Tiga tahu lalu mitra saya di Hong Kong mengabarkan bahawa dia terkena kanker usus. Dia perlihatkan hasil test lab dari Rumah sakit. Diapun harus mengikuti program pengobatan yang ditetapkan dokter. Saya perhatikan wajahnya sangat kawatir akan penyakitnya itu.
Saya berpikir, kalau saya hibur dia agar bersabar, itu tidak akan menolong apapun. Kalau saya yakinkan dia akan baik baik saja itu juga tidak akan membantu apapun. Karena dokter bilang hidupnya tidak akan lama lagi. Paling lama 5 tahun, itupun kalau dia rajin berobat mengikuti saran dokter. Saya pandang dia dengan seksama. Memang dia takut sekali. Saya tahu teman saya ini sangat rasional. Ya saya akan sampaikan secara rasional agar dia bisa bertahan.
Saya katakan ke dia “ Bro, apa yang harus kamu lakukan sekarang terima penyakit itu sebagai hal yang biasa saja. Jangan berpikir berlebihan. Yang penting sekarang bagaimana kamu bisa have fun selama menanti kematian datang menjemput. Usia kamu sudah 60 tahun. Itu sudah lebih dari cukup hidup di dunia. Jangan takut akan kematian. Karena satu satunya yang pasti didunia ini adalah kematian.”
“ Bagaimana bisa have fun?. Penyakit mengindap “
“ Coba lupakan semua yang bisa membuat kamu tidak bisa have fun. Lepaskan penyakit itu dari pikiran kamu. Lepaskan semua masalah yang selama ini membuat kamu menaruh dendam, benci, marah, kecewa. Lepaskan itu semua. Kan rugi kalau waktu yang singkat ini kamu isi dengan perasaan yang membuat kamu terhalang untuk have fun. Nikmati hidup yang singkat ini dengan hal hal yang membuat kamu have fun habiss”
“ Ya saya kecewa dan dendam dengan mantan istri. Karena dia pergi bersama pria lain. Meninggalkan saya. Hanya karena kawatir dengan pelepasan Hongkong dari inggris ke China dan yang paling menyakitkan dia membawa anak saya ke Canada. Kini mereka tidak peduli saya. “
“ Lupakan itu. Pikirkan hal yang baik saja tentang mereka. Cukup ingat kebahagiaan yang pernah ada selama bersama dengan istri dan anak anak.”
“ Saya marah dengan beberapa teman yang mengkhianati saya dan menipu saya. Apalagi mereka lakukan sampai membuat saya bangkrut”
“ Temui mereka dan lupakan hal buruk yang pernah mereka lakukan. Nikmati kebersamaan dengan mereka, dengan prasangka baik.”
“ Saya ingin membelikan apartement untuk nurse yang sudah 5 tahun tinggal di apartement saya merawat ibu saya. Setidaknya kalau saya meninggal saya tidak berhutang terimakasih dengan dia. Tapi apa engga berlebihan“
“ Belikan apartemen untuk dia. Engga usah pikirkan untung rugi, pantas apa tidak. Lakukan saja “
“ Saya inginkan setiap hari pakai celana pendek dan kaus saja. Berjalan kaki di pinggir laut setiap pagi bersama anjing kesayangan saya. Tapi…“
“ Lakukan itu. Lakukan. Sudah seharusnya kamu pensiun. Kita ada banyak profesional yang bisa urus perusahaan.”
Dia pandang saya lama, dan akhirnya dia tersenyum. “ Benar kata kamu. Saya harus bersiap siap mati dengan happy. Mengapa saya harus pikirkan hal yang membuat saya murung, kecewa, marah, kawatir, benci dan dendam. Toh kematian itu pasti, dan itu akan datang kapan saja. Hanya masalah waktu.” Katanya seraya tertawa sambil merentang kedua tanganya.
Setelah itu memang hidupnya jadi berubah. Teman teman yang tadi menjauh, langsung mendekat. Istri dan anak nya sudah mau datang ke Hong kong menemuinya. Karena dia tidak pernah berhenti kirim email ke anaknya dengan nasehat dan minta maaf atas kesalahannya. Dia tidak ungkit kesalahan mereka. Waktu senggangnya lebih banyak bermain mahyong dengan teman lama seusianya. Bercengkrama. Ibunya semakin sayang dengan dia sejak dia belikan apartement untuk nurse, dan nurse itu membayarnya dengan cinta dan perhatian luar biasa dari sebelumnya. Setiap pagi dia berjalan kaki di pinggir laut bersama anjing kesayanganya. Kadang dengan gaya hipies dia travelling ke tempat tempat yang menyenangkan. Singkatnya setiap hari setiap waktu have fun habisss.
Kini sudah tiga tahun sejak dia dinyatakan terkena kanker usus. Dia baik baik saja. Tahun lalu dokter mengatakan dia sudah bebas dari kanker usus. Hidupnya semakin penuh cinta dan senyum tanpa ada beban apapun karena marah, benci, dendam dan kawatir.
Hikmah cerita : Hidup ini singkat dan hanya orang bego yang menyianyiakan hidupnya untuk kebencian, dendam, marah yang tak sudah, rasa kawatir yang berlebihan, prasangka buruk yang tak berujung. Berpikir positip itu menyehatkan dan menyembuhkan penyakit. Untuk bahagia itu sederhana. Mulailah berpikir positip.