Saturday, November 06, 2010

Bencana

Ketika bencana Merapi terjadi saya lagi di luar negeri. Saya sempat bertanya sama teman saya yang orang asing. " Mengapa bencana terus terjadi di negeri saya. TIdak seperti negeri anda " Teman saya menjawab " Karena negara anda punya segala galanya dan juga cuaca yang bersahabat. Jangan salahkan Tuhan. Anda selalu bertanya mengapa harus kami bila bencana datang. Tapi anda tidak pernah bertanya mengapa hanya kami yang diberi sumber daya alam melimpah " Saya sempat tertegun. Walau teman ini terkesan becanda namun logika saya mengatakan dia benar.

NASA atau badan ruang angkasa Amerika serikat dalam Goddard Space Flight Center melalui riset ruang angkasa dan bumi, berhasil mendeteksi wilayah gempa dibumi. Ternyata dibanding wilayah lain di bumi, Indonesia adalah wilayah yang paling sering terkena gempa. Soal gunung Merapi , Indonesia yang dikenal sebagai altantis yang hilang mempunyai 500 gunung merapi dengan 129 diantaranya adalah gunung merapi aktif atau sekitar 13 % dari jumlah gunung berapi di dunia. Data dari BNPB, selama kurun waktu 5 tahun saja yaitu dari tahun 2004-2009, Indonesia telah dilanda bencana alam sebanyak 4.408 kali. Atau rata rata dalam sehari ada 2-3 bencana yang tercatat. .. Jadi, disamping Indonesia yang kita kenal bagaikan mustika manikam di Katulistiwa, Negeri yang kaya sumber daya alamnya, Indonesia juga adalah negara yang menyimpan Bomb waktu berskala raksansa yang setiap saat bisa meledak.

Apa yang dapat kita petik dari data tersebut diatas. ? tak lain membuktikan bahwa Allah memberikan kita begitu banyak nikmat dengan cuaca yang bersahabat, sumber daya alam yang melimpah namun juga Allah memberikan kita resiko yang pasti untuk kita hadapi. Disinilah keadilan dari Allah kepada penduduk Indonesia. Hikmahnya sangat luas. Bahwa kita tidak ditakdirkan sebagai bangsa yang hidup dalam romantisme kenyamanan hidup dengan limpahan sumber daya alam itu. Kita ditakdirkan sebagai bangsa yang harus tegar menghadapi segala kemungkinan buruk namun kita juga ditakdirkan berpacu dengan perjuangan penuh ( struggling ) terhadap sang waktu untuk memanfaatkan sebesar mungkin nikmat Allah itu. Dari celah waktu yang sempit inilah kita dituntut untuk lebih berkualitas dibandingkan bangsa lain. Jadi tidak ada istilah bagi bangsa Indonesia untuk hidup santai seperti negara lain. Karena setiap hari kita dihadang oleh resiko besar.

Anehnya budaya kita bertolak berlakang dengan kenyataan alam yang ada. Kita menjadi bangsa yang lemah struggling nya. Kita lebih banyak bersandar kepada kekuatan gaip dan hidup dalam mitos mistik. Sulit dibayangkan bagaimana mungkin di abad serba modern ini , diabad dimana Satelit bertaburan diruang angkasa untuk mendeteksi fenomena alam, kita masih percaya dengan istilah “ juru kunci gunung merapi”. Mbah Marijan menjadi terkenal dan bahkan masuk dalam iklan minuman bertenaga. Bersanding dengan juara binaragawan. Kenyataannya mati juga ditelan oleh “ Merapi”. Dari budaya serba mistik, budaya lebih kepada hal yang gaip, kekuatan bangsa yang sebagian besar beragama Islam menjadi tidak islam lagi. Padahal Islam itu adalah agama yang meng create orang untuk menjadi dinamis dan struggling. Dua pertiga isi Al Quran bicara tentang logika dan ilmu pengetahuan.

Dari budaya yang serba mistis inilah membuat segala program hebat dalam membangun bangsa menjadi tumpul. Akibatnya segala hal yang bersifat keilmuan yang terkesan sulit dan ruwet kita hindari. Kita lebih mudah menjawab segala fenomena alam daripada berbuat terhadap takdir nyata yang ada. Bangsa kita lebih mudah membangun dengan mengandalkan pinjaman luar negeri dan mengundang orang asing datang untuk memberikan tekhnologi untuk menguasai nasional resource kita. Kita berpuas diri dengan menikmati pajak dari jerih payah orang asing dan dari itulah kita membangun memenuhi kebutuhan social kita sendiri. Orang asing datang berbondong bondong ke negeri kita dan menikmati segala limpahan Allah akan sumber daya alam, dan pergi untuk membiarkan kita merasakan bencana alam yang pasti.

Bencana datang silih berganti adalah takdir kita sebagai bangsa. Takdir kita yang dilimpahi akan sumber daya alam yang melimpah. Jangan lagi saling menyalahkan atas takdir ini. Karena semua adalah kehendak Allah sebagai provider dari Alam semesta ini. Yang harus dipahami dan disadari oleh semua , terutama bagi para pemimpin, sudah saatnya untuk mulai melakukan revolusi kesadaran untuk lebih menggunakan sumber daya alam bagi kemakmuran bangsa yang hidup diatas resiko alam. Alangkah naifnya bila resiko disadari tapi para pemimpin masih sibuk menyembah kepada asing untuk masuknya modal dan tekhnologi sementara rakyat menjadi second class. Seperti apa kata Tan Malaka dalam buku Madilog nya " Walaupun Indonesia terkaya di dunia, tetapi selama sains tiada merdeka, seperti politik negaranya, maka kekayaan Indonesia tidak akan menjadikan penduduk Indonesia senang, melainkan semata-mata akan menyusahkannya, seperti 350 tahun belakangan ini. Politik dan kecerdasan bangsa asing akan memakai kekuatan Indonesia untuk memastikan belenggu Indonesia seperti ular kobra memeluk mangsanya.

Monday, October 25, 2010

Memimpin dengan cinta.

Kita menyaksikan bagaimana kepemimpinan berbicara tentang cinta dan kasih sayang. President Chile tampil memukau dunia bagaimana dia mengambil peran langsung operasi penyalamatan pekerja tambang yang terjebak dikedalaman 33 meter. Sikap president ini langsung juga diikuti oleh seluruh elemen masyarakat dan pengusaha untuk memberikan apa saja yang bisa diberikan untuk operasi penyelamatan ini. Demi 33 orang nyawa manusia, operasi penyelamatan ini memakan anggaran tidak kurang dari Rp. 180 miliar. Setelah operasi penyelamatan yang gemilang itu selesai, sang presiden langsung memerintahkan agar tambang itu ditutup untuk selamanya. Ada dua hal yang perlu kita catat dari sikap Presiden Chile ini , Pertama kepeduliannya terhadap nyawa manusia tanpa memperhitungkan dana yang harus dikorbankan. Kedua , mengabaikan faktor ekonomis dari tambang demi kesalamatan manusia yang terlibat sebagai pekerja.

Dua hal tersebut bukanlah sikap yang mudah bagi seorang President yang disibukan dengan segala problema kenegaraan yang kompleks. Namun, Piñera sang President keluar dari kungkungan birokrasi dengan melepaskan segala pertimbangan ekonomis demi nilai nilai kemanusiaan. Maka tak berlebihan bila dia memang pantas terpilih sebagai president dengan menguasai suara mayoritas pada pemilihan umum bulan Maret kemarin. Rakyat Chile telah melakukan pilihan yang tepat kepada Piñera untuk memimpin mereka dengan cinta. Umar Bin Khatap , ketika mendengar dibalik gubuk suara tangis anak yang lapar dan si ibu yang membujuk sianak dengan memasak batu, Umar tak bisa menahan tangis. Dengan bahunya sendiri dia memanggul gandum dan diantarkan kepada si ibu. Masyarakat muslim ketika itu memang pantas memilih Umar sebagai khalifah karena memimpin dengan cinta.

Evo Morales, ketika terpilih sebagai President Bolivia , langsung memerintahkan pasukan para militer untuk menyerbu ladang minyak yang di kuasai oleh perusahaan asing demi tegaknya kedaulatan Bolivia atas sumber daya alamnya sendiri. Dia tidak ada waktu untuk berlelah lelah berdebat dengan parlement untuk mendapatkan persetujuan nasionalisasi ladang minyak. Dekrit dikeluarkan dan militer mendukungnya. Evo Morales telah berbuat dengan cinta seperti katanya “penjarahan sumber daya alam kita oleh perusahaan-perusahaan asing telah berakhir”. Penguasaan tambang itu kepada negara tidak menghilangkan hak penambang asing namun aturan baru ditegakan, keadilan harus terjamin bagi rakyat Bolivia dimana negara mengontrol ketat pola bagi hasil. Bukan itu saja, penguasaan negara berlanjut sampai kepada HTI/HPH, sampai kepada penguasaan lahan yang meminggirkan hak rakyat banyak. Dia keluar dari kungkungan birokrasi dan politik parlemen demi rakyat yang memilihnya. Demi rakyat yang merindukan pemimpin yang memimpin dengan cinta.

Saya melihat Piñera , Morales , saya membayangkan pemimpin Indonesia yang tampil gagah berani untuk keluar dari birokrasi demi operasi kemanusiaan untuk merelokasi dan rehabilitasi korban lumpur lapindo. Kemudian, langsung memerintahkan ladang minyak itu ditutup untuk selamanya. Menegakan keadilan bagi rakyat papua atas penguasaan tambang emas dan nikel oleh Freeport. Tapi keliatannya hal seperti ini sulit terjadi di negeri ini karena segala sesuatu harus prosedural. Walau kita semua merindukan pemimpin seperti itu. Kita rindukan kehebatan dan kepedulian kemanusiaan calon pemimpin ketika kita berada dibilik suara memilihnya.. Namun kenyataannya mahasiwa kita harus menerima pelor panas dari polisi hanya kerena berbeda pendapat dengan pemerintah. Kita tidak bisa berbuat banyak ketika izin tambang dan HPH/HTI terus diberikan seiring bencana datang silih berganti.. Seakan kepentingan ekonomi diatas segala galanya. Banyak kebijakan akrobat lahir dari lembaga yang dihasilkan oleh pemilu demokratis, yang semakin jauh tanggung jawab sosial negara kepada rakyat. Hukum pasar dibela dan rasa cinta terhalau...

Ketahuilah bahwa nilai Cinta kemanusiaan itu tak terbilang dihadapan Allah. Diriwayatkan dari Abu Mas'ud al-Anshari r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah , “Ada seorang lelaki sebelum kalian yang dihisab, dan tidak ditemukan satupun kebaikan ada padanya kecuali bahwa dia adalah orang yang banyak bergaul dengan manusia, dan dia orang yang lapang(berkecukupan), serta dia memerintahkan kepada pegawai-pegawainya untuk membebaskan orang-orang yang kesulitan (dari membayar hutang), kemudian Rasulullah bersabda, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,'Kami (Allah) lebih berhak untuk berbuat itu daripada dia, (oleh karena itu) bebaskan dia' ”. Bayangkanlah seorang yang tak ada kebaikan apapun dihadapan Allah, dapat masuk sorga hanya karena melapangkan orang dari himpitan hutang. Apalagi membela nasip rakyat yang terhimpit lahir batin dari beban hidup akibat harga yang terus melambung atau karena bencana akibat operasi komersial pertambangan.

Allah bersabda dalam hadith qudsi diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim. Sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, berinfaklah wahai anak adam, (jika kamu berbuat demikian) Aku memberi infak kepada kalian”. Subhanallah, begitu tingginya nilai memberi itu. Allah Yang Maha Perkasa dan maha Berkuasa, siap berdagang dengan hamba cipataannya untuk nilai nilai kemanusiaan. Kita tidak terlalu bermimpi punya pemimpin seperti Umar yang mengusung gandum dengan pundaknya sendiri untuk rakyat yang lapar. Kita hanya butuh pemimpin yang berani bersikap dengan sepatah kata dan berbuat untuk Cinta demi mencari keridhaan di sisis Allah. Ya, kita merindukan pemimpin yang memimpi dengan cinta. Sangat rindu…

Wednesday, October 13, 2010

Keberadaan Tuhan

Teman saya di Hong Kong, dia punya peruahaan yang terdaftar di New Jersey AS. Ini hanya paper company yang digunakan sebagai vehicle untuk melakukan settlement investasi. Pada kartu namanya tertulis nama perusahaan lengkap dengan alamat dan nomor telp berserta Fax. Semua nomor telp itu ber code negara bagian AS. Ketika saya menelphonenya pada nomor itu, dia menjawabnya dari apartementnya di Hong Kong. Dia tidak pernah mendatangi Kantor Telphone di AS untuk mendapatkan nomor telp. Kalau anda cari di buku telp di AS, nama perusahaannya tidak akan ada. Tapi nomor itu exist dan dapat dihubungi kapanpun. Itulah kemajuan IT. Ini berkat adanya tekhnologi Skype yang di create pada tahun 2003. System ini di kembangkan oleh Estonia yang dimotori oleh Ahti Heinla Priit Kasesalu dan Jaan Tallinn. Tapi ide itu berasal dari pengusaha Swedia Niklas Zennström dan Dane Janus Friis.

Ketika dalam perkembangan pesat , Skype telah berpindah tangan ke eBay dan terakhir eBay melepas saham 70% sahamnya kepada konsorsium Silver Lake Partners, CPPIB, Andreessen Horowitz, dengan nilai USD 2,7 billion atau kurang lebih Rp. 25 triliun rupiah. Pada tahun 2010, sebuah laporan oleh TeleGeography hasil penelitiannya menyatakan bahwa telephone Skype-to-Skype menyumbang 13% dari semua menit panggilan internasional pada tahun 2009. Dari 406.000.000.000 menit panggilan internasional total 54 miliar digunakan oleh Skype. Jumlah pelanggan pada tahun 2009 mencapai 521 juta. Tak bisa dibayangkan, bagaimana hanya dalam jangka waktu 7 tahun perusahaan ini telah menguasai komunitas lebih dari setengah meliar penduduk planet bumi. Mereka yang tergabung dalam keanggotaan skype adalah kelompok menengah, yang punya computer, punya HP dan tentu punya credit card untuk membayar berbagai fiture layanan yang tidak gratis.

Apakah Skype hanya berpuas diri dengan komunikasi suara. Tidak ! Skype juga menawarkan komunikasi suara dan gambar ( Video Conference ) dalam single atau group. Anda di Jakaraa, relasi business anda di China, satunya lagi di AS, Jepang, dapat saling berkomunikasi layaknya rapat dalam dunia cyber. Dalam group konference , semua tampil secara visual lewat skype. Dunia terasa dekat. Dengan memanfaatkan komunitas yang begitu besar, Skype juga meluncurkan fiture layanan transfer uang sesama anggota. Ini menggunakan tekhnologi dan clearing house dari eBay. Maka skype sudah menjadi jaringan komunikasi sosial dan business yang lengkap , efisien dan efektif. Dan yang pasti inilah jaringan komunikasi global yang tak perlu berpusing pusing membangun jaringan kabel fibre optic atau meluncurkan satelit seperti business Telekomunikasi. Ketika kebanyakan perusahaan telekomunikasi mengurangi karyawannya, namun skype terus menambah karyawannya.

Suka tidak suka , keberadaan skype telah membuat dunia begitu dekatnya. Tak ada lagi jarak dan batas untuk orang berinteraksi. Telah berperan significant mereduksi bisaya telekomunikasi dunia. Di banyak negara maju, para pebisnis sudah jarang bertemu tatap muka kecuali untuk hal yang sangat penting. Saya punya relasi yang mempercayakan uangnya sebesar USD 500 juta , tidak pernah bertemu secara phisik kecuali lewat skype. Untuk semua urusan settlement diselesaikan lewat para lawyer dan fund managernya yang bertindak sebagai wakilnya. Menurutnya dia beralamat di Dubai tapi dalam dunia yang serba cyber ini , saya tidak peduli soal dimana alamat orang, dimana kantornya. Karena itu bisa di create dan mungkin ketika dia berbicara dengan saya , bukan tidak mungkin dia sedang berada sebuah hotel disamping gedung kantor saya.

Seorang sahabat saya di dunia Maya (facebook ) menulis dalam message nya " walau belum sempat bertemu dengan bapak namun dari tulisan bapak saya sudah seperti bertemu bapak". Ya,walau kita tidak pernah bertemu phisik dengan ALlah tapi kita mengenal ALlah dari sabdanya didalam Al Quran. Anda merasa puas mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman anda lewat facebook tanpa harus hadir ditempatnya secara phisik. Anda merindukan pacar atau suami atau istri, tidak perlu lagi harus kelelahan menantikan kedatangannya didepan pintu. Dengan jaringan sosial internet, lewat WAP HP dalam hitungan detik ketika anda mengetik pada wall post facebook kekasih anda ”hi , sayang ” kekasih anda akan segera menjawab ” I miss you so much. ” andapun akan puas. Ya puas untuk suatu keyakinan yang invisible.

Dengan adanya teknologi jaringan sosial internet, seperti Facebook, Skype, Myspace, Twitter dll, kita sampai pada puncak kebudayaan akhir zaman bahwa pada akhirnya sesuatu yang virtual tak seharusnya tampil phisik secara materi. Dari tekhnology cyber tanpa terasa kita sendiri sudah membenarkan tentang eksistensi Tuhan yang tak membutuhkan kehadiranNya secara phisik untuk dipercaya dan disembah. Sebuah Keyakinan sebelum ada teaknologi IT telah membuat kita terpuaskan dan menetramkan. Pada akhirnya kehebatan akal kaum orientalis justru membenarkan keberadaan Tuhan. Tapi mereka masih saja meragukan Tuhan.

Thursday, October 07, 2010

Pemimpin orang miskin

Pada suatu kesempatan saya berkunjung ke Yunnan dan diterima oleh teman saya yang kebetulan adalah Pejabat pemerintah lokal disana. Disela sela kunjungan dia membawa saya makan malam direstoran istimewa. Restoran ini tadinya adalah asrama para biksu dan disampingnya masih terdapat Vihara. Didepan restoran itu terdapat patung Maozedong berukuran besar. Dibawah patung itu terdapat tulisan dipahat’ Aroma tahu di restoran ini mengundang selera untuk makan dan ini tempat favorit saya “ Kira kira begitulah terjemahan bebasnya dalam bahasa Mandarin. Dibawahnya terdapat ada tanda tangan Mao. Teman saya tersenyum ketika melihat saya begitu antusiasnya untuk merasakan menu Tahu itu. Ketika hidangan disediakan, saya sempat mau muntah. Karena aromanya serperti air got. Rasanya , jangan tanya. Benar benar membuat selera makan saya terhenti. Teman saya tertawa melihat muka saya memerah menahan muntah.

“Tidak usah sungkan untuk bilang bahwa tahu itu tidak enak. Memang itu kenyataannya. “ Kata teman itu. Tapi dia tetap makan Tahu itu dengan lahapnya tanpa ada kesan dia mual dengan aroma tahu itu.” Kalau kamu makan dengan lidahmu , tentu kamu tidak akan bisa menelan tahu ini. Tapi kalau kamu makan dengan jiwamu, maka tidak ada alasan bagimu untuk tidak makan ini. “ Saya terkejut. Apa maksudnya makan dengan “jiwa “. Teman ini melihat saya sejurus dan menghentikan makannya. “ Ini adalah menu rakyat miskin di China.. Mengapa bau, karena tahu ini diberi cuka agar tidak basi dan tahan lama untuk mengganjal perut selama musim dingin. Biasanya tahu ini dipotong kecil kecil untuk dicampur dengan bubur nasi dan ditambah sayatan halus daging bebek yang diasapi. Mereka tidak mampu beli minyak goreng karena memang tidak mampu membelinya. Bapak Mao mengajarkan kepada kami untuk dekat kerakyat miskin dan mencitai mereka sepenuh jiwa.

Salah satu cara untuk dekat dengan rakyat miskin adalah dengan ikut merasakan apa yang dimakan oleh mereka. Membiasakan makan apa menu orang miskin akan terus menyadarkan kita untuk terus bekerja keras mengangkat mereka dari kubangan kemiskinan. Demikian hipotesa teman saya ini. Tak diperlukan tesis hebat untuk mengangkat mereka yang miskin. Tidak dibutuhkan professor dan doktor untuk membuat program pengentasan kemiskinan. Yang dibutuhkan adalah pejabat yang dapat membuat program dengan jiwanya. Dengan cinta. Itulah kira kira uraian yang dapat saya simpulkan dari teman ini. Apa yang diuraikan teman ini mengingatkan saya kepada seorang sahabat Rasul yang juga ponakan kandungnya. Dia adalah Ali Bin Abi Thalip. Yang dikenal dalam sejarah sebagai pemimpin orang miskin., Ali pernah berkata “Bagaimana mungkin aku menjadi seorang pemimpin jika aku sendiri tidak merasakan kesusahan dan kesengsaraan mereka.”

Ketika Ali menegur salah satu gubernurnya bernama Utsman bin Hanif , yang hadir dalam persta pernikahan orang kaya raya dikota Basrah. Ali mengirim surat teguran yang berisi ” Wahai Ibn Hanif, telah sampai laporan kepadaku bahwa ada orang kaya raya yang mengundangmu untuk menghadiri pesta pernikahan, lalu dengan segera dan senang hati engkau menyambut undangan tersebut dengan jamuan makanan yang berwarna warni. Sungguh aku tidak mengira bahwa engkau sudi menghadiri makanan seseorang yang hanya dihadiri oleh orang-orang kaya sedang orang-orang miskin tidak mereka hiraukan". Begitulah cara ALi mendidik gubernurnya agar jangan pernah lupa barang sedetikpun sama orang miskin.

Itulah yang kini kita rasakan. Keseharian yang kita ketahui kini bahwa dalam setiap acara seminar pengentasan kemiskin, selalu diadakan dihotel berbintang atau digedung pemerintah yang mentereng. Selalu terhidang makanan lezat dan pasti itu tidak mungkin ada menu yang biasa dimakan oleh orang miskin yang ada di NTT atau di Papua. Tidak mungkin terhidang menu seperti yang biasa dimakan oleh nelayan miskin atau menu yang biasa dimakan oleh para pemulung,tukang beca, buruh pelabuhan ikan, kuli tani yang ada dilereng gunung dan dipelosok negeri.Bahkan ada Partai Islam yang mengusung program " keadilan dan Kesejateraan" tapi muktamar saja diadakan di hotel bintang lima. Kita tidak tahu bagaimana mungkin hati akan mendekat bila raga saja menolak untuk merasakan derita orang miskin.

Kemakmuran dan sekesejahteraan suatu bangsa atau kaum ditentukan oleh pemimpinnya., Pembangunan karakter umat haruslah dalam bentuk teladan dari para pemimpinnya. Simaklah apa kata ‘Ady bin Hatim At-Tha’i tentang pribadi Ali ” Aku saksikan orang yang kuat menjadi lemah di sisinya karena ia menuntut tanggung jawab darinya, dan orang yang lemah menjadi kuat di sisinya karena hak-haknya terpenuhi. Itulah bila Islam menjadi landasan bersyariat, pemimpin itu tanpa ada aturan dan UU soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN ) tetap takut menumpuk harta.. Karena mencitai orang miskin juga adalah repliksi cinta kepada Allah. Bila ini menjadi keseharian para pemimpin kita maka impian negeri makmur dibawah lindungan Allah akan terjelma. Mungkinkah ?

Ditulis dari ketinggian 40,000 feet.

Tuesday, October 05, 2010

Ilmu ?

Karena Ilmu pengetahuan peradabadan terbentuk. Dari peradaban ini timbulah upaya untuk memudahkan urusan ( syariah) dalam memenuhi sunnatullah. Baju yang melekat dibadan baik untuk melindungi aurat dan manusia berhasil menemukan mesin jahit dalam satu menit 7000 tusukan jarum jahit. Bandingkanlah kalau kita menjahit dengan tangan. Dahulu Ratu Isabella (Italia) di abad XVI perlu waktu 5 bulan dengan sarana komunikasi tradisional untuk memperoleh kabar penemuan benua Amerika oleh Columbus (?). Lalu di abad XIX Orang Eropa perlu 2 minggu untuk memperoleh berita pembunuhan Presiden Abraham Lincoln. Tapi pada 1969, dengan sarana komunikasi canggih, dunia hanya perlu waktu 1,3 detik untuk mengetahui kabar pendaratan Neil Amstrong di bulan . Dulu orang naik haji dengan kapal laut bisa memakan waktu 17-20 hari untuk sampai ke Jeddah. Sekarang dengan naik pesawat terbang, kita hanya perlu 9 jam saja. Subhanallah.

“Dalam peperangan, ilmu menyebabkan kita saling meracun dan saling menjegal. Dalam perdamaian, dia membikin hidup kita dikejar waktu dan penuh tak tentu. Mengapa ilmu yang amat indah ini, yang menghemat kerja dan membikin hidup lebih mudah, hanya membawa kebahagiaan yang sedikit sekali kepada kita?” Itulah sepenggal kata yang disampaikan oleh Albert Einstein kepada mahasiswanya. Itulah pandangan Estein terhadap Ilmu pengetahuan. Bahwa kemajuan yang hendak dituju namun pada akhirnya kemunduran yang didapat. Kemakmuran yang dituju namun pada akhirnya meradang dalam ketidak pastian. Bahkan ilmu pengetahun disegala bidang menimbulkan paradox. Ilmu fisika pada akhirnya menciptakan bomb nuklir. Ilmu kimia pada akhirnya menciptakan biotechnology yang merekayasa kehidupan. Ilmu ekonomi yang melahirkan derivative transaksi dan akhirnya menimbulkan ketidak seimbangan ekonomi. Mengapa begitu ?

Karena agama dibelakangi. Iptek dikedepankan. Agama lepas dari kendalinya terhadap ilmu ( Akal ). Inilah paham sekularisme dimana, agama telah dipisahkan dari kehidupan Agama tidak dinafikan eksistensinya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan pribadi manusia dengan tuhannya. Agama tidak mengatur kehidupan umum/publik. Paradigma ini memandang agama dan iptek tidak bisa mencampuri dan mengintervensi yang lainnya. Agama dan iptek sama sekali terpisah baik secara ontologis (berkaitan dengan pengertian atau hakikat sesuatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan), dan aksiologis (berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan). Di negeri kita Kementrian Pendidikan terpisah dengan Kementrian Agama. Terpisah juga dengan kebudayaan. Akibatnya tidak jelas lagi kemana arah pendidikan bangsa ini. Kita terjebak dalam putaran dan keresahan akibat berbagai kebijakan pemerintah yang berbasis sekular itu.

Bagi Islam, apapun yang kita lakukan didunia ini berangkat dari syariah. Setiap syariah haruslah didukung oleh ilmu. Keimanan harus ditanamkan dengan ilmu; ilmu harus berdimensi iman ( QS Al-Alaq [96] : 1) ; dan amal mesti berdasarkan ilmu. Karenanya mencari ilmu adalah wajib sifatnya dan berjuang meraihnya adalah jihad. Ini bagian dari ibadah kepada Allah agar kita bisa menjalankan sunnatullah dan menyadari bahwa ilmu Allah meliputi segala sesuatu ((QS An-Nisaa` [4] : 126). Disamping itu karena niat mencari ilmu untuk beribadah maka hanya kebaikan saja yang akan lahir dari ilmu itu. Ia menetramkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Para Ahli sains akan melahirkan produk yang akrab dengan masyarakat untuk semakin dekat kepada Allah. Para Ahli ekonom akan membuat system perdagangan dan keuangan yang melahirkan keadilan sosial bagi semua. Para ahli sosial akan merekat budaya cinta kasih ditengah masyarakat

Hal tersebut diatas telah dibuktikan pada masa kejayaan peradaban Islam yang telah mencetak muslim-muslim yang taat dan shaleh tapi sekaligus cerdas dalam iptek, antara tahun 700 - 1400 M. Pada masa inilah dikenal nama Jabir bin Hayyan (. 721) sebagai ahli kimia termasyhur, Al-Khawarzmi ( 780) sebagai ahli matematika dan astronomi, Al-Battani ( 858) sebagai ahli astronomi dan matematika, Al-Razi ( 884) sebagai pakar kedokteran, ophtalmologi, dan kimia, Tsabit bin Qurrah ( 908) sebagai ahli kedokteran dan teknik, dan masih banyak lagi. Ketika itu dunia barat dan timur dalam kedamaian selama 7 abad. Semoga ini menjadi kesadaran kita semua untuk membangkitkan batang terendam. Untuk kembali mengangkat Islam dalam praktik IPTEK , untuk cinta dan kasih sayang, tentunya.

Wallahualam bissawab

Friday, October 01, 2010

Ibu

Dalam perjalanan diluar negeri, saya pernah melihat seorang ibu sedang memungut makanan dari tong sampah. Saya pikir si ibu itu akan menelan makannya tapi ternyata saya salah. Makanan itu dari mulutnya langsung disuapkan kedalam mulut anak balitanya. Suapan dari mulut kemulut ini berlangsung ditengah hilir mudik orang ramai yang melirik peristiwa itu. Saya sempat terkejut. Karena saya sadar bahwa si Ibu menggunakan mulutnya untuk membersihkan makanan itu dari kotoran dan setelah bersih dia tidak menelannya tapi dia justru memberikannya kepada anak balitanya. Inilah pengorbanan yang fantastic. Sulit diterjemahkan dengan akal sehat. Tapi kehidupan ini memang ada karena berkat pengorbanan orang yang tak banyak dicatat oleh sejarah.

Dulu ketika saya tamat SLP dan diterima di SMU. Karena tidak ada uang untuk membeli seragam sekolah, ibu saya , dari sore sampai keesokan paginya tanpa istirahat , dalam keadaan sakit batuk menjahit celana panjang untuk saya dan celana itu bahannya dari celana yang dimiliki oleh ayah saya. Itu dia lakukan agar keesokan paginya saya bisa sekolah dengan seragam baru. Ketika saya berangkat sekolah, yang saya lihat tak ada nampak sedikitpun kelelahan dari ibu kecuali rasa bahagianya karena melihat saya tersenyum untuk pertama kalinya menggunakan celana panjang kesekolah. Ayah sayapun tersenyum walau celana terbaiknya harus dikorbankan untuk seragam sekolah saya. Mereka sendiri tidak tahu apakah selanjutnya saya bisa terus sekolah. Tapi kekuatan cintanya pada hari itu adalah titik awal yang membuat saya dewasa.

Apa yang dialami oleh ibu, juga berlaku bagi kita sebagai bentuk apa yang disebut dengan detachment - buah dari iman dan kedahsyatan. Ketika dia berkorban , “Aku “ bukan lagi subject yang bertindak. Tak ada rasa sakit, sedih , cinta, harapan, ketakutan, tak ada aku. Semuanya adalah titah-Mu. Sejenis pengorbanan diri yang sublime. Berkorban adalah peniadaan ganda. Meniadakan aku dan meniadakan apa yang bagian dari diriku. Apa yang luar biasa dari kisah pengorban itu ? Apa yang luar biasa adalah bahwa kita jarang mengingat bahwa secara DNA anak itu bukanlah milik Ibu. Dia milik sang Ayah. Tapi dia berbuat dengan pengorbanan untuk sesuatu yang bukan miliknya.. Keikhlasan karena titah illahi dan di design untuk itu. Memang sebuah pengorban yang sublime

Bagaimana si Ibu bisa begitu tegar dan ikhlas berkorban untuk anaknya ? Padalah kebanyak ibu tidak pernah sekolah ke pribadian bahkan tidak paham ilmu spikologi anak. Ya inilah kekuasaan Allah. Ketika Allah menciptakan wanita, maka Allahpun menyiapkan software “ pengorbanan “ itu Jadi antara hardware dan software sudah di build up oleh Allah Selanjutnya dalam perkembangan ketika dia berkeluarga, Allahpun mendidiknya secara langsung bagaimana bersikap dan berkorban itu. Walau kadang anak terlahir dari Ayah yang bejat namun tidak ada dendam ibu kepada anak yang notabene secara genetik adalah milik ayah. Anakpun dididiknya untuk tidak ikut membenci ayahnya. Luar bisa. ! Ikhlas, tawadhu tanpa dendam.

Karena Allah mendesign wanita untuk berkorban maka Allahpun menegaskan bahwa “ jangan menyembah selain aku dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu ((QS. Al Isra’:23). Kewajiban menyembah kepada Allah bersanding dengan kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua. Inilah keadilan Allah. Karena ketika Ibu berbuat berkorban sebetulnya itulah repliksi cinta Allah yang hadir dalam kehidupan kita. Mencintai dan menghormati ibu adalah repliksi kecintaan kepada Allah itu sendiri. Bila cinta ibu tak bertepi maka begitulah cinta Allah yang juga tidak bertepi kepada makhluk yang bernama Manusia. Rasa syukur kepada Allah haruslah terujudkan dengan senantiasa menghormati dan berkorban kepada kedua orang tua kita , khususnya ibu ( QS-Luqman 14 ).

Saya baru berangkat ketanah suci setelah memberangkatkan terlebih dulu ibu saya pergi menunaikan ibadah haji. Atau seperti teman yang saya temui di Mekkah, suami istri begitu memuliakan ibunya dengan menjaga dan melayani kebutuhan ibunya ditengah kesibukan beribadah. Itu salah satu cara meng hilangkan “aku”, ketika berbuat baik kepada ibu dan tentu masih banyak lagi contoh yang kesemuanya bermuara karena rasa syukur kepada Allah dan tentu juga berterimakasih kepada kedua orang tua.

Wednesday, September 29, 2010

Kalamullah

Kemarin saya telp ibu saya untuk menanyakan keadaan kesehatannya. Terdengar suara ibu saya seperti orang menahan tangis. “ Sekolah TK kami akan ditutup oleh Dinas bila sampai minggu depan Toilet tidak disediakan. Kami sudah berusaha cari donator tapi tidak dapat. Juga berusaha cari pinjaman , juga tidak dapat. Amak sedih bila memikirkan murid murid harus berhenti sekolah kalau sampai TK itu ditutup. Para orang tua murid tidak bisa diharapkan membantu karena mereka orang miskin. “ Demikian ibu saya berkata. “ Kenapa amak sedih “ aku bertanya. Dia terdiam agak lama kemudian dia berkata “ Barusan amak kerumah orang kaya. Mobilnya ada empat. Dia sendiri suruh datang kerumah untuk mengambil uang zakat untuk membantu TK itu tapi lebih dua jam amak tunggu di teras, jangankan bantuan diterima , air putihpun tidak tersedia.. Betapa sulitnya berjuang menegakkan kalamullalh. Semoga Allah memberikan kesabaran buat kami semua.

Saya sempat tersentak. Yang saya tahu ibu saya tidak pernah serapuh ini. Karena dia terlatih sebagai kader Muhammadiah dan ditempa lebih dari 30 tahun dalam perjuangan. Bahkan saya melihat di album tua, nampak Ibu saya sedang hamil saya sedang berdiri di podium berceramah dalam kegiatan social Aisyiah dikota kelahiran saya di Pagar Alam--kota kecil di kaki Gunung Dempo. Muhammdiah tidak memberikan gaji atau tunjangan bagi para pengurus. Semua pengurus menjadikan muhamadiah sebagai ladang berjihad. Setela reformasi anggaran social semakin kecil dan kalaupun anggaran itu ada hanya untuk keperluan belanja rutin dinas social di PEMDA. Kementerian Pendidikan mempunyai standard compliance untuk izin berdirinya sekolah. Mereka tidak peduli apakah sekolah itu untuk social atau tidak. Apabila tidak memenuhi compliance maka terpaksa ditutup. Walau karena itu akan mengorbankan murid dari keluarga miskin.

Itulah yang dirasakan oleh Ibu saya, bahwa tantangan perjuangan menegakkan kalamulllah semakin tahun semakin berat. Walau Indonesia sudah tergabung dalam G20 , walau UUD 45 pasal 34 telah mengamanatkan agar negara bertanggung jawab kepada orang miskin tapi tanggung jawab social negara kepada rakyat hanya sebatas formal yang tercantum dalam APBN tapi kenyataannya berdasarkan hasil survey ADB masih ada sekolah Dasar di Bekasi yang tidak punya bangku sekolah. Bayangkanlah, Bekasi yang lokasi hanya sejengkal dari kantornya Menteri dan Presiden mengalami seperti itu apalagi daerah terpencil lainnya. Bahkan sebagian besar guru Sekolah Dasar masih banyak yang tamatan SMU. Ibu saya menyadari itu, Dia tidak mengeluh hanya sedih saja. Nalurinya sebagai pegiat Aisyiah mengatakan bahwa semakin tidak peduli negara , semakin tidak bersahabatnya system negara kepada orang miskin , itu artinya semakin luas ladang ibadah bagi orang beriman untuk menegakkan kalamullah.

Apakah kalamullah itu ? “ Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna (al-mâ’un),” (QS Al-Ma’un [107]: 1-7). “ Ketika Muhammdiah berdiri , ini gerakan itjihad para ulama hebat yang percaya bahwa sumber kemiskinan adalah kebodohan. Kebodohan rakyat akan membuat penjajahan terus terjadi. Penjajahan yang dimaknai oleh Muhammdiah adalah terbentuknya kelas orang pintar dan orang bodoh. Perbedaan kelas ini sengaja dikekalkan agar system menjajah do exist. Penindasan hak orang lemah terus terjadi. Dari keyakinan inilah Muhammadiah berserta organisasi dibawahnya berjihad memberikan akses kepada orang miskin akan pendidikan. Itulah yang membuat ibu saya sedih karena terancam sekolah TK nya akan ditutup hanya karena tidak ada toilet.

Selama ini kita gemar membangun mesjin dengan mewah. Soal ini ibu saya mempunyai pendapat dan ini tak pernah saya lupa, "ketahuilah kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial adalah amalan yang salah dalam praktik agama". Seusai ibu saya menelphone, sayapun langsung mengirim uang untuk keperluan biaya membuat Toilet TK nya itu.. Ibu saya berkata " Amak baru merasa lega kalau perjuangan ini diaspirasi oleh mayarakat khususnya oleh pemerintah bukan hanya oleh anak anak amak saja. " Begitulah Ibu saya yang selalu punya semangat untuk memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk dekat ke ALlah lewat spiritual sosial. " Bukan jumlah yang kita tuju tapi ikhlasnya. "Demikian ibu saya.

Ibu saya tidak pernah masuk perguruan tinggi. Tapi dia pernah memimpin Aisyiah tingkat Propinsi dan acap menghadiri pertemuan tingkat nasional. Pasih bahasa arab dan mampu berkomunikasi dalam bahasa inggeris dengan baik. Ayah saya bukan aktifis Muhammadiah . Ayah saya orang miskin tapi selalu memberikan dukungan kepada ibu saya untuk aktif. Setelah Ayah saya tidak ada maka kini tentu tugas kami para putra putrinya untuk mendukungnya dan menjadi pewaris semangatnya untuk menegakkan kalamullah agar tidak di cap oleh Allah sebagai orang yang “lalai “ sholat. Atau orang yang sholat tapi tidak melaksanakan pesan pesan yang ada dalam sholat. Atau disebut sebagai orang yang mendustakan agama atau munafik…

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...