Kita tidak bisa menghindari
penyakit karena itu adalah sunatullah. Walau Allah mendesign tubuh kita dengan
sempurna namun tubuh kita adalah proses yang melemah dari waktu kewaktu dan
sangat renta dengan lingkungan dan kondisi hidup kita. Sebagai manusia yang
hidup di era modern, ada dua jalan untuk aman dari akibat penyakit, yaitu
asuransi kesehatan dimana premi dibayar kepada perusahaan penyelenggara
asuransi.Perusahaan asuransi hanya menjamin biaya namun tidak menjamin
kesembuhan. Tapi ada juga asuransi kesehatan yang diselenggarankan oleh Allah
yang menjamin biaya kesehatan dan juga kesembuhan. Benarkah ? Rasulullah saw
bersabda:”Obat termasuk takdir. Obat bermanfaat bagi siapa yang Allah kehendaki
berupa apa yang Allah kehendaki” Bila
Alllah berkehendak maka semua sangat mudah, termasuk menyembuhkan penyakit. Nabi
saw telah bersabda : “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.”
Sadaqah adalah polis asuransi terbaik di bumi ini. Bahkan sedekah itu bukan hanya asuransi
kesehatan tapi juga asuransi keselamatan. Inilah sabda Rasul ”Ujian yang
menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa dihapus dengan puasa, shalat, sedekah, dan
amar ma’ruf nahi munkar.”. Apakah ada asuransi terbaik dibandingkan dengan
Allah ? Walau saya hidup dilingkungan modern namun saya dan keluarga tidak
punya polisi asuransi.Kami hanya membiasakan diri bersedekah sebagai premi
asuransi. Hanya itu. Apakah benar aman?
Disuatu klinik di Singapore di
kawasan Robinson, saya sedang menanti panggilan untuk diperiksa. Dokternya
seorang profesor. Diruang tunggu itu saya duduk bersebelahan dengan pria tua.
Dia menanyakan penyakit saya. Setelah saya jelaskan penyakit saya, pria tua itu
dengan serta merta mengatakan agar saya mengkonsumsi obat yang disarankannya.Saya
tidak menanggapi dengan serius sarannya itu. Karena penyakit saya berdasarkan
hasil analisa Rumah Sakit di Hong Kong memang mengharuskan saya melakukan
transplantasi lever. Hanya saya perlu
menanti jadwal untuk operasi. Maklum ada banyak sekali pasien yang ingin
melakukan transplantasi lever. Selama menanti itulah saya rutin setiap minggu
ke dokter di Singapore untuk mendapatkan suntikan daya tahan tubuh. Memang sangat
menderita penyakit itu, namun saya bisa menyembunyikan sakit itu dengan wajah
penuh optimis.Sehingga istri dan teman teman saya tidak mengetahui bahwa saya sedang
sekarat. Pria itu yang duduk disamping saya kembali menguatkan saya agar
mengkosumsi obat yang disarankannya dan saya menanggapinya dengan senyum.
Seusai diperiksa dokter dan ketika hendak pulang, pria tua itu mengikuti saya.
Dia menarik tangan saya ke apotik dan membeli obat itu untuk saya. Dia membayar
dengan uangnya. Saya terharu. Tentu tidak ada alasan saya meragukan sarannya
dan lagi obat ini semacam suplement yang tidak ada efek sampingannya.
Ketika mengkonsumsi obat yang
disarankan orang tua itu, selama seminggu saya merasakan setiap hari ada
perubahan terhadap kesehatan saya. Ketika jadwal check up di Singapore, dokter
juga melihat keanehan terhadap kesehatan saya. Menurutnya kesehatan saya semakin
membaik.Setelah satu bulan mengkonsumsi obat itu, saya benar benar merasa
sehat. Hasil test lab Rumah Sakit di Hong Kong menyatakan saya bebas dari
penyakit.Lever saya kembali seperti semula. Bahkan jauh lebih baik dibandingkan
usia saya. Kepada Allah saya bersyukur. Saya pernah juga kena penyakit jantung
koroner. Juga sudah dijadwalkan untuk operasi jantung di KL tapi karena saran teman
untuk mengkonsumsi jamu dapur, sayapun bisa bebas dari jantung koroner. Saya juga
pernah kena penyakit penurunan fungsi telinga.Penyebabnya karena ada
radang diotak tengah saya. Jalan keluarnya adalah operasi tapi saya tidak mau
dioperasi karena kemungkinan gagal 50%. Saya memilih pasrah kepada Allah. Tapi
seseorang dalam mimpi meminta saya untuk mengkonsumsi makanan. Dia sebutkan
jenis makanan itu. Saya mengalami mimpi yang sama berkali kali sampai akhirnya
saya tidak punya alasan untuk tidak mengikuti saran dari dunia mimpi itu.
Benarlah, setelah saya konsumsi makanan itu , telinga saya normal kembali dan
radang otak tengah sebagai penyakit juga sembuh. Berkali kali saya terkena penyakit yang mengkawatirkan namun selalu ada penyembuhan dengan cara sederhana.
Sedekah berasal dari bahasa Arab,
yaitu ash-shadaqah. Kata ini diambil dari huruf sha-da-qa yang asal kata
ash-shidiq yang berarti “benar”. Jadi sedekah adalah pemberian yang diberikan
untuk mengharap ridha Allah. Bedanya dengan zakat adalah sedekah untuk kategori
sunnah, dan zakat untuk yang wajib dimana peruntukannya sudah diatur oleh Allah. Ayah
saya menasehati saya , “Nak jangan pernah kau tolak orang pinjam uang untuk
modal dia menyambung hidup atau bayar
sekolah anak atau menikahkan anak/adik atau bayar sewa rumah. Mereka tidak
mengemis, Nak. Mereka sedang dalam moment kesusahan , kesempitan dan karena itu mereka meminjam kepadamu. Dan kelak bila mereka datang kepadamu meminta maaf belum
bisa membayar hutangnya maka maafkan mereka. Lepaskan mereka dari kewajiban membayar hutang. " Mengapa? Bagi saya itulah salah satu cara Allah menagih Premi asuransi kepada saya. Karenanya cukuplah berharap Allah yang membayar hutang itu. Tentu banyak sekali cara kita bisa bersedekah. Tapi intinya adalah menanamkan empathi kepada siapapun yang membutuhkan pertolongan dan meninggikan kalimah Allah. Terbukti sepanjang usia
setengah abad , saya bisa merasakan sendiri, very secure ! Saya yakin bila
kebiasaan bersedeqah ini menjadi standar kelas menengah dan atas di Indonesia
maka tidak ada lagi orang miskin yang kehilangan harapan dan tentu tidak ada
lagi penyakit yang menyengsarakan dan menguras harta. Mari bergabung dengan
produk Asuransi Allah, preminya berupa
sedekah.