Ketika Lehman Brothers bangkrut pada 15 September 2008, reaksi dunia seperti mau kiamat. Mereka mengatakan ini akhir dari kapitalisme pasar. Ini akan berdampak kepada krisis keuangan. CDS surat utang indonesia naik mendekati 600. Bahkan kasus Century Gate dikatakan karena dampak dari Lehman. Keadaan pasar memang kacau. Ketika bank-bank lain sepertinya akan menghadapi nasib yang sama, kekhawatiran pun semakin memuncak. Dua bulan berikutnya badai tornado diakibatkan Lehman menyapu inggeris. Menjadi 10 hari terburuk di pasar saham Inggris selama 20 tahun terakhir.
Saat jatuhnya Lehman, saya senyum aja. Padahal saat itu saya masih pemula dalam bisnis hedge fund yang berfokus kepada LBO. justru cuan besar. Mengapa ? data fundamental yang saya kusai, kejatuhan Lehman bukanlah mendadak. Itu sudah nampak sejak dua tahun sebelumnya. Terutama sejak dia rajin menciptakan instrument derivative. Saya lihat itu tidak rasional. Underlying nya tidak qualified. Ini lebih karena kepepet cash flow. Apalagi para petinggi BR dan Vanguard , warren buffet sibuk jadi pengamat, provokasi pasar. Semua omongan mereka saya pelajari lewat desk research.
Dan ketika pasar global terus melemah, spekulasi media menjadi liar. Saham emiten teknologi bidang infrastruktur IT dan Telekomunikasi dihajar dengan rumor negatif oleh pemain hedge fund. “ Kelebihan kapasitas dimana mana, membuat valuasi tidak rasional lagi “ kata mereka. Terjadi aksi jual besar besaran. Karena sentimen negatif itu. Apa yang saya lakukan? Saya cepat serok saham itu. Mengapa? data riset saya menyimpulkan bahwa teknologi IT tidak bisa dibendung dan itu semua perlu infrastruktur Telekomunikasi. Bisnis IT dan Telekomunikasi adalah transformasi ke masyarakat digital. Ini masa depan. Tidak lebih seminggu setelah saya serok, BR dan Vanguard melakukan pembelian besar besaran saham jenis itu.. Harga melambung. Ya saya jual. Profit taking hanya karena membaca pasar dan situasi tanpa jadi follower.
Kemudian rumor berlanjut. Ada prediksi tentang berakhirnya kapitalisme, depresi besar melanda, dan bahkan pasar saham Tamat!.. Saya senyum aja. Ketika orang menyimak apa yang disampaikan Paulson dengan nada khawatir. Saya justru tidak melihat dia panik. Gestur dia di TV biasa saja. Cepat cepat saya lakukan desk research terhadap moneter AS. “Ah AS tidak akan jatuh. Karena spare moneternya masih lebar. AS bisa ekspansi mengatasi gejolak ini. Ada tawaran dari trader di Rusia yang ajak main forward UST. Dia percaya betul Ekonomi AS akan tumbang. Ya saya layani. Tak lama setelah itu AS mengeluarkan QE. Likuiditas banjir lagi. Saya untung lagi. Sampai kini AS baik baik saja.
Apa yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini. Kalau anda ingin main di bursa. Yang pertama anda lakukan adalah jauhi media massa yang bau provokasi. Hindari sang motivator. Jangan dengar kata pejabat pemerintah yang berusaha confident market. Jangan sampai hidup anda di create oleh persepsi yang dibangun orang lain. Tanamkan dalam diri anda bahwa anda berada di tempat berbahaya ( dangerous place ) yang memungkinkan terjadi free entry free fall. Jangan pernah percaya rumor. Focus kepada data fundamental dan perkuat skill analisa ekonomi dan moneter..Itu aja.. Kalau itu anda pahami, silahkan main dan nikmati uang mudah.
***
Tip bermain di Bursa.
Kuasai product knowledge dari emiten. Pahami critical point dari bisnis mereka. Misal, Bank, kamu harus pahami produk jasa bank itu apa. Resikonya apa? dan apa saja aturan pemerintah dan dunia yang bisa membuat kinerja bank jatuh dan kritis.
Pahami perubahan teknologi dan pergeseran pasar akibat geopolitik atau geostrategis. Ini berdampak langsung kepada dunia usaha atau emiten. Misal kebijakan zero emisi Paris agreement. Itu diratifikasi oleh semua negara. Ini berdampak kepada pengurangan pembangkit listrik batubara. Tentu mengancam bisnis tambang batubara.
Pahami pergerakan instrument investasi lain selain saham. Seperti pasar obligasi dan pasar emas. Pahami tingkat suku bunga acuan, premium CDS. Kurs mata uang. Semua itu berdampak kepada penentuan valuasi dan pergerakan saham di bursa.
Tenang dan focus dengan intuisi berbasis data. Jangan pernah baca koran berisi komen pengamat bursa. HIndari motivator bursa, Dan jangan terpengaruh dengan confident market dari corong pemerintah. Rajin ke gereja atau ke klentang atau rajin sholat lima waktu. Minta kekuatan spiritual dari Tuhan. Dah gitu aja.