Sejak tanggal 15 Mey saya kedatangan mitra
bisnis dari China yang sedang menjajaki pembangunan Kawasan Industri di
Indonesia. Hari hari saya disibukan dengan berbagai kegiatan bersama mitra
bisnis saya. Kadang sampai dini hari baru pulang. Marina menyampaikan Via
message bahwa tanggal 19 Mey pertemuan dengan Pak Jokowi. Artinya saya harus
menyesuaikan diri atas jadwal Presiden. Kami janjian di Plaza Indonesia jam 10.45
untuk sama sama pergi ke Istana Merdeka. Acaranya makan siang bersama Presiden.
Ketika sampai di Istana Negara, diruang tunggu semua undangan sudah hadir. Saya
bersama Marina yang datang belakangan. Mereka yang diundang makan siang itu
adalah para blogger Kompassiana yang masuk katagori terbaik dengan tingkat hit
tertinggi. Semua tahu bahwa banyak orang hebat dibidang ekonomi,social ,
politik, budaya, agama menjadikan Kompassiana sebagai media menyampaikan
pemikirannya. Saya merasa kecil ditengah tengah mereka. Apalah saya
dibandingkan mereka. Dan juga saya tidak punya akun Kompassiana. Namun dengan
rendah hati mereka mengatakan bahwa sudah mengenal saya lewat tulisan di blog
dan Facebook. Dari pembicaraan dengan mereka satu hal yang membuat saya
kagum bahwa mereka bukan saja penulis
yang baik dan hebat tapi secara emosional dan spiritual mereka sudah matang. Entah mengapa
kami berkumpul dengan latar belakang berbeda namun dapat akrab. Walau kami
belum saling mengenal lahir namun secara batin kami seakan sudah lama saling
mengenal lewat tulisan didunia maya.
Acara makan siang itu ,tidak diliput media
massa.Tidak ada protokoler yang ketat. Kami yang diudang tidak ada hubungan
politik atau apalah dengan presiden. Bahkan ada diantaranya tidak pernah
bertemu dengan Jokowi atau orang terdekat Jokowi. Lantas mengapa kami seakan
menjadi pembela Jokowi ? bahkan sebagian para hater menuduh kami penjilat
Jokowi, berharap sesuatu dari Jokowi. Tidak ! Kami tidak butuh jabatan karena
kami bukan pengangguran. Kami engga butuh uang karena kami bukan orang yang
pantas di sedekahi. Kami engga perlu popularitas karena kami sudah popular. Untuk diketahui
bahwa kami hanya menyampaikan kebenaran , bahwa Jokowi itu orang baik dan tentu
kita semua wajib membantu orang baik agar berprestasi baik. Inilah hakikat
kebenaran sesungguhnya. Itulah yang kami lakukan sehingga selama ini kami
menjadi seakan prajurit cyber yang
mengawal seorang Jokowi tampil menjadi RI-1 dan sampai kini tetap konsisten
membela Jokowi dari serangan para pembenci ,penghasut dengan berita sesat.
Tentu sebagai prajurit kami jadi sasaran tembak dari lawan. Dari hujatan segala kata buruk yang kami
terima tanpa terasa kami terlatih menjadi bijak. Kami sudah kebal dari cacian ,
makian , dan kami anggap itu sebagai kembang demokrasi. Karena bagaimanapun
kadang memberi kesempatan orang marah dengan melampiaskan kekesalan, itu lebih
baik secara psikologis dan baik untuk kesehatan mereka.
Makan siang dengan Presiden yang dibicarakan
seputar 1. Subsidi yang dicabut. 2. Kebijakan penenggelaman Kapal pencuri ikan.
3.Pembubaran Petral 3. Energy yang terbarukan. 4. Tanda tangan kepres Tunjangan
Pejabat Negara. Semua yang publik tidak ketahui selama Ini disampaikannya
dengan apa adanya. Ternyata memang beliau berpikir sederhana bahwa kejujuran
itu mutlak dan kebaikan itu harus dilakukan apapun resiko nya. Dialogh tidak
formal. Suasana penuh tawa seakan tidak ada sekat antara beliau sebagai
Presiden dengan kami rakyat jelata. Saya menyampaikan pentingnya kemauan dunia
usaha untuk berubah dengan adanya kebijakan pemerintah. Dari pertemuan ini saya
baru menyadari bahwa saya tidak bertemu dengan seorang Presiden negara dengan
250 juta populasi tapi orang biasa saja yang ingin berbuat dengan cara cara
sederhana untuk negeri yang dia cintai. Yang sederhana itulah yang selama
periode Presiden sebelumnya dibuat rumit karena agenda kepentingan pribadi dan
golongan.
Entah kenapa hari selasa ini hari yang serba
kebetulan .Mengapa ? saya bertemu dengan insinyur2 hebat. Makan siang dengan
seorang Presiden. Makan malam dengan Riza Pahlefi, Walikota Payakumbuh dan
Ridwan Kamil,Walikota Bandung..Dari pertemuan dengan mereka saya mendapatkan
kesan yang hampir sama. Bahwa mereka tahu sekali bagaimana harus
berbuat.Menguasai detil tekhnis. Mereka sadar bahwa masalah bangsa ini tidak
mudah.Terlalu banyak harus dibenahi setelah berpuluh puluh tahun dibiarkan
jalan diatas platform politik yang berpihak kepada penguasa dan kroni. Semua
mereka punya langkah stategis ,punya skala prioritas dan langkah
terobosan.Untuk itu mereka berani ambil resiko. Mereka generasi first class
lulusan universitas terbaik di negeri ini. Mereka menjadi pemimpin setelah
mereka selesai dengan dirinya sendiri. Karenanya tak berlebihan bila mereka
semua nampak rendah hati. Memahami agama dengan baik dan sikapnya membumi untuk
mudah dipahami orang lain. Mereka pendengar yang baik dan sangat cepat memahami
setiap persoalan yang ada. Menghargai perbedaan. Suka pada kebaikan darimanapun
sumbernya dan menolak komplik yang tidak perlu.Petarung untuk kebenaran dan keadilan.
Ya..Kita tidak perlu kawatir akan masa depan bangsa ini. Selalu ada harapan. Apabila Jokowi usai dengan tugasnya dua periode,kita masih punya Ridwan Kamil dimana 10 tahun lagi berusia 53 tahun. Riza Pahlefi berusia 55 tahun.Juga lainnya yang tak kurang hebatnya. Kita akan memilih orang baik baik untuk menjadi pemimpin kita. Siapanpun yang akan memegang tongkat estapet pemimpin nasional,mereka akan menjadi sabaik baiknya takdir kita. Hari ini seakan Allah berdialogh kepada saya menjadi orang penting itu baik namun jauh lebih penting menjadi orang baik.Selasa yang berkah, dipertemukan dengan orang orang baik.Terimakasih Tuhan...
Ya..Kita tidak perlu kawatir akan masa depan bangsa ini. Selalu ada harapan. Apabila Jokowi usai dengan tugasnya dua periode,kita masih punya Ridwan Kamil dimana 10 tahun lagi berusia 53 tahun. Riza Pahlefi berusia 55 tahun.Juga lainnya yang tak kurang hebatnya. Kita akan memilih orang baik baik untuk menjadi pemimpin kita. Siapanpun yang akan memegang tongkat estapet pemimpin nasional,mereka akan menjadi sabaik baiknya takdir kita. Hari ini seakan Allah berdialogh kepada saya menjadi orang penting itu baik namun jauh lebih penting menjadi orang baik.Selasa yang berkah, dipertemukan dengan orang orang baik.Terimakasih Tuhan...