Monday, September 12, 2022

Jaga fakir miskin..

 



“ Kalau anda menerima kapitalisme, maka pastikan anda kontrol itu” Kata pejabat China kepada saya satu waktu. Mengapa ? karena kapitalisme itu ibarat virus yang menggerogoti kekuasaan. Lantas apa artinya kekuasaan kalau tidak berdaya mengatur agar yang kalah bersaing terlindungi dan memastikan yang unggul berjalan pada prinsip yang benar. Tidak terjadi oligarki antar pemodal yang bisa merusak tatanan bangsa” Lanjutnya.


Saya bisa maklum. Kapitalisme itu kelanjutan dari feodalisme setelah terbentuknya paham nasionalisme dan republikan. Apa yang dimaksud dengan virus itu? kebebasan pasar. Maka itu juga kebebasan berkompetisi. Yang pasti yang menang ya pemodal. Kejatuhan bursa dan terjadinya krisis dari masa ke masa, itu biangnya karena kapitalisme. Dan selalu setelah krisis, yang tersisa hanya yang semakin kuat dan menjatuhkan yang kurang kuat.


Di China, Rusia, kapitalisme itu ada pada negara. Kebijakan kapitalisme terjadinya pemupukan modal bagi negara. Akibatnya penguasa bisa dengan leluasa drive keadilan sesuai dengan agendanya. Di China, yang jadi mesin kapitalisme adalah BUMN. Sementara di Rusia yang jadi mesin kapitalisme adalah Konglomerat. Namun keduanya tidak bisa mengalahkan kekuasaan presiden.  


Sebagian besar elite partai yang dihukum mati di China karena bersinggungan dengan kekuasaan Presiden terhadap BUMN. Di Rusia, banyak kematian direkayasa terhadap Konglomerat, itu karena bersinggungan dengan sumber daya milik negara, yang mengancam kekuasaan presiden. 


Apa yang terjadi ? presiden tidak perlu capek meyakinkan program keadilan ekonomi. Dia hanya perintah dan yang ngeyel akan kena pedang kekuasaan. Itu ditakuti dan disadari oleh semua elite. Dan lagi memang keadilan ekonomi yang proporsional bisa di delivery  Presiden, sehingga rakyat sebagai pemilik kekuasaan bisa menerima sistem seperti itu. 


Sebenarnya bapak pendiri bangsa ini, dari awal sudah menyadari fenomena antara rakyat dan kekuasaan. Makanya Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) dalam pasal 34 ayat 1 dinyatakan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Artinya, silahkan berkuasa, mau kapitalisme atau sosialism atau apalah, tetapi tolong jangan ada orang miskin dan anak terlantar.  Gitu aja. Engga sulit kok kalau sumber daya melimpah dibawah kendali penguasa.  Tapi kenyataannya tidak mudah karena rakus!

No comments:

Akhlak atau spiritual

  Apa pendapat bapak soal kenaikan pajak PPN 12 % “ tanya Lina. Peningkatan tarif PPN tujuannya tentu untuk meningkatkan penerimaan negara d...