Sunday, February 21, 2010

Etos Kerja

Kerja itu adalah Syariat. Manusia wajib bersyariat sebagai sebuah ketetapan dari Allah ( Sunattullah ). Karena ini adalah wajib maka sifat kasih sayang Allah memberikan manusia bekal untuk melaksanakan kewajibannya itu. Allah memberikan fasilitas kita tubuh dengan indra yang mampu berinteraksi dengan lingkungan kita, Allahpun memberikan kita akal agar mampu menyikapi lingkungan dimana kita harus bersyariat. Allahpun memberikan kita nafsu untuk merasakan nikmat dari hasil syariat itu. Singkatnya samudera kehidupan ini adalah samudera syariat yang di design oleh Allah. Maka tentunya tujuannya juga pasti yaitu untuk beribadah kepada Allah.

Cara, metode, untuk bersyariat melahirkan banyak baku dibidang management, tekhnik , falsafah, budaya, sosial, ekonomi dan lain sebagainya.. Islam berkiblat kepada Al Quran dan Hadith soal bersyariat ini agar tujuan bersyariat sesuai dengan kehendak Allah. Ada empat hal yang dijadikan dasar Islam dalam bersyariat.

1. Kerja Ikhlas,
Ikhlas disini merupakan hakikat kita bersyariat. Bahwa apapun yang kita kerjakan semata mata untuk beribadah kepada Allah, yang mempunyai ketatapan hukum yang pasti. Walau Allah maha pengasih lagi penyayang namun Allah menyediakan juga Neraka. Walau Allah maha perkasa dan pengurus namun tidak pernah mengirim makanan kesangkar burung. Artinya untuk mencapai sorga anda harus bersyariat seperti yang ditentukan oleh Allah lewat Rukun Islam. Begitu pula bila anda ingin sukses berkerja, bisnis , memimpin maka anda harus ikuti sebagaimana Nabi Muhammad berbuat.. Karena hakikatnya adalah ibadah maka Islam tidak melihat karya dunia sebagai reward dari syariat. Tapi amalan dihadapan Allah,niat ikhlas dibalik perbuatan itu.

Orang yang bekerja keras siang dan malam , merintis usaha dengan berderai derita nestapa, tidak akan mengeluh bila hasilnya tak kungjung diraih. Karena dia yakin bahwa Allah tidak melihat apa yang mampu dia hasilkan tapi niat dibalik perbuatan itu. Hasil, hanyalah cobaan , samahalnya dengan tak ada hasil. Dua duanya cobaan dunia untuk meraih kesempurnaan dihadapan Allah. Makanya etos islam , yang ikhlas adalah kekuatan ESQ tertinggi , yang tak bisa ditandingi oleh etos budaya manapun didunia ini. Etos ini dapat hidup dalam susah maupun senang, dalam tekanan mapun lapang, dalam terjepit mapun longgar.. Repliksinya akan nampak dalam kehidupan kesehariannya, dia petarung gagah berani melawan segala hambatan, percaya diri, sabar dan tahan banting dalam situasi dan kondisi apapun.

2. Kerja Cerdas.
Allah memberi kita akal dan jiwa , tujuannya agar kita cerdas dalam bersyariat. Samudera kehidupan ini bukanlah tempat yang mudah dan nyaman. Semua yang ada disekitar kita didunia ini adalah cobaan bagi kita untuk kita bersikap cerdas. Bekerja sebagai karyawan untuk mendapatkan gaji cukup itu cerdas. tapi tanpa pendidikan cukup dan ketrampilan prima maka itu adalah tidak cerdas. Orang lain sibuk belajar menimba ilmu kita malah asyik berzikir dan bermimpi. Memulai bisnis dan meraih sukses sebagai wiraswata adalah cerdas. Tapi hanya mau memulai dengan uang ditangan maka itu tidak cerdas. Hanya sibuk dengan impian tapi tak berdaya ketika modal tak kunjung datang. Sementara orang lain bermimpi dan berbuat dengan apa yang bisa dia buat dan berhasil Kita kecewa kepada Allah karena tidak adil memeberikan modal. Padahal orang lain mendapat modal karena dia bergerak keatas, kebawab, kesamping dan akhirnya menemukan modal untuk berkembang.

3. Kerja Keras.
Allah memberikan nikmat atas indra , akal, jiwa , tubuh yang begitu sempurna. Ini bukan hanya dielus elus saja. Bukan hanya dipandangi saja. Ini harus dikerahkan semua untuk mekasanakan syariat. Hujan deras bila saatnya bersyariat ya haru bergerak. Tidak usah kawatir soal cuaca karena Allah mendesign tubuh kita dengan sempurna dan adabtip dengan cuaca panas mapun dingin. Tak banyak waktu yang tesedia untuk kita kecuali umur pada saat kita bersyariat. Maka harus gunakan kesempatan umur itu dengan kerja keras. Jangan menunggu bantuan fasiltias ada, jangan menunggu gaji besar, jangan menunggu modal datang, jangan menunggu cuaca nyaman, jangan tunggu besok atau nanti, bekerja keraslah dalam situasi dan kondisi apapun.. Kerja keras adalah tanda anda hidup dan begerak. Selagi anda jaga momentum ini maka takdir Allah akan berlaku untuk anda dengan kasih sayang allah.

4. Kerja benar
Apabila kita melangkah kejalan yang benar maka kita akan sampai pada tujuan yang sebenarnya. Kita harus bisa membedakan jalan yang benar belum tentu menuju ketempat yang sebenarnya. Kapitalisme adalah langkah yang benar tapi menimbulkan tiran secara sistematis hingga menimbulkan ketidak adilan, maka ini tujuannya tidak benar. Ini harus ditinggalkan. Laba setinggi tingginya adalah jalan yang benar untuk berbisnis tapi ternyata laba tinggi membuat kita over production karna pasar menciut. Maka ini tbukan tujuan yang benar. Kerja dengan gaji tinggi itu jalan yang benar tapi menimbulkan konsumsi yang tinggi juga adalah salah. Bersaing itu bagus tapi membuat orang lain teraniaya adalah tujuan yang salah. Kerja itu penting tapi menyediakan hidup hanya untuk syariat juga salah. Harus ada keseimbangan antara hablumminnallah dengan hablumminannas.

Kerja benar harus selalu tahu jalan yang benar untuk sampai pada tujuan yang sebenarnya. Hidup soal memilih dan Alam terbentang dengan begitu banyak pilihan kita. Jangan taklik dengan satu jalan atau cara. Bersikap ikhlas akan membuat kita dituntun untuk menentukan cara dan tujuan yang benar. Kemudian kita berbuat dengan cerdas dalam bersikap dan bekerja keras melewati itu semua. Insya Allah , apapun hasilnya , syariat telah menjadi bagian dari cara kita beribadah kepada Allah.

Wallahualam.

Persepsi sesat

  Persepsi itu penilaian atas dasar realita. Realita itu apa yang kita lihat, baca dan dengar. Realita bukan fakta.  Nah di era sosial media...