Sunday, May 03, 2015

Sunnatullah...?

Alam semesta diciptakan Tuhan  sebagai ungkapan cinta kepada mahkluknya. Alam terbentang dan manusia tercipta. Melalui manusia, Tuhan melengkapkan cintanya agar bumi menjadi rahmat bagi manusia;  Tuhan ciptakan malam, dan manusia menyediakan lampu. Tuhan menciptakan samudera ,manusia menyediakan kapal. Tuhan menciptakan hutan dan sabana. Manusia menyediakan kebun ,sawah, dan ternak. Tuhan menciptakan tanah liat, manusia mengadakan piring ,mangkok, bangunan. Tuhan menciptakan angkasa, manusia mengadakan pesawat. Tuhan mendatangkan penyakti, manusia mengadakan obat. Di bumi dan pada diri manusia ada hukum ketetapan Allah ( sunnattullah ). Benar lahirnya bayi karena kehendak Allah namun manusia menjadi bagian penentu lahirnya manusia. Tanpa persetubuhan antara pria dan wanita, tidak terjadi kelahiran anak manusia. Siapapun yang melakukan hubungan badan, berpotensi melahirkan anak manusia. Berapa banyak anak anda tergantung seberapa sering anda  melakukan hubungan badan dengan pasangan anda. Tak penting apakah itu hubungan  sex syah secara agama ataukah tidak.  Benar rezeki itu datang dari Allah, tapi tanpa bekerja tidak akan rezeki sampai kepada anda. Sebarapa besar rezeki anda ditentukan seberapa ulet anda berusaha. Siapapun  anda,beragama atau tidak, pasti mendapatkan rezeki bila melewati proses kerja dengan benar. Itulah yang disebut dengan hukum ketetapan Allah.Kalau kita percaya kepada Allah maka kita juga harus percaya kepada hukum ketatapan Allah.

Seberapa banyak ritual agama anda lakukan dengan memuji Allah sampai mulut berbusa ,tidak akan merubah hukum ketetapan Allah. Uang tidak akan pernah datang kerekening anda begitu saja dengan ritual memuji Allah sampai mulut berbusa,kening menghitam karena lama sujud. Tidak akan. Anda harus bangkit dari sujud lama dan berdiri dari duduk lama untuk menggunakan panca indra dan otak anda untuk bagaimana mendatangkan uang ke rekening anda. Benar, bahwa kita orang beriman yang harus terus memuji Allah. Tapi harus diingat , kekuasaan Allah termaha luas dan tak terdefinisikan apapun sehingga Allah berbangga dengan pujian yang kita berikan. Allah akan bangga bila kita mengikuti hukum ketatapan Allah ( Sunantullah ) seperti burung yang harus berlelah terbang melintasi pulau dan benua menghindari musim untuk mendapatkan makan. Ketika anda sholat , anda sedang berada didunia lain. Itu hubungan pribadi antara anda dengan Tuhan.Setelah usai sholat, anda bagian dari hukum ketatapan Allah yang harus bersaing dengan siapapun yang mungkin diantaranya tidak pernah sholat. Tidak ada privilege antara anda yang rajin sholat dengan mereka yang tidak sholat. Siapa yang ulet bekerja maka dia mendapat, Siapa yang malas , dia akan jadi pengemis dan menjadi duafa yang harus ditolong sampai mati. Ketika anda hidup dari belas kasihan orang maka secara spiritual anda sudah bangkrut.

Lantas apa bedanya antara orang yang beriman dengan yang tidak beriman? Yang beriman adalah orang yang percaya kepada Allah dan juga terhadap segala hukum ketetapan Allah. Ia percaya bahwa Allah menyuruh kepada kebaikan dan melarang melakukan perbuatan maksiat. Pemahaman ini membuat ia hanya akan mendapatkan anak melalui pernikahan syah. Agar ia  dan pasangannya merasa nyaman dan tenteram. Secara batin menyatu bahwa pernikahan bukan hanya melanjutkan keturunan tapi lebih dari itu adalah melahirkan anak manusia yang akan memakmurkan bumi dan meninggikan kalimah Allah akan kebenaran, kebaikan dan keadilan. Ia akan berjuang mendapatkan harta untuk menafkahi keluarganya. Agar rezeki itu halal dimakan oleh keluarganya maka ia  akan menjaga segala usahanya hanya dengan cara yang baik. Cara yang membuat orang lain senang dan Allah ridho.  Apapun yang ia lakukan, hanya karena Allah. Bila ia sukses ,maka kesuksesan itu akan membuat ia bercahaya bagi orang banyak. Harta dicari dan ketika didapat maka harta itu akan berfungsi sosial. Bagaimana dengan yang tidak beriman? Hubungan sex hanya untuk kesenangan dan tidak penting misi meneruskan keturunan yang di ridhoi Allah melalui perkawinan. Sehingga alat kontrasepsi digunakan untuk menghadang sunnatullah. Makanya masyarakat sekuar mengalami paradox sosial ketika angka kelahiran bayi turun dan animo menikah rendah dikalangan anak muda. Rezeki dicari dengan segala cara dan tak penting karena itu merugikan orang lain lewat pasar yang culas,  teknologi yang memeras, dan modal yang menindas. Dunia tidak aman dengan krisis tiada henti. 

Sejak dunia terkembang, Sunnatullah itu sifatnya ia tidak berubah-ubah, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman : "Dan sekali-kali engkau tidak akan dapat sunnah Tuhan itu berubah-ubah." (Ahzab: 62/Al Fath: 23) dan ayat ayat yang lain. Setelah ditetapkan sunnah-Nya , Dia tidak mengubahnya walau dalam keadaan apa sekalipun. Ada banyak hikmah kenapa Tuhan berbuat begitu. Semuanya merupakan rahmat untuk hamba-hambaNya. Bila sunnatullah tidak berubah-ubah, kita mudah belajar dan mudah tahu karena  ia perkara yang tetap yang berlaku setiap masa. Disebabkan sunnatullah tidak berubah-ubah, maka hidup kita menjadi teratur. Setelah siang, kita tahu ada malam. Ia silih berganti secara tetap. Kalau malam dan siang tidak tetap dan berubah-ubah, hidup kita akan menjadi kucar-kacir, maka sukar bagi kita untuk menjalani hidup. dan kita akan dapat rasakan bahwa dunia ini ada yang menyusun, ada yang mengaturnya. Dunia tidak dibiarkan berfungsi dengan sendirinya tanpa sebuah sistem. Karena itulah kita dapat merasakan kehadiran dan peranan Tuhan dalam kehiduan kita. Mari belajar memahami hidup, pelajari Agama dengan benar, contoh orang terdekat kita yang sukses dalam mencari rezeki dan tiru orang berharta yang bahagia karena berbagi, dan teladani orang sabar dalam berjuang walau sukses belum didapat. Karena mereka mengaktualkan sunnattullah..

1 comment:

Traveling Nicolas said...

Buah pikiran yang datang dari pengalaman dan kekuatan akidah yang kuat melahirkan kebaikan untuk sesama...setuju Pak.

Pemerintah Suriah jatuh.

  Sebelum tahun 2010, kurs pound Syuriah (SYP) 50/1 USD. Produksi minyak 400.000 barel/hari. Sejak tahun 2011 Suriah dilanda konflik dalam n...