Saturday, June 29, 2019

Cinta ?

Kemarin ada cerita haru dari teman. Dalam satu perjalanan bisnis ke china seorang pria indonesia berkenalan dengan wanita . Sebutlah nama Pria itu adalah Budi dan wanita itu Amey. Akhirnya mereka saling jatuh cinta. Hubungan singkat hanya 3 bulan akhirnya Budi meninggalkan Amey. Walau Budi sering datang ke China namun dia tak lagi menghubungi Amey. Tak terasa minggu berlanjut bulan,bulan berlanjut tahun, berlangsung 18 tahun. Suatu saat Amey mencari Budi ke Indonesia.

Dengan susah payah akhirnya Amey bisa menemukan Budi. Tapi tahukah kamu, Amey tidak datang untuk menagih janji yang pernah di ikrarkan Budi dulu. Tapi hanya ingin mengenalkan seorang anak remaja berusia 17 tahun. Dengan tenang Amey mengatakan bahwa anak laki laki remaja itu adalah darah daging Budi. Budi tidak menolak mengakui anak itu namun dia hanya tidak yakin. Dan lagi dia sudah punya keluarga dengan 3 orang anak. Budi memberi uang Rp. 10 juta. Dan meminta agar Amey tidak datang lagi menemuinya karena dia tidak mau keluarganya tahu. Amey menolak uang itu dan pergi meninggalkan Budi.

Tiga puluh tahun setelah pertemuan itu, anak remaja itu telah menjadi konglomerat di China. Sementara Budi di Indonesia jatuh bangkrut. Budi sakit sakitan di usia menuanya , miskin dan kesepian karena ketiga anaknya sibuk dengan diri mereka masing masing. Dua anaknya tinggal di luar negeri dan yang ada di Indonesia hidup tidak begitu beruntung.

Suatu hari pria gagah datang menemui Budi. Pria itu adalah putra Budi dari Amey. Anak dari wanita yang dia lupakan di cina itu datang lagi ke Indonesia, menemui Budi.

" Saya tidak tahu apakah benar saya putra anda karena anda sendiri tidak pernah mengakuinya. Tapi demi Ibu saya yang berpesan sebelum meninggal agar saya merawat anda di masa tua anda. Izinkan saya melaksanakan amanah dari wanita yang sangat saya cintai dan hormati. Mari tinggal bersama saya..Ayah.." kata anak itu.

Siapa anak yang berbakti itu ? tanya saya. Teman saya menatap saya cukup lama dan kemudian nampak air matanya berlinang..saya merangkulnya." Hati mu mulia dan karena itu Tuhan mudahkan rezekimu. "kata saya.


Moral cerita :
Jangah pernah mempertanyakan cinta seorang wanita..sekali wanita jatuh cinta maka dia akan berkorban, tak penting cinta itu berbalas atau tidak.

Tidak Menyerah

Seorang wanita melamar kerja sebagai Salesman untuk alat pembersih ruangan besar dengan mesin otomatis. Untuk mendapatkan pekerjaan itu tidak butuh keahlian khusus. Kerena nya tidak perlu test segala. Toh gaji tidak ada. Pendapatan berdasarkan komisi. Apabila dalam tiga bulan mencapai target maka akan dapat tunjangan transfort. Namun bila sebulan tidak ada sedikitnya dua barang terjual, dia harus keluar. Sebagai orang kampung yang merantau ke kota, ini kali pertama dia berkerja. Itu dianggapnya sebagai berkah.

Sudah seminggu dia berkerja. Belum dapatkan satupun barang terjual. Padahal dia sudah bekerja keras. Menyusuri semua jalan dan mendatangi target pasar. Memang nasip belum beruntung. Uang tabungannya dari kampung sudah hampir habis. Dia tidak tahubagaimana bayar sewa apartemen akhir bulan. Kalau tidak Ada Deal bulan ini, perusahaan akan mencoretnya sebagai karyawan.

Ketika dia mendatangi salah satu target market potensial, dia mendengar sang boss sedang marah marah kepada Stafnya karena belum bisa memindahkan barang limbah pabrik dari gudang. Limbah itu berupa potongan hasil guntingan pakaian. Salah satu staf itu meminta dia segera pergi. Karena pasti boss nya menolak untuk terima tamu. Tapi entah mengapa dia tidak surut sebelum di usir oleh boss itu. Setelah melihat keadaan reda dikamar kerja boss itu, dia masuk.

“ ada apa kamu? Bentak sang boss.
“ saya mau tawarkan alat pembersih ruangan . Mungkin akan membantu membersihkan pabrik anda” diapun menyerahkan brosur kepada sang boss. Namun Sang boss melempar brosur itu ke tong sampah. “ Gini aja, saya akan beli kalau kamu bisa pindahkan limbah digudang pabrik saya. Bisa ?

Wanita itu terdiam. Namun dia melihat ada peluang dan harapan. Karena ada boss besar putus asa dan meminta dia memberikan solusi. Ini Deal bagus. 
“ beri saya waktu. Saya akan lakukan”
“ Ya udah, cepatlah. Sekarang pergi kamu! “ kata sang bisa dengan suara keras.
Dia keluar ruangan dengan bingung. Apa yang harus dia lakukan? Ketika keluar dari kantor itu, Satpam menegurnya. “ gimana? Udah ketemu dengan boss saya”
“ Udah. Dia marah. Tapi saya ada peluang”
“ Peluang? Apa?
“ Dia akan beli alat pembersih ruangan yang saya tawarkan kalau saya bisa mengangkut limbah pabrik”
Satpam itu memintanya mendekat, dengan berbisik “ ada yang minat dengan limbah itu. Tapi terdiri dari beberapa orang pengrajin keset kaki. Kalau mereka beli sendiri sendiri engga mampu. Kalau kamu bisa koordinir mereka, tentu bisa habis itu limbah di gudang. Dan bukan engga mungkin setiap limbah terkumpul akan terus mereka terima.”
“ Mengapa tidak di usulkan kepada boss?
“ Siapa yang berani. Dia maunya cepat dan praktis aja”
“ Ok tunjukan alamatnya, saya akan datangi pengrajin itu”

Setelah itu wanita itu mendatangi alamat pengrajin keset. Dia mendatangi satu persatu pengrajin. Semua mau terima. Dan hebatnya para pengrajin itu berani membeli dengan harga 2 yuan per Kg. Diapun mendatangi pengusaha angkutan. Dia butuh jasa angkutan namun dibayar dari hasil penjualan barang yang diangkut. Namun kebanyakan menolak. Dia tidak menyerah. Setelah mendatangi beberapa perusahaan angkutan, ada yang minat mengambil peluang yang dia tawarkan.

Akhirnya dia berhasil mengosongkan gudang limbah itu. Boss pabrik senang. Dia tidak dapat fee dari boss pabrik. Tapi Boss pabrik setuju membeli alat pembersih ruangan untuk pabriknya. Dari penjualan limbah itu diapun tidak dapat untung. Niatnya bagaimana mendapatkan Deal menjual barang pembersih ruangan. Namun Deal itu dibawah target perusahaan tempat dia kerja . Dia tetap diberhentikan. Komisi engga Cukup bayar sewa apartement.

Akhir bulan pengrajin memintanya kembali mengirim limbah.Dia datangi boss pabrik itu kembali. Dia katakan dengan jujur bahwa dia tidak lagi bekerja. Dia hanya ingin membantu pengrajin. Boss itu dengan senang hati memberinya limbah. Dari kerjaan itu dia dapat fee dari pabrik ldan dapat keuntungan dari penjualan limbah kepada pengrajin. Karena pengrajin bersedia memberi kelebihan harga dari sebelumnya asalkan ada kepastian supply bahan baku.
Kini wanita itu, sudah jadi pengusaha sukses di Shenzhen. Punya pabrik material microchip dan logistik.


Moral cerita: sekecil apapun peluang, sesulit apapun peluang, jangan pernah menyerah. Apapun deal, jangan buru buru disikapi negatif dan jangan buru buru mengharapkan keuntungan dengan cepat. Focus lah merebut hati stakeholder dan menangkan itu, maka sukses akan datang dengan sendirinya

Tidak Dendam

Ada teman yang saya tahu sejak tahun 1994 dia pengusaha perhotelan dan travel agent. Menurut saya dia sukses karena melanjutkan bisnis yang didirikan oleh ayahnya. Ditangannya usaha itu berkembang pesat. Saya tahu dia menikah dengan wanita dari keluaga miskin dan juga mantan staff nya dikantor. Kebahagiaan itu hanya berlangsung 3 tahun. Setelah itu prahara terjadi. Orang tuanya minta dia menikah lagi. Karena istrinya belum bisa hamil. Setiap hari ibunya mengutuk istrinya yang gagal memberikan cucu. Akhirnya dia menyerah untuk menikah lagi sesuai pilihan orang tuanya. Istrinya tidak bisa protes. Menerima pasrah. Benarlah. Setahun menikah, istri keduanya hamil dan memberikan anak laki laki. Sejak itu curahan perhatian dan kasih sayang ibunya berlebihan kepada istri keduanya.

Sampai pada puncaknya, ibunya minta agar dia menceraikan istri pertamanya. Itu juga atas permintaan dari istri kedua. Dia dalam posisi sulit namun dia menyerah atas desakan ibunya untuk menceraikan istri pertamanya. Istrinya tidak protes. Menerima dengan lapang dada. Tidak ada sedikitpun dendam dan kecewa atas sikap ibunya. Perceraian itu terjadi disaat istri pertamanya sedang hamil. Tapi ibunya engga peduli. Tetap mengusir istrinya dari rumah. Istrinya keluar rumah tanpa apapun yang dibawa kecuali perut Hamil. Belakangan dia tahu istrinya keguguran. Setelah itu dia tidak tahu lagi kabar tentang istri pertamanya itu. Itu yang saya tahu. Terakhir saya bertemu dengan sahabat saya itu tahun 1999, dia sedang mengurus asetnya di BPPN. Sejak itu saya sudah jarang komunikasi dengan sahabat saya itu. Apalagi sejak tahun 2003 saya lebih banyak di luar negeri.

Istri pertamanya mengenal baik saya. Karena dia tahu saya sahabat mantan suaminya. Dulu saya ikut membantu mantan suaminya menyelelesaikan tugas akhir untuk dapat titel MBA nya. Tahun 2004 saya bertemu dengan mantan istrinya. Tidak ada sekalipun dia cerita mengapa dia bercerai dengan sahabat saya. Dia hanya membenarkan bahwa dia sudah bercerai. Dia meminta tolong saya dapatkan partner untuk membeli batubara. Kebetulan saya punya kenalan trader batubara di china yang punya koneksi dengan pembangkit listrik. Ketika itu dia hanya seorang pegawai perusahaan tambang. Karena didukung penguasaan bahasa Mandarin yang bagus dan kehebatannya sebagai Marketing, dia cepat dipercaya oleh trader batubara di china. Setahun setelah itu dia mendirikan sendiri perusahaan eksportir batubara dengan menjadi agent dari China. Saya tahu tahun 2009 dia sudah miliarder.

Tahun 2013 saya bertemu lagi dengan dia untuk rencana dia membangun pembangkit listrik mulut tambang ( mine to mouth). Dari dia saya tahu sahabat saya kena strok. Usaha mantan suaminya sudah bangkrut. Menurut ceritanya, dia merawat mantan suaminya sampai ajal menjemput. " Walau dia bukan lagi suami saya, namun bagaimanapun dia adalah sahabat saya" Katanya. Kini mantan ibu mertuanya, dia yang merawat. Tinggal bersama dia. Baginya memang ada istilah mantan suami, tetapi tidak ada istilah mantan mertua. " Kerena sampai kapanpun ia tetap ibu saya. Memuliakan ibu adalah pintu rezeki kita. Begitu agama mendidik kita” katanya.

“ Apakah kamu tidak dendam dengan perlakuan mantan suami dan ibu mertua kamu?
“ Yang saya ingat hanya kebaikan dari mantan suami dan ibu mertua ketika mereka menerima saya sebagai anggota keluarga. Kalau saya dendam, saya tidak akan mendapatkan hikmah dari perjalanan hidup saya. Dan mungkin sampai kini saya tetap terpuruk dalam dendam tak berkesudahan. Tetapi dengan saya bisa berdamai dengan kenyataan, saya bisa menerima. Kini, inilah saya...” katanya tersenyum. Ya di usia mendekati 50 tahun dia tetap sehat dan penuh percaya diri walau hidup menjanda.

Moral cerita: orang baik akan selalu baik baik saja. Mengapa ? Karena dia ikhlas menerima tanpa dendam tanpa keluhan. Keburukan orang lain dia tutup rapat namun kebaikan orang dia kenang sepanjang usia. Karena itu hidupnya lapang dan rezeki pun mudah.




Monday, June 17, 2019

WiraUsaha di China

Saya punya teman di China. Lima tahun lalu saya mengenal dia sebagai Manager Logistik. Tetapi sekarang dia sudah jadi pengusaha logistik. Ada lagi teman yang tadinya dia sebagai Manager PR di perusahaan penerbangan. Belakangan saya tahu dia sudah punya bisnis Private restaurant untuk kalangan pebisnis. Teman saya orang asing pernah mengatakan kepada saya, “ Kalau kamu menerima kartu nama dari staff perusahaan di China.Jangan pernah dibuang. Karena bukan tidak mungkin lima tahun kemudian dia sudah jadi boss besar. Menurut Global Entrepreneurship Monitor (GEM), China merupakan negara yang paling banyak wirausahanya dan paling tinggi mental kewirausahaannya dibandingkan negara lain.

Pada tahun 2000, total pendapatan yang diperoleh oleh BUMN China dan sektor Swasta kira-kira sekitar 4 triliun yuan. Tahukah anda ? Pada 2013, pendapatan BUMN meningkat 6 kali lipat namun pendapatan sektor swasta telah meningkat lebih dari 18 kali lipat. Keuntungan pada periode yang sama menunjukkan perbedaan yang lebih luar biasa, BUMN China menunjukkan peningkatan tujuh kali lipat tetapi laba di perusahaan swasta meningkat hampir 23 kali lipat. Selama dua dekade pertumbuhan wirausaha yang begitu cepat mengakibat terjadi perubahan paradigma politik di China, bahkan mengubah tatanan dunia usaha  Dunia. Perang dagang China-AS bagian dari dampak dari tumbuh pesatnya wirausaha China. Mengapa?

Kalaulah bukan karena mental wirausaha yang begitu tinggi di China, tidak mungkin CHina bisa meng eskalasi pertumbuhan ekonominya dengan cepat dan bisa melewati perubahan lingkungan bisnis global yang begitu cepat. Sejak kriris global tahun 2008, banyak PHK akibat kebangkrutan di zona industri. Tetapi pada waktu bersamaan melahirkan new comer enterpreneur dalam jumlah besar. Pemerintah China mengeluarkan kebijakan insentif tarif bagi usaha pedesaan. Ini disikapi dengan terjadinya migrasi orang kota ke desa untuk mendapatkan peluang bisnis itu. Maka proses sinergi antara orang kota dan desa terjadi secara natural, memberikan dampak positip bagi kemajuan desa. Ketika business online membuat banyak bangkrut toko dan mall, pada waktu bersamaan muncul pendatang baru bisnis via online.

Bagaimana mungkin negara komunis yang kekuasaannya tumbuh karena kaum pekerja dan petani, bisa berubah menjadi negara yang tumbuh karena wirausaha ? Menurut saya sebetulnya wirausaha itu tumbuh by design dari kebijakan politik. Hanya saja Cina tidak memaksakan pertumbuhan wirausaha dengan berbagai kemudahan , subsidi dan fasilitas. Tetapi melalui perbaikan mental rakyatnya. Bagaimana China membangun mental wirausaha itu ? Ya melalui propaganda. Karena ini negara komunis maka soal propaganda kebijakan politik itu, China memang jagonya. Banyak sekali novel modern menulis tentang kisah cinta bertema wirausaha. Buku kisah perjalanan hidup Steven Jobs diterjemahkan dalam bahasa China, terjual lebih dari 300 juta eksamplar di China. Tentu dengan harga subsidi.

Kalau anda nonton TV, banyak sekali film Sinetron China yang bersinggungan dengan Wirausaha, misal Film yang berjudul “True Friend” bercerita tentang bisis property Agent. Film “ Entrepreneurial Age” bercerita tentang perjuangan anak muda membangun bisnis start up bidang IT. Namun alur cerita dikemas dengan begitu apiknya sehingga tidak terkesan itu film propaganda. Disetiap dialogh anti klimak pada setiap episode selalu disisipkan kata kata inspiratif mantal kewirausahaan seperti passion, dan ketangguhan menghadapi kesulitan. Tetapi yang hebatnya film itu menempatkan cara berpikir yang realistis. Nilai nilai agama ditampilkan melalui akhlak dan perbuatan, seperti kejujuran, setia kawan, mencintai dan mengormati orang tua, kerja keras, sabar dan berbagi.

Kalau dulu film propaganda membosankan. Karena lebih banyak memuji muji kehebatan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Namun kini tidak lagi itu. Kalau ada proyek besar sukses dibangun,  di media TV, kita akan mendengar dan menyaksikan kisah sukses CEO atau pengusaha dibalik proyek itu. China sadar bahwa menjangkau rakyat diatas 1 miliar tidaklah mudah. Namun berkat media TV, dan Internet, pesan yang ingin disampaikan dalam propaganda dapat dengan mudah dilakukan. Tentu kelebihan China adalah semua media TV milik negara jadi lebih mudah memfilter acara yang sesuai dengan agendan negara. Internet pun di filter negara sehingga konten yang merusak mental pasti di banned.

Kalau pada periode ke dua Jokowi ingin mengembangkan SDM , maka media TV dan Internet adalah cara efektif membangkinkan semangat wirausaha dikalangan masyarakat. Wirausaha itu bukan hanya soal pedagang tetapi soal mental kemandirian, yang kreatif, inovatif dan punya standar moral sesuai dengan budaya dan agama. Mengapa 7000 sarjana yang baru lulus menjadi masalah. Karena didalam diri mereka tidak punya mental wirausaha dan selama kuliah terpapar paham radikalisme dan pragmatisme. Kalau tidak segera by design sikap mental wirausaha di bangun lewat propaganda,  maka generasi muda itu bukan jadi asset bangsa tetapi jadi beban negara yang sampai kapanpun akan menjadi masalah sosial bagi negara.

Friday, June 14, 2019

Prasangka..?



Saya menonton sidang MK lewat TV. Dari tayangan itu saya mendengar betapa hebatnya team pengacara dari kubu 02 membangun emosi soal keadilan, yang penuh prasangka terhadap sistem hukum dan kelembagaan di Indonesia. Tak tanggung tanggung, hadith Nabi pun dibawa bawa dalam persidangan itu. Sepertinya kalau anda pernah membaca Novel “ To Kill A Mockingbird”,  akan tahu kisah tentang seorang pengacara, Atticus Finch melawan sistem pengadilan di AS yang menempatkan seorang Negro sebagai tersangka atas pembunuhan warga kulit putih. Ketika itu tahun 1930 an masih ada diskriminasi warna kulit di AS. Semua saksi dan bukti mendukung untuk menjadikan tersangka sebagai terpidana. Atticus Finch, sadar dia tidak mungkin bisa menang dalam perkara ini. 

Jean Louis Finch alias Scout, putri bungsu Finch melihat kasus ini lebih kepada prasangka buruk bahwa pengadilan AS cenderung membela kaum putih, dan sengaja menjadikan tersangka orang kulit hitam untuk memuaskan warga kulit putih. Dia marah atas sikap sebagian warga yang mencomoohkan dirinya dan  Finch karena membela si negro. Namun dengan bijak Finch mengatakan “ Kau baru bisa memahami seseorang kalau kamu sudah memandang suatu situasi dari sudut pandangnya. Kalau kamu sudah memasuki kulitnya dan berjalan-jalan di dalamnya, barulah kamu bisa bersikap objectif.”

Prasangka buruk terjadi bukan hanya dari kubu si negero tetapi juga kubu si kulit putih. Apalagi ketika itu ada kelompok radikal Ku Klux Klan,  yang benar benar anti kulit hitam. Namun sebagai pengacara Finch sadar sistem juri dalam pengadilan AS akan lebih memuaskan warga mayoritas dari kulit putih. Atticus tetap berprasangka baik kepada pengadilan di AS. Dia tahu bahwa suara mayoritas tidak harus mengalahkan hati nurani. Perang di pengadilan perang hati nurani. Namun dia juga tidak mau keadilan lahir karena sebuah prasangka, darimanapun asalnya.

Bagaimanapun pengadilan harus focus kepada sistem yang lepas dari prasangka. Tentu semua berdasarkan fakta dan bukti hukum, dan diinterpretasikan oleh hakim secara merdeka. Mengapa ? kalau hakim sampai terpengaruh dengan prasangka, maka Ketika sebuah prasangka telah menjadi keyakinan masyarakat, maka sebuah kebenaran pun dengan mudah menjadi sebuah kesalahan, kesempurnaan menjadi kecacatan, dan keadilan menjadi lambang suara prasangka semata. Tentu tidak sehat.

Cara pembelaan yang disampaikan oleh team pengacara 02 tak lebih adalah membangun narasi atas dasar prasangka, bukan bukti hukum yang mengikat hakim harus bersikap objectif. Saya yakin, MK akan tetap focus kepada bukti hukum. Tidak akan terpengaruh dengan narasi Hadith Nabi tentang keadilan dan kejujuran. Walau suara itu ditujukan kepada mayoritas islam, Hakim tidak akan membuat keputusan atas dasar prasangka demi memuaskan semua orang yang mendukung 02.

Tuesday, May 21, 2019

Jokowi menang!



Hasil Rekap Nasional telah memutuskan bahwa pemenang Pemilu 2019 untuk Pilpres adalah pasangan Jokowidodo- Ma’ruf Amin, itu sesuai dengan keputusan No. 987.  Pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat suara 55,50%  dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat suara 44,50 %.Maka berakhir sudahlah spekulasi siapa yang menang secara syah dan konstitutional. Mau bilang apa lagi ? Telah berlaku takdir dari Tuhan untuk seorang Jokowi kembali memimpin Indonesia, dengan dibantu oleh wakilnya dari kalangan ulama, Ma’ruf Amin. Apapun itu, maka kehendak Tuhan jua yang berlaku. Bagaimanapun perjuangan Prabowo-sandi bersama koalisinya, dan begitu banyak doa dipanjatkan, maka yang terjadi, terjadilah. Kita semua harus menerima dengan keimanan. 

Proses untuk menjadi No 1 di negeri ini tidak mudah. Anggaran yang digelontorkan oleh APBN mencapai Rp. 25 triliun dengan petugas TPS mencapai hampir 7 juta orang, dan dilakukan serentak untuk Legislatif ( DPR/DPRD-I dan DPRD-II, DPD, dan Presiden.  Ini pekerjaan maha besar dan rumit. Melibatkan partisipasi rakyat mencapai 80% lebih atau 154.257.601 pemili syah dan dilakukan sehari selesai. Mungkin yang bisa menyaingi indonesia hanyalah India namun india pemilu berlangsung 1 bulan. Yang hebatnya, Indonsia mampu memastikan setiap warga negara mendapatkan haknya untuk berpartisipasi dalam pemilu.  Sejumlah pemilih itu termasuk kaum disabilitas penyakit mental. Menurut pengamat asing, ini cermin dari keseriusan negara dalam mengumpulkan orang-orang dengan disabilitas mental dan memulihkan mereka hingga siap memberikan suara untuk menentukan masa depan bangsa. Sistem pemilu yang inklusif tersebut patut dicontoh oleh negara-negara lain.

Pemantau pemilu diikuti oleh 35 perwakilan dari lembaga penyelenggara pemilu di berbagai negara, termasuk Afghanistan, Bhutan, Malaysia, Rusia, Pakistan, dan Sri Lanka. Selain itu, ratusan pemantau dari kedutaan besar asing di Indonesia, lembaga non-pemerintah internasional dan dalam negeri, media massa asing dan nasional, serta kementerian/lembaga, dan perguruan tinggi juga turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Para delegasi diajak ke beberapa tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April dan menyaksikan jalannya proses pemungutan serta penghitungan suara. TPS di lembaga permasyarakatan, perumahan kumuh, area padat penduduk dan permukiman elit menjadi tujuan yang akan disambangi para pemantau.

Hujan pujian dari lembaga pemantau terhadap pemilu di Indonesia sangat luar biasa. Pemantau pemilu dari Rusia, Veronica memuji Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dinilai sukses menjalankan Pemilu 2019 dengan transparan, dalam Konferensi Pers Election Visit Program, Indonesia Concurrent Election di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (17/4). Menurutnya, penghitungan suara secara terbuka itu merupakan contoh yang baik untuk menjaga suara rakyat benar-benar dihitung. Sebab, seluruh masyarakat dapat mengamati proses penghitungan suara. 

Ya. Pemilu kali ini tidak ada rekayasa untuk menentukan siapa menang. Tetapi benar benar proses pemilu yang kredibel dan transparan. Semua ditujukan bukan hanya menempatkan seseorang di istana tapi yang lebih penting adalah menjaga kehormatan bangsa dan negara di mata dunia. Bahwa kita bangsa beradab dan tahu menghargai sebuah proses demokrasi dengan benar. Kepada Pak Prabowo dan Sandiaga Uno, tidak perlu berkecil hati. Pemilu ini bukanlah segala galanya. Ini hanyalah kegiatan rutin lima tahun sekali. Posisi Gerindra bersama koalisi akan tetap menjadi asset nasional untuk mengawal kepemimpinan Jokowi agar sesuai dengan amanah rakyat. Tidak harus semua jadi presiden, tentu harus ada yang jadi rakyat. Bukan besar kecil jabatan seseorang yang jadi ukuran tapi manfaatnya di hadapan Tuhan. Tetaplah besarkan hati untuk senantiasa bersyukur. 





Saturday, May 18, 2019

Belajar dari kemenangan Assad dalam Pemilu



Pada musim panas 2015, Presiden Suriah Bashar Assad  sudah hopeless. Empat setengah tahun dalam perang saudara Suriah, pasukan kelelahan; tentaranya mundur dihampir setiap front di bawah tekanan dari pemberontak. Pada saat itu, dia hampir tidak menguasai seperempat wilayah negara. Bayang bayang kejatuhan di depan mata. Satu-satunya jalan keluar yang bisa dipikirkannya adalah beralih ke teman lamanya, Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin menyetujui permintaannya, mengirim dua skuadron pesawat tempur Rusia ke pangkalan angkatan udara Khmeimim di Suriah barat laut pada bulan September. Kehadiran  dua skuadron pesawat tempur ini membalikkan arah perang dan menyelamatkan rezim Assad.

Keterliibatan Rusia disaat kedua belah pihak sudah benar-benar kelelahan. Oleh karena itu, jumlah pesawat yang relatif kecil sudah cukup untuk mengatasi perang yang tidak seimbang itu. Rusia mulai menggunakan pesawatnya secara sistematis dalam serangan tanpa pandang bulu, pemboman merata di daerah yang dikuasai pemberontak. Pilot Putin tidak mengindahkan masalah hukum atau hak asasi manusia. Rusia tidak ada urusanya dengan pengadilan HAM di Bassel. Karena pasukan Putin dibawah komando dari pemerintah Suriah. Ini masalah dalam negeri dan pemberontak telah serius ingin menjatuhkan pemerintah yang terpilih secara demokratis. Hukum harus tegak.

Rusia tidak terganggu oleh Konvensi Jenewa atau oleh tweet protes masyarakat internasional. Mereka menghancurkan segala yang menghalangi rezim dan secara bertahap mengembalikan kendali Assad terhadap negara itu, dengan mengorbankan nyawa ratusan ribu warga sipil Suriah. Pada bulan Desember 2016, kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo, jatuh di bawah tekanan pemboman. Pada musim panas 2018, organisasi pemberontak di sisi Suriah dari perbatasan dengan Israel di Dataran Tinggi Golan juga menyerah.

Assad sekarang secara efektif mengendalikan sekitar 70 persen wilayah Suriah, di daerah yang mencakup sebagian besar pusat populasi terbesar. Pemberontak memiliki satu benteng kunci yang tersisa, sebuah kantong di daerah Idlib di utara negara itu, antara Aleppo dan perbatasan Turki. Suriah Timur Laut dikendalikan oleh pasukan Kurdi tetapi kehadiran mereka tidak significant terhadap pemerintahan Assad.Disamping itu berkah yang diterima Assad adalah kampanye yang dilakukan oleh Amerika Serikat, melawan ISIS. Amerika mengumumkan pembentukan koalisi internasional untuk melawan ISIS pada musim panas 2014, setelah serangkaian eksekusi mengejutkan para sandera asing oleh para pejuang organisasi itu.

Amerika, dengan cara sistematis khas mereka, menghancurkan ISIS hingga berkeping-keping melalui puluhan ribu serangan udara. Hilangnya ISIS secara bertahap dan organisasi yang terhubung dengan Al Qaeda memungkinkan rezim untuk pulih. Rusia, sementara itu, memfokuskan sebagian besar serangan udara di daerah-daerah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak lainnya, dengan menyatakan bahwa mereka melakukan misi perang internasional melawan teroris. Berkah berikutnya adalah dengan adanya dukungan dari Iran. Disaat Suriah banyak kehilangan prajurit terlatih akibat perang. puluhan ribu pejuang milisi Syiah - Hizbullah dari Libanon dan milisi dari Irak, Afghanistan dan Pakistan berdatangan. Para pejuang Syiah, disponsori oleh Iran, menjadi ujung tombak perlawanan Suriah menghadapi pemberontak, melengkapi tekanan Rusia pada para pemberontak dari udara.

Pada awal 2019, setelah delapan tahun perang saudara yang mematikan, Assad dapat tidur nyaman lagi. Perang tidak sepenuhnya berakhir tetapi tampaknya seolah ancaman langsung terhadap rezim telah berkurang secara signifikan. Situasi vis-à-vis kantong Idlib relatif statis dan saat ini tidak ada gesekan militer yang berkelanjutan dan langsung dengan Kurdi. Berbagai kelompok pemberontak, termasuk beberapa yang terkait dengan ISIS, masih melakukan serangan teror di daerah-daerah yang dikendalikan oleh rezim, tetapi pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada selama puncak perang.

Damaskus relatif aman. Rezim Arab - termasuk UEA - memperbarui hubungan diplomatik mereka dengan Suriah dan membuka kedutaan besar di Damaskus. Perwakilan pemerintah Suriah kembali disambut dengan hangat di berbagai ibu kota, di antaranya Teheran, Moskow, dan Ankara. Pembunuh massal terbesar abad ke-21 yang dilakukan rezim Suriah dalam menghadapi pemberontak tidak dianggap sebagai pelangaran HAM International. Tidak hanya itu - dia tetap berkuasa dan melanjutkan agendanya memimpin Suriah dari puing puing kehancuran. Rakyat Suriah belajar banyak dari perang saudara selama 8 tahun dengan korban tak terbilang. Andaikan tadinya mereka yang mayoritas tidak memilih diam atas provokasi oposisi minoritas untuk berontak atas kemenangan Assad dalam pemilu, mungkin Suriah tetap sorga  timur tengah sampai sekarang. Semua adalah pelajaran, bukan hanya bagi rakyat suriah tapi negara lain termasuk Indonesia.




Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...