Monday, April 11, 2011

Hamba setan

Berita tentang anggota Dewan yang tertangkap kamera sedang menonton adegan porno lewat Galaxy Tab ( samsung ) pada saat sidang paripurna menjadi bahan pembicaraan publik. Teman saya sempat berkomentar lewat message facebook, dia bilang bahwa Gedung DPR sudah jadi sarang Setan. Saya sempat tersenyum membaca message itu. Dia menyebut gedung DPR adalah sarang setan. Dia geram. Mungkin kegeramannya akibat kekecewaan dengan kader yang dia pilih dan yakin partai yang membina kader itu akan menjalankan visi misi Islam sebagai sumber keadilan. Kasus memalukan ini bukan hanya kali ini, dulu ada juga anggota dewan yang video pornonya bersama artis beredar. Ada pula berita seorang cleaning service menemukan kondom di tempat sampah ruang kerja anggota Dewan. Dalam buku DPR undercover, disebutkan cerita yang sangat miris tentang kebejatan mora anggota Dewan.

Cara setan memang sangat sistematis dan mereka cerdas menggiring manusia kedalam perangkapnya. Lewat hulubalangnya (manusia ), setan membenamkan mindset kedurhakaan kepada Allah atau disebut dengan mind corruption. Lewat mind corruption itulah sistem dibangun. Dengan menggunakan perangkat yang disediakan Allah berupa nafsu pada manusia , setan mencerahkan manusia dengan segala tesis agar sistem terbangun. Orang yang ilmunya tanggung tak akan mampu mendebat manusia yang sudah dijadikan laskar setan itu. Makanya jangan kaget bila ada orang yang begitu idealis keagamaannya ketika masuk gedung DPR , lambat atau cepat dia akan masuk perangkap. Tidak usah terkejut bila pribadi mereka seperti dekat dengan maksiat karena itu adalah bagian dari pakaian mereka sebagai hamba setan.

Mungkin ada yang merasa tersinggung dengan narasi saya diatas. Atau menuduh saya paranoid. Semoga benar saya paranoid. Tapi bacalah firman Allah ini ”Sesungguhnya kekuasaannya ( setan) hanyalah atas orang orang yang mengambilnya jadi pemimpin, karena mereka telah menyatukan dirinya dengan setan. Dan atas orang orang yang mempersekutukannya dengan Allah ( An-Nahl (16): 100). DPR adalah sumber sistem dibangun. Bacalah semua aturan dan UU yang dibuat , keliatannya islami namun secara prinsip sangat bertentangan dengan AL Quran dan Hadith. Mereka anggota Dewan bisa saja menyanggah bahwa mereka tidak menjadikan setan sebagai pemimpin. Tapi mengapa mereka membuat aturan tidak sesuai dengan AL Quran dan Hadith ? Mengapa mereka berkiblat kepada standard hukum sekular. Mengapa mereka menolak keras Islam sebagai dasar bersyariah dalam bernegara dan berbangsa?

Mengapa ? Tentu dengan kecerdasan yang dibekali oleh setan mereka mampu menjawab dengan sempurna pertanyaan itu. Sangat sempurna untuk diterima oleh rakyat yang mayoritas awam ilmu agamanya. Yang mencoba menyanggah dengan amarah maka akan dianggap sebagai teroris atau anti persatuan dan kesatuan atau tidak demokratis.. Ada polisi yang siap menangkap dan ada pula hakim yang akan mengeluarkan vonis penjara. Mereka lebih hebat dari setan. Buktinya kita menolak setan , engga pernah setan masukin kita ke sel. Kalau begitu Setan tidak perlu lagi ada di DPR. Untuk apa ? Ya ,kan. ? Oh setan berada diring lain yang perannya lebih strategis untuk mendukung kelangsungan sistem itu. Setan akan memfocuskan dirinya di majelis zikir, di masjid, di sajadah orang sholat, di tempat orang berbicara tentang syariat dan hakikat Agama, ditempat orang berjihad untuk meninggikan kalimat Allah. Disinilah setan berada dengan teamnya yang ahli disegala bidang untuk membuat manusia lupa akan Allah.

Mungkin di era sekarang setan tidak lagi menghalangi orang sholat, berzikir, berhaji, mengaji, puasa, tapi menganjurkan orang untuk menerima sistem dengan tangan terbuka atas aturan dan undang undang yang dibuat DPR. Karena lewat aturan dan UU itulah sistem terbangun dan masyarakat terjebak didalam atmosfir yang memanjakan nafsu. Bila manusia sudah memanjakan nafsu maka manusia lebih dari setan , dia tidak lagi mentuhankan Allah tapi mentuhankan selain Allah, bisa saja jabatan, harta, uang, atau dirinya sendiri. Ingatlah kata iblis ketika berbicara kepada Fir’aun ” aku lebih baik dari engkau karena aku hanya menganjurkan manusia untuk tidak menyembah Allah dan aku tetap mengakui Allah. Tapi engkau malah mengatakan kepada manusia ”akulah Tuhan kalian yang agung”. Ya kalau manusia sudah menolak cara Allah mengatur kehidupan maka manusia sudah mengatakan diri nyalah Allah.

Dan sekali lagi, setan memang cerdas namun ” sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaanya atas orang orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya ( An-Nahl (16) : 99). Orang orang seperti ini semakin hari semakin minoritas dan terlempar disudut hiruk pikuk sistem demokrasi ” yang mayoritas yang menang ”. Tanyalah pada diri kita sendiri , apakah kita termasuk yang mayoritas atau minoritas? Yang pasti bagi mereka yang minoritas tanpa berbuat apapun untuk merubah sistem maka negeri makmur sejahtera dibawah lindungan Allah tak akan pernah sampai disini. Yakinlah !

Saturday, April 02, 2011

Kebersamaan

Musim dingin tahun lalu saya sempat bertemu dengan salah satu eksekutif Virgin Group di Shanghai dalam acara gala dinner launching product. Dia menyebutkan bahwa pertumbuhan bisnis Virgin group sangat menjanjikan di China karena begitu tigginya antusias kelompok muda dan professional untuk menjadi entreprenuer. Kami berkembang karena SDM yang punya mimpi dan pekerja keras untuk meraih mimpinya. Kami hanyalah memberikan mesin roket membawa mereka ke orbit, setelah itu mereka akan bergerak sendiri dengan powernya tanpa keterlibatan kami. Dan tentu mereka akan menjadi satelit bagi kami , yang akan saling berkontribusi ,beraliansi, bersinergi, satu sama lain. Ketika krisis global terjadi, begitu banyak perusahaan hancur karena bermain di pasar uang namun Virgin group aman dari pengaruh itu karena mereka berbasis kepada kerja dan produksi riel.

Apakah itu Virgin Group ? Ia adalah bisnis venture kelas dunia yang dipimpin oleh entrepreneur nyentrik, Richard Branson. Dia merupakan kampiun bisnis kelas dunia. Dimana tingkat pertumbuhan bisnisnya lebih cepat dibandingkan Microsoft, Google. Dia mengembangkan perusahaannya lewat kekuatan bisnis Venture. Melalui jaringan Venture nya diberbagai negara , dia membuka kesempatan bagi para professional dibelahan dunia manapun untuk bergabung. Dia tidak menjadikan professional itu sebagai jongos tapi sebagai mitra venture. Team ahlinya akan membedah setiap rancangan mimpi para professional itu. Penilaian mimpi itu tidak didasarkan kepada capacity tentang modal dan reputasi tapi lewat kekuatan value yang dimiliki oleh professional itu. Bila value itu dinilai bagus maka teamnya akan memberikan advice bagaimana mimpi itu dapat dilaksanakan melalui planning , organiting, actuating and controlling. Lewat sistem seperti inilah Virgin group terus berkembang mendunia memberikan lahan bagi para professional bertarung menghadapi berbagai kendala menjadi laba.

Bila Richard Branson mengembangkan bisnisnya melalui venture maka Warren Buffet hampir sama. Dia menguasai saham perusahaan lewat bursa utama maupun paralel. Bahkan kebanyakan dia membeli saham lewat bursa paralel, dimana perusahaan itu dalam kondisi awal belum memberikan performance menjanjikan secara akuntasi. Warren Buffet membeli saham dengan motive jangkan panjang atas dasar penelaahannya terhadap value product, brand, management. Artinnya dia tidak membeli saham dalam permainan spekulasi pasar. Ketika dia menguasai saham perusahaan lewat bursa maka diapun mendorong perusahaan itu dari unqualified menjadi qualified. Hampir semua perusahaan yang kini masuk dalam 500 fortune dan blue chip dibursa utama, pada awalnya didirikan oleh para dreamer yang melempar sahamnya dibursa paralel , adalah bagian dari portfollio investasi Warren Buffet. Mereka tumbuh menjadi raksasa berkat kepiawaian dan ketenangan seorang Warren Buffet mendukung mimpi mereka.

Apa yang dapat saya cermati dari seorang Richard dan Warren adalah menjungkir balikan tesis ekonomi tentang Income sama dengan konsumsi ditambah tabungan ( I=C+S). Menjungkir balikan tentang risk management compliance dalam bentuk collateral. Mereka tidak menjadikan pemupukan laba dengan membanjiri pasar uang obligasi, deposito. Tidak ! Mereka gunakan laba itu untuk bergulir dalam usaha riel lewat venture bisnis yang tanpa collateral.. Sistem jaminan resiko diabaikan, yang ada adalah kekuatan moral untuk sukses bersama dimasa depan. Itu sebabnya mereka juga melengkapi organisasinya dengan dukungan riset dan multi disiplin ilmu untuk menjadi mentor bagi para venturer. Maka yang terjadi adalah pendistribusian kesempatan bagi semua untuk menjadi lingkaran saling ketergantungan diatas etika saling hormat , saling menolong. Baik pemodal maupun professional menempatkan masa depan sebagai tantangan untuk digayuh bersama lewat kerja keras. Menurut saya mereka telah menjalankan konsep islami, tidak ada ribawi, tidak anak aneksasi, yang ada adalah kebersamaan dalam laba maupun rugi.

Warren dan Richard bukanlah beragama islam tapi mereka telah menjalankan usaha dengan konsep islami. Dan Mereka berhasil. Tapi mengapa begitu banyak pengusaha muslim tidak seperti mereka. ?. Bahkan Bank Syariah, sistem mudharabah ( Bagi hasil )diharuskan tersedianya jaminan ( collateral ). Saya tertarik dengan ungkapan sahabat saya dalam dunia maya, yang mengutip Dr. Yusuf Qardhawi, seorang ulama kontemporer dalam bukunya mengambil sebuah kesimpulan, bahwa umat Islam mundur karena meninggalkan agamanya.. sedangkan negeri Barat semakin maju karena meninggalkan agama mereka.

Monday, March 28, 2011

Sebuah pelajaran

Anda sebagai kepala keluarga. Ketika anda bertengkar dengan anggota keluarga anda, kemudian datang orang luar melempari batu kerumah anda. Dan lebih hebatnya lagi orang luar itu meminta anda keluar karena anda berusaha tegas kepada anggota keluarga anda. Anda juga dinilai tidak sependapat dengan orang luar itu dalam menerapkan cara mengelola rumah tangga. Setiap hari anda diberitakan buruk oleh orang luar itu. Semua berita itu membuat kredibilitas anda hancur dihadapan tetangga dan tentu juga dihadapan keluarga sendiri. Marahkah anda ? Tentu semua akan marah. Adilkah sikap orang luar itu terhadap anda ? tentu tidak adil. Bagaimana mungkin orang luar menentukan salah benar sikap anda dengan kacamatanya sendiri. Yang paling tahu masalah keluarga anda adalah anda sendiri. Kira kira begitulah analogi yang terjadi kini terhadap Libyia dengan tekanan militer dari Barat dan AS.

Minggu lalu waktu saya makan malam di Shenzhen dengan pejabat China, dia sempat agak emosi berkata ” Bayangkanlah bila apa yang kini menimpa Libia juga terjadi dinegara kamu? Apakah kamu rela negeri kamu dibombardir oleh orang luar hanya karena ingin menjatuh rezim yang berkuasa. Ini tontonan arogansi AS dan Barat dengan atas nama PBB untuk memaksakan kehendaknya. Anehnya umat islam sebagian besar ikut mendukung upaya AS/Barat menjatuhkan Muamar Qadaphi lewat militer itu. Kami tegas menolak. Didewan keamanan PBB kami tidak mendukung serangan militer terhadap Libia. Kami percaya bahwa masalah Libia adalah masalah dalam negeri Libia. Hanya rakyat Libia yang berhak memutuskan apa yang terbaik untuk Libia.” Sikap China tidak beda dengan Bolivia dan Rusia, German.

Pejabat china itu melanjutkan ” Kalau Obama mengikuti sistem demokrasi di AS, seharusnya serangan itu mendapatkan persetujuan dari DPR. Tapi ini tidak.! Obama bergaya diktator hanya karena tak mampu melawan tekanan operator minyak seperti BP dan Cevron. Dasar negara loyalis kepada pemodal. Munafik. ” saya hanya tersenyum mendengar letupan emosi pejabat itu terhadap sikap AS. Terlepas soal itu adalah kebijakan politik China terhadap krisis di :Libia namun satu hal yang saya harus hormati bahwa mereka bisa melihat secara jelas ada apa dibalik serangan itu? Kalaulah memang niatnya baik demi tegaknya demokrasi itu tidak masalah. Tapi ini soal kepentingan kelangsungan kontrak minyak yang terancam diputus oleh Khadapi terhadap ”sister company ” yang juga adalah pemodal kampanye Obama sebagai president.

Nasip Libia mungkin akan sama dengan Irak. Nasip Khadapi akan sama dengan Sadam Husen. Nasip rakyat Libia akan sama dengan rakyat Irak. Bila Khadapi tumbang dengan mengenaskan seperti kejatuhan Sadam Husain ditengah euforia kemenangan bagi rakyat Irak, maka setelah itu nasip Rakyat Libia akan sama dengan nasip rakyat Irak yang harus menerima menjadi bangsa terjajah secara sistematis , dimana demokrasi akan dibangun untuk melegitimasi penguasaan resource minyak bagi kepentingan ”sister company ” yang menjadi pemodal rezim AS berkuasa. Berkali kali kita menyaksikan arogansi AS di negara Islam. Masalah Afganistan belum tuntas, dan masih berdarah darah. Ini pelajaran termahal bagi kita umat Islam.Jangan lagi terpancing dengan provokasi hingga umat terbuka untuk di intervensi oleh asing.

Sadam dan Khadapi , Husni Mubarak , awalnya begitu yakin dengan konspirasi bersama Barat/AS akan membuat mereka bisa terus berkuasa. Mereka yakin berkonspirasi dengan orang kafir ( yahudi ) akan abadi untuk melahirkan kebaikan. Nyatanya terus membuat mereka menjadi pecundang. Ketika kesadaran akan kebaikan datang, merekapun menjadi musuh untuk di remove. Saatnya bagi pemimpin Islam dimanapun berada untuk keluar dari konspirasi dengan AS/Barat demi langgengnya kekuasaan. Saatnya berkonspirasi dengan Allah agar kebaikan tersebar dan kekuasaan menjadi rahmat bagi semua. Rasul telah menteladankan bagaimana bersikaf dengan orang kafir dan bagaimana bersikap dengan orang seiman, ,yaitu melalui akhlak yang baik...

Tuesday, March 22, 2011

Ketika di uji ?

Kakek saya pernah becerita dulu ketika perang mempertahankan kemerdekaan. Dia bersama para pemuda dikumpulkan oleh guru mengaji untuk ikut berjihad mempertahankan kemerdekaan. Regu dibentuk dan masing masing regu dipimpin oleh kepala regu. Kepala regu ini dipilih dari murid mengaji yang paling pintar dan paling paham soal Al-Quran dan Hadith. Cerita berikutnya, ketika dalam perang gerilya mereka dikejar oleh tentara Belanda. Sampailah mereka didepan sungai Batanghari. Sementara dibelakang Tentara Belanda terus mengejar sambil melepaskan tembakan. Bila mereka tidak menyeberangi sungai maka mereka harus menghadapi tentara belanda yang bersenjata lengkap. Sementara dipinggir sungai itu terdapat buaya yang sedang berjejer. Bila menyeberang maka resiko dimakan buaya.Tidak menyembrang sungai maka akan dihantam senjata Belanda. Mereka dalam situasi kritis,terpojok. Mereka bingung.

Kemudian kakek saya melanjutkan, Kalau mundur, taktik grilya masih bisa diterapkan untuk menghancurkan belanda, Tapi kalau maju, kandaslah. Karena harus menghadapi senjata mesin belanda sementara mereka hanya bersenjatakan ala kadarnya. Tapi bila menyebrangi sungai , ada buaya. Ketika itulah ketua regu berkata kepada mereka. “Seberangi sungai dan bacalah salawat Nabi”. Dengan patuh mereka membaca salawat Nabi, dan terus menyeberangi sungai. Kakek saya menggambarkan betapa buaya itu sempat menghindar ketika mereka masuk kedalam sungai. Ada juga buaya yang berada agak ditengah sungai, memenjamkan matanya ketika berlintasan dengan mereka. Satu demi satu mereka berhasil menyeberang sungai. Dan... ketua regu tetap ditempatnya. Dia tidak punya nyali. Padahal dia yang meyakinkan kepada kami “ baca salawat Nabi maka pertolongan Allah akan datang.” Akhirnya ketua regu itu tertangkap oleh Belanda.

Dalam operasi grilya berikutnya, mereka berhasil membebaskan ketua regunya dari tahanan Belanda namun dalam kondisi lumpuh dan buta akibat disiksa oleh tentara Belanda. Cerita ini selalu diulang oleh kakek saya. Saya tahu kakek saya ingin menegaskan bahwa bukan banyak ilmu agama yang perlu kamu kejar tapi keyakinan yang harus kamu kejar. Sedikit ilmu tapi diyakini dengan seyakinnya maka itu lebih baik daripada banyak ilmu tapi membuat kamu bingung. Ada teman ditengah perjalanan , dia tetap sholat sesuai waktu walau banyak dalil menyebutkan boleh di jamak atau di qada. Sementara teman yang paham ilmu agama, dengan tenang berkata “Allah sudah kasih dispensasi ya kita manfaatkan. Tapi tema yang tak luas ilmu agamanya itu berkata “ saya sholat karena saya rindu Allah. Lewat ilmu kita bisa masuk kedalam sistem dan perbaikinnya.Itu kata orang berilmu kebanyakan. Tapi bagi orang awam ilmu berkata kita harus merubahnya tanpa harus masuk kedalamnya.

Kalau ingin tahu tingkat keimanan orang , maka lihatlah ketika dia diuji. Orang banyak sabar ketika diuji dalam kesulitan dan penderitaan tapi tak banyak orang tahan ketika mendapatkan limpahan harta dan kekuasaan. Keimanan itu tidak akan bernilai dihadapan Allah sebelum di uji. Ilmu agama boleh tinggi. Tapi soal keyakinan harus dipahami dengan hati. Menjauhkan akal kecuali menyelaminya dengan hati. Lewat hati kehadiran Allah dirasakan dan aqidah tertanam kedalam qalbu untuk berbuat karena Allah. Tak penting apakah dia dalam keadaan lapang maupun sempit, longgar maupun kepepet, bebas maupun terpojok, dia akan tetap mengutamakan Allah diatas segala galanya. Baginya sebagaimana sabda Rasul “ Sungguh sangat menakjubkan urusan seorang mukmin, karena segala urusannya adalah berupa kebaikan. Dan tidaklah didapatkan keadaan yang seperti ini kecuali pada diri seorang mukmin saja. Ketika dia mendapatkan kebahagiaan, dia segera bersyukur. Maka itu menjadi kebaikan baginya. Dan ketika dia mendapatkan kesusahan dia bersabar. Maka itu menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim dari shahabat Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu)

Ya, siapapun kita akan mendapatkan ujian dari Allah. Apapun bentuknya tak lain sebagai bentuk menghilangkan “aku “ kecuali Allah. Pada momen dimana kita harus melepaskan sesuatu yang pada waktu bersamaan kita sangat menginginkannya. Mengambil sesuatu yang pada waktu bersamaan kita sangat tidak menyukainya. Pada momen inilah tak banyak orang siap untuk disebut beriman. Karena terjebak dengan akal nafsunya dan kadang iblis mencoba mencerahkan dengan berbagai dalil AL Quran dan Hadith yang dipaksakan, yang sehingga lupa hakikat tentang kecintaan kepada Allah bukanlah hal yang mudah dan murah(QS,Al Anbiya: 35)

Saturday, March 12, 2011

Komunitas Islam

Ambisi Napoleon hancur ketika tekadnya menyerbu Rusia mengalami kegagalan sebelum terjadi pertempuran. Napoleon bersama pasukannya dikalahkan oleh cuaca dan pernjalanan panjang yang melelahkan. Alexander yang berambisi sebagai penakluk dunia akhirnya harus menerima kenyataan kalah oleh konspirasi pasukannya untuk membunuhnya. Dalam usia muda , Alexander meningga karena diracun oleh orangnya sendiri. Hitler , akhirnya menerima kalah dari kekuatan sekutu walau tentaranya dibekali oleh tekhnologi militer yang hebat. Hitler harus menerima pil pahit sebagai pecundang hanya karena terjadi instrik dikalangan jenderalnya.Sejarah mencatat kehebatan organisasi menerapkan strategi untuk unggul ternyata tidak bisa menjamin keberhasilan sepenuhnya. Karena didalam organisasi itu terdapat manusia. Manusia bukanlah mesin yang mudah di olah dan diatur dengan standar operating procedure. Manusia adalah makhluk yang dinamis yang mempunyai ego suka dan tidak suka,serta cepat berubah.

Dulu berawal dari kota kecil , Madinah, generasi pertama Islam melakukan operasi penaklukan dengan cakupan yang sangat luas, yang terbentang dari Timur ke Barat ( Mesir, dari Crete ke Cappadocia) dari Yaman ke Gerbang Alan (dipegunungan kaukasus ). Mereka menaklukan bangsa Armenia, Syiria, Persia, Byzantium dan Mesir serta seluruh wilayah disekitarnya. Mereka menghadapi tantangan berat , mendobrak kota yang dikelilingi oleh benteng benteng, melintasi wilayah yang dibatasi oleh gurun pasir dan laut luas. Tentu ini bukanlah mudah. Mereka tentu menghadapi tantangan kekerasan alam , cuaca dan jarak tempuh yang memakan waktu berbulan bulan bahkan tahun. Hanya dalam waktu 10 tahun seluruh jazirah Arab telah dikuasai oleh generasi pertama Islam. Jumlah pasukan islam tentu pula tidak sedikit. Nah, pertanyaannya bagaimana para panglima Islam ketika itu mengorganisir pasukannya ditengah keterbatasan logistik dan medan tempuh yang berat ?

Para ahli sejarah memang mencatat operasi penaklukan itu dengan rapi. Mereka juga mencatat siapa panglimanya. Tapi tidak banyak sajarawan membicarakan bagaimana kehebatan organisasi pasukan Islam ketika itu. Apa kekuatan mereka hingga mampu melewati berbagai hambat phisik maupun psikis itu. Pendeta John Bar Penkaye didalam tulisannya ditahun 680an Masehi, yang kini tersinpan di British Library , menyebutkan bahwa itu semua berkat kekuatan spiritual yang diajarkan oleh Muhammad kepada setiap individu. Para pasukan itu bergerak seperti kumpulan Lebah. Sangat teratur. Setiap mereka punya keahlian masing masing. Masing masing pula bergerak sesuai keahliannya tanpa perlu diminta atau dikomandokan.

Dalam perjalanan jarak jauh , mereka tidak membawa bekal melimpah. Namun disetiap persinggahan di kota kecil mereka bergabung dengan masyarakat., Ada yang jadi petani, merajut pakaian untuk dijual, membantu gembala ternak, Ahli besi membuat alat pertanian,senjata dan lain lain., Dari kegiatan itu mereka mendapatkan upah dan bekal. Apabila bekal sudah cukup maka merekapun kembali melanjutkan perjalanan. Yang lebih penting lagi , setiap persinggahan itu mereka menebarkan akhlak kasih sayang dan pengetahuan untuk hidup damai. Tentu memberikan kesan bagi penduduk kota yang disinggahi, ada yang masuk islam dan bergabung menambah jumlah pasukan Islam menuju wilayah penaklukan. Para pasukan Islam tidak memiliki seragam layaknya tentara Romawi. Mereka menggunakan baju ala kadarnya dan kalaupun ada baju besi namun itu hanya ada pada panglima digaris depan.

Ketika berhadapan dengan pasukan musuh dimedan laga. Mereka berbaris dengan tertip sesuai dengan formasi pertahanan ( Ashaff ) . Diantara mereka adalah bersaudara. Satu sama lain memahami kelebihan dan kekurangan saudaranya. Makanya siapa yang digaris depan, siapa yang ditengah dan dibelakang, tidak diperlukan komando berjenjang. Mereka menyusun dirinya secara otomatis. Bila pertempuran berlangsung, terjadi saling tutup dengan cepat untuk mempertahankan formasi agar tetap kokoh mendesak musuh. Peran Panglima hanya sebagai penujuk arah kemana pasukan harus begerak dan kapan harus berhenti. Itulah sebabnya ketika datang perintah dari Khalifah Umar Bin Khatap agar Khalid bin Walid di gantikan posisinya sebagai panglima perang oleh Abu Ubaidah, ditengan pertempuan sengit itu, Khalid bin Walid tetap bertempur tanpa terpengaruh apapun. Begitupula pasukannya.

Bila panglima gugur ditangan musuh, maka yang merasa kualitasnya setara panglima itu akan langsung tampil sebagai pengganti. Hebatnya proses ini tidak pernah dipersoalkan oleh pasukan. Tidak ada intrik. Mengapa ? siapapun mereka yang berjihad itu , tidak bertempur karena khalifah, tidak bertempur karena harta rampasan, tidak bertempur karena pangkat, tidak. Mereka berjihad karena Allah. ! Dan dengarlah ketika mereka berhasil mencapai kemenangan dan merebut wilayah, mereka tidak memaksa pengduduk taklukkan untuk memeluk agama Islam. Mereka hanya ingin memimpin dan menegakakan keadilan menurut syariah Islam. Walau penaklukan banyak wilayah itu berlangsung cepat namun dibutuhkan proses 300 tahun untuk terjadinya konversi dari agama leluhur penduduk ke agama Islam. Jadi jelaslah bahwa Islam berkembang bukan dengan pedang.Tapi dengan transformasi akhlak cinta dan kasih sayang yang diteladankan oleh komunitas Islam ketika itu. BIla Islam diterima itu disebabkan karena diyakini sebagai rahmat bagi semua.

Apa yang bisa ditarik dari sejarah generasi Islam pertama itu ? Kekuatan organisasi tentara islam bukan didasarkan oleh kehebatan SOP buatan manager dan kehebatan Panglima. Organisasi tentara islam itu menjadi solid karena semua individu itu menjadikan AL Quran sebagai perekat diantara mereka. Dalam tataran Makro mereka adalah komunitas yang terbangun sesuai kehendak dan tuntunan dari Allah( AL quran dan Hadith) . Dalam tataran mikro mereka saling menjaga atas dasar cinta dan kasih sayang. Maka, jadilah mereka bagaikan kumpulan lebah yang bergerak teratur /tertip ( ashaff) dan ikhlas dengan takdirnya masing masing. Itulah yang tidak dimiliki oleh tentara Modern di Era Napoleon, Hitler, juga AS dalam perang Vietnam. Tidak dimiliki oleh organisasi sekular. Tentu bila organisasi Islam ( ashaff ) tampil dalam mengurus negara maka dapat dibayangkan bagaimana kehebatan komunitas Islam itu ...

Thursday, March 03, 2011

Makna harga

Apa yang membuat diterimanya sistem kapitalis oleh banyak negara, termasuk negara sosialis dan komunis ? itulah pertanyaan yang diajukan oleh teman saya. Walau , katanya, kapitalis telah mengakibatkan derita dan nestapa akibat krisis demi krisis, namun tetap saja penduduk planet bumi tidak bisa lepas dari kapitalisme. Teman ini menjawab sendiri pertanyaannya , bahwa ini berkaitan dengan ”harga ”. Dalam sistem kepitalis harga diserahkan kepada pembeli penjual. Tidak boleh pihak diluar itu berhak mengatur atau menentukan harga. Termasuk negara tidak boleh menintervensi terbentuknya harga di pasar. Dalam islam juga menegaskan seperti itu sebagaimana sabda rasul ” “Sesungguhnya Allahlah yang menetapkan harga, dan menurunkannya, melapangkan dan meluaskan rezki. Janganlah seseorang di antara kalian menuntut saya untuk berlaku zalim dalam soal harta maupun nyawa” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban).

Dari keberadaan ”harga”yang berada di ” free zone ” ini terjadilah derivative yang sangat luas. Maklum saja bahwa dunia kapitalis bukan hanya dunia jual beli barang, tapi juga dunia industri, jasa ( financial and Banking ). Dari free zone soal harga ini, terbentuklah apa yang disebut dengan value added. Harga tidak lagi mencerminkan real perolehan barang ditambah laba tapi didalamnya terdapat pula unsur image dan tekhnologi yang melekat pada barang itu. Begitupula berbagai linked product yang lahir dari keberadaan riset yang digunakan oleh seperti industri obat obatan, otomative, electronic, high technology , pestisida, pupuk dan lain sebagainya ikut berperan menentukan harga dipasar. Baju dan Jas bermerek Armany harganya 100 kali lipat dari harga baju buat pasar Tanah Abang atau 10 kali lipat dari jas buatan Pasar Pagi. Harga secangkir kopi di starbuck sama dengan 10 cangkit kopi di warteg. Padahal baju tetaplah baju dan kopi tetaplah kopi. Perbedaannya hanya terletak pada image dan tekhnologi. Starbuck dan Armany membangun image soal produknya lewat kampanye dan mengembangkan produk dan design lewat riset tekhnologi.

Sebelum terbentuk WTO , diawali dengan Putaran Uruguai. Ini proses yang panjang sampai terbentuknya WTO yang mengatur kesepakatan international soal perdagangan, investasi, pariwisata ( belakangan berkembang sampai ke IT , Telekomunikasi dan Financial ). Dalam putaran uruguai dan sampai terbentuk WTO , masalah harga ini selalu menjadi silang sengketa. Karena kalau harga barada di free zone tanpa ada intervensi negara maka harus ada kesepakatan tentang perlunya keterbukaan mengenai unsur pembentukan harga itu sendiri. Namun ini tidak sepakati dengan alasan competisi. Maklum, berbagai produk yang lahir lewat riset dan dikampanyekan dengan luas, tidak diketahui dengan pasti berapa harga pokok standard perolehannya , dan perlu rahasia harga pokok demi unggul dalam bersaing. Tentu ini bagi negara ketiga yang mayoritas sebagai konsumen akan dirugikan. Itulah sebabnya China termasuk yang terakhir meratifikasi WTO walau dengan ”catatan”. Semua mereka berdalih bahwa riset dan promosi adalah halal dan manusia berhak menimba laba dari upaya itu.

Berapa harga terbentuk, itu tergantung pasar ( penjual dan pembeli.) selagi tidak ada unsur penipuan dan kedua belak pihak senang. Kenapa dipermasalahkan? Bahkan, Nabi sendiri ketika diminta oleh sahabatnya untuk mematok harga di pasar, Nabi menolak dengan keras dengan dasar hanya Allah yang berhak. Demikian pendapat teman saya. Namun, pendapat saya, itu tidak seratus persen benar untuk menjastifikasi sabda nabi itu berlaku holistik. Karena dulu belum ada industrialisasi dengan konsep value added. Belum ada marketing concept. Nabi hanya bicara dalam konteks perdagangan. Sementara kapitalisme dalam bentuk yang lebih luas berhubungan dengan negara, financial , industri memerlukan kearifan para Ulama bersama ekonom Islam untuk mempelajarinya dengan hati hati. Agar kapitalisme perdagangan yang dijadikan dalil penetapan harga jual beli dapat melahirkan keadilan.

Mungkin dapat dilihat contoh bagaimana negara sosialis dan komunis menetapkan kebijakan soal harga ini. Negara tidak melakukan intervensi dalam harga. Tapi negara membuat kebijakan dalam sistem akuntasi perpajakan,dimana amortisasi biaya riset setiap produk paling cepat 10 tahun. Dan menetapkan batasan biaya promosi dan kelebihannya dianggap sebagai pendapatan pajak. Dengan aturan ini akan membuat komponen pembentukan harga akan terkendali dibawah aturan ketat pemerintah. Disamping itu, cara ini ternyata efektif mengendalikan inflasi. Dan lihat hasilnya, china mampu unggul dalam persaingan global kususnya berhadapan dengan negara kapitalis murni. Masyarakat dunia diuntungkan karena mendapatkan harga yang murah dan rasional itu. Inilah dampak bagaimana negara harus bertanggung jawab mengawal ”free zone ” harga ditengah masyarakat demi tegaknya keadilan.

Karena yang paling buruk dalam kapitalisme dari akibat kebebasan menentukan harga adalah terbentuknya ”mental kapitalisme”,yang dikenal dengan konsep ” berkorban sekecilnya mendapatkan laba sebesarnya”. Hanya negara yang bisa mengendalikan ini.! Makanya perlu negara dibawah khilafah Islam demi tegaknya syariat islam untuk keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

Tuesday, February 22, 2011

Sangat takut ...

Kemarin ketemu dengan teman di Musholla Plaza Indonesia. Lama tidak bertemu dan terakhir bertemu setahun lalu ketika dia datang kerumah. Saya melihat ada sesuatu yang berbeda dengan teman ini. Wajahnya lebih bersih dan dia nampak agak kurus dari sebelumnya. Usai sholat , kami berbicara sambil menunggu sholat Maghrip. Mungkin dia melihat ada tanda tanya tersirat diwajah saya tentang dia yang kini. ” Saya takut kepada Allah. Takut sekali” Itu katanya. Saya terkejut ketika dia berkata seperti itu. Takut , benarlah manusia semua merasa takut. Tapi , ”takut sekali” disampaikan dengan roman wajah yang benar benar takut , itulah yang luar biasa.

Dia terdiam lama setelah usai mengatakan ” takut sekali.”. Saya tak ingin mengomentari lebih jauh. Karena saya tahu teman ini sedang berpikir sesuatu untuk mengatakan alasan dia berkata ”takut kepada Allah”. Benarlah , dia melanjutkan. Setengah tahun lalu, saya berkunjung kerumah sakit melihat kerabat family yang sakit keras. Kebetulan sekali saya melihat dengan mata kepala ketika ajalnya menjemput. Detik demi detik sakratul maut itu berlangsung, saya saksikan tanpa satupun terlewati. Dan ketika itu, saya lihat keningnya berkerut keras, mata tanpa pancaran makna ,kosong. Dada berkali kali terangkat. Jari kaki bergerak liar dan akhirnya tertekuk ketika dada terhempas dan mata tertutup dengan diiringi mulut yang juga tertutup rapat. Nyawanya terangkat dari tubuh, namun seperti nyawa saya sendiri yang lepas. Saya merasa terjatuh kedalam jurang yang teramat dalam. Ya, inilah maut. Inilah kematian yang semua manusia pasti akan menemuinya. Teman ini kembali terdiam. Airmatanya berlinang.

Akibat peristiwa itu, saya selalu gelisah. Setiap malam , setiap berangkat tidur, saya tak bisa memejamkan mata. Saya takut , takut sekali kalau besok tak lagi bisa melihat matahari.. Saya takut akan siksa Allah. Karena Allah berfirman ” Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna (al-mâ’un),” (QS Al-Ma’un [107]: 1-7). Saya gelisah setiap hari membayangkan betapa saya termasuk mendustakan agama. Walau saya sholat, saya ber haji dan melaksanakan seluruh rukun iman dan rukum Islam , tetap saja saya digolongkan sebagai pendusta oleh Allah. Karena saya berharta namun berbagi hanya sekedarnya dan itupun kalau sempat. Saya berilmu , kalaupun berbagi itupun ala kadarnya. Saya takut harta saya berkurang tapi saya lupa bahwa bila ajal datang, tak ada yang dibawa kecuali iman.

Saya paham ilmu syariat agama. Lanjutnya. Saya tahu semua hal tentang aqidah tapi satuhal, saya tidak mau tahu bila dicap Allah sebagai pendusta , hanya karena Akal saya tidak bisa menerima bila kerja keras saya berlelah lelah harus dibagi kepada mereka yang miskin dan lemah. Kalau saya berzakat maka itu tak lebih memperolok Allah karena tak sebanding dengan harga mobil mewah saya dan apalagi dengan rumah mewah saya. Saya ikhlas bila jumlahnya sedikit dan berpikir bila jumlah banyak. Saya benar benar bermain main dengan nikmat Allah dan pantas disebut sebagai pendusta. Makanya saya takut , takut sekali kepada Allah. Takut bila ajal datang , saya masih dalam status sebagai pendusta Agama, orang yang sholat tapi celaka.

Kini, lanjut teman saya itu sambil menghapus airmatanya, dia tersenyum. Harta yang ada saya miliki telah terdistribusikan kepada mereka yang lemah dan miskin. Semakin banyak harta mendekat semakin saya takut kepada Allah dan inilah membuat saya semakin dekat kepada orang miskin, untuk mendekat kepada Allah tentunya.Karena saya merasa benar benar telah melaksanakan agama tanpa ”takut” dicap ”pendusta” oleh Allah. Kini , inilah saya. Bersyariatpun semaki ikhlas. Walau saya tak lagi berpenampilan berkelas namun rezeki saya tak kurang apapun, bahkan semakin lengkap dengan jiwa yang tenang dan tentu badan yagn sehat. Dan tahukah kamu, katanya. Bukankah disisi manusia akan lenyap dan disisi Allah abadi (QS. An-Nahl:96). Teman ini sadar akan itu dan menemukan hidayah...Subhanallah..

Peran otak dalam memberi

Sore hari. Tahun 83 setelah antar bon dan pembayaran kain tekstil kepada Boss di bilangan kota. Jumlah uang dan bon sama. “ Mengapa kamu tid...