Sunday, June 25, 2017

Kepemimpinan


Ahok adalah jenis Manager yang hebat. Dia bukan politisi dan juga bukan tipe birokrat yang terjebak dengan sistem yang kaku. Berbagai prestasi dia yang fenomenal seperti reformasi birokrasi di lingkungan PNS DKI, reformasi APBD yang bertumpu terhadap peningkatan kinerja, penegakan hukum atas Perda dll , sebetulnya adalah prestasi Jokowi sesungguhnya. Ahok menjalankan kebijakan dan strategi Jokowi secara loyal dan konsisten. Itulah kelebihan Jokowi yang hebat memilih orang dan lebih hebat lagi adalah Ahok yang mampu menjaga kepercayaan Jokowi walau dia sendiri harus jadi korban dalam pertarungan besar yang di ciptakan Jokowi. 
Lantas bagaimana sampai Ahok begitu loyalnya kepada Jokowi ? Dalam ilmu management itu yang disebutkan dengan management by participation. Artinya pemimpin mengarahkan bawahan untuk bekerja optimal bukan karana rasa takut tapi karana bawahan memahami visi pimpinan. Untuk sampai bawahan bisa menerima visi pimpinan, maka sang pemimpin harus mampu merebut hati bawahannya. Cara merebut hati ini lebih kepada karakter yang kuat dan keteladanan yang mencerminkan dari Visi tersebut. Contoh pemimpin inginkan dasar bekerja itu harus ikhlas maka pemimpin harus bersikap ikhlas. 
Apabila bawahan sudah jatuh hati maka tidak sulit baginya untuk mengajarkan hal yang konstruktif kepada bawahannya agar emosi tetap terjadi secara positip, mengajak bawahannya untuk mengambil langkah keyakinan melalui sepatah kata tentang apa yang mungkin , menciptakan sebuah inspirasi kolektif. Semua itu tercermin dari caranya berpikir ( way of thinking ) , merasakan ( feeling ) dan kemampuannya memfungsikan semua potensi positip ( functioning ) , sebuah cara hidup ( the way of life ) dan cara menjadi ( way of being ) yang transformative. 
Manager yang sukses tidak pernah menepuk dada atas suksesnya. Dia akan selalu menekankan bahwa suksesnya karena tim dan semangat kebersamaan. Mengapa ? Karana baginya bekerja bukan untuk mencari jabatan tapi sebagai sebuah pengabdian dirinya , sebagai manusia biasa yang bisa aja salah dan bisa aja ada yang lebih hebat dari dia. Kalau jabatannya hilang karena itu, diapun tidak merasa kecil dan tidak pula merasa direndahkan. Dan tak mungkin menyalahkan atasannya.
Dai Xianglong, adalah Gubernur bank central ( People Banks Of China.) yang paling sukses di china tapi oleh Presiden china di suruh jadi walikota Tianjin yang masih terbelakang. Misinya adalah menjadikan Tianjin sebagai financial center kelas dunia. Kembali dia membuktikan kehebatannya memimpin selama 5 tahun. Tianjin telah menjelma sebagai Financial Center berkelas dunia dan menjadi Hub untuk arus investasi asing masuk ke China. Hampir seluruh lembaga keuangan kelas dunia hadir di Tianjin. Diapun menjadikan Asian Business School di Tianjin sebagai pusat pedidikan business dan keuangan berkelas dunia. Dan setelah sukses sebagai walikota, dia ditugaskan sebagai kepala Dana Pensiun China. Setelah itu dia diminta kembali ke kampus mencetak kader hebat bagi masa depan china, setelah itu, ia pun kembali ke kampung kelahirannya untuk persiapan masuk pensiun...
Sukses suatu organisasi atau negara atau perusahaan bukan karana resource yang berlebih tapi karena pemimpin yang hebat yang bisa menempatkan Manager yang tepat. Semua mereka bekerja bukan karana jabatan tapi karena passion atas dasar cinta dan kehormatan atas dirinya sebagai manusia. Sebagaimana Da'i, orang mengingat Ahok bukan karena retorika nya tapi buah karyanya yang fenomenal. Ia akan hidup abadi dihati setiap orang ..

1 comment:

Unknown said...

Seandainya Ahok dijadikan/bisa terpilih menjadi Gubernur or Walikota dng kondisi yg sama dengan Tianjin kemudian membuktikan perubahan yg nyata mungkin bisa mencerahkan para penentangnya terutama masyarakat awam yg mudah terhasut n tidak paham konteks secara menyeluruh n mendalam ya Pak Erizeli......

Cerdas berlogika dan bersikap.

Mengapa kegiatan ekonomi itu terbelah.Ada yang formal dan ada yang informal. Ada yang kaya dan ada yang miskin. Ada yang melimpah sumber day...