Kalaulah kerajaan di Nusantara ini tidak membuka pintu kepada Inggris, perancis, pertugal, belanda untuk datang berniaga, mungkin tidak akan ada minat VOC mau berinvestasi di Nusantara ini. Kalaulah VOC investasi di Indonesia, tidak ada korupsi di kerajaan dan pegawai VOC, tidak mungkin akhirnya VOC bangkrut dan akhirnya Pemerintah Belanda menjadikan Indonesia sebagai wilayah kolonial. Kalaulah Kolonial Belanda tidak membiarkan korupsi di kalangan elite kerajaan yang menyengsarakan rakyat, tidak mungkin ada perlawanan rakyat kepada Belanda.
Dalam hidup ini ada yang disebut karma., Terjadi sebab akibat dari rangkain proses terciptanya salah dan benar. Satu dosa yang anda buat maka orang lain akan merasakan dampaknya. Pak Harto memberikan izin kepada Freeport McMoran untuk kuasai Tambang di Papua, itu karena dia dapat dukungan dari AS menjatuhkan rezim Soekarno. Dampaknya luas sekali kepada orang banyak. Karena itu proses neokolonial berlangsung selama 32 tahun dia berkuasa. Kalaulah Gus Dur tidak dijatuhkan oleh MPR, kartel politik tidak akan terjadi.
“ Kemiskinan itu karena orang malas. “ Kata orang kaya. “ Kemiskinan itu karena sistem yang salah.” Kata orang apatis dan kalah. Kemiskinan itu karena korupsi “ Kata orang pesimis. Semua ada alasan. Dan lucunya alasan itu menjadi hal yang dianggap normal saja. “ Toh bukan hanya di Indonesia , di negara lain juga sama. “ Enggga penting amat dunia, yang penting akhirat.” Selesai sampai disitu. Artinya ketika kita memaklumi dan akhirnya menjadi hal permisif, kita bagian dari kesalahan itu. Dosa satu orang menjadi dosa kolektif. Peradaban akan terus mundur.
Lantas bagaimana seharusnya?. Apa yang terjadi pada diri kita sekarang itu adalah proses panjang dari sikap dan perbuatan kita di masa lalu. Kalau kita mencari rezeki mudah, beribadah damai, itu sudah cukup. Normatif. Soal kaya atau miksin itu relatif. Tetapi kalau kita saja yang mudah cari rezeki, sementara ada orang lain yang untuk makan sehari saja sulit, bayar kontrakan bingung, bayar cicilan hutang tersesak nafas dikejar debt collector, maka hanya masalah waktu kitapun akan merasakan hal yang sama. Tidak ada ketimpangan berjalan bebas, akan ada koreksi untuk mencapai keseimbangan. Kalau terjadi, terjadilan…itu hukum alam, karma kehidupan. Makanya perlu saling nasehat menasehati atas dasar nurani, bahwa kebenaran itu harus diperjuangkan agar keadilan menang. Hanya dengan itu kita terhindar dari dosa kolektif dan meninggalkan legacy yang terbaik bagi masa depan.
No comments:
Post a Comment