Al Quran menyampaikan kata kata lewat bahasa yang bukan bahasa Arab asli. Ini bahasa Allah. Hebatnya Allah hadir dalam bentuk bahasa disekitar kita sampai kini. Tak ada satupun bangsa di dunia yang menggunakan bahasa Al quran dalam berkomunikasi, kecuali Allah. Mengapa ? Tiada bacaan bahasa seperti Al-Quran yang bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosakatanya, tetapi juga kandungannya yang tersurat, tersirat bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya. Tiada bahasa seperti Al-Quran yang diatur tatacara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal atau diperhalus ucapannya, di mana tempat yang terlarang, atau boleh, atau harus memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai kepada etika membacanya. Adakah buku bacaan atau kitab suci yang menyerupai Al-Qur’an dari aspek-aspek tersebut? Semua manusia berhak untuk memahami bahasa itu dan memang diharuskan tanpa ada hak ekslusifitas. Al Quran adalah sandi berkomunikasi yang merupakan perpaduan antara akal, jiwa dan syariat.
Bahasa purba adalah bahasa yang hanya dipahami bila dikatakan melalui mulut (oral).. Bangsa Asia yang peradabannya lebih dulu maju terbukti mempunyai bahasa tidak hanya dalam bentuk kata kata juga diiringi oleh tekanan nada suara. Tekanan nada suara itu berhubunngan dengan jiwa. Jadi bahasa merupakan gabungan ungkapan jiwa dan oral. Makanya budaya
Makanya sistem voting didepan publik tidak dikenal dalam budaya
Bahasa Asia adalah bahasa panutan. Orang yang dituakan dan dihormati akan didengar dengan telinga dan jiwa, kemudian diikuti dengan kepatuhan. Karena proses menjadi terhormat tidak didapat dengan cara cara tidak terhotmat. Proses itu didapat dari kematangan bahasa oral dan jiwa kepada pengikutnya. Dia tumbuh berakar dari proses yang panjang. Dapat dimaklumi, menggabungkan kekuatan akal dan jiwa dalam satu bahasa yang cepat dimengerti orang lain tidak bisa didapat dari pendidikan formal. Ia membutuhkan teladan sebagai bagian dari sandi berkomunikasi kepada orang lain. Hingga dia menjadi sermpurna dimana bahasa oral, gerakan tubuh dan teladan menyatu sebagai seni berkata kata kepada orang lain. Dalam Islam inilah yang disebut dengan sidiq, amanah, tawadhu dan segala sifat mulia lainnya.
Apa yang membuat kita kehilangan indentitas sebagai bangsa, tak lain ketika kita kehilangan bahasa itu sendiri. Bahasa kita kini sudah terisolasi dan terpartial , dan tak ada integrasi antara bahasa oral, jiwa dan teladan. Bahasa oral telah terkontaminasi oleh bahasa iklan.