Sunday, November 24, 2013

Pesan cinta dari Allah.

Dia adalah sahabat saya  sejak masih di SMP. Setelah 30 tahun lebih berpisah akhirnya kami bertemu kembali dalam satu acara reuni.  Waktu saya datang ke Lampung untuk acara reuni dia menjemput saya di bandara. Hampir saya tidak mengenal lagi dia dalam usia mendekati 50 tahun ini. Namun senyumnya membuat saya langsung mengingat sahabat mungil yang dulu waktu SMP sangat pendiam namun ramah. Ternyata sampai kini dia tetaplah  dia yang dulu , pendiam namun murah senyum.  Setelah itu kamipun sering bersapa baik lewat telp maupun bertemu.  Sampai kini dia masih sendiri. Jodoh dari Allah belum sampai kepadanya. Dia bersabar karena itu tanpa sedikitpun dia berkeluh kesah. Padahal qualifikasi dia sebagai wanita sempurna yang tak sulit mendapatkan jodoh, dia miliki, Dia cerdas, cantik dan terdidik dengan baik serta dengan pekerjaan yang baik pula sebagai profesional di stasiun TV. Dia pernah berkata kepada saya ada pria yang sangat menginginkan dia sebagai istri.  Namun dia berdoa kepada Allah agar bila cinta datang bertaut maka janganlah karena cinta itu membuat dia tak mampu memberikan yang terbaik bagi suaminya kelak. Mengapa dia sampai berkata seperti itu ? karena dia kawatir sel kanker yang ada dalam tubuhnya dapat setiap saat berkembang dan membuat dia tak berdaya sehingga tidak mampu memberikan yang terbaik kepada suaminya kelak. Itulah dia yang selalu memikirkan kebaikan untuk orang lain dan selalu kawatir tidak bisa memberikan yang terbaik bagi orang lain. Hatinya sangat halus dalam bersikap dan mudah tersentuh bila mendengar kabar buruk tentang temannya.

Ya, sejak beberapa tahun lalu dia terkena kanker payudara.  Dalam setiap kesempatan bertemu , tak nampak dia menderita karena penyakit itu yang lambat namun pasti menggerogoti kesehatannya.  Dia tidak ingin membebani siapapun dengan penyakitnya. Dia terima penyakit itu dengan sangat ikhlas. Bahkan beberapa bulan lalu dia masih sibuk sebagai panitia Reuni yang diadakan di Puncak Bogor.  Dia berusaha menjelaskan kepada saya maksud dan tujuan diadakan reuni itu dan berharap saya bisa datang.Tapi karena kesibukan ,saya tidak bisa pulang ke Indonesia tepat pada acara reuni tersebut. Dia hanya berpesan kepada saya agar bila ada waktu sempatkan untuk bertemu dengan teman teman semasa SMP. Bagaimapun kita harus bersyukur bahwa kita pernah bersama sama ketika usia remaja yang sedang bertumbuh menjadi dewasa, katanya. Dalam setiap kesempatan ketika berbicara dia selalu ingin berbuat untuk teman temannya. Dia sangat peduli kepada teman teman yang kurang beruntung.  Namun bulan lalu, penyakitnya tak bisa lagi membuat dia tegar berdiri. Dia tumbang. Proses pengobatan lewat kemoterapi harus dilaluinya. Saya yakin apapun yang terjadi dia sudah sangat siap karena itu.  Kepada Allah saya berdoa dan berharap agar dia diberi kekuatan atas penyakit yang diidapnya dan bersabar karena itu. Bagaimanapun apa yang menimpanya kini itu karena Allah sangat mencintainya.Penyakit itu adalah surat cinta terindah dari Alllah kepadanya.

Hidup memang penuh misteri. Tidak akan sudah akal kita untuk menyikapi hidup ini kecuali atas dasar keimanan kepada Allah. Karena dunia hanyalah tempat persinggahan dan tempat manusia ditempa untuk menjadi sempurna untuk sampai pada tempat akhirnya yang abadi disisi Allah. Cobalah perhatikan sabda Rasul ini " Tidaklah menimpa seorang muslim dari keletihan, sakit, kecemasan, kesedihan tidak juga gangguan dan kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah Subhanaahu wa Ta’ala akan menghapus kesalahan-kesalahannya. Dilain hadith Rasulullah saw bersabda: “Wabah adalah syahadah (mati syahid) bagi setiap muslim.”(HR. Bukhari). Juga di dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:“Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah menguji dan mencobanya agar dia dapat mencapai derajat itu.” (HR. Thabrani). Demikianlah. Memang sakit yang dirasa namun bukanlah sakit yang abadi seperti di akhirat dalam azab neraka. Apalah arti penderitaan didunia ini bila dibandingkan nikmat Allah yang akan didapat disorga kelak. Karenanya apapun yang datang pada diri kita maka jadikanlah itu sebagai syukur yang harus diterima dengan suka cita karena cinta kepada Allah. 

Benarkah sakit yang menimpa kita adalah pesan cinta dari Allah ? beginilah dasarnya. Bahwa diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili,  Rasulullah bersabda   “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.” Allah memerintahkan : 1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah. 2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya. 3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi. 4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa. Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba. Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?” Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.” Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa. Semoga dia bisa mendapatkan hikmah dari penyakitnya untuk menjadi sempurna, khusnul khotimah...

No comments:

Kualitas elite rendah..

  Dari diskusi dengan teman teman. Saya tahu pejabat dan elite kita   berniat baik untuk bangsa ini. Namun karena keterbatasan wawasan dan l...