Wednesday, November 28, 2012

Rakus dan Kejam!


Saya dapat email dari teman yang ketika terjadi konfrontasi antara Israel dan Hamas dia sedang berada di Tel Aviv untuk kunjungan business. Dalam email dia mengatakan betapa mencekam keadaan kota Tel Aviv ketika suara sirene menggema. Kemudian setelah itu terdengar suara ledakan yang menakutkan. Ini tidak hanya terjadi sekali tapi ratusan kali. Dalam perjalanan kehotel , dia memperhatikan keadaan rakyat Israel yang sangat ketakutan berlarian mencari perlindungan.Petugas hotel mengatakan bahwa serangan roket yang sampai ke Tel Aviv tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Rakyat percaya dengan kehebatan pertahanan udara Israel karena begitulah propaganda pemerintah selama ini. Bahwa andaikan perang Tel Aviv tetap akan aman. Tidak akan ada satupun rudal yang bisa menjangkau Tel Aviv dan tidak akan ada korban rakyat. KIni mitos bahwa Israel bebas dari serangan udara ternyata bohong belaka. Rakyat mulai ragu dan tidak lagi mempercayai pemerintah. Kalaulah ditanya secara jujur dengan Rakyat Israel , sebagian besar tidak ada yang menginginkan peperangan. Mereka inginkan hidup damai. Upaya penyelesaian konplik di Timur Tengah sebaiknya haruslah melalui meja perundingan. Itu lebih baik.

Melhat akibat dari peperangan antara Hamas dan Israel yang saling lempar rudal. Kemudian Israel dengan kehebatan angkatan laut, darat, udara melakukan serangan habis habisan ke Gaza. Sudah bisa ditebak korban berjatuhan, bukan hanya dari rakyat di Gaza juga rakyat di Israel. Umunya yang jadi korban adalah rakyat sipil, anak anak, wanita orang tua. Hati kita menjerit. Bagaimana peradaban modern dibangun? Dimanakah HAM sebagai symbol Negara beradab? Apakah kekerasan selalu jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah. Sepertinya sejarah kuno tak pernah surut sampai kini bahwa kekerasan perlu, yang kuat memakan yang lemah. Apakah penyebab sebanarnya. Apakah karena factor agama ? saya rasa tidak. Karena tidak ada satupun agama yang mengajarkan untuk saling membunuh. Agama lebih mengedepankan perundingan dan semua pihak harus menerima upaya damai walau sangat menyakitkan. Sebagaimana Rasul menteladankan dalam traktat Madinah. Apakah karena factor dendam masa lalu terhadap bangsa  Yahudi yang acap berkhianat terjadap umat islam? Ataukah karena dendam masa lalu terhadap Syiah yang juga acap berkhianat kepada kaum Sunni? Ataukah karena factor dendam Syiah kepada Sunni ?

Dalam email tersebut teman mengatakan masalah  Palestina tak bisa dipisahkan dari kerakusan bangsa Inggeris , Francis dan AS yang tetap menginginkan penjajahan demi kepentingan geopolitik dan geostrategis. Terbentuknya Negara Negara Arab termasuk Iran adalah hasil dari kemenangan Inggeris dan Francis ( juga rusia )  dalam perang dunia pertama dengan Dinasti Ustmani.  Inggeris dan francis tidak ingin nasionalis arab terbentuk karena dikawatirkan terjadinya persatuan umat islam. Makanya Negara jazirah Arab di pecah pecah jadi monarkhi agar mudah dikendalikan. Tapi kelompok gerakan nasionalis arab tidak tinggal diam. Mereka terus berjuang. Satu persatu kerajaan bentukan Inggeris dan Francis jatuh oleh gerakan nasionalis. Seperti jatuhnya dinasti Hashemit  di Irak dalam kudeta militer dan berubah menjadi republic. Kemudian jatuhnya Raja Reza Pahlevi oleh revolusi islam Iran . Jatuhnya dinasti Faisal di Suriah pada tahun 1936. LIbanon pun berhasil melepaskan diri dari Francis setelah perang yang panjang. 1952 Raja Farouk di Mesir jatuh oleh revolusi 23 juli. Libya,Tahun 1969 terjadi kudeta terhadap raja Idris dengan naiknya Khadapi, Yahudi yang mendapatkan tanah Palestina (mandat Inggeris ) berhasil merdeka berkat bantuan AS.

Apakah AS /Barat berikhlas hati atas lahirnya republk republic tersebut? Ini bukan masalah republic atau demokrasi tapi masalah nasionalis Arab yang mengancam kepentingan geo economy. Ini soal Ekonomi. AS/Barat , inginkan design awal berdirinya Negara Negara itu tidak berubah substansinya  seperti yang kini diamini oleh Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Yordania, yang tetap monarchi dan loyal kepada AS/Barat.  Itu sebabnya gerakan nasionalis Arab tetap menjadi ancaman serius bagi AS dan Barat. Keberadaan Israel yang dikucilkan oleh gerakan Nasional Arab karena alasan agama, di make sure dengan sempurna  oleh AS /Barat sebagai terminal perang terhadap geraka Nasionalis Arab. Mesir mencoba menyerang Israel namun kalah telak dan terpaksa menanda tangani perjanjian damai untuk mengakui eksitensi Israel. Libia Nampak garang karena dibelakangnya ada Rusia namun akhirnya khadapi dijatuhkan oleh pro demokrasi boneka Francis dan Inggeris. Irak yang awalnya good boy AS ketika berperang dengan Iran yang syiah namun akhirnya Sadam dijatuhkan oleh kekuatan sekutu ketika berniat merebut kwait. Belakangan Suriah yang dikenal dekat dengan China dan Rusia , dan aktif mendukung hizbullah di Libanon juga terancam karena pro demokrasi yang didukung oleh AS/Barat. Iran pun teracam dari segala sudut oleh hegemony AS/Barat di forum international

Konflik di Timur Tengah selalu bagaikan api yang terus menyala. Ada kayu bakarnya yaitu  sesuatu yang abadi dan selalu diingatkan sepanjang masa bahwa yahudi adalah musuh dan pengkianat umat islam. Ini harus dibasmi dan tidak boleh dibiarkan hidup dimuka bumi. BIla perlu biarkan Yahudi hidup melata dimuka bumi tanpa tanah air, tanpa indentitas kebangsaan. Biarkan Yahudi membusuk di kamar gas beracun seperti ulah Hitler diperang dunia kedua. Disisi lain ada juga syiah, yang terus dicurigai sebagai pengkhianat kaum Sunni. Biarkan Syiah hancur ditelan oleh AS dan di embargo oleh PBB karena program nukirnya. Karena syiah ,Yahudi, Sunni, terjadi benturan peradaban, benturan ideology, benturan mahzab. Perang terjadi, kedamaian sirna. Padahal itu semua adalah omong kosong. Semua konplik itu bersumber pada satu yaitu UANG.  Mengapa  bagi AS dan Inggeris Arab begitu penting? Karena 60% sumber minyak corporasi mereka ada di timur tengah ( lihat The San Remo Agreement).  Mengapa Israel begitu ngotot ? karena 70% procurement drilling oil and gas, serta Refinery di supply oleh corporat Israel yang beraviliasi dengan AS. Apabila israel tidak loyal dengan AS maka Israel pun akan teracam, samahalnya dengan  raja Arab lainnya. Kemakmuran Eropa/AS  berkat kemelimpahan resource SDA dari Negara jajahannya atau dibawah pengaruhnya. Untuk itu apapun mereka lakukan, termasuk membunuh anak anak, wanita dan orang tua. Rakus dan kejam!

Andaikan semua menempatkan akal sehat dan hati nurani demi tegaknya perdamaian maka dunia akan damai. AS/Barat harus menyadari bahwa sudah saatnya terjadi kemitraan yang sejajar atas dasar saling membutuhkan dan rasa hormat. Sudah saatnya nilai nilai demokrasi tentang freedom , equality, peace harus dikedepankan. Jangan ada lagi colonialisme dalam bentuk apapun. Bangsa Arab-Palestina harus diberi kesempatan menentukan nasipnya sendiri tanpa ada campur tangan asing. Stop pertikaian syiah dan Sunni. Utamakan ukhuah islamiah atas dasar cinta dan kasih sayang. Persatuan Arab adalah persatuan umat islam sedunia yang harus menjadi icon islam sebagai rahmatan lilalamin. Seperti  kata Morsy , President Mesir di Majalah Time" We can cooperate, we can integrate. As much as we can. How can we do that? I think leaders in the world have a great responsibility in this. Human beings can live together."

Monday, November 19, 2012

Blusukan...


Ketika ditanya oleh wartawan  mengapa dia menangis, wanita itu tidak bisa berkata banyak kecuali sepotong kata bahwa dia akan mendapatkan apa yang selama ini tak pernah bisa diraih. Wanita itu tidak tahu apakah benar janji yang dia dengar itu akan terjelma tapi wajah sejuk dan penuh kasih dari pemberi janji itu telah membuat  dia punya Hope. Begitulah sekilas yang saya perhatikan dalam tayangan Youtube seputar kunjungan Jokowi blusukan keperkampungan kumuh yang ada di Ibukota. Wanita yang tinggal di perkampungan kumuh itu tak bisa menahan haru akan kehadiran seorang Gubernur  kewilayahnya. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Tidak pernah. Wanita itu hanya bisa menangis sebagai cara dia mengungkapkan perasaan terdalamnya, bahwa pemimpinnya mencintainya. Itu lebih dari cukup. soal janji akan tunai atau tidak, itu tidak lagi penting.  Sebetulnya wanita itu bersikap dengan hatinya. Allah hadir disetiap hati manusia. Ketika dia melihat dan dia merasakan kesejukan, terdengar bisikan “ Jangan takut dan kawatir, Allah bersama orang yang teraniaya.  Kehadiran Jokowi seakan menjawab doa orang orang tertindas dan terlupakan selama ini oleh pejabat yang tinggal di istana gading.

Ibukota memang diisi oleh berbagai lapisan masyarakat.  Ada golongan atas, golongan menengah dan golongan bawah. Tapi ada juga masuk golongan teramat bawah. Mereka tidak punya KTP , tidak punya tempat  tinggal tapi mereka hidup di Jakarta dengan caranya sendiri.  Selama ini Jakarta dikelola oleh Birokrasi yang malas namun pintar membuat rencana untuk semakin besarnya anggaran PEMDA tapi anggaran itu dialokasikan untuk belanja pegawai yang boros dan culas. Ada juga digunakan untuk membangun jalan layang demi memanjakan segelintir orang yang punya kendaraan pribadi. Gedung PEMDA dari tingkat Provinsi sampai Lurah terus dipercantik untuk membuat para pegawai semakin menjauh dari rakyat kebanyakan dan pantas mendapatkan suap dari pengusaha yang ingin menjadikan Jakarta sebagai lahan business bagi yang mampu membeli. Mall dibangun dimana mana dan menyabot lahan resapan air. Ketika banjir, orang kaya tinggal di hotel jangkung dan orang miskin berkubang lumpur.  

Jokowi tahu semua itu dan hatinya terpanggil untuk berbuat ketika menyaksikan ketidak adilan dibentangkan dihadapannya. Terutama ketika dia datang ke tempat kumuh. Ketika dia naik angkutan umum yang usianya diatas 20 tahun dalam kondisi ala kadarnya. Ketika melihat pasar rakyat yang kumuh dan tak terurus. Setiap kunjungan mendatangi rakyat , ia membawa para kepala Dinas. Dia ingin agar bawahannya terpanggil empatinya untuk berpikir dan berbuat hanya untuk rakyat. Karena yang kurang dari para birokrat DKI selama ini adalah kurangnya empati keberpihakan kepada orang miskin. Para pejabat DKI terlalu asik hidup senang dengan kepintarannya diruangan AC dan men design pembangunan tanpa ada empati. Akibatnya pembangunan hanya ada diatas rencana tanpa implemetasi apapun.  Bila sebelumnya orang kaya dimanjakan namun kini saatnya orang kaya berbagi kepada orang  miskin yang lemah.  Memang orang miskin tidak mampu membayar pajak sebagaimana orang kaya yang selalu membayar pajak kendaraan, pajak penghasilan, pajak PPN dan segala pungutan pemda.  Tapi inilah realitasnya bahwa Negara diisi oleh berbagai lapisan masyrakat dan tugas Pemimpin untuk memastikan orang lemah terlindungi dan orang kaya dibina untuk berbagi.

Ahok berada di back office untuk memastikan program Jakarta Baru dapat terlaksana. Ketika Jokowi datang ketempat kumuh dengan kerendahan hati dan senyum namun Ahok berkata lantang kepada para pejabat PEMDA untuk memaksa mereka melihat kenyataan yang ada didepan mereka. Sebagaimana tayangan Youtube  dalam rapat Anggaran PU DKI, Ahok ingin rakyat menyaksikan bagaimana sikap tegas dan kerasnya kepada pejabat teras DKI. Bahwa Anggaran yang mereka susun selama ini telah mengakibatkan ketidak adilan dan jauh dari kebenaran hati nurani. Para pejabat itu tidak bisa diberi kata kata bersayab atau sindiran atau diperlakukan penuh kasih sebagaimana orang miskin. Budaya bebal hati nurani ini harus diberikan shock therapy , rasa takut akan hilangnya jabatan dan status bila mereka tidak mau berubah. Mengapa ? karena satu satunya yang dicintai pejabat DKI itu adalah jabatan. Demi jabatan mereka mau melakukan apa saja dan Ahok mengarahkan mereka untuk mulai bekerja bersih, jujur dan cinta kepada rakyat kecil. Visi ini harus dipegang teguh oleh  semua pejabat DKI dan harus tercermin dalam setiap pelayanan kepada publik atau jabatan mereka akan hilang. Kini saatnya transference . Bagi Ahok, Pejabat harus sadar bahwa mereka bukan bekerja untuknya tapi mereka bekerja untuk rakyat. Rakyat berhak tahu semua hal yang mereka kerjakan karena mereka dibayar oleh uang rakyat.

Perjalanan kedepan bagi Jokowi dan Ahok masih panjang. Ini jalan yang tidak mudah. Mungkin ini jalan terberat. Karena mereka melakukan revolusi metal dan budaya  terhadap gaya kepemimpinan selama ini. Dari presiden, sampai  lurah menjadikan Kepemimpinan itu seperti istana yang sacral tempat orang menyembah. Orang harus datang dan membungkuk untuk mendengar “perintah” dan memberi upeti.  Ahok merubahnya menjadi pemimpin yang mudah diakses secara lahir maupun batin oleh rakyat. Tidak ada yang rahasia untuk tugasnya. Semua transfarance.  Jokowi merubahnya menjadi pemimpin pengemban amanah rakyat.  Itu sebabnya Jokowi merasa risih menggunakan baju dinas kebesaran seorang  Gubernur. Tidak ada istilah penguasa. Yang ada hanyalah Pemimpin yang bekerja untuk rakyat dan dibayar oleh rakyat.  Yang kaya terbina dan yang miskin terlindungi.  Pasangan yang serasi tanpa satu sama lain menepuk dada siapa yang terbaik. Karena semua bekerja untuk rakyat, kepentingan rakyatlah yang utama….

Saturday, November 17, 2012

Gaya hidup ?


Orang yang pandai menjaga kesehatan adalah orang smart. Menjaga kesehatan lebih baik daripada berobat untuk sehat setelah sakit. Sahabat  saya yang berusia 60 tahun nampak sehat. Menurutnya bahwa hampir tidak pernah dia sakit. Tapi bukan berarti kesehatan itu didapatnya dengan mudah. Ini perjuangan yang berat. Dia harus mampu mengendalikan nafsunya dan menjaganya dengan disiplin. Nafsu berhubungan dengan gaya hidup.  Sumber penyakit lebih kepada  gaya hidup itu sendiri. Banyaknya kematian akibat penyakit jantung, diabetes, kolestrol, asam urat, AIDS, Kanker dan lain hanyalah dampak dari gaya hidup yang salah. Kadang dengan keyakinan kemampuan financial yang kita punya , kita memanjakan diri untuk berlaku apa saja yang menyenangkan diri. Kita tidak kawatir penyakit datang karena ada uang atau asuransi untuk membayar biaya berobat. Padahal berobat bukanlah solusi kesehatan tapi hanya menunda saja. Bila sakit datang itu tandanya kita telah merusak system yang ada dalam tubuh dan jiwa kita. Dampaknya adalah kita menderita karena itu. Orang china mengajarkan cara sederhana untuk mendeteksi kita sehat secara lahir batin. Caranya adalah dengan mengetahui soal kebiasaan kita makan, tidur dan BAB

Setiap orang butuh makan untuk hidup. Segala effort manusia dibidang apapun pasti berujung kepada kebutuhan akan pangan. Menurutnya bila selera kita mudah sekali untuk menelan semua makanan yang tersedia maka itu tandanya kita sehat secara phisik. Tapi secara batin harus dilihat apakah kita makan terlalu kenyang atau sekedarnya. Bila kita cenderung makan untuk terpuaskan semua selera maka itu tandanya batin kita tidak sehat. Harus hati hati. Karena makan yang berlebihan karena dorongan jiwa akan menimbulkan penyakit generative seperti diabetes, kolestrol dan asam urat. Ketiga penyakit itu berujung kepada penyakit jantung. Tubuh kita tidak butuh banyak makanan untuk bisa berfungsi. Sekucupnya adalah lebih baik daripada berlebihan. Jadi seharusnya makan karena kebutuhan biologis dan bukan selera, untuk itu tidak perlu harus kenyang. Umat islam diajarkan untuk hanya makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Dengan demikian komposisi air , makanan , udara dalam lambung menjadi seimbang.  Dan proses pencernaan akan berlangsung dengan baik. Disamping itu secara kejiwaan kita terlatih mampu mengendalikan nafsu untuk kesehatan lahir dan batin.

Setiap manusia butuh istirahat. Cara istirahat yang paling  efektif adalah tidur. Karena ketika tidur terjadi proses detox dan regenerasi sell dalam tubuh kita. Namun tidurpun tidak sesuka kita atau berlebihan. Bila kita mudah terkantuk dan tertidur maka itu tandanya ada masalah gangguan kesehatan dalam tubuh kita yang mungkin disebabkan kadar gula dalam darah tinggi. BIla tidur sulit sekali maka itu tandanya jiwa kita tertekan karena berbagai sebab. Menurut  the Journal of the American heart  Association bahwa kurang tidur membuat pembuluh darah mengerut,sehingga darah yang dipompakan ke seluruh tubuh menjadi berkurang. Dampaknya terhadap kesehatan tubuh karena kurang tidur adalah banyak sekali. Makanya dalam islam disunnahkan agar sebelum tidur kita berdoa kepada Allah. Sebelum tidur kita harus menyerahkan ruh kita kepada Allah untuk dipelihara dalam ketentraman untuk terbangun kembali. Bila jiwa kita tentram setelah berserah diri kepada Allah maka tidurpun akan mudah terlelap. Dan yang paling  penting bukanlah lamanya tidur tapi kualitas tidur. Artinya selama kita terlelap kita tidak pernah terbangun dan gelisah. Kita hanya bangun bila saatnya harus bangun dan tidak tidur lagi. Bila kualitas tidur bagus maka kualitas phisik dan jiwa kita juga baik.

Dapatkah dibayangkan apa yang terjadi bila setiap hari makanan masuk kedalam tubuh tapi sampahnya tidak bisa keluar. Proses defekasi atau BAB merupakan bagian dari sistem metabolisme, untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tidak dicerna dan diserap oleh tubuh. Bila tidak dikeluarkan secara teratur, maka risikonya adalah penyerapan ulang dari sisa-sisa metabolisme yang umumnya bersifat racun bagi tubuh. Selama bisa teratur setiap hari, sebenarnya BAB tidak harus dilakukan pagi hari. Namun beberapa literatur khususnya dalam ilmu pengobatan China disebutkan, waktu terbaik untuk baik BAB adalah pukul 5-7 pagi saat meridian usus berada pada titik paling aktif. Kalaupun keluar BAB setiap hari namun tidak lancar maka itu tandanya ada masalah serius dalam pencernaan. Ingat bahwa sumber semua penyakit berasal dari perut. Mungkin proses yang salah ketika makan maka dampaknya kepada pencernaan kita. Makanya bila input nya terlaksana dengan proses yang baik maka output nya pun akan baik, dan keseluruhan menjadi sempurna.  Jadi bila BAB kita lancar maka itu tandanya kita sehat secara keseluruhan.

Kebiasaan makan yang baik akan menimbulkan tubuh dan jiwa yang sehat maka kitapun dapat menikmati suasana istirahat tubuh dengan nyamanpula. Proses ini berlangsung seumur hidup kita karena proses olah makanan selalu berujung dengan BAB yang teratur dan lancar. Ya amanah terindah dari Allah adalah diri kita sendiri. Dan Allah telah menurunkan agama untuk bagaimana akhlak kita bersikap terhadap hidup hingga tidak menimbulkan gaya hidup yang destructive.

Monday, November 12, 2012

Pahlawan..


Seorang teman yang berprofesi sebagai konsultan SDM bercerita kepada saya bahwa dia sangat terkejut ketika dia mengajukan nama yang pantas mendapatkan penghargaan dari perusahaan tetapi Pemimpin perusahaan menolak nama nama yang dia ajukan. Padahal dalam daftar tersebut adalah nama  para pemimpin perusahaan dan kemudian para manager yang berprestasi dibidang pemasaran dan produksi. Lantas siapa yang pantas mendapatkan penghargaan ? tanya saya. Teman itu tersenyum. Yang berhak adalah cleaning service. Dalam acara gala dinner  pemberian penghargaan, pemimpin perusahaan mengatakan bahwa begitu banyak pretasi yang dicapai perusahaan dari tahun ketahun namun itu hanya prestasi yang dapat naik dan dapat juga turun. Tapi ada nilai nilai perusahaan yang juga nilai kepemimpinan organisasi yang tak pernah turun yaitu menghargai peran kecil orang lain. Dapatkah dibayangkan bila salah satu mitra strategis perusahaan tergelincir di toilet hanya karena cleaning service tidak bekerja dengan benar. Ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Tapi peran kecil yang strategis itu tidak pernah kita lihat. Kita sibuk menepuk dada dengan segala keberhasilan kita dan pada waktu bersamaan kita merendahkan diri kita sendiri. Cleaning service itu pantas disebut sebagai pahlawan bagi perusahaan.

Walau penghormatan diberikan kepada clearning service secara seremonial namun pahlawan sesungguhnya adalah pemimpin itu sendiri. Karena dia bisa mengalahkan dirinya sendiri untuk tidak ingin dipuji dan dihormati. Pemimpin itu telah memberikan teladan kepada semua bawahannya bahwa ketika prestasi dicapai maka yang pertama dilakukan adalah mengingat siapa yang terlupakan dan pantas mendapatkan penghargaan. Bukannya berlomba tampil didepan untuk dipuji dan membanggakan diri. Kebanggaan diri hanya akan membuat orang sombong. Kadang karena kesombongan itulah potensi terpendam orang menjadi hilang begitu saja. Prestasi hanya mungkin terukir oleh motivasi tanpa harap punjian tapi berbuat untuk kepentingan orang lain. Ketika kepentingan orang lain dibela maka pada waktu waktu bersamaan seseorang menjadi bernilai. Inilah yang disebut dengan dedikasi atau pengabdian terhadap tugas. Tak semua orang menjadi pemimpin, harus ada yang jadi bawahan atau yang bekerja di toilet namun dimanapun berada ia seharusnya menjadi sebaik baiknya dirinya untuk orang lain.Menurut teman saya , budaya seperti inilah  yang harus dibangun dalam setiap organisasi atau masyarakat. Semua orang bisa menjadi pahlawan.

Bagaimana membangun budaya pengabdian ini sehingga pantas disebut sebagai pahlawan? Tanya saya. Teman ini mengatakan bahwa seseorang harus mampu mengalahkan dirinya sendiri. Apa yang harus dikalahkan? Sifat sombong dan Sifat tidak pernah puas.  Kedua sifat inilah yang merusak moral manusia. Sehebat apapun dia akan hancur karena kedua sifat tersebut. Sifat sombong pertama kali dipertontonkan oleh Iblis ketika menolak untuk sujud kepada Adam hanya karena merasa penciptaannya lebih baik dibandingkan dengan Adam. Sifat tidak puas dengan apa yang dimiliki dipertontonkan pertama kali oleh Adam ketika memakan buah Qalbi. Padahal nabi Adam telah mendapatkan segala galanya di sorga. Hanya satu yang Allah tidak berikan atau dilarang untuk dinikmati yaitu buah Qalbi tapi karena sifat merasa tidak puas membuat Adam mudah di provokasi oleh Iblis untuk melanggar larangan Allah.  Setiap manusia tidak bisa lepas dari kedua sifat tersebut. Mengapa ? karena kedua sifat itulah letak keistimewaan manusia dibandingkan makhluk lainnya.

Menurut teman saya bahwa rasa percaya diri harus dikelola dengan baik tanpa menimbulkan perasaan paling benar, paling tahu , paling baik, paling mampu. Ini ada pada perasaan. Mengapa ? sikap yang melatar belakangi perbuatan lebih diakibatkan oleh perasaan. Perasaan adalah manifestasi dari keberadaan jiwa pada diri kita. Jiwa memang sesuatu yang imaginer namun keberadaannya dapat dilihat dari perbuatan manusia. Bila manusia dikendalikan oleh perasaannya maka sifat percaya diri menimbulkan perbuatan arogan, takabur, individualis. Sifat ini akan menghancurkan pribadi manusia karena dan dia akan sulit bersosialisasi untuk mendapatkan dukungan dari orang lain. Begitu juga perasaan tidak pernah puas harus dikendalikan. Ketika upaya telah dilakukan dengan sebaik baiknya maka ada saatnya kita menghargai effort itu apapun hasilnya. Menerima bukan berarti berpuas diri hingga lupa untuk berusaha lagi. Tapi menerima kenyataan bahwa manusia serba terbatas. Usia terbatas, tenaga terbatas, perut terbatas, semuanya serba terbatas. Yang ada harus disyukuri. Jadi tidak perlu karena kepuasaan yang tak ada habisnya maka segala cara dilakukan walau karena itu merugikan orang lain, menggunting dalam lipatan, korupsi, manipulasi dan perbuatan amoral lainnya.

Setiap manusia harus menanamkan dalam dirinya bahwa dia harus menaklukan dirinya sendiri. Ini perang yang tidak mudah. Harus ditanamkan dalam diri kita bahwa kita tidak lebih baik dibandingkan orang lain dan tidak lebih terhormat dibandingkan orang lain, tidak lebih pantas masuk sorga dibandingkan orang lain. Lebih daripada itu bahwa kita tidak pantas sombong terhadap apa yang kita punya karena pemilik sesungguhnya adalah Allah dan Allah lah yang pantas sombong. Bukan kita. Harus ditanamkan dalam diri kita bahwa apa yang kita punya karena cinta Allah kepada kita. Syukuri apa yang ada dan berpuas dirilah hanya karena kita merasa dekat kepada Allah melalui sifat rendah hati dan ikhlas . Ini harus teraktualkan dalam bentuk cinta dan kasih sayang kepada semua melalui semangat berbagi dan berkorban. Inilah nilai kepahlawanan sesungguhnya, demikian uraian singkat dari teman itu. Saya mendapatkan pencerahan karenanya.

Saturday, November 03, 2012

Pesan untuk Putraku..


Dua puluh delapan tahun yang lalu saya bersanding dipelaminan dengan istri saya. Ketika itu usia saya 22 tahun dan masih berstatus sebagai mahasiswa. Istri saya nampak tersenyum bahagia. Tak nampak gamang sedikitpun ia bersanding dengan pria miskin seperti saya. Iapun tak menempatkan banyak kriteria untuk pria yang pantas dijadikannya sebagai penghulu kecuali agama. Hanya berbekal keimanan kepada Allah membuat ia tak ragu saya persunting. Baginya menikah adalah ibadah yang harus dilaksanakannya. Baginya menikah adalah menuruti nasehat orang tuanya untuk menerima saya sebagai suami. Baginya menikah adalah pengabdian kepada suaminya. Baginya menikah adalah sebagai caranya menerima takdir. Ketika menikah saya sudah bekerja sebagai penata buku diperusahaan swasta dan dari itulah saya menanggung biaya hidup rumah tangga dan biaya kuliah.  Diawali dirumah mungil yang kami sewa bulanan, kami lewati hari hari dengan keceriaan sebagai keluarga muda. Setahun setelah itu putra kami lahir. Maka semakin lengkaplah kebahagiaa kami.

Tanggal 28 oktober kemarin atau tepatnya hari ulang tahun saya yang ke 50, kami kembali bersanding dipelaminan. Tapi tidak untuk menikah kembali tapi mendampingi putra kami bersanding dengan istri pilihannya. Istri saya sempat berkata kepada saya bahwa dulu waktu kami bersanding dipelaminan , saya kuliah belum selesai. Kini ketika putra kami dipalaminan bersanding dengan istrinya, ia sudah sarjana Stratra dua dan jabatannya sebagai direktur perusahaan. Istri saya nampak sedikit bermurung. Ada kekawatiran diwajahnya. Padahal dulu ketika kami menikah tak nampak sedikitpun diwajahnya kekawatiran. Tapi mengapa kini dia kawatir? Saya tak ingin bertanya banyak. Namun seusai pesta perkawinan istri saya berkata dengan suara lirih “ Akankah dia mendapatkan hikmah dari kasih sayang kita selama ini. Bahwa apa yang kita lakukan selama ini bukanlah untuk memanjakannya. Bukanlah untuk menjadikan dia sebagai kebanggaan. Bukan pula menjadikannya sebagai reward masa tua kita. Bukan.! Tapi tak lebih sebagai ujud rasa cinta kita kepada Allah untuk mengemban amanah dengan sebaik baiknya yang kita mampu perbuat sebagai orang tua.

Saya genggam jemari istri saya sambil berkata bahwa dia tidak perlu terlalu banyak kawatir. Tugas kami sudah selesai mengantarkannya memasuki mahligai rumah tangga. Setiap anak punya takdir sendiri sendiri. Tugas kami selanjutnya adalah mendoakannya dan memberi kepercayaan kepadanya untuk mengembang amanah dari Allah.Kepada Putra saya dan istrinya saya berpesan bahwa jadikanlah rumah tangga sebagai ladang ibadah untuk bertakwa kepada Allah. Rumah tangga bukanlah tempat untuk bermegah megah untuk aktualisasi diri dihadapan manusia. Tapi rumah tangga adalah wahana aktualisasi dihadapan Allah dengan ditandai hadirnya suasana keluarga sakinah, ma waddah wa rahmah. Visi rumah tangga sebagai ibadah haruslah menyatu sebagai ujud kecintaan kepada Allah. Bila visi ini menjadi pegangan dalam berumah tangga maka apabila ada yang kurang akan bersama sama dicukupkan, bila sempit akan bersama sama dilapangkan, bila  ada yang berlebih akan bersama sama disyukuri. Baik buruk akan terus bersanding dan ini harus dilewati untuk mencapai kesempurnaan dihadapan Allah.

Nak, kamu tidak harus merasa berhutang terhadap kami. Apa yang selama ini kami lakukan untukmu, berkorban siang dan malam , bukan untuk mengharapkan apapun darimu. Bukan. Kami berkorban karena Allah dan berharap karena itu engkaupun akan melakukan hal yang sama kepada keluargamu. Lakukanlah apapun yang pantas kamu lakukan sebagai kepala keluarga, sebagai suami, sebagai ayah kelak dengan dasar kecintaanmu kepada Allah. CIntailah istrimu sepantasnya agar Allah tetap yang utama. Cintailah anak anakmu sepantasnya agar Allah tetaplah yang utama. Cintailah semua yang dekat denganmu namun tetaplah Allah yang utama. Mengapa? Karena istri, anak , jabatan, juga apapun didunia ini yang kita sukai tak lebih adalah cobaan dari Allah untuk menguji keimanan kita. Ini ujian teramat berat karena ia berhubungan dengan kecondonganmu kepada dunia. Allah membentangkan kesenangan dunia ini sebagai cara agar kita bersyukur kepadaNya namun pada waktu bersamaan Iblis mencondongkan hati kita untuk tidak mensyukuriNya.Setiap detik, setiap waktu selagi engkau masih hidup, engkau ada ditengah tengah itu. Tak usah gamang, Bila engkau perbaiki batinmu , Allah tentu akan memperbaiki lahirmu. Bila engkau memperbaiki akhiratmu , Allah tentu akan memperbaiki urusan duniamu. Bila engkau memperbaiki hubunganmu dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubunganmu dengan manusia.

Tetaplah istiqamah. Karena bila engkau menempuh jalan kebenaran tentu engkau akan sampai ketujuan yang sebenarnya. Untuk itu sepanjang hidup ibumu akan terus mengkawatirkanmu dan akan terus mendoakanmu agar engkau tak pernah jauh dari Allah dan selalu mendekat kepada Allah. Hanya itulah keyakinanya agar engkau selamat. Karena pemilik dirimu sesunguhnya adalah Allah, dan ibumu inginkan Allah menjagamu siang malam sebagaimana ibumu menjagamu siang dan malam ketika kau masih dekapannya. Selamat menempuh hidup baru, putraku..Pesan papa, jadilah sebaik baiknya dirimu saja yang bermanfaat bagi orang lain.

Tuesday, October 30, 2012

Berkorban dalam kemiskinan


Pengurus Masjid itu tidak bisa menahan rasa harunya ketika melihat Kambing yang dibawa oleh  Mak Yati dan suaminya Maman untuk diserahkan sebagai Qurban. Kambing itu berukuran paling gemuk diatara kambing yang lainnya. Apa penyebab pengurus Masjid itu terharu ? karena Mak Yati dan suaminya bukan tergolong nasabah prioritas bank. Mak Yati bukan pegawai PNS yang  minim produktifitasnya namun dapat gaji lebih dari 13 kali dalam setahun. Bukan pula orang kebanyakan yang aman dari resiko tidak makan karena penghasilan tidak pasti dan tabungan tidak ada. Bukan!. Mak Yati dan suaminya Maman adalah pemulung yang hidup melata dari mengais sampah dijalanan.  Dari hasil mengais sampah ini , dia bisa mendapatkan penghasilan Rp.25.000 per hari atau seharga secangkir kopi ukuran terkecil di Starbucks. Bila secangkir kopi dapat habis sekali minum namun Mak Yati mendapatkan uang sebesar itu membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sebentar. Iapun harus mau menyusuri jalanan dalam keadaan panas maupun hujan. Ia lelah namun jiwanya tidak pernah lelah. Ia ikhlas dengan takdirnya tanpa berkeluh kesah dalam mengemis.

Dari penghasilan sebesar 25 ribu rupiah itu dia gunakan untuk mengganjal perutnya sedikit dan sisanya dia tabung. Bukan untuk persiapan pergi haji. Tidak pula untuk persiapan pension masa tuanya karena dia memang sudah tua dalam keadaan miskin tanpa jaminan social. Uang itu ditabungnya untuk berkorban di jalan Allah. Seperti dikatakanya “Saya ingin sekali saja, seumur hidup bisa memberikan daging qurban. Di dada rasanya tebal sekali, ada kepuasaan. Saya harap, semoga ini bukan yang terakhir”. Dari peristiwa ini Allah mempertontonkan kepada kita orang beriman yang merasa lebih dibandingkan Mak Yati. Bahwa tidak ada alasan untuk tidak berkorban dijalan Allah. TIdak ada ! Kadang kita punya uang berlebih dibank namun ketika orang datang meminta tolong karena tidak ada beras dirumah untuk dimasak, bingung untuk membayar sekolah anaknya, bingung bayar kontrakan rumah, bingung dikejar hutang karena untuk makan, kita justru menolak dengan senyuman sambil berpikir bahwa uang berlebih itu digunakan untuk persiapan kuliah anak, atau untuk liburan bersama keluarga, atau untuk pergi haji. Padahal yang kita pikirkan itu adalah masa depan yang belum dalam genggaman kita sementara hari ini Allah mengirim ticket ke kebun sorga untuk kita tapi kita tolak.

Berkorban dalam bentuk apapun memang mudah selagi kita berkemampuan kuat dan lapang. Namun menjadi lain ketika kita berkorban yang pada waktu bersamaan kita sangat membutuhkannya. Mak Yati dirumahnya yang berukuran 3x4 meter terdapat televise tua yang tidak lagi berfungsi namun uang tabungan itu tidak dia gunakan untuk membeli televise baru yang harganya sama dengan dua ekor kambing qurban. Ia lebih memilih berkorban dijalan Allah. Allah lah yang lebih utama. Apakah Mak Yati merugi karena itu ? Tidak ! Yang pasti janji Allah akan menggantinya dengan berlipat ganda (Al-Baqarah [2] ayat 245). Mau bukti ? Setelah dia memberikan dua kambing qurban itu, beritanya tersiar melalui berbagai media. Membuat Menteri sosial, Salim Segaf tersentuh hatinya untuk memberikan aspirasi. Seorang Menteri datang sendiri kerumahnya yang kumuh itu dan memberikan santunan sebesar Rp. 5 juta rupiah untuk modal usaha serta rumah layak tempat dia tinggal. Perhatikanlah didunia saja, Allah memberikan rasa hormat sangat tinggi dengan ditandai hadirnya seorang pejabat tinggi Negara kerumahnya dan disamping itu dia mendapatkan santunan berlipat dari apa yang dia qurbankan.

Tentu di akhirat Mak Yati akan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah. Karena perbuatan ikhlas berkorban dijalan Allah adalah puncak Tauhid sebagaimana yang diteladankan oleh Nabi Ibarahim yang menerima titah dari Allah untuk menyembelih putranya Ismail. Walau nyatanya dalam sejarah Putranya Ismail tidak jadi disembelih karena ketika mata pisau itu lekat dileher seketika itu juga Allah menggantinya dengan domba. Inti dari kisah ini adalah seorang Nabi Allah Ibrahim dihadapkan dengan dilemma antara ketaqwaan dan akalnya. Betapa tidak? Nabi Ibrahim tidak dikarunia anak yang banyak. Nabi Ibrahim barulah mendapatkan anak setelah usia uzur. Ketika anak dalam kandungannya, Allah meminta Nabi Ibrahim membawa istrinya ketengan gurun yang tandus dan meninggalkan mereka disana. Ketika anak lahir, tumbuh sehat dan cerdas serta berakhlak mulia, namun Allah mentitahkan agar putranya itu disembelih. Dapatkah dibayangkan bagaimana bila itu terjadi pada diri kita ? tentu akal kita akan menolak. Samahal mengapa pula Mak Yati tidak membeli TV baru dari uang tabungannya.  Ternyata jawabannya adalah ketaqwaan kepada Allah, kecintaan kepada Allah tidak bisa terjawabkan dengan akal yang terbatas ini. Ia sesuatu yang sublime yang tak lagi mengenal aku, cinta, harapan, rugi , laba, susah, kecuali hanya karena ingin melaksanakan Titah sang Illahi. TIdak ada lagi aku kecuali Allah.

Ya cinta kepada Allah sesuatu yang agung dan berimplikasi sangat luas terhadap kehidupan didunia. Siapapun dia, baik berharta maupun berilmu punya tanggung jawab untuk melakukan intervensi social lewat spiritual social yang diajarkan oleh Allah dan diteladankan oleh Rasul. Dengan itu, keadilan Allah tegak kepada mereka yang lemah dan duapa. Gap antara sikaya dan simiskin tidak akan menimbulkan kecemburuan social karena orang miskin sadar dengan takdirnya dan mendapatkan keadilan dari orang kaya yang bertaqwa. Orang kaya berharta dan berlmu mendapatkan kepuasan batin karena mampu berbuat mewakili Allah untuk tegaknya keadilan social. Itulah nilai islam, rahmatan lillamin. Yang kaya dan yang miskin bersedekat untuk saling menghormati, melindungi dengan satu tujuan untuk cinta kepada Allah…

Sunday, October 21, 2012

Andaikan berbagi...


Seluruh dana yang berputar dimasyarakat, entah itu pedagang, industry, jasa, sampai kepada dana pension, perusahaan sekuritas, asuransi dll , ujungnya akan parkir di bank. Bank adalah hulu dari aktifitas uang. Tapi dana ini tidak gratis. Bank harus memberikan bunga kepada deposan atau penabung. Bagaimana bank membayar bunga tersebut ? tentu dari tugas bank sebagai intermediary  yang mendapatkan bunga dan fee dari peminjam. Selisih pendapatan bank dengan pengeluaran ( cost of fund dan operational cost ) harus positip kalau tidak bank akan merugi. Dengan itu bank tidak boleh rugi. Bank harus untung walau dijejali dengan tanggung jawab moral sebagai agent of development. Ketika kemakmuran meningkat, ekonomi tumbuh pesat, maka uang akan semakin deras masuk kebank dan tidur. Mengapa ? karena ini memang dokrin secular bahwa bila pendapatan berlebih setelah dipotong belanja maka menabunglah dibank.Negara juga, kalau pendapatan berlebih, juga menabung. Makin besar tabungan negara semakin perkasa negara itu. 

Sejak tahun 90an Eropa , jepang, tumbuh dengan pesat. Budaya jepang dan Eropa memang gemar menabung dan hidup teratur sebagai pekerja kolompok. Akibatnya uang semakin membanjiri brankas bank. Kekuatan cash in berupa tabungan yang begitu besar sementara pengeluaran untuk pembiayaan project yang begitu rendah, maka membuat bank kesulitan mengatasi banjir likuiditas ini. Bank mengalami bleeding karena interest spread negative. Mengapa bank kesulitan untuk menyalurkan dana ? karena ini berkaitan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank international for settlement yang berhubungan dengan pengelolaan resiko dan prinsip kesehatan bank. Pengelolaan resiko berkaitan dengan kualitas kredit yang harus free riskless. Kesehatan bank adalah kepatuhan memenuhi kecukupan modal ( CAR dan Reserve Requirement). Ini harus dipatuh oleh seluruh bank central didunia. Dua hal ini tidak mudah dan selalu dilemma. Seperti orang pakai sarung. Ditutup kepala kaki nongol, ditutup kaki,kepala nongol.

Keadaan semakin betambah runyam karena orang kaya Arab yang mendapatkan berkah petro dollar juga gemar menabung dan malas berbagi. Dana mereka  memenuhi brankas perbankan di eropa. Posisi likuiditas sudah sampai pada titik meruntuhkan system perbankan di Eropa. Pada saat itulah tahun 1998, Joseph J. Cassano, seorang sarjana bidang political science dari Brooklyn College mengajukan proposal kepada JP Morgan tentang Credit Default SWAPS ( CDS). CDS adalah jaminan resiko atas kredit. Analogi singkatnya bila bank kelebihan dana , ia bisa membeli kredit dari bank lain atau lembaga keuangan. Resiko atas gagal bayar ini ditanggung oleh asuransi. Besaran premi asuransi yang harus dibayar oleh sipenjual kredit tergantung dari tingkat resiko ( biasanya diukur dari tingkat rating). Nah melalui skema CDS ini produk marketable securities berkembang luas, dari yang real sampai yang sintetik  bertaburan dilantai bursa.Walau settlement untuk CDS itu ada yag physical settlement dan cash settlement namun pada kenyataannya cash settlement lebih digemari tanpa harus tahu apakah CDS itu benar ada phisik dibelakannya. Berkat CDS inilah bank di Eropa dan Jepang terselamatkan dari bleeding akibat banjirnya likuiditas.

Penjual CDS terbesar adalah Amerika Serikat dan Pelindung resiko terbesar juga adalah AS (misal AIG ). Maklum saja karena AS adalah Negara yang paling innovative menciptakan saluran investasi dan negara yang paling rakus berkonsumsi ( termasuk pemerintah ) serta negara yang paling kuat dukungan system keuangan. Sebagian dana hasil penjualan surat berharga itu masuk kesektor riel untuk pembiayaan project perusahaan afiliasi AS yang beroperasi dibanyak Negara ( terbesar masuk ke China, Brazil dan India ). Adapula yang dipinjam oleh pemerintah AS sendiri, disamping memang untuk memenuhi konsumsi rakyat AS yang rakus. Belakangan karena Eropa dan jepang terus kebanjiran likuiditas sementara saluran investasi sector riel melambat akibat fluktuasi ekonomi global seperti  hancurnya bisnis dot.com tahun 2000, maka AS menciptakan sendiri wahana investasi sector riel melalui kredit perumahan ( mortgage ).  Bahkan aturan ketat soal CDS tahun 2000 dihapus oleh Parlemen AS, dan sejak itu kreatifitas jual beli surat hutang tak bisa lagi dibatasi. 

Sampai pada puncaknya semua harus dibayar dan modal yang keluar dari brangkas bank itu bukan berbiaya murah. Tahun 2008 ketika system jual beli hutang ( marketable securities) berkatagori AAA itu tidak mampu membayar resiko gagal maka kepanikan terjadi. Hanya butuh beberapa jam saja setelah itu aksi lepas  terjadi besar besaran di bursa. Krisis terjadi. Diawali di AS dan terus menjalar ke Eropa, hanya masalah waktu akan terus menjalar keseluruh dunia. Prinsip bank tidak boleh ambil resiko ternyata dengan instrument CDS yang dianggap aman sesuai kuridor BIS justru menjadikan bank sebagai pesakitan dan akhirnya memaksa negara harus mem bailout. Banyak orang menganalisa krisis ini dari berbagai perspektif tapi tidak pernah masuk kemasalah esensi dari penyebab krisis itu sendiri. Apa penyababnya ? Penyababnya adalah mindset bahwa kelebihan dana setelah berkonsumsi harus menabung. Mengapa harus nabung ? Mengapa tidak sharing dalam skema yang saling menguntungkan dan menjaga ? Menurut teori ekonomi secular memang tidak ada istilah sharing. Harta adalah milik pribadi dan setiap pribadi berkuasa atas hartanya. Negara tidak bisa mencampuri ini dan justru harus menyediakan alat perlindungan agar harta orang kaya tetap aman.

33 negara miskin mempunyai hutang luar negeri yang mencekik sebesar USD 80 milliar. Bandingkan nilai bailout 10 bank besar di AS yang mencapai USD 800 miliar. Andaikan prinsip sharing ini dari dulu  diterapkan maka kelebihan dana itu bisa membantu Negara ketiga merampingkan APBN nya dari jeratan hutang dan lebih berdaya menggerakan perekonomian. Pasar akan meluas, wahana investasi sector real aka meluas untuk menampung kelebihan dana tersebut dan krisis tidak perlu terjadi. Dan tentu instrument investasi ilusi tidak perlu ada untuk menyerap dana berlebih dari orang yang gemar menabung tapi malas berbagi. Jadi islam benar adanya. Bahwa harta harus berfungsi social karena semua adalah milik Allah dan harus kembali kepada Tuhan. Selagi pinsip kelebihan dana harus ditabung dan menjadi mindset bagi semua termasuk pemerintah maka selama itupula krisis akan terus terjadi dan manusia hidup sangat renta. Akankah Eropa, Jepang dan AS menyadari soal ini? Entahlah

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...