1 ) Tahukah kamu ( orang )
yang mendustakan agama?( 2) Itulah orang yang menghardik anak yatim, ( 3 ) dan
tidak menganjurkan memberi makan fakir miskin. ( 4 ) maka celakalah bagi orang
yang sholat ( 5 ) ( yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya, ( 6 ) orang
yang berbuat riya, ( 7) dan enggan ( menolong dengan ) barang yang berguna. (
QS AL Ma’un )***
Tahukah anda bahwa ada cara
memberikan pinjaman dengan keuntungan yang pasti. Ini sangat pasti. Yang diberi
pinjaman tidak mungkin berkelit. Bunga yang didapatpun lebih dahsyat
dibandingkan bila anda mendapatkan keuntungan dari investasi derivative pasar
uang. Tapi produk derivative pasar uang lebih banyak kalahnya daripada
menangnya. Dan ini pasti menang. Kata teman saya. Saya terkejut apa arah
pertanyaan dari teman ini. Mungkinkah ada program investasi seperti itu ?
Kemudian dia membaca firman Allah “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada
Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah
akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.
Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan (Al-Baqarah [2] ayat 245). Saya terpesona. Ayat itu memberikan dua
kemungkinan. Pertama bila memberikan pinjaman kepada Allah maka dijamin pasti
untung berganda dan kedua, bila tidak bersedia , maka pasti rugi. Karena Allah
lah yang menyempitkan dan melapangkan rezeki kita. Ketika kita berinvestasi dijalan Allah pada
waktu bersamaan kita telah menjadi mujahid untuk menjadi wakil Allah menegakkan
keadilan dimuka bimi ini untuk pembebasan mereka yang terantai tangannya akibat
kemiskinan.
Wahana untuk berinvestasi
dijalan Allah itu , dibentangkan Allah dihadapan kita setiap hari. Ada banyak
orang miskin karena berbagai sebab, Ada anak yatim, piatu bertebaran. Apakah ada cara efektif untuk mengelola
investasi dijalan Allah itu menjadi suatu gerakan efektif melahirkan peradaban
yang dirahmati Allah. Tanya saya ? ada , jawabnya. Bahwa gerakan itu sudah
diajarkan oleh Rasul lewat sholat berjamaah. Ritual Sholat berjamaah ini
merupakan ujud kebersamaan dalam seiman untuk mendapatkan ridho Allah. Tak ada
yang merasa lebih tinggi dibanding yang lain. Tak ada yang merasa hebat
dibandingkan yang lain, Tak penting siapa yang memimpin. Semua ruku dan sujud
kepada Allah. Namun ritual sholat ini akan menjadi sia sia dan bahkan Allah
mencap orang sholat sebagai orang yang "celaka". Apa pasal ? Karena mereka lalai
melalukan spiritual social dalam membantu mereka yang miskin, para yatim,
piatu. Dan bagi yang tidak mampu memberi namun tidak mau menganjurkan maka dicap sebagai pendusta agama. Itulah yang dikatakan Allah dalam surat Al Ma’un. Tapi kalau gerakan
sholat berjamaah itu dituangkan dalam gerakan berjamaah memberi dan menganjurkan untuk membantu mereka yang
miskin , yatim, piatu maka tujuan islam sebagai rahamatan lilalamin tercapai
sudah. Itulah nilai islam sesungguhnya.
Sebagaimana sholat memang
tidak dilarang sendirian tapi alangkah lebih baiknya dilakukan secara
berjamaah, kata teman saya. Begitupula dalam gerakan spiritual social, bagi
yang kaya raya tentu tidak salah bila mereka membangun project social atas nama
dirinya atau lembaganya tapi alangkah
lebih baiknya bila pembangunan itu dilakukan secara berjamaah. Karena ketika
berjamaah, semua yang beriman mendapatkan kesempatan untuk terhindar dari
golongan pendusta agama. Tak penting berapa yang bisa mereka berikan untuk
kegiatan amal , yang penting adalah nilai kebersamaan, nilai berjamaah berbuat
karena Allah , ikhlas karena Allah. Itulah yang penting. Dari kebersamaan ini
akan lahir masyarakat yang berempati untuk menjadi kumpulan mujahid dalam
menegakkan keadilan kepada mereka yang lemah. Saya teringat dengan pituah ibu
saya, bunda mengatakan bahwa gerakan Muhammadiah dan Aisyiah adalah gerakan
dakwah untuk mengajak orang dalam satu barisan berjamaah sholat tapi tidak
dicap sebagai pendusta Agama oleh Allah.
Makanya berbagai program Muhammadiah dan Aisyiah seperti membangun sekolah untuk orang miskin, panti Asuhan , Klinik dll tak
lain adalah wahan investasi dunia akhirat bagi siapa saja yang beriman. Ketika
kita mendapaktan proposal dari pengurus pembangun dan kita ambil bagian dalam pembangunn project social
itu dalam kapasitas kemampuan yang kita
berikan, kita sedang menolong diri kita sendiri. Yakinlah. Majalah America Health edisi Mei
1988 memaparkan hasil penelitian akademis yang menakjubkan tentang adanya
hubungan langsung antara memberi dengan kesehatan jiwa maupun raga. Penelitian
itu diadakan di Michigan ( AS) yang membuktikan bahwa orang yang tidak pernah beramal
jauh lebih banyak penyakit dibandingkan orang yang beramal tanpa mengharapkan
imbalan apapun. Artikel ini menguraikan manfaat lain yang didapat dari hasil
penelitian itu, bahwa memberi dengan ikhlas meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, menurunkan kadar kolestrol , memperkuat kerja jantung, mengurangi rasa
nyeri didada, dan pasti terhindar dari sifat stress.
Dua tahun lalu ibu saya
berniat untuk mendirikan Panti Asuhan khusus untuk putri. Dengan niat karena
Allah, lahan investasi bagi orang beriman digelar dengan ditandai menyewa
bangunan untuk tempat tinggal panti. Uang sewa dibayar apabila ada dermawan
memberikan sadaqah. Sejak itu, kampanye dakwah mengajak orang sholat agar tidak
dicap pendusta agama dilakukan lewat proposal, dakwah tatap muka, pendekatan
pribadi dan lain lain. Berjalannya
waktu, jumlah anak panti semakin bertambah dan kini , Panti itu bersiap siap
untuk keluar dari tempat sewa. Pembangun rumah panti sedang berlangsung setelah
tanah wakaf didapat dari hamba Allah. Sehari setelah Lebaran, Bunda mengajak
saya untuk melihat pembangun project Panti itu. Dengan wajah berseri dan
bersemangat, bunda menceritakan detail pembangun itu. Saya terharu. Dalam usia
senja, dalam serba keterbatasan, beliau tetap bersemangat untuk berjuang demi
Kalamullah. Tak nampak lelah. Kadang penyakit datang padanya namun lewat begitu
saja, tubuhnya tetap tegar dan sehat untuk melangkah, untuk cinta dan kasih
sayang, untuk menjadi wakil Allah demi tegaknya keadilan bagi simiskin, yatim
lagi piatu.
Akhir kunjungan melihat
pembangun itu bunda berkata kepada saya, ketika kita berbuat dan berkorban dijalan Allah , itu
tandanya kita sedang melaju dijalan tanpa hambatan untuk mencapai kesuksesan dunia
akhirat. Jangan ragu untuk berbuat karena Allah. Hidup ini hanyalah permainansaja. Harta yang kita genggam tak akan bernilai apapun. Ia akan bernilai bagi
pribadi kita bila digunakan untuk mencari ridho Allah. Berbagilah, berkorbanlah
dijalan Allah, maka kemudahan dan kelapangan hidup didunia maunpun akhirat akan
kita dapatkan. Janji Allah pasti. Bagi anda yang berminat untuk ambil bagian
dalam pembangunan Panti Asuhan itu , silahkan salurkan melalui rekening Bank
Mandiri KCP Tanjung Karang, Bambu Kuning, Rek 114000482432-5 a/n : Husni Dinar.
Bagi yang tidak punya kemampuan maka mari berjamaah menganjurkan sahabat ,
keluarga yang mampu untuk ikut ambil bagian. Ini multilevel marketing cara Allah kepada semua orang beriman. Yang memberi dan menganjurkan sama nilainya disisi Allah.