Minggu lalu facebook ( FB) saya kena hacker attack dengan
modus laporan akun falsu.Setelah hamir 8 jam akun facebook saya hilang dari
peredaran, akhirnya dapat kembali dibuka. Saya tidak terkejut atau stress ketika mengetahui saya tidak bisa
lagi mengakses facebook saya. Karena saya tahu bahwa ini lambat atau cepat
pasti akan terjadi. Mengapa? Karena ada banyak pihak yang tidak suka dengan
cara postingan saya di facebook. Mereka menuduh
saya syiah karena saya tidak pernah mau membenci syiah. Bahkan saya
terkesan membela syiah. Mereka tuduh saya
Jokowi lover karena tidak pernah membenci Jokowi. Bahkan ada yang berani
bertanya secara langsung apakah saya tidak bisa menyampaikan sisi negative tentang
Jokowi ? Bahkan ada yang dengan vulgar menuduh saya mengharapkan jabatan dari
Jokowi. Semua itu tidak pernah saya tanggapi dengan emosi dan saya mencoba
membalas comment mereka di facebook dengan prinsip ; Yang baik saya jawab
dengan baik.Yang tidak ada kaitannya dengan
topic bahasan, ya saya diamkan. Yang mulai terkesan kasar atau tidak
sopan maka comment nya saya hapus. Yang tetap tidak sadar comment nya saya
hapus dan tetap tidak sopan maka saya block. Setiap hari saya menerima inbox
dari pribadi sampai LSM yang anti Jokowi. Berbagai macam cara mereka
menyampaikan pesan agar saya mengerti mereka dan ikut mereka. Sebisa mungkin disela sela kesibukan
saya,saya sempatkan membalas inbox mereka.
Di era sosmed sekarang ini , ungkapan hati
orang sangat mudah tersalurkan dihadapan public. Kalau saya perhatikan postingan
di FB khususnya berkaitan dengan pemerintahan Jokowi maka saya dapat simpulkan
bahwa apapun kritik mereka terhadap Jokowi sebagian besar tidak didasarkan
kepada data dan informasi yang benar.Kalau mereka menilai kebijakan Jokowi
, mereka juga tidak paham UU dan Peraturan dibalik kebijakan itu. Sehingga
mereka tidak bisa membedakan mana Jokowi sebagai Pribadi dan mana jokowi
sebagai Presiden. Teman saya seorang pakar Marketing strategy pernah berkata
kepada saya bahwa walau pemilu telah usai dan presiden telah terpilih namun untuk
menghilangkan ketidak sukaan orang kepada Jokowi itu tidak mudah. Mengapa ? karena
program brainwashing yang dilakukan Parpol melaui patron yang sangat dipercaya
oleh target audience , sangat efektif menanamkan kebencian terhadap Jokowi. Para
audience diracuni dengan sifat hasad atas dasar sekterian, agama,
kelas bahwa Jokowi tidak pantas jadi Presiden. Jadi memangn sifat hasad itu sangat efektif
membuat orang kehilangan nalar dan hati nurani. Apa itu hasad ? Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyyah telah melakukan pengkajian yang mendalam mengenai makna dari
hasad hingga beliau menyimpulkan bahwa definisi hasad yang benar adalah merasa
tidak suka dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain. Jokowi
telah mendapatkan nikmat berupa amanah dari Allah untuk memimpin negeri ini dan yang tidak suka itu karena hasad.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tidak sempurna iman salah seorang kalian sampai ia mencintai untuk
saudaranya segala sesuatu yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (Muttafaqun
‘alaih). Dalam hadits ini Rasulullah
menerangkan bahwa diantara bukti sempurnanya iman seseorang yaitu ia mencintai
segala sesuatu yang baik untuk saudaranya sebagaimana ia mencintai kebaikan
tersebut dimiliki oleh dirinya sendiri. Itulah dasar saya mengapa terkesan
mendukung Jokowi. Sebetulnya bukan hanya kepada Jokowi,kepada siapapun yang punya
effort dan berniat baik saya akan senang ambill bagian dari effort itu. Mengapa? saya
ingin effort itu berhasil dan tak penting karena itu saya harus berkorban dan tidak
mendapatkan apapun. Makanya saya bingung
bila sebagian umat islam menanamkan kebencian terhadap Jokowi. Apapun itu dijadikan dalih
untuk tidak suka kepada Jokowi. Bahkan yang lebih buruk, ia berdo’a agar Jokowi
jatuh. Mengapa bisa demikian? Jikalau kita menelisik lebih dalam, kita akan
menemukan bahwa orang yang di dalam dirinya terdapat penyakit hasad,
seakan-akan dia ingin berperan dalam menentukan takdir yang ditetapkan Allah. Dia
sebetulnya berperang dengan Allah ,bukan kepada orang yang di hasad nya itu. Ini
merupakan sifat yang buruk yang tanpa disadari dapat menimpa siapapun . Oleh
karena itu, marilah kita jaga diri kita dari sifat yang buruk ini.
Orang yang memiliki sifat hasad akan terus
merasa gerah dengan orang lain sehingga ia tidak akan pernah rela orang lain
memiliki ini dan itu. Lalu ia menyebarkan propaganda-propaganda dan gosip-gosip
agar orang tersebut jatuh harga dirinya
di hadapan masyarakat. Oleh karena itu, Rasulullah melarang seseorang untuk
hasad kepada orang lain dikarenakan ia dapat menyebabkan hilangnya pahala kebaikan-kebaikan yang ada di dalam diri orang tersebut sebagaimana sabda
beliau, “Jauhilah oleh kalian hasad karena ia akan memakan kebaikan-kebaikan
sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu daud). Inilah sebab terlarangnya
hasad. Karena ia akan menyebabkan pahala-pahala yang telah kita dapatkan selama
ini berguguran satu demi satu. Semoga para pembenci Jokowi kembali sadar kepada
tuntunan Rasul dan mari bersama sama kita kritisi pemerintah Jokowi dengan
smart. Ingat bahwa Jokowi hanya bagian
dari system kekuasaan di negeri ini. Tugas kita mengkritisi system yang ada
agar kebaikan diutamakan, kebenaran dibela dan keadilan menang.!
No comments:
Post a Comment