Wednesday, August 28, 2013

Negeri Ketuhanan

Ada teori fisika ( Hukum Hooke ) yang tak bisa dibantah bahwa Jika anda menarik karet gelang atau karet ban sampai batas tertentu, karet tersebut bertambah panjang. Setelah tarikanmu dilepaskan, panjang karet kembali seperti semula. Demikian juga ketika anda merentangkan pegas, pegas tersebut bertambah panjang. Setelah dilepaskan, panjang pegas kembali seperti semula. Pegas atau karet bertambah panjang ketika ditarik dan panjangnya kembali seperti semula setelah tarikan dilepaskan karena pegas atau karet bersifat elastis. Elastis atau elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuknya semula ketika gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.semakin panjang karet ditarik semakin besar energy tekanan balik yang dihasilkannya. Saat sekarang, kata teman bahwa Indonesia sedang mengalami proses teori phisika itu. Selama ini kita melihat kehebatan Indonesia baik era Soeharto maupun era SBY hanyalah karena citra elastisitas. System ekonomi makro  yang terhubung dengan system economy global memungkinkan terjadinya elastisitas itu. Apalagi bila pemimpin Negara itu tidak punya visi membangun kemandirian bangsa dan lebih memilih membangun dengan cara short cut lewat berhutang maka semakin terjebak dengan elastisitas itu.

Saat sekarang proses sedang terjadi menuju keukuran actual size ekonomi Indonesia setelah kebijakan stimulus Ekonomi AS di umumkan oleh the Fed. Proses yang membuat ekonomi Indonesia itu menyusut menjadi ukuran yang sebenarnya adalah pertama, kewajiban membayar hutang luar negeri ( baik swasta /Pemerintah ) yang bermata uang asing. Ini akan mengakibatkan cadangan devisa akan terkuras untuk memenuhi permintaan mata uang asing. Berkurangnya devisa berdampak kepada penurunan mata uang rupiah. Dampak dari kewajiban membayar hutang ini sangat besar membuat ekonomi Indonesia menyusut. Kedua, belanja barang impor yang sulit dibatasi karena nafsu berkonsumsi ( malas berproduksi) yang sangat tinggi baik pemerintah maupun swasta. Harap maklum tingginya produksi dalam negeri  adalah tingginya komponen import. Tingginya putaran uang pada business cellphone adalah bentuk tingginya dollar keluar dari Indonesia karena hampir sebagian besar supply chain tekhnologi IT berasal dari belanja import. Belum lagi kegemaran pejabat dan orang kaya Indonesia untuk lebih percaya pegang dollar daripada pegang rupiah. Ketiga, Dana yang tadinya parker di Pasar modal dan pasar uang, akan pulang kampong ( ke AS) karena paman Sam membuat kebijakan bahwa tingkat imbal hasil ( Yield ) investasi akan naik di AS.

Ketiga hal itu berhubungan dengan perbuatan yang jelas dilarang oleh Allah. Apa yang menimpa Indonesia dari masa kemasa karena para pemimpin melaksanakan program pembangunan bertentangan dengan standard compliance yang ditetapkan oleh Allah. Apa standard  kepatuhan yang ditetapkan oleh Allah ? 1. Jangan melakukan transaksi RIBA. ( hutang atau berpiutang  dengan bunga ). Kita langgar dengan membuka kanal seluas mungkin bagi negra/swasta  untuk berhutang. 2). Jangan boros dan rakus. Makanlah secukupnya dan kalau tak mampu jangan maksakan diri. Kita membuka kanal seluas mungkin agar orang rakus. Fasilitas LC , pembayaran berjangka, leasing dll disediakan agar orang terus belanja. 3). Jangan berjudi atau berharap mendapatkan laba tinggi dari permainan masa depan. Kita mengorganisir wahana judi itu lewat pasar modal dan pasar uang yang legimate. Itu semua karena para pemimpin yang kita percaya telah berselingkuh dengan iblis. Mereka menjadikan Indonesia sebagai wahana untuk memuaskan nafsu binatangnya. Hidup bergelimang harta dan lupa akan amanah yang harus dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat. Sementara rakyat membiarkan para pemimpin asyik dengan cara caranya walau berbagai kerusakan dan kemaksiatan terbentang jelas didepan mata. Rakyat yang beriman tak mampu berbuat kecuali pasrah dan berdoa dengan predikat selemah lemahnya iman. 

Kemiskinan ada karena sistem yang dibangun oleh para bedebah negeri ini. Kemaksiatan ada karena system kafir yang membuat maksiat menjadi permisive. Padahal inilah satu satunya negara didunia yang berlandaskan kepada Ketuhanan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana proses terjadi sehingga  Pancasila terbentuk dan KeTuhanan sebagai sila pertama. Walau saya tahu prosesnya namun bagaimana hati para pendiri Negara tergerak serentak untuk menjadikan Ketuhanan sebagai sila pertama. Ya itu semua karena Allah yang menggerakan. Tentu ini ada rahasia dari Sang Maha Agung terhadap Indonesia. Ada sesuatu yang sangat sacral didalam proses terbentuknya NKRI yaitu visi akan rahmatan lilalamin.  Negeri yang akan menjadi obor penerang bagi seluruh dunia dan alam semesta bagaimana suatu peradabadan dibangun. Layaknya Madinah ketika zaman Rasul. Dimana budaya berjalan diatas ketentuan Agama. Agama berkata adat memakai. Yang lemah tertolong dari yang kuat, yang miskin terbantu oleh sikaya, karena para pemimpin takut kepada Allah. Akhlak para pemimpin dan rakyatnya adalah akhlak Al Quran. Namun berjalannya waktu, para pemimpin lahir,  iblispun ikut terlibat menyesatkan jalan pemimpin itu. Memang berat sekali cobaan bagi bangsa dan Negara yang ber Ketuhanan ini. Berat, tak seberat Negara secular yang meminggirkan Tuhan.

Saya yakin bahwa ada invisible hand yang menjadikan Indonesia sebagai negara religius dengan misi untuk keadilan sosial bagi semua.  Semoga dimasa akan datang akan lahir pemimpin yang bisa menjadikan AL Quran dan hadith sebagai cara untuk meninggikan kalimat Ketuhanan  untuk kebaikan, kebenaran dan keadilan. Semoga…

No comments:

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...