Wednesday, August 02, 2017

Diaspora rakyat China?

Apa yang menjadi kekawatiran Pemerintah China menjelang tahun 2008? Ketika terjadi relokasi industri ke Daerah akibat kenaikan upah di kota, baru disadari bahwa China kekurangan tenaga kerja. Maklum selama pembangunan dengan pertumbuhan dua digit selama dua dasarwarsa, telah melahirkan banyak new commer enterpreneur di daerah. Tercatat kini ada 70 juta Wirausaha atau 4% dari total penduduk 1,5 Miliar. Sedikitnya setiap wirausaha punya karyawan 10 orang tenaga kerja atau 700 juta tenaga kerja. Sementara 30% dari 1,5 miliar atau 450 juta penduduk berusia diatas 70 tahun yang bisa dikatakan tidak produktif lagi. Dengan demikian China menghadapi krisis SDM.

Mengapa ? karena kebijakan sejak tahun 1979 memang hanya mengizinkan satu keluarga punya anak 1 ( kecuali yang tergolong mampu oleh dua). Akibatnya pertumbuhan penduduk sangat rendah bahkan terendah diseluruh dunia. Oleh karenanya sejak tahun 2015 , Xi Jinping mengeluarkan kebijakan dibolehkan punya anak lebih dari 1. Bahkan pemerintah memberikan insentif bagi pasangan muda yang mau menikah dini. Disamping itu pemeirntah mengeluarkan kebijakan pengetatan Exit Permit bagi warga negara yang mau keluar negeri. Kecuali yang dapat quoata wisata , pendidikan, business dan kerja di perusahaan China yang punya proyek di luar negeri dengan batas waktu tinggal maksimum 2 tahun.

Jadi kalau ada yang bilang bahwa CHina punya program diaspora untuk warga negaranya, itu jelas omong kosong dan kurang piknik. Mengapa ? Karena disamping regulasi ketat mengatur orang bisa keluar negeri , juga tingkat kesejahteraan China jauh lebih baik dibandingkan negara lain. Kan engga mungkin orang mau jadi TKA di luar negeri kalau pendapatan lebih rendah dibandingkan di dalam negeri. CHina tidak bisa melakukan direct investment diluar negeri tanpa kemitraan dengan lokal. Mengapa ? agar kerjasama ekonomi tidak berhubungan dengan politik. Paska mangkatnya Maozedong di era Deng Xiaoping, China melakukan reformasi dengan mengamandemen UUD  dan sejak itu melarang idiologi komunis di ekspor keluar negeri, apalagi menggunakan kerjasama ekonomi.

Apakah China butuh SDA negara lain? Ya tapi tidak tergantung dengan luar negeri. Mengapa ? SDA china itu melimpah. China punya minyak, batubara, nikel dan lain lain. Lahan pertanian yang ada di wilayah selatan, adalah lumbung padi yang lebih dari cukup untuk menghidupi rakyat cina lebih dari 3 generasi. Namun penggunaannya sangat efisien. Menurut teman yang juga pejabat China mengatakan bahwa sampai dengan tahun 2010, baru 10% SDA china yang dimanfaatkan. Mengapa ? karena selagi bisa beli dari luar mengapa harus mengurus SDA yang ada. Hidup bergantung kepada SDA hanya menjadikan rakyat keledai dan pejabat korup. Namun dengan industri akan membuat rakyat kreatif dan pejabat punya visi.

Keberadaan One belt one road bukankah bertujuan untuk hegemoni politik tapi tujuan ekonomi agar logistik antar kawasan dapat efisien. Dengan efisiensi logistik tentu akan menguntungkan china karena produksinya dapat di pasarkan secara luas secara efisien pula. Karenanya china punya kepentingan agar negara negara dikawasan strategis itu makmur agar mereka bisa jadi konsumen dan mitra seimbang bagi negaranya yang berpenduduk terbesar di dunia.

Makanya engga gampang bermitra dengan pengusaha china, apalagi mampu meyakinkan mereka untuk invest pada proyek yang kita prakarsai. Membutuhkan effort yang luar biasa sampai mereka yakin bahwa kita mitra yang pantas. Anda tidak bisa membanggakan SDA karena mereka juga punya. Tidak bisa membanggakan skill. Karena mereka lebih hebat. Apa yang bisa anda jual agar mereka percaya ? friendship. Kalau anda berpikir tertutup dan negatif thingkin atau ingin gampangan, jangan harap bisa deal dengan mereka.

No comments:

Roller Coaster ekonomi dari masa ke masa.

  Zaman orde baru demokrasi ala pak Harto. Walau kita menganut trias politika, legislative, eksekutif, yudikatif namun kekuasaan tetap terpu...