“ Maaf pak. Saya sudah lancang bertemu dengan dia pak. Kalau bapak marah dan tersinggung, saya terima disalahkan. Maaf kan saya “. Saya tersenyum membaca WA dari sahabat saya itu. Mengapa ? saya tahu pasti itu bukan kesalahan yang harus dia minta maaf. Itu tanda kepedulian dia untuk membantu saya agar proses mendapatkan izin proyek dapat perhatian dari pejabat. Dia berusaha menggunakan pengaruh hubungan baiknya dengan pejabat untuk membantu saya. Namun dia tahu pribadi saya engga suka dengan cara seperti itu. Tetapi cara dia mengelola emosi antara persahabat dan realita, sangat bijak. Dia tidak merasa rendah bila meminta maaf kepada saya.
Saya punya mitra bisnis dan sahabat beberapa orang jawa. Apa yang saya suka dengan Jawa. ? perasaan mereka sangat halus. Semakin lama bersahabat dengan orang Jawa semakin halus spiritual saya. Maklum saya orang sumatera yang terdidik serba rasional. Dulu waktu masih di jaman Bus penuh sesak. Sering saya mengalami, orang jawa dengan halus mengatakan “ maaf pak. Kaki saya keinjek. “ kadang saya ingin tertawa. Mengapa dia minta maaf ? kan lucu. Seharusnya dia marah kepada saya karena kakinya ke injek. Itulah budaya orang jawa. Sakit satu hal tetapi membuat orang tersinggung itu tidak boleh terjadi. Apalagi sampai orang sakit hati.
Orang jawa yang saya pahami adalah mereka punya kebudayaan yang tinggi. Bahasa bagi mereka bukan hanya sekedar menyampaikan informasi dan pikiran. Tetapi bahasa juga perpaduan jiwa dan cinta. Memang bahasa primitif adalah mengandalkan kata kata sebagai representasi akal saja. Tetapi pada kebudayaan tinggi, bahasa oral bukan segala galanya sebagai cara menyampaikan informasi. Bahasa tubuh , pancaran wajah juga adalah bahasa itu sendiri. Banyak hal dari orang jawa yang saya kenal, mereka tidak menjawab pertanyaan saya. Namun dengan dia tidak menjawab, itu juga adalah jawaban. Saya harus memahami ini. Kalau engga saya termasuk masih berbudaya primitif.
Itu sebab mungkin mengapa ajaran islam di Sumatera datang langsung dari Arab. Karena budaya Arab dan Sumatera hampir sama. Secara budaya memang termasuk primitif. Di Jawa, Islam diperkanalkan oleh ulama dari China. Mengapa ? peradaban China dan Jawa termasuk peradaban tertua didunia. Kedua bangsa ini punya cara sangat maju dalam bahasa. Sehingga penyebaran agama islam di Tanah jawa tidak dengan perang tetapi lewat kebudayaan dan budaya yang halus
Kebayang engga, kalau awal islam diperkenalkan di Jawa dengan gaya kaum wahabi, yang dengan mudah mengkafirkan orang berbeda dan mudah tersinggung, saya yakin orang jawa akan mengabaikan begitu saja. Karena mereka anggap yang menyiarkan islam itu orang gila. Sampai kini saya yakin tidak akan ada umat islam di Jawa. Makanya kalau ada ustad merasa tidak bersalah untuk minta maaf karena alasan keyakinannya beragama, itu bukan karena maafnya terlalu mahal tetapi secara budaya masih primitif. Jadi maklumi saja.