Dampak dari krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak tahun 2008, adalah terjadinya krisis seks. Bukan hanya bagi kalangan tua tetapi juga kalangan muda. Yang pertama kena resesi seks adalah AS. Kemudian melanda Eropa, dan terus ke Jepang dan kini Korea Selatan. Bahkan Jepang sekarang industri film porno hampir bangkrut. Di samping konsumen sudah menurun, juga tidak ada yang mau jadi bintang porno. Karena engga ada gairah seks. Konon katanya mereka mau impor aktor pria dari Indonesia untuk jadi bintang Porno. Entahlah. Mungkin anda bertanya. Apa hubungannya resesi ekonomi dengan resesi seks. Untuk menjawab ini maka kita harus pahami persepsi seks bagi mereka.
Penelitian baru dari brand hiburan, Mecca, ini melibatkan 2.000 responden menyimpulkan bahwa ternyata libido mereka bangkit karena lebih kepada pikiran yang nyaman seperti dapat uang dan mampu dengan mudah bayar bill, dapat bonus dan merayakannya dengan pasangannya, melhat isi rumah bersih dan tempat tidur yang cingklong. Nah sebaliknya kalau tagihan menggunung tak terbayarkan, bonus yang tak dibayar karena krisis, penjualan yang menurun karena pasar lesu, gaji yang tak naik, harga melambung, libido sulit untuk bangkit. Gairah seks menurun.
Mengapa sampai ada hubungannya suasana hati dengan sex? ini karena berangkat dari persepsi tentang seks itu sendiri. Persepsi mereka tentang seks itu bukan berkaitan dengan imajinasi dan fantasi tentang tampilan phisik atau tubuh. Bukan. Tetapi perasaan nyaman dengan suasana psikis yang mendukung, tanpa ada beban yang membuat kepala atas harus berpikir terus. Jadi kepala bawah beraksi hanya apabila kepala atas tidak pusing karena mikirin tagihan yang belum terbayar.
Banyak kaum milenial punya kebebasan mendapatkan income karena adanya ekosistem bisnis namun umumnya mereka tidak punya pendapatan pasti. Mereka hidup dalam berkompetisi tanpa ada kepastian income. Situasi inilah membuat kaum millennial ogah menikah cepat. Mereka lebih focus membuat diri mereka established secara income daripada mikirin seks. Dampaknya mereka juga malas berfantasi tentang seks. Makanya filem porno dan situs porno serta tempat hiburan bernuasa seks semakin sepi konsumen. Data wisata seks pantai pantaya di Thailand semakin kurang wisatawan asing. Tidak seperti waktu ekonomi booming. Di China, ratusan tempat hiburan malam tutup. Yang bertahan hampir semua sepi pengunjung.
Mengapa itu tidak terjadi pada Indonesia ? Sebagian dari kita memang seks tidak ada kaitannya dengan dompet kosong atau usaha sepi, ekonomi resesi , kalau lihat wanita cingklong melenggok langsung libido naik. Bahkan lihat pakaian wanita sedikit seksi sudah cukup membuat libido cedut cedutan. Mengapa ? Umumnya bagi orang Indonesia, persespi seks itu lebih karena fantasi penampilan phisik pasangannnya. Makanya jangan kaget bila wanita itu dianggap sumber dosa bagi pria. Karenanya wanita harus menjaga pakaiannya agar tidak membuat pria tergoda.
Jadi kalau boleh disimpulkan, persepsi seks bagi kita sama dengan hewan. Atau istilah kerennya menggunakan nafsu hewani, bukan sisi manusia yang berakal. Makanya walau ekonomi krisis , tagihan tidak terbayar, gaji engga cukup bayar biaya hidup sebulan, seks tetap prioritas. Bahkan fantasi sorga juga adalah fantasi free sex dengan bidadari. Orang siap mati demi fantasi itu. Itu sebabnya otak atas kalah sama otak bawah. Dah gitu aja.