Tuesday, March 15, 2022

Memberi...


 


Pernah saya keluar dari Plaza Indonesia jalan kaki ke arah Grand Indonesia. Waktu nyeberang. Ada sepeda yang jual minuman saset tersenggol kendaraan. Sepeda itu huyung dan jatuh. Tidak fatal. Namun kendaraan yang senggol itu tidak berhenti. Saya dekati pedagang itu. “ Engga apa apa nak? tanya saya.


Dia menatap saya sebentar. “ Engga apa apa pak. “ Saya bantu dirikan sepedanya. Air dalam termos tumpah. Termos juga rusak. Setelah dagangannya yang jatuh saya bereskan. Saya pinggirkan sepedanya.


Dia nampak menangis. “ Ada apa nak? tegur saya menepuk bahunya. “ Saya barus seminggu dagang. Modal beli termos belum balik. Setiap hari saya hanya dapat uang Rp. 20.000. Yang dagang udah rame di sini.” Katanya. Saya menyimak.


“ Saya engga tahu lagi gimana dapatkan uang. Rumah kontrakan udah harus bayar hari ini. Anak saya sudah setahun engga sekolah.“ Katanya mengusap air mata.


“ Tadi kamu kerja?


“ Ya saya kuli bangunan. Tapi sekarang sulit dapat kerjaan.”


“ Kenapa engga pulang kampung aja”


“ Di kampung juga saya kuli sawah. “


“ Kamu harus sabar. Tuhan tidak akan aniaya nak. Engga apa apa. semua orang melewati kesulitan. Sabar ya “ Kata saya. Saya buka tas selempang saya. Saya beri uang. “ Ini uang pakai untuk beli termos. Jangan kecil hati dengan hidup kamu ya Nak.” lanjut saya.

Dia terkejut waktu saya serahkan uang ke tangannya. “ Pak ini terlalu banyak. Harga termos hanya Rp. 400.000. “ Katanya seraya dia serahkan sebagian uang yang saya beri.


Saya tahan tangannya. “ Ambilah Nak. Anggap saya bapak kamu. Terima ya.” Kata saya tersenyum.


Dia peluk saya. Saya balas dengan dekapan erat. Saat itu saya malah ikut terharu. “ Tuhan, hanya sejuta saya beri, Tetapi begitu berartinya bagi dia. Sementara saya bayar bill makan bisa diatas Rp. 1 juta. Sekali makan saja. Tetapi bagi orang miskin, sejuta itu adalah hope bagi mereka untuk bertahan  di tengah hidup yang tidak ramah…Ampuni aku ya Tuhan..” Kata saya dalam hati. Saya melangkah pergi.


Sore hari saya pulang, Di lobi PI ada taksi Ekspress.  Kendaraanya sudah tua. Supirnya etnis China. Usianya sama dengan saya. Dengan tersenyum cerah dia memanggil saya. “ Pak Haji..mari pak. 


“ Serunya. Saya tahu sebelum jam 8 malam dia pasti mampir ke Plaza Indonesia, Berharap dapat bertemu saya. Itu dia lakukan setiap hari. Kalau kebetulan saya ada, itu rezeki dia. Karena saya selalu beri tips dengan menyebut “ Ini uang taksi dan ini uang untuk istri dan anak bapak.”


Saya bukan terlahir kaya dan bukan orang kaya sekelas konglomerat. Saya disleksia.  Dalam bisnis saya tergantung mitra. Bahkan nyetir saja tidak bisa. Tapi hidup berbagi pada setiap moment itu setidaknya mengurangi rasa bersalah saya atas rezeki yang Tuhan beri. Itu aja


Sunday, March 06, 2022

Pria itu




Seribu kali saya jelaskan bahwa persepsi saya tentang wanita tidak seperti anda. Pastilah ditertawakan. Karena persepsi anda itu sudah menjadi persepsi mayoritas. Bahwa bohong kalau pria tidak tergoda kepada wanita yang dalam keadaan pasrah. Boong setia kepada istri. Saya maklum.  Makanya saya  tidak berusaha memaksa anda percaya saya kalau persepsi saya beda. Saya akan mengajak anda mengarungi wahana lain. Masuk dalam sebuah melodrama anak manusia. Semoga anda bisa pahami.


Setiap hari anda berhadapan dengan tekanan dari mitra, direksi, kreditur, teman. Mereka membutuhkan solusi dari anda. Walau mereka sumberdaya anda, mereka tetap liabilities bagi anda. Sementara setiap hari anda harus berhadapan dengan kompetisi.  Dikejar komimen. Dikejar target. Semua itu harus anda selesaikan. 


Mengapa ? Karena tekanan itu tidak bisa dihadapi dengan alasan. Tidak butuh retorika. Mereka butuh tindakan anda yang menguntungkan mereka. Soal anda rugi atau jadi korban. Mereka tidak peduli. Diatas anda tidak ada lagi orang lain. Anda sendirian berhadapan dengan itu semua.


Bayangkan. Kalau itu benar benar terjadi pada diri anda. Dalam posisi berhadapan dengan ketidak pastian. Maka kalau anda tidak bisa mengelola emosi maka kemungkinan gagal diatas 50%. Saya yakin anda tidak akan bersedia mengalami hidup seperti itu. Wajar.  Memang tidak  banyak orang bisa menerima kehidupan seperti itu. Apalagi bila itu dialami bukan sehari atau sebulan. Tapi berlangsung puluhan tahun hidup. Yakin anda tidak akan siap. 


Mengapa ? kalau ada orang yang sanggup. Maka pasti kehidupan seperi itu menjadikannya eksklusif. Lonely. Tidak akan sama lagi dengan orang kebanyakan. Dia tidak mungkin idealis. Yang pasti adalah realistis. Tahu diri. 


Demikianlah jalan hidup saya. Jadi kalau saya punya mitra atau direksi wanita. Tidak ada kaitannya dengan personal. Itu murni alasan bisnis. Ini soal sumber daya yang saya miliki, yang juga liabilities bagi saya. Setiap saat saya harus mengelola emosi.  Setiap hari saya harus berenang di samudera rasa kawatir, takut, nafsu,  rakus, lelah, lemah. Itu manusiawi. Tapi saya harus terus lawan rasa itu semua. Agar  saya tidak ditelan gelombang ganas. Sampai ditujuan dengan selamat. Tidak mudah memang. Sangat berat. 


Hukum alam itu sangat keras. Hukum besi. Salah bersikap patah. Titik. Anda masuk ke sarang Harimau. Tamat hidup anda. Jangan salahkan harimau kalau ada dicabik cabik. Tapi jangan kaget kalau itu tidak berlaku bagi pawang. Itulah analogi sederhana hukum kausalitas. Harimau itu punya standar sebagai predator. Di hadapannya semua mangsa. Kalau pawang bisa jinakan harimau bukan karena harimau takut. Tetapi karena pawang itu cerdas memanfaatkan emosi harimau. 


Apa itu ? reward and punishment. Itulah kecerdasaran manusia dibandingkan hewan. Apakah reward dan punishment itu dilakukan seketika. Tidak. Itu perlu proses. Butuh kesabaran. Sampai akhirnya harimau itu bisa mengerti siapa anda dan siapa dia. Setelah deal terbentuk, persepsi sama. Maka skema reward dan punishment disepakati bersama sama. Bagi orang lain harimau itu menakutkan. Tetapi tidak bagi anda. Anda bersahabat dengan harimau


Ketika saya sholat dihadapan saya hanya Tuhan dan Saya saja. Tidak ada orang lain. Tetapi setelah itu, dalam hidup saya semua adalah pemangsa termasuk diri saya diri adalah pemangsa utama jiwa saya. Makanya mindset pawang terbentuk dalam diri saya. Sehingga saya tidak perlu takut masuk ketempat yang paling beresiko sekalipun. Saya bisa melewati rimba belantara bisnis di China, Korea, Rusia yang terkenal ganas. Saya bertarung dijantung kapitalis di Hong Kong, London, New York. Padahal banyak orang anggap kapitalis itu bahaya. Tidak bagi saya.


Orang bilang tempat maksiat itu harus dijauhi. Sangat beresiko membuat manusia tergelincir kepada maksiat. Wanita cantik sebagai mitra harus dijauhi agar terhindar dari maksiat. Tidak bagi saya. Saya bermitra dan bersahabat dengan siapa saja. Karenanya  tidak perlu saya takut dan kawatir tergelincir. Tapi saya harus lebih keras kepada diri saya sendiri. Karena itu saya dapat reward. Apa itu? rasa hormat dan kesetiaan persahabatan. Dan kalau karena sikap saya, mereka kecewa, itu bukan urusan saya. Dan tidak akan mengubah persepsi saya.


Saya sadar bahwa apapun harus melewati proses  reward and punishment. Kalau saya tidak bisa memberikan reward terhadap kebaikan orang lain. Tidak bisa merebut hati orang lain. Mengalah untuk menang. Saya akan dihukum secara sosial. Diacuhkan dan direndahkan. Dianggap tidak penting. itu wajar saja. Saya tahu diri. Kalau effort saya kurang, kurang juga reward saya. Engga perlu saya mengeluh,. Saya harus lebih keras kepada diri saya sendiri. Agar alam bisa saya taklukan. Menjadi rahmat bagi semua. Itulah hakikat mengapa Tuhan ciptakan saya.


***


Saya bertemu Yuni di cork and screw.  “  Yuni cerita tentang Uda kepada pacar Yuni.  Mau tahu  apa pendapatnya? 


“Apa pendapatnya tentang saya ? Kata saya.


“ Dia mengatakan bahwa pria tersebut secara GEN tidak punya sifat pendendam, yang tentunya tidak bisa membeci, apalagi sakit hati. Pria seperti ini, dia tidak akan paham arti mencintai seperti yang kita persepsikan. Dia tidak akan merindukan siapapun, dan tidak merasa takut kepada siapapun. Kalau dia memberi, karena itu memang secara pantas dia harus memberi. Kalau dia melindungi , itupun biasa saja. Tidak ada alasan melodrama yang kita harapkan dari sikap kelembutan kasihnya.


Kalaupun dia menikahi wanita , itu bukan seperti pria lainnya yang merasa unggul menaklukan hati wanita dengan kegantengan dan harta, atau kata kata. Baginya menikah adalah perintah Tuhan. Itu saja. Apapun yang dia lakukan kepada istri dan anak anaknya , itupun karena alasan Tuhan. Dia tidak akan memanjakan mereka, namun selalu ada ketika hal yang penting harus diadakan. Dia tidak perlu merindukan semua hal sehingga merasa kawatir berlebihan. 


Hidupnya terkesan datar saja. Dalam bisnis juga begitu. Tak lebih. Kalau deal menguntungkannya, tidak akan membuat dia euforia. Kalau rugi , atau bahkan bangkrut , tidak akan membuat dia hancur. Mengapa ? Berapapun laba bertambah, tidak akan membuat dia kehilangan dirinya. Harta dia perlukan tapi itu hanya option. Sama halnya dengan sex, itu juga option. Kalau ada , ya dipakai seperlunya dan kalau engga ada, diapun bisa melupakan. Namun caranya selalu menurut standarnya sendiri sesuai agama yang dia yakini.  Jangan kamu bayangkan dia bisa membeli sex untuk kepuasannya dan membeli barang bermerek untuk memuaskan egonya. Tidak mungkin.


Menurutnya. Dia pernah baca buku psikologi tentang manusia yang punya kepribadian seperti itu. Kadang orang salah duga bahwa dia punya kepribadian ganda, seperti bunglon. Karena dia bisa bersikap humanis sebagai sahabat dan bisa juga sebagai petarung ketika berbisnis. Sebenarnya, karakternya satu saja. Dia menggunakan akal dan hatinya ketika bersikap. Yang membuat dia terkesan aneh, adalah diakalnya tidak ada storage informasi tentang dandam dan benci.  Memang GEN sebagai cetak biru kehidupannya tidak ada buku yang memuat bagaimana membenci dan dendam. Ya semacam kelainan jiwa. Kalaupun ada orang seperti itu, pasti tidak banyak, atau mungkin tidak ada. “ Kata Yuni  sesuai pendapat pacarnya. 


Akhirnya setelah Yuni menikah, dia cerai. Dia lebih senang bersama saya walau tidak pernah mengubah persepsi saya terhadapnya. Bahwa dia sahabat dan mitra saya. Dan dia harus buktikan itu dengan  kerja keras untuk meraih laba. Dia tahu diri. Bahwa rasa hormat dihadapan saya adalah laba dan trust. Kalau tidak menguntungkan dia sadar bahwa kapan saja saya bisa tendang dia. Dia tahu banyak wanita yang tersingkir begitu saja dari lingkaran bisnis saya. Tidak ada beban rasa bersalah saya. Karena saya pemain soal personal. Selebihnya, hati saya telah digadaikan kepada istri dan itulah sumber kekuatan saya menjadi pemain menghadap ketidak pastian. 

Perang dan keadilan

 




“ Apapun saya tidak setuju perang. Karena itu mencabik cabik rasa kemanusiaan. Yang menang dan kalah sama sama rusaknya. “ Kata teman. Saya bisa maklum. Lebih maklum lagi hidup ini memang tidak ramah. Tuhan saja ciptakan Setan agar baik dan buruk bersanding. Ini takdir manusia. Perang terus terjadi. Tetapi karena itu peradaban bergerak ke depan. Perubahan terjadi kearah yang lebih baik. Di alam semesta, antar atom saling menghilangkan. Antar planet saling berbenturan dan meledak. Antar hewan juga saling makan. Itu drama kehidupan yang Tuhan bentangkan.Agar kita bijak.


“ Kalau kamu inginkan keadilan. Maka pastikan kamu kuat dan mampu menciptakan keadilan pada diri kamu sendiri. Kalau engga, jangan salahkan orang lain perlakukan kamu tidak adil. “ kata mentor saya waktu saya masih muda. Saya kerja keras, belajar keras, dan keras kepada diri sendiri. Lewat proses waktu, saya berkali kali jadi korban predator bisnis. Saya tidak kutuki itu. Tetapi ketika saya kuat,saya berusaha bersikap adil kepada siapapun. Bahkan kepada orang yang menzolimi saya maafkan. Itu karena saya kuat. Mampu berlaku adil kepada diri saya sendiri.


“ Kalau dulu kami dijajah, itu salah kami. Karena kami lemah. Kini tidak. Kami perkuat ekonomi kami, karena kami tidak mau diperlakukan tidak adil oleh negara besar seperti Jepang, Eropa dan AS yang pernah jajah kami. Kami kerja keras melewati banyak hambatan dan rintangan dan rasa hina. Saat kami kuat secara ekonomi. Kami perkokoh angkatan perang. Bukan untuk berperang dan aneksasi negara lain. Tidak. Kami hanya ingin pastikan orang berlaku adil kepada kami dan karena itu perdamaian tercipta.” Kata teman saya di China.


Saya tidak ingin mencerca terjadinya sebuah perperangan alasan kamanusiaan. Tidak. Itu takdir Tuhan. Proses seleksi alam menentukan yang terbaik. Kalau saya sesali, itu artinya saya tidak pernah paham arti titah Tuhan di alam ini. Saya lebih focus kepada hikmah di balik perang Rusia dan Ukania. Retorika orang EU dan AS yang selama ini dipuja sebagai pengggas HAM dan perdamain, ternyata omong kosong. Mereka kuat.


Ketika AS invasi Irak. Tidak ada negara lain yang embargo ekonomi AS. Ketika Israel berseteru dengan Iran di Libanon dan Palestina, AS dan Eropa termasuk PBB embargo ekonomi Iran. Ketika Perancis dan AS membombardir Libia, tidak ada hukuman kepada AS dan Perancis. Ketika Arab bombardir Yaman. PBB bungkam. Namun ketika Rusia lakukan kekuatan militer terhadap Ukrania dengan tujuan demiliterisasi ukrania agar tidak berlaku zolim kepada rakyat di Donbass. Dalam lima hari. PBB ketuk Rusia. AS dan EU lakukan embargo ekonomi kepada Rusia. Double standar moral. Hipokrit.


Putin melawan dengan gagah berani atas tekanan EU dan AS, bukan untuk ingin invasi. Dia hanya ingin menciptakan perdamaian dan keadilan bagi negara nya sendiri. Dia tidak mau bernasip buruk sama dengan Yaman, Libia, Irak, negara Eropa timur ex USSR yang sudah dianeksasi oleh NATO. Kalau akhirnya dia harus berperang. Itulah harga untuk dirinya bisa diperlakukan adil. Itu takdir hidup manusia. Lemah dan bego hanya akan jadi korban. Semakin ngeluh samakin bego. Putin engga mau itu terjadi pada negarany


Saturday, March 05, 2022

Ilmu pengetahuan.

 



Di dunia ini negara besar mengindikasikan mereka pemilik perpustakaan besar. Masuk dalam  urutan kelas dunia. Inggris: British Library ( Urutan 1 terbesar di dunia) AS : Library of Congress (2), New York Public Library (4), Boston Public Library (16) , New York State Library (17) , Harvard Library , Yale Library (18). China :Shanghai Library (3) National Library of China (10) Rusia :Russian State Library (6) National Library of Russia (11). Jepang : National Diet Library (7). Denmark: Royal Library, Denmark. Perancis : Bibliothèque nationale de France (9). German : German National Library (12) , Berlin State Library (15). Spanyol : Biblioteca Nacional de España (13). Swedia : National Library of Sweden (19). Ukrania : Vernadsky National Library of Ukraine (20). Iran : National Library of Iran (21). 


Negara negara tersebut. Dalam sekian dekade mampu mengikuti perubahan dunia dan menjadi unggul berkat ilmu pengetahuan.  Waktu remaja ibu saya provokasi untuk datang keperpustakaan itu. Karenanya  saya  bermimpi ingin datang ke perpustaan itu. Walau saya gagal masuk universitas. Namun cita cita ingin masuk perpustakaan itu tidak pernah padam. Alhamdulilah. Diatas usia 40 sampai usia 45 tahun. Saya sudah kunjungi semua perpustakaan itu. Saya bisa tahu. Mereka memang hebat berkat Iqra. " Terimakasih, Amak. Telah memberikan aku jalan menemukan  hikmah hidup”


Yang saya sedihkan. Islam yang pernah menguasai dunia seperti dinasti Turki Usmani, tidak termasuk dalam daftar perpustakaan terbesar dunia. Padahahl Usmani berkuasa hampir 600 tahun. Hanya diwakili oleh Iran. Dan kini hanya iran satu satunya negara islam yang punya pusat riset nuklir berkelas dunia. 


Iran lebih dulu paham potensi logam tanah jarang untuk sumber energy murah. Mereka tidak sibuk seperti indonesia yang bangun pabrik mobil istrik atau baterai.  Mereka simpan dulu SDA mereka yang kaya LTJ.. Mereka focus bangun pusat riset LTJ. Tahun 2018 Iran bangun pusat riset Logam Tanah Jarang. Ini terbesar kedua setelah China. Terlibat dalam riset energy fusi bersama China. Kalau mereka sukses, akan mampu mengurai mineral rare earth untuk mencukupi sumber energy murah sepanjang zaman.


“ Tapi bro, anda tidak perlu inferirior. Tetap harus bangga. Jumlah masjid terbesar di dunia ada di Indonesia. Mengalahkan seluruh negara islam di dunia. Anda negara religius yang bisa menyerap ilmu tanpa belajar. Karena melalui ustad, Allah ajarkan kalian berpengatahuan.Dunia tidak penting yang penting akhirat “ Kata teman dari Iran waktu dia ajak saya ke National Library of Iran, Teheran yang berjumlah 15 juta buku. Saya terhenyak dan akhirnya senyum pahit


Sunday, February 20, 2022

Tuhan mendidik

 




Teman saya di China. Dia pengusaha besar. Satu saat dia datang ke saya. “ Saya stress dengan anak saya. Dia putra satu satunya saya. Usianya sudah diatas 30 tahun. Tetapi dia tidak pernah dewasa. Kerja sama saya engga mau. Maunya bisnis tetapi malah bangkrut. Tiap hari main aja kerjaannya. “ Katanya dengan nada galau. Saya tatap dia lama. “Bisa bantu advice saya”


“ Bro, kamu memberi segala galanya kepada putra kamu. Tetapi ada tiga hal yang tidak pernah kamu beri ke dia.” Kata saya.


“ Apa itu?


“ Direndahkan, kesepian, kehilangan harapan.” Kata saya tersenyum. Dia terkejut. “ Apa maksud kamu?


“ Apapun nasehat kamu, Tidak akan efektif. Karena tiga hal itu dia tidak pernah tahu. Tapi kalau dia pernah merasakan tiga hal itu, tidak perlu lama. Cukup tiga tahun. Dia akan berubah dan menjadi hebat “ Kata saya.


Tiga tahun kemudian , teman itu bicara secara pribadi dengan saya.  “ Tiga tahun lalu saya usir anak saya. Semua akses uang dan relasi saya tutup. Istri saya juga bersikap sama. Kami siap bertaruh kehilangan anak kami demi kebaikan dia. Selama tiga tahun dia keluar dari rumah. Saya sering mendengar berita buruk tentang dia. Dia pernah jualan bakpao di pinggir jalan. Pernah dengar dia diusir dari tempat tinggalnya oleh petugas ketertipan. Pernah di rawat di RS khusus gembel.


Akhirnya dia datang ke saya. Dia berlutut depan kami “ Pa, izinkan saya menikah dengan wanita pilihan saya. “ Katanya membawa wanita depan saya. Penampilan sangat kumuh. Juga wanita itu. Tetapi wajah mereka keliatan bercahaya. Ada semangat. Tidak lagi nampak wajah manja dan tak peduli seperti tiga tahun lalu. Mama nya terharu. Saya juga terharu. Saya terima maaf dia.


Saya minta dia kembali ke rumah. Tetapi dengan rendah hati, dia tolak tawaran saya untuk pulang. Dia hanya minta restu saya untuk menikahi wanita itu. Ya kami izinkan. Dia pun tidak minta kami meriahkan perkawinanya.” Kata teman.


Kemarin B…” teman saya berlinang air matanya. “ Kami makan malam di apartementnya yang sangat sederhana. Saya liat dia memaksa asisten saya ikut makan juga. Tidak terkesan dia membedakan orang. Dia benar benar berubah. Memang dia sedang merintis usaha. Tidak punya sumber daya keuangan. Saya yakin dia akan baik baik saja. Dia akan lebih hebat dari saya.


B, terimakasih, Kamu telah menyelamat anak saya. Menjadikan anak saya seperti saya mau.”


“ Bukan menjadi seperti kamu mau.Tetapi seperti Tuhan mau. Dan kamu telah berlaku bijak. Kamu tidak intervensi Tuhan yang sedang mendidik dia lewat perasaan direndahkan, kesepian, kehilangan harapan. “ Kata saya.


***

Pesan moral. Kalau anda merasa direndahkan. Itu biasa saja. Jangan panik dan marah. Tetap melangkah. Karena setelah itu anda akan menghadapi cobaan lebih berat. Yaitu kesepian. Tidak ada orang yang peduli dengan anda dan tidak ada tempat untuk kembali. Anda benar benar sendirian. Anggap biasa saja. Terus berjuang.. Karena masih ada cobaan lebih berat. Yaitu apapun jalan tertutup. Tak ada cahaya sedikitpun. Gelap. Saat itu anda akan merasakan kehilangan harapan kepada dunia.  Nah saat itulah, anda merasa sangat butuh Tuhan. Dan kalau anda bisa tabah tanpa pengharapan. Terus berjuang. Saat itulah Tuhan akan angkat derajat anda. Selanjutnya jadi mudah…


Salah berpikir

 





Kadang saya bertanya tanya. Mengapa kita selalu sulit bersikap sederhana atas masalah yang sebenarnya memang sederhana. Misal, kita engga bisa bedakan Alat tukar  dan Alat bayar dalam perdagangan. Akibatnya banyak diantara kita mengatakan emas itu alat bayar. Padahal emas bukan alat bayar, tetapi alat tukar. Mengapa? Karena emas itu dari dulu adalah komoditas atau barang. Lucunya, masalah emas itu dibahas panjang lebar. Tetapi tetap saja tidak bisa membedakan antara  alat bayar dan alat tukar. Akibatnya tulisan itu jadi bias. Kadang membingungkan.


Kita sulit sekali memahami perbedaan antara uang sebagai “ alat bayar”  dengan uang sebagai “ alat pembayaran”. Walau keliatan sederhana namun pengertiannya jauh sekali. Kalau uang sebagai alat bayar, itu ditentukan oleh pemerintah dengan sistem Fixed exchange rate. Itu bisa saja pemerintah melakukan cetak uang. Tetapi syaratnya uang harus diback up dengan collateral cukup. Mudah sekali terkoreksi ( devaluasi ) sehingga uang mudah jadi sampah. Itu terjadi di Venezuela dan Soeharto ( 1998).


Kalau uang sebagai “alat pembayaran”,  maka ia menggunakan sistem floating exchange rate. Karena floating sifatnya maka uang sudah jadi komoditi yang nilainya ditentukan pasar. Lucunya, karena tidak paham perbedaan ini, orang membuat narasi too good to be true tentang printing money. Dia bicara tentang uang sebagai alat pembayaran tetapi tesisnya uang sebagai alat bayar. Kacau kan. Anehnya banyak banget orang percaya dengan narasi ini.


Kita juga tidak bisa membedakan tekhnologi sebagai alat dengan tekhnologi sebagai bisnis. Misal IT. Ecommerce itu adalah platform IT untuk mendukung market place agar efisien dan efektif. Agar terjadi transformasi tata niaga bisnis. Tetapi lucunya. IT berkembang pesat. Sementara tata niaga distribusi barang dari pabrikan sampai ke pengecer tidak berubah. Tetap saja business process tidak efisien. Apa yang terjadi? hanya menjual platform IT untuk orang yang males gerak. Engga akan ada kemajuan. Tetap aja rente.


Orang tidak bisa membedakan agama dan Politik. Agama itu berkaitan dengan ajaran nilai. Sementara Politik berkaitan dengan metodelogi mendapatkan nilai. Analoginya,  Agama bicara tentang tujuan ke Bandung. Politik bicara tentang bagaimana mencapai tujuan ke Bandung. Kan bisa pakai mobil pribadi, jalan kaki. atau naik sepeda, atau kereta. Nah bayangkan,  agama bicara politik. Nyambung engga ? Pasti engga. Prinsipnya beda. Politik bicara agama. Pasti engga nyambung. Tapi karena engga bisa bedakan, ya  bicara politk bawa agama jadi bias. Sebaliknya bicara agama bawa politik sama saja. Bias juga.


Mungkin karena kelemahan kita dalam literasi sehingga membuat kita jadi masyarakat yang kacau berpikir. Apapun yang kita  tiru dari luar pasti salah jadinya. Bukan sumbernya salah, tetapi cara berpikir kita yang salah. Akibatnya mudah jadi korban provokasi apa 


Miskin literasi dan informasi.

 





Kadang saya engga habis pikir. Mengapa orang kalau bicara selalu mengutip kata kata dalam buku dan tak lupa menyebut nama pengarangnya. Anehnya jarang yang menyebut nama pengarang Indonesia. Selalu berbau asing. Kalau tokoh sekular, ya referensinya bahasa inggris. Kalau agama, referensinya bahasa Arab. Dan lebih aneh lagi, yang dengar semakin percaya kalau disebut referensinya. Padahal referensi itu belum tentu benar. Bisa saja itu hanya opini pada situasi dan kondisi ideal. Yang pasti, anda tidak akan dapat apa apa. Hanya memuaskan rasa kedunguan anda saja.


Akibatnya kita mudah sekali jadi korban hoax dan provokasi. Padahal di era internet ini, tidak ada informasi yang sulit diverifikasi. Kemarin ada kasus Wadas. Opini sangat seram. Negara represip dengan rakyat yang menolak lahannya dibebaskan untuk tambang batu Adesit. Padahal tidak ada satupun peluru keluar. Sikap tegas aparat ditengah kerumunan itu sudah standar dimanapun, negara manapun. Biasa Saja. Kecuali ada yang mati karena peluru tajam. Nah itu ceritanya lain.


Ada pengamat ekonom bicara tentang IKN itu sebagai jalan asing untuk kuasai indonesia. Dia gunakan teori konspirasi yang bernama oligarki bisnis. Tak lupa dia pakai berbagai macan referensi untuk menguatkan opininya. Orang ramai percaya. Lucunya esensi dari adanya IKN itu jadi bias. Framing media massa sengaja mengubah sudut pandang orang terhadap tujuan ideal dari IKN itu.


“ Di Indonesia itu, hal yang sederhana saja akan menjadi sulit dipahami orang. Hanya karena influencer bicara.” Padahal ada istilah berinvestasi “ Jangan pernah percaya kepada infuencer” Mengapa? karena dia bicara bukan untuk anda, tetapi untuk kepentingan dia. Setidaknya menaikan rating dia. Setelah itu uang akan mengalir ke dia dalam bentuk apa saja.


Mendengar dan membaca itu bagus saja. Tetapi jangan membuat anda bigot. Cukup jadikan itu sebagai pengatahuan, yang tidak perlu membuat anda jadi follower. Gunakan juga akal dan referensi lain. Setidaknya baca dan dengar juga dari sumber lain. Di situ anda bisa bersikap. Tetapi dalam bersikap. Tetap jadikan akal sebagai raja dan nurani sebagai hakim. Anda akan tercerahkan. Untuk anda saja. Setidaknya anda tidak jadi korban influencer dan media.


***


Kemarin malam sebelum tidur Oma tanya” Pah, di TV sering dengar ada kasus soal afiliator main .Apa sih itu pah.?


Saya terdiam. Mikir gimana jelasin ke Oma dengan bahasa sederhana. “ Ma, papa mau cerita. Ini kisah nyata. Kejadiannya tahun 2019. Mau dengar engga?


“ Mama tanya, papa malah mau cerita. Udah ngantuk pah.”


“ Cerita ini ada hubungannya dengan pertanyaan mama. Mau engga ?


“ ya mau”


“ Ada orang kaya. Namanya Jhon. Dia melihat tukang parkir yang sedang asik main sosmed. Dia dekati pria tukang parkir itu. Nama tukang parkir itu Sam. Saya akan beri kamu uang USD 1 juta. Datanglah ke apartement saya, kata John sambil memberikan kartu namanya. Malamnya Sam datang ke rumah Jhon. Benar. Dia dapat uang USD 1 juta kontan di tas koper. Apa syaratnya? tanya Pria itu. John engga bilang apa apa. Dia hanya bilang, ambilah.” Kata saya.


“ Wah malaikat ya Jhone itu. Pasti Allah kirim malaikat untuk Sam yang sholeh” Kata Oma.


“ Mama tahu apa yang terjadi setelah dapat uang?


“ Apa?


“ Tukang parkir itu berhenti kerja. Dia bergaya seperti orang kaya. Dia beli baju, sepatu, dan kendaraannya, memang milik dia. Itu semua di photo dan upload ke Istagram. “


“ Kok engga buat usaha uang segitu?


“ Sam itu mental miskin ma. Semangat juang rendah tapi selalu bermimpi jadi orang kaya. Setiap hari ada saja photo dia upload. Itu cara dia menutupi kelemahannya. Semua photo itu menunjukan Sam orang kaya. Tapi lama lama uang habis. Jhon tawarkan uang lagi. USD 1 juta lengkap dengan fasilitas liburan di villa di kepulauan pasifik dengan jet pribadi. Semua kemewahan itu tentu dia tampilkan di istagram. Bahkan video kemewahan itu dia upload ke Youtube. “


” Wah keren”


“ Orang terkesima. Lama lama follower nya di istagram dan Youtube makin banyak. Jutaan dah. Lama lama orang mulai kepo. Apa sih kerjaan Sam. “


“ Nah loh. Apa kata dia.”


“ ya dia jujur aja, bahwa dia dapat uang dari seseorang. Tapi orang banyak tidak percaya. Mana ada zaman sekraang orang mau beri uang untuk kemewahannya. Rasa kepo ini, mendorong rasa ingin tahu wartawan. Diam diam wartawan ikuti kemana Sam pergi. Satu saat Sam habis uang. Dia pergi ke apartement John. Seperti biasa, dia pulang dapat uang satu koper. Wartawan tanya. Apa isi tas itu. Sam bilang uang. Dia perlihatkan uang itu ke wartawan. Wartawan tidak tanya lagi.


“ Terus..”


“ Wartawan mulai selidiki siapa john itu. Oh ternyata John itu pemain di wallstreet. Besoknya wartawan buat cerita. Bahwa kekayaan Sam karena dekat dengan fund manager di Wallstreet. Namanya John. Sebulan kemudian John, buat program investas lewat internet. Bahasanya terkesan keren tetapi tetap saja itu money game. Orang ramai tertarik ikut dalam program itu. Mereka semua bermimpi ingin kaya mudah seperti Sam dan Afiliator itu. Kalau persepsi orang sudah terbentuk.  Apa itu program investasi.? Tidak penting lagi.  Tai kucing aja tetap dipercaya. Apalagi ada bumbu trading canggih. Makin hot.


Tapi Jon tidak meladeni. Dia hanya memberikan kesempatan kepada investor terbatas. Akhirnya datanglah 4 investor terbatas. Mereka tidak ada uang. Mereka buat sistem afiliator untuk menarik uang dari masyarakat yang ingin kaya seperti Sam. Setelah uang terkumpul mereka berinvestasi pada John. Kontrak semua legal. Akhir cerita. Uang investor semua habis. Alasan kalah atau rugi. Engga bisa dituntut. Karena akadnya bukan hutang tetapi investasi. Dah gitu aja.” Kata saya.


Oma terdiam cukup lama. Akhirnya Oma ngomong. “ Jadi hanya karena Sam, orang banyak ingin semua jadi kaya seperti Sam. Orang berprasangka sangat baik kepada John karena media massa. Dan Jon dapat uang banyak karena afiliator. Dan afiliator itu yang rajin bercerita tentang kemewahan hidup Sam dan termasuk dirinya sendiri. Semua berkat Jon. Sementara Jon diam saja.  Mungkin dia ketawa ngakak melihat kebodohan berjamaah.


“ Ya itu akibat kepoan. Lupa mengukur diri. Orang kaya seperti Jon itu jangankan uang, dosapun kita pinjam dia engga mau. Jadi kalau dia beri uang , itu pasti ada agendanya. Engga gratis. Hanya orang bego dan rakus yang percaya.” kata saya. Oma tersenyum  dan dia tertidur. Duh tangan saya jadi bantal lagi. Bakalan semutan bangun pagi.

Mengapa petani China dan Thailand kaya raya.

  Anda mungkin tahu semua apa itu sauce tomat. Tentulah. Itu menu tambahan wajib yang tersedia di meja saat anda makan sup atau nasi goreng....