Dia adalah sahabat saya sejak masih
di SMP. Setelah 30 tahun lebih berpisah akhirnya kami bertemu kembali dalam
satu acara reuni. Waktu saya datang ke Lampung untuk acara reuni dia menjemput saya di bandara. Hampir saya tidak
mengenal lagi dia dalam usia mendekati 50 tahun ini. Namun senyumnya membuat
saya langsung mengingat sahabat mungil yang dulu waktu SMP sangat pendiam namun
ramah. Ternyata sampai kini dia tetaplah dia yang dulu , pendiam namun murah
senyum. Setelah itu kamipun sering
bersapa baik lewat telp maupun bertemu. Sampai
kini dia masih sendiri. Jodoh dari Allah belum sampai kepadanya. Dia bersabar
karena itu tanpa sedikitpun dia berkeluh kesah. Padahal qualifikasi dia sebagai
wanita sempurna yang tak sulit mendapatkan jodoh, dia miliki, Dia cerdas,
cantik dan terdidik dengan baik serta dengan pekerjaan yang baik pula sebagai
profesional di stasiun TV. Dia pernah berkata
kepada saya ada pria yang sangat menginginkan dia sebagai istri. Namun dia berdoa kepada Allah agar bila cinta
datang bertaut maka janganlah karena cinta itu membuat dia tak mampu memberikan
yang terbaik bagi suaminya kelak. Mengapa dia sampai berkata seperti itu ?
karena dia kawatir sel kanker yang ada dalam tubuhnya dapat setiap saat
berkembang dan membuat dia tak berdaya sehingga tidak mampu memberikan yang
terbaik kepada suaminya kelak. Itulah dia yang selalu memikirkan kebaikan untuk orang lain dan selalu kawatir tidak bisa memberikan yang terbaik bagi orang lain. Hatinya sangat halus dalam bersikap dan mudah tersentuh bila mendengar kabar buruk tentang temannya.
Ya, sejak beberapa tahun lalu dia terkena kanker
payudara. Dalam setiap kesempatan
bertemu , tak nampak dia menderita karena penyakit itu yang lambat namun pasti
menggerogoti kesehatannya. Dia tidak
ingin membebani siapapun dengan penyakitnya. Dia terima penyakit itu dengan sangat
ikhlas. Bahkan beberapa bulan lalu dia masih sibuk sebagai panitia Reuni yang diadakan
di Puncak Bogor. Dia berusaha
menjelaskan kepada saya maksud dan tujuan diadakan reuni itu dan berharap saya
bisa datang.Tapi karena kesibukan ,saya tidak bisa pulang ke Indonesia tepat
pada acara reuni tersebut. Dia hanya berpesan kepada saya agar bila ada waktu
sempatkan untuk bertemu dengan teman teman semasa SMP. Bagaimapun kita harus
bersyukur bahwa kita pernah bersama sama ketika usia remaja yang sedang
bertumbuh menjadi dewasa, katanya. Dalam setiap kesempatan ketika berbicara dia
selalu ingin berbuat untuk teman temannya. Dia sangat peduli kepada teman teman
yang kurang beruntung. Namun bulan lalu,
penyakitnya tak bisa lagi membuat dia tegar berdiri. Dia tumbang. Proses
pengobatan lewat kemoterapi harus dilaluinya. Saya yakin apapun yang terjadi
dia sudah sangat siap karena itu. Kepada
Allah saya berdoa dan berharap agar dia diberi kekuatan atas penyakit yang
diidapnya dan bersabar karena itu. Bagaimanapun apa yang menimpanya kini itu
karena Allah sangat mencintainya.Penyakit itu adalah surat cinta terindah dari
Alllah kepadanya.
Hidup memang penuh misteri. Tidak akan sudah akal kita untuk menyikapi hidup ini kecuali atas dasar keimanan kepada Allah. Karena dunia hanyalah tempat persinggahan dan tempat manusia ditempa untuk menjadi sempurna untuk sampai pada tempat akhirnya yang abadi disisi Allah. Cobalah perhatikan sabda Rasul ini " Tidaklah menimpa seorang muslim dari
keletihan, sakit, kecemasan, kesedihan tidak juga gangguan dan kesusahan,
hingga duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah Subhanaahu wa Ta’ala akan
menghapus kesalahan-kesalahannya. Dilain hadith Rasulullah saw bersabda: “Wabah adalah syahadah (mati syahid) bagi setiap muslim.”(HR. Bukhari). Juga di dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:“Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah menguji dan mencobanya agar dia dapat mencapai derajat itu.” (HR. Thabrani). Demikianlah. Memang sakit yang dirasa namun bukanlah sakit yang abadi seperti di akhirat dalam azab neraka. Apalah arti penderitaan didunia ini bila dibandingkan nikmat Allah yang akan didapat disorga kelak. Karenanya apapun yang datang pada diri kita maka jadikanlah itu sebagai syukur yang harus diterima dengan suka cita karena cinta kepada Allah.
Benarkah sakit yang menimpa kita adalah pesan cinta dari Allah ? beginilah dasarnya. Bahwa diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili, Rasulullah bersabda “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.” Allah memerintahkan : 1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah. 2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya. 3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi. 4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa. Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba. Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?” Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.” Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa. Semoga dia bisa mendapatkan hikmah dari penyakitnya untuk menjadi sempurna, khusnul khotimah...
Benarkah sakit yang menimpa kita adalah pesan cinta dari Allah ? beginilah dasarnya. Bahwa diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili, Rasulullah bersabda “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.” Allah memerintahkan : 1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah. 2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya. 3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi. 4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa. Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba. Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?” Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.” Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa. Semoga dia bisa mendapatkan hikmah dari penyakitnya untuk menjadi sempurna, khusnul khotimah...