Meminjam istilah Cristianto Wibisono bahwa negara ini berjalan seperti Auto Pilot. Artinya tanpa diurus tanpa dikendalikan, negara jalan sendiri. Karena sang Pilot berserta crew pesawat sibuk ngerumpi. Hebat
Tidak ada satupun pejabat atau elite politik mau disebut sebagai neoliberal dan anti Pancasila. Tidak ada. Tapi tidak ada satupun pejabat negara yang berani merubah UU Penanaman Modal yang super bebas. Tidak ada satupun pejabat negara yang berani membatasi transfer devisa. Tak ada satupun pejabat negara yang berani melindungi UKM melawan carefour. Kita semua peduli dengan lingkungan hidup. Alam kita untuk kesejahteraan rakyat. Tapi tak ada satupun pejabat negara yang berani membuat UU perusak lingkungan dengan sangsi hukum keras ( seperti teroris yang langsung di’ Dor” ). Tak ada yang berani paksa Group Bakrie untuk membail out kerugian masyarakat jawa timur akibat lumpur lapindo. Seperti Obama yang maksa BP untuk membail out kerugian sebesar USD 20 miliar akibat tanker minyak yang mengotori perairan AS.
Kita sedih karena TNI kita kalah pamor dengan Tentara
Dari itu semua, kita sampai lelah berpikir rasional tentang sebuah negara , tentang sebuah project sosial yang termaha mulia demi orang banyak. Kemana rasionalitas yang terhubung dengan kemuliaan itu ? Apa yang ada didalam benak para elite politik kita sebenarnya ?. Apakah benar mereka berniat baik ataukah karena mereka tidak tahu ataukah memang mereka tidak punya waktu untuk memikirkan keadilan bagi orang banyak. Pertanyaan ini kita lontarkan karena sesuatu yang jelas tentang baik dan buruk terpapar didepan mata.
Biang persoalannya karena hukum di create tidak berlandaskan kepada Al Quran dan Hadith. Ini hukum kapitalisme. Hukum kalkulasi laba dan rugi bagi yang berkuasa dan yang mendapatkan manfaat. Ini hukum jahiliah. Apakah hukum yang kita anggap baik itu lebih baik dari Al quran ? Sebagaimana Allah pun bertanya “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?” QS.Al Maidah 5; 50. Pertanyaan ini tidak pernah ditanggapi oleh siapapun para intelektual islam , apakah dia pemimpin atau politisi. Mereka takut dan tidak berani mengulang pertanyaan itu kepada seluruh peraturan dan hukum yang berlaku dinegeri ini. Kita hanya bisa merasakan bahwa ketidak adilan terjadi didepan mata yang pilotnya sangat percaya dengan sistem autopilot...