Ada ponakan yang islamnya “agak laen” dengan saya. Dia datang ke saya minta advice menceraikan istrinya ? Apakah istri kamu selingkuh dan terbukti benar adanya ? tanya saya.
“ Tidak “ jawabnya.
“ Kalau begitu engga ada alasan kamu ceraikan istri kamu. Selagi dia tidak selingkuh, walau dia males, engga mau bersolek, bau ketiak, doyan duit , engga telaten urus anak, suka marah marah, bawel, engga boleh kamu ceraikan. Ingat menikah itu janji dihadapan Tuhan, disaksikan Malaikat. Jangan lue kira cuman penghulu..” kata saya.
“Begini Om , dengar dulu masalahnya “ katanya “ Agama kan mengharuskan istri patuh dan setia kepada suami.”
“ Benar. Dia harus patuh dan setia, Tapi itu bukan berarti disuruh apa saja harus mau. Bahkan disuruh poligami juga harus mau. Bukan itu yang dimaksud patuh dan setia. Bukan. Tetapi dia patuh dan setia kepada Tuhan, dengan menjaga hatinya hanya codong kepada kamu. Itu yang dimaksud setia dan patuh. Paham! Kata saya.
Dia terdiam…
“ Ananda, seru saya dengan lembut “ Rumah tangga itu kalau dipikir secara rasional jelas tidak adil. Betapa tidak. Pria tidak punya hak apapun terhadap wanita sebelum dia tunaikan kewajiban. Setelah calon suami memberi mahar kepada calon istrinya, maka yang haram menjadi halal. Setelah berhak, itupun dipagari oleh agama dengan istilah “ perlakukanlah istrimu dengan baik,” Tahu arti perlakukan dengan baik ? menjaga suasana hatinya dari marah, kecewa, sedih, rasa kawatir, malu.
Nah kalau istri marah jangan pula ikut marah. Ya dengar dia marah dan berusahalah diam dengan tetap tersenyum. Tetapi kalau kamu balik marah atau bentak dia, itu bukan menjaga suasana hatinya tetapi malah merusak hatinya.
Kalau dia kecewa dan sedih karena kurang uang dan kamu engga bisa cukupi, ya minta maaf dengan tulus. Jangan pula dibentak dibilang istri matre. Ingat uang belanja itu bukan nafkah istri. Nafkah istri adalah perhiasan dan pakaian untuk kehormatannya.
Kalau istri cemburu itu karena dia kawatir, bukan sekedar kawatir tetapi rasa malu kalau sampai suaminya menikah lagi. INi masalah rasa hormat. Jadi kalau istri cemburu ya jangan pula dibentak. Jaga suasana hatinya dengan berdoa kepada Tuhan agar hati kamu hanya condong kepada dia. Paham “
“ Ya paham om. Ternyata jadi pria itu berat sekali.”
“ Ya sangat berat. Karena memberi kepada istri itu adalah kewajiban. Engga dilaksanakan ya dosa. Kalau sampai istri minta cerai karena kamu miskin atau 123 horeee, itu juga engga salah. Itu hak dia. Itu bukan dia engga setia tetapi memang begitu fitrah wanita. Dan ingat, sebaik baiknya pria dihadapan Tuhan, adalah pria yang memuliakan istrinya. "
No comments:
Post a Comment