Alam semesta diciptakan Tuhan sebagai ungkapan cinta kepada mahkluknya. Alam
terbentang dan manusia tercipta. Melalui manusia, Tuhan melengkapkan cintanya
agar bumi menjadi rahmat bagi manusia; Tuhan
ciptakan malam, dan manusia menyediakan lampu. Tuhan menciptakan samudera
,manusia menyediakan kapal. Tuhan menciptakan hutan dan sabana. Manusia menyediakan
kebun ,sawah, dan ternak. Tuhan menciptakan tanah liat, manusia mengadakan
piring ,mangkok, bangunan. Tuhan menciptakan angkasa, manusia mengadakan
pesawat. Tuhan mendatangkan penyakti, manusia mengadakan obat. Di bumi dan pada
diri manusia ada hukum ketetapan Allah ( sunnattullah ). Benar lahirnya bayi
karena kehendak Allah namun manusia menjadi bagian penentu lahirnya manusia.
Tanpa persetubuhan antara pria dan wanita, tidak terjadi kelahiran anak
manusia. Siapapun yang melakukan hubungan badan, berpotensi melahirkan anak
manusia. Berapa banyak anak anda tergantung seberapa sering anda melakukan hubungan badan dengan pasangan anda.
Tak penting apakah itu hubungan sex syah
secara agama ataukah tidak. Benar rezeki
itu datang dari Allah, tapi tanpa bekerja tidak akan rezeki sampai kepada anda.
Sebarapa besar rezeki anda ditentukan seberapa ulet anda berusaha.
Siapapun anda,beragama atau tidak, pasti
mendapatkan rezeki bila melewati proses kerja dengan benar. Itulah yang disebut
dengan hukum ketetapan Allah.Kalau kita percaya kepada Allah maka kita juga
harus percaya kepada hukum ketatapan Allah.
Seberapa banyak ritual agama anda lakukan
dengan memuji Allah sampai mulut berbusa ,tidak akan merubah hukum ketetapan
Allah. Uang tidak akan pernah datang kerekening anda begitu saja dengan ritual
memuji Allah sampai mulut berbusa,kening menghitam karena lama sujud. Tidak
akan. Anda harus bangkit dari sujud lama dan berdiri dari duduk lama untuk
menggunakan panca indra dan otak anda untuk bagaimana mendatangkan uang ke
rekening anda. Benar, bahwa kita orang beriman yang harus terus memuji Allah.
Tapi harus diingat , kekuasaan Allah termaha luas dan tak terdefinisikan apapun
sehingga Allah berbangga dengan pujian yang kita berikan. Allah akan bangga
bila kita mengikuti hukum ketatapan Allah ( Sunantullah ) seperti burung yang
harus berlelah terbang melintasi pulau dan benua menghindari musim untuk
mendapatkan makan. Ketika anda sholat , anda sedang berada didunia lain. Itu
hubungan pribadi antara anda dengan Tuhan.Setelah usai sholat, anda bagian dari
hukum ketatapan Allah yang harus bersaing dengan siapapun yang mungkin
diantaranya tidak pernah sholat. Tidak ada privilege antara anda yang rajin
sholat dengan mereka yang tidak sholat. Siapa yang ulet bekerja maka dia
mendapat, Siapa yang malas , dia akan jadi pengemis dan menjadi duafa yang
harus ditolong sampai mati. Ketika anda hidup dari belas kasihan orang maka
secara spiritual anda sudah bangkrut.
Lantas apa bedanya antara orang yang beriman
dengan yang tidak beriman? Yang beriman adalah orang yang percaya kepada Allah
dan juga terhadap segala hukum ketetapan Allah. Ia percaya bahwa Allah
menyuruh kepada kebaikan dan melarang melakukan perbuatan maksiat. Pemahaman ini
membuat ia hanya akan mendapatkan anak melalui pernikahan syah. Agar ia dan
pasangannya merasa nyaman dan tenteram. Secara batin menyatu bahwa pernikahan
bukan hanya melanjutkan keturunan tapi lebih dari itu adalah melahirkan anak
manusia yang akan memakmurkan bumi dan meninggikan kalimah Allah akan
kebenaran, kebaikan dan keadilan. Ia akan berjuang mendapatkan harta untuk
menafkahi keluarganya. Agar rezeki itu halal dimakan oleh keluarganya maka ia akan menjaga segala usahanya hanya dengan cara yang baik. Cara yang
membuat orang lain senang dan Allah ridho. Apapun yang ia lakukan, hanya karena Allah.
Bila ia sukses ,maka kesuksesan itu akan membuat ia bercahaya bagi orang
banyak. Harta dicari dan ketika didapat maka harta itu akan berfungsi sosial. Bagaimana dengan yang tidak beriman? Hubungan sex hanya untuk kesenangan dan tidak penting misi meneruskan keturunan yang di ridhoi Allah melalui perkawinan. Sehingga alat kontrasepsi digunakan untuk menghadang sunnatullah. Makanya masyarakat sekuar mengalami paradox sosial ketika angka kelahiran bayi turun dan animo menikah rendah dikalangan anak muda. Rezeki dicari dengan segala cara dan tak penting karena itu merugikan orang lain lewat pasar yang culas, teknologi yang memeras, dan modal yang menindas. Dunia tidak aman dengan krisis tiada henti.
Sejak dunia terkembang, Sunnatullah itu
sifatnya ia tidak berubah-ubah, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman : "Dan
sekali-kali engkau tidak akan dapat sunnah Tuhan itu berubah-ubah."
(Ahzab: 62/Al Fath: 23) dan ayat ayat yang lain. Setelah ditetapkan sunnah-Nya
, Dia tidak mengubahnya walau dalam keadaan apa sekalipun. Ada banyak hikmah
kenapa Tuhan berbuat begitu. Semuanya merupakan rahmat untuk hamba-hambaNya.
Bila sunnatullah tidak berubah-ubah, kita mudah belajar dan mudah tahu karena ia perkara yang tetap yang berlaku setiap
masa. Disebabkan sunnatullah tidak berubah-ubah, maka hidup kita menjadi
teratur. Setelah siang, kita tahu ada malam. Ia silih berganti secara tetap.
Kalau malam dan siang tidak tetap dan berubah-ubah, hidup kita akan menjadi
kucar-kacir, maka sukar bagi kita untuk menjalani hidup. dan kita akan dapat
rasakan bahwa dunia ini ada yang menyusun, ada yang mengaturnya. Dunia tidak
dibiarkan berfungsi dengan sendirinya tanpa sebuah sistem. Karena itulah kita dapat merasakan kehadiran dan peranan Tuhan dalam kehiduan kita. Mari belajar memahami hidup, pelajari Agama dengan benar, contoh orang terdekat kita yang sukses
dalam mencari rezeki dan tiru orang berharta yang bahagia karena berbagi, dan teladani
orang sabar dalam berjuang walau sukses belum didapat. Karena mereka mengaktualkan
sunnattullah..
1 comment:
Buah pikiran yang datang dari pengalaman dan kekuatan akidah yang kuat melahirkan kebaikan untuk sesama...setuju Pak.
Post a Comment