Saturday, December 03, 2022

Ketakutan?

 



“ Ular! Teriak teman di barisan depan saat kami survey tambang di pedalaman sumatera. Dia pun berlari. “Ularnya besar sekali”. Diikuti oleh yang lainnya. Tinggal saya sendirian. Saya perhatikan ular itu sedang berusaha keluar dari saluran air. Kepalanya ada di jalan setapak. Tubuhnya masih di saluran air yang bersemak. Panjangnya mungkin lebih dari 2 meter. Saya mendekati ular itu. Dengan cepat saya memegang lehernya dan melemparnya kembali kesaluran air. Ular itu menjauh dari jalan setapak. Teman saya bengong. Bagaimana saya begitu tenangnya menghadapi ular ?.


Sebetulnya ular itu penglihatannya lemah. Sebagai gantinya dia menggunakan lidahnya untuk mengenal lingkungannya. Matanya akan segera tajam apabila dia merasa terancam. Cara kerjanya dapat dijelaskan sains seperti penis pria. Yang segara keras dan membesar ketika pria terpancing libidonya. Nah kalau anda tidak menyerang ular secara langsung, secara tenang dapat dengan mudah mencekit lehernya.


Orang takut politik identitas. Paranoid akan seperti ISIS di Irak dan Suriah, Taliban dan Mujahidin di Afganistan. Padahal kalaulah bersandar kepada pengetahuan, engga perlu ada rasa takut. Mengapa ? tuh lihat. Ahok kalah karena politik identitas. Terbukti setelah Anies jadi gubernur. Engga ada Gereja digusur. Tempat maksiat tetap aja rame di Jakarta. Dimensi sekular tentang jakarta engga berubah jadi seperti Taliban atau ISIS. Bahkan acara "capgome" dan Natal, tetap aja ramai dirayakan. 


Kawatir dan takut dengan politik sekular? Berkali kali pemilu digelar sejak Orla. Partai islam kalah. Apakah umat islam diinggirkan? Apakah umat islam berkurang jumlahnya ? apakah semua orang jadi kafir ? Mengapa takut partai sekular berpaham nasionalis menang pemilu? Faktanya kan engga seperti persepsi anda.


Manusia itu makluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk lain ciptaan Tuhan. Kekuatan manusia itu ada pada pikirannya. Namun kelemahannya juga ada pada pikirannya. Kalau anda berpikir ular itu menakutkan maka apapun pengetahuan yang anda punya itu akan sia sia. Kalau pengetahuan itu mencerahkan anda maka rasa takut akan hilang, berganti dengan keyakinan dan kekuatan. Dalam kehidupan juga begitu.


Banyak orang gagal bukan karena dia tidak punya pengetahuan atau tenaga tetapi karena rasa takut atau punya sifat kawatir berlebihan. Makanya sikapnya selalu ragu. Sama dengan orang takut ular. Bisa ular itu memang mematikan. Tapi anda tidak harus takut. Ketakutan adalah kematian kecil yang membuat anda jadi zombi. Hadapilah dan lewati ketakutan itu. Yakinlah setelah anda lewati ternyata semua biasa biasa saja. Jadi tidak ada yang perlu ditakuti.


No comments:

Akhlak atau spiritual

  Apa pendapat bapak soal kenaikan pajak PPN 12 % “ tanya Lina. Peningkatan tarif PPN tujuannya tentu untuk meningkatkan penerimaan negara d...