuliakan ibu adalah pintu rezeki kita. Begitu agama mendidik kita” katanya.

“ Apakah kamu tidak dendam dengan perlakuan mantan suami dan ibu mertua kamu?
“ Yang saya ingat hanya kebaikan dari mantan suami dan ibu mertua ketika mereka menerima saya sebagai anggota keluarga. Kalau saya dendam, saya tidak akan mendapatkan hikmah dari perjalanan hidup saya. Dan mungkin sampai kini saya tetap terpuruk dalam dendam tak berkesudahan. Tetapi dengan saya bisa berdamai dengan kenyataan, saya bisa menerima. Kini, inilah saya...” katanya tersenyum. Ya di usia mendekati 50 tahun dia tetap sehat dan penuh percaya diri walau hidup menjanda.

Moral cerita: orang baik akan selalu baik baik saja. Mengapa ? Karena dia ikhlas menerima tanpa dendam tanpa keluhan. Keburukan orang lain dia tutup rapat namun kebaikan orang dia kenang sepanjang usia. Karena itu hidupnya lapang dan rezeki pun mudah.




Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...